Pada tanggal 17 Agustus 1944 mereka berdua pergi jalan jalan di suatu vila dan mereka menginap disana, tenang aja mereka pesan kamarnya sendiri sendiri, pada saat mereka di villa seketika itu ada nomer telfon asing
pada saat itu zana dan juga john sedang tidak bertemu dikarenakan bundanya masuk ke rumah sakit yang berada di rumah sakit Elizabeth, Los Angeles Amerika serikat.
Zana takut dan khawatir terhadap bundanya yang blm tersadar juga dari komanya, pada saat tugas menjaga dan merawat bundanya zana di telpon oleh john pacarnya sendiri dan zana menceritakan bagaimana kondisi ibundanya.
"Halo, John aku butuh kamu nih aku mau cerita soal bundaku. Kamu bisa ke rumah sakit nggak?" Tanya Zana kepada John
"Bisa zana, okee aku akan kesana sekarang tunggu sebentar yaps" Jawab John
Beberapa menit kemudian john ke rumah sakit, dan disitulah ada zana yang datang menghampiri john, kemudian diajak ke lantai 4 setelah sampai di lantai 4 menuju ke kamar bundanya dan bundanya bertanya kepada zana
"Permisi bunda. " Ucap John
"Ehh nak john" Ucap bunda
"Gimana kabarnya tante? " Tanya john
Pada saat itu dokter datang untuk memeriksakan kondisi bundanya, dan menyuruh zana untuk segera ke ruangan dokter untuk menceritakan jenis penyakit bundanya tersebut. Pada saat sampai di ruangan dokter lalu dokter pun bilang kepada zana
"Nak, hasil pemeriksaan tersebut mengatakan bahwa bunda kamu mengalami kanker payudara yang sudah sangat berat. " Ucap dokter
"Apakah bunda saya bisa sembuh dok? " Zana pun bertanya kepada dokter
"Adaa nak, dengan cara kemoterapi namun biayanya sangat mahal sih" Ucap dokter
"Bunda saya bisa pakai BPJS nya?" Tanya Zana ke dokter
(Zana sambil menunjukan kartu BPJS nya)
"Ouh bisa nak, langsung saja ke bagian administrasi rumah sakit ya" Ucap Dokter
"Baik dok, makasih banyak" Ucap Zana
Beberapa menit kemudian zana pergi ke administrasi rumah sakit untuk melakukan pembayaran terhadap bundanya yang sedang dirawat dirumah sakit, kini bundanya dirawat lantai 4 kamar nomer 10.
"Permisi suster, saya kan membawa BPJS punya ibu saya nah apakah masih aktif gituu sus?" Tanya zana
"Sini kartunya nak, biar suster ngecek" Jawab Suster maria
Beberapa menit kemudian setelah mengecek kartu BPJS milik bundanya dan suster berkata
"Masih aktif nak, silahkan mengisi form untuk melakukan pembayaran gratis" Ucap Suster
"Jadii, inii tidak perlu membayar kah sus?" Tanya zana
"Tidak nak, kartu BPJS gratis" Jawab Suster
"Syukurlah kalau gitu" Ucap Zana
Beberapa menit kemudian setelah melakukan registrasi kemudian zana balik ke ruangan bundanya yang disana sudah ditemani oleh john pacarnya sendiri.
"Gimana Zana, Bunda kamu punya penyakit apa?" Tanya John
"Ayo kita keluar sebentar dulu" Jawab Zana
Beberapa menit kemudian zana dan john keluar dari ruangan bundanya untuk menjawab pertanyaan john yang dilontarkan pada saat di dalam ruangan.
"Hiks...John Bundaku mengalami kanker payudara dan mengalami kanker otak stadium akhir, aku tidak tau harus bagaimana supaya bunda cepat sembuh" Ucap zana kepada John
"Kamu terus berada di samping bunda kamu zana, sayangilah bunda kamu sayang" Ucap John
"Ya Tuhan, kenapaa harus bundaku yang mengalami ini semua kenapa nggak aku" Zana pun mengeluh kepada john
"Sabarr sayang, tabah dan harus kuat yaa kamu" Ucap John menenangkan zana
(John memeluk zana untuk menenangkan zana)
Beberapa menit kemudian setelah zana menceritakan semuanya kepada john, kemudian mereka pun balik ke kamar bundanya dan bunda bertanya kepada zana.
"Nak kamu darimana saja?" Tanya bunda
"Ouh anu bund, tadi menghirup udara segar sebentar bun" Jawab Zana
Pada waktu malam hari tiba, bunda zana tertidur pulas dan juga zana. Zana berada di sebuah mimpi yang begitu menyedihkan, zana melihat bundanya meninggal dunia dikarenakan sakit yang dideritanya sudah sangat parah sekali. Di alam mimpi tersebut zana menangis atas meninggalnya bundanya zana dan diaa akan pindah ke paris prancis untuk melanjutkan hidupnya disana sendirian tanpa ada ayah dan adek kakanya kini zana hidup sendiri.
Pada saat zana terbangun dari tidurnya tiba tiba saja diaa berkeringat dingin kemudian bilang dalam hatinya
"Ahh ****!! Kenapa sih harus bunda yang meninggal sih kenapa nggak aku aja yang meninggal hiks..."
Seketika air mata zana turun ke pipinya dan menangis atas kejadian mimpi yang begitu buruk buat dirinya dan juga dia mengkhawatirkan bundanya.
Hingga tiba saatnya pada hari jum'at pada tanggal 24 maret 1944 sang bunda terbaring sangat lemah hingga tidak sadarkan diri seketika zana pun sangat panik disamping zana ada john yang selalu mendampingi zana dan menemani zana. Zana sangat khawatir bangett kenapa bundanya blm terbangun
"Tettttt....Tetttt...Tettt." Zana menekan tombol untuk memanggil dokter tersebut.
Beberapa menit kemudian dokter pun datang bersama perawatnya, ibundanya zana diperiksa oleh dokter seketika itulah zana sangat khawatir bangett dan dokter pun bilang
"Nakk, yang kuat yaa nak. Bunda kamu tidak terselamatkan" Ucap dokter
Seketika hati zana sangat sakit dan hancur ketika melihat orang yang selama ini sayang kepadanya pergi untuk meninggalkan dirinya yang tidak punya siapa siapa lagii.
"Apaa dok?! Nggak mungkin bunda saya meninggal." Tanya Zan
Seketika air mata zana menetes sangat deras disamping zana juga ada john dan dia berkata
"Luangkan air matamu yaa sayang, kalau udah seperti sedia kala kamu harus kuat dan tabah semoga tenang di alam sana." Ucap John nenangin zana yang sedang bersedih
"(Zana cuman mengangguk anggukan kepalanya)"
Beberapa jam kemudian jenazah bundanya dibawa ke rumah duka untuk melakukan berdoa kepada Tuhan supaya tenang di alam sana bersama bapak, hati zana sangat sedih dan kecewa tidak ada lagii candaan bunda, tidak ada orang yang seperti bunda.
Kemudian John memeluk dan menenangkan zana yang sedang kecewa dan menangis seharian dan bilang kepada zana
"Sudah sayang, aku akan selalu ada buat kamu dan aku akan menjaga dirimu selamanya" Ucap John
"Makasih banyak john kamu memang pacar terbaik aku" Ucap zana
Isabela tidak hadir dalam pemakaman ibundanya zana dikarenakan isabela sedang ada acara keluarga disana jadi belum sempat melayat ke rumah duka, keluarga zana sangat berduka sekali atas kehilangan bunda tercintanya, ayahnya tidak tau keberadaannya dimana sudah hilang ditelan bumi. Ayah sudah bersanding bersama wanita yang baru pilihan ayah kini zana tidak punya siapa siapa selain isabela dan juga john
Beberapa menit kemudian setelah jenazah bundanya dikuburkan, zana sangat lemas sekali wajah pucat tidak bisaa menelan makanan semuanya nggak enak untuk dimasukin ke dalam mulut
"Zana kami berdua pulang dulu yaa. " Ucap Isabela dan John
Namun pada saat mereka pulang namun di tahan oleh zana lalu zana berkata
"Kalian berdua jangan pergi, tetap disini menginap disini ya aku tidak punya siapa siapa lagi selain kalian hiks..." Ucap zana dengan menangis tersedu sedu.
Isabela dan John tidak keberatan untuk tinggal di rumahnya yang penuh dengan mewah, di dalam hati zana pun berkata
"Ahh ****!! Kenapa sih harus bunda yang meninggal sih kenapa nggak aku saja yang meninggal aku ingin lihat bunda berada di sampingku sampai lulus sekolah nanti namun takdir berkata lain, Tuhan lebih sayang bunda dan mengambil nyawa bunda"
TO BE CONTINUED.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
ig : @tuan_angkasaa
yang sabar zana
2023-02-19
1
nesaric
semangat kakkk
2023-02-19
1