ARASHI HUNTER
Di sebuah kota bernama Alpha, seorang remaja berambut hitam kental, bermata tajam dan memiliki badan yang lumayan besar, remaja tersebut bernama Yuki.
Yuki adalah seorang remaja yang tidak memiliki orang tua, di saat teman temannya bersekolah dan bermain, dia sendiri sudah mulai bekerja sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"argh.... badan ku remuk semua, sepertinya Minggu ini aku harus beristirahat" ujar Yuki
"Terima kasih atas kerja kerasnya, ini gajimu Minggu ini" ucap boss sembari memberikan sebuah amplop
Yuki mengambil amplop dari bos nya lalu langsung memasukkan ke dalam kantong sakunya,
"Terima kasih bos, mohon maaf sudah merepotkan mu selama ini" ucap Yuki sembari tersenyum
"Hahahaha kau selalu saja bicara begitu, seperti besok sudah tidak mau hidup lagi, kau sudah ku anggap anak sendiri" ujar bos itu sambil mengelus rambut Yuki.
"Tapi kuharap kau bisa lebih berusaha untuk bekerjasama dengan rekan kerja yang lain" ujar bos yang masih mengelus rambut Yuki.
"Hehe, terima kasih pak, tapi maaf aku memang tidak cocok untuk bekerjasama secara team" jawab Yuki dengan sedikit tertawa.
Yuki pun langsung pulang sambil mengendarai motor nya ke rumah, dia pun langsung tertidur pulas saat tiba di rumahnya.
Keesokan harinya Yuki berangkat ke sekolah sambil berjalan kaki, dalam perjalanan ke sekolah dia selalu bertemu dengan teman perempuan nya.
"Jalan kaki lagi, apa kau benar benar tidak memiliki uang untuk naik kendaraan umum?" tanya Inori kepada Yuki.
"Hah!! memang kenapa? kau juga jalan kaki kan? Kenapa kau selalu menanyakan hal yang sama saat bertemu dengan ku?" Jawab Yuki dengan nada sedikit kesal.
Cewek itu bernama Inori, dia adalah seorang cewek berwajah cantik dan berbadan seksi, walaupun sifatnya menyebalkan.
"Hehe, kau juga selalu menjawab pertanyaan ku dengan jawaban yang sama, sepertinya kita memang jodoh" ujar pede Inori.
Yuki tidak mempedulikan kata-katanya dan langsung berjalan menuju gerbang sekolahnya, Inori yang merasa di abaikan langsung mengejar Yuki dan langsung berniat menendang nya.
Seperti di film On* Pi*ce Yuki seperti memiliki ha*i, dia menghindari tendangan tersebut dengan mudah.
"Apakah kau memiliki mata dibelakang kepala mu" tanya Inori dengan nada penasaran.
Yuki tidak mempedulikan ocehan Inori dan langsung menuju ruang kelasnya, Yuki selalu memilih tempat duduk di pojok belakang.
Dia selalu sendirian disaat di kelas maupun saat bekerja sambilan, di saat teman temannya membicarakan game, Yuki selalu melamun memikirkan bagaimana dia hidup besok.
Brakk!!!!
Meja sebelah Yuki di pukul oleh preman sekolah, ternyata anak di sebelah Yuki sedang di bully oleh preman tersebut.
"Hmmm sepertinya akan merepotkan jika aku mengganggu, aku tidak mau ikut ikutan" pikir Yuki saat melihat anak lain di bully.
Yuki selalu menghindari hal hal yang merepotkan, dan hasilnya dia selalu sendirian.
"Hey hentikan itu, kenapa kau selalu menggangu dia" Inori tiba tiba datang dan membela anak yang di bully
"Hah!! kau lagi, hanya karena kau adik dari bos kami, apa kau boleh mengganggu ku semau mu" ucap marah preman kelas itu.
"Ya, memangnya kenapa? jika kau memukul ku kau akan di hajar oleh kakak ku" ujar Inori dengan PD nya.
"Hadeh, baiklah aku menyerah, ayo kita pergi ke kelas lain teman teman" ucap preman kelas itu sembari meninggalkan ruang kelas.
Inori pun tersenyum sambil melihat preman tersebut pergi ke kelas lain, suasana di kelas pun menjadi damai kembali.
Kring.... Kring.... Kring....
Waktu istirahat telah datang, Yuki langsung pergi ke kantin untuk mengambil makanan yang memiliki diskon khusus.
Yuki selalu pergi pertama saat waktu istirahat, di kantin Yuki selalu memilih tempat duduk paling pojok karena jarang dipakai.
Tet!!! Tet!!! Tet!!!
Tiba tiba alarm peringatan berbunyi dengan keras di susul dengan getaran tembok yang mulai bertambah besar.
"Peringatan, di daerah kita sedang terjadi gempa dengan kekuatan 9.0, diharapkan para siswa dapat menyelamatkan diri dengan tenang" Bunyi speaker sekolah dengan keras.
Yuki yang merasakan hal tersebut langsung berlari ke arah tangga darurat.
"Tenang bagaimana, mana ada orang yang terkena gempa bisa tenang" pikir Yuki sesaat setelah mendengar perintah evakuasi.
Disaat berlari ke arah tangga darurat, Yuki tanpa sengaja menabrak Inori yang sama juga berlari mengarah ke tangga darurat.
"Kyahhh....." Inori terkejut karena tertabrak Yuki.
Inori jatuh dari lantai 2 yang menyebabkan dia pingsan, Yuki pun langsung terpental membuat dia terjatuh di pinggir tangga.
Pada saat yang sama bangunan sekolah mulai tidak kuat menahan gempa, bongkahan tembok besar jatuh ke arah Yuki yang masih tergeletak.
Brak!!!
pandangan Yuki mulai kabur, rasa sakit yang luar biasa merasuk ke tubuh Yuki.
"Argh.... sakit sekali, kenapa aku harus mengalami semua ini"
" Aku berharap rasa sakit ini berakhir, aku benar benar selalu sial, kuharap ini kesialan ku yang terakhir"
Setelah beberapa saat Yuki mulai tidak merasakan sakit lagi,
"Kenapa badan ku tidak merasakan sakit lagi, apakah aku sudah mati"
Yuki mulai membuka matanya karena sebelumnya dia tidak bisa membuka matanya sama sekali karena tertimpa batu.
Yuki terkejut melihat sekitar yang tadinya sekolah berubah menjadi hutan belantara yang gelap gulita.
"Sial apa apaan ini, kenapa aku malah di hutan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Astin
pembukaan yang bagus, aku subkreb
2024-05-20
0
𒁍⃝Ғνᷤcͣκᷜɪͭиͥʙ⨻ꚃтʌʀÐ︎᚛➢
Semangat terus gan buat karyanya😄
2023-03-22
2
jangan lupa mampir di karyaku juga ya dan beri dukungannya. sekalian boleh minta folback nya agar bisa berteman
2023-03-20
1