___
Kerajaan Xiris
Kota Sernia
15 Juni 1300
___
Pelanggan terakhir malam ini, seorang lelaki tua datang ke kedai untuk minum bersama sekelompok temannya. Teman-temannya terlihat sedikit gaduh dan mulai meninggikan suaranya saat memesan minuman.
Namun terlepas dari kekasaran mereka, lelaki tua itu tetap tenang dan meminta saran minuman yang cocok dengan makanannya.
Kemudian aku menyarankan beberapa anggur yang sesuai dengan seleranya dan dia senang pada rekomendasiku. Dia berterima kasih dan pergi setelahnya.
Aku pun membersihkan kedai sebentar sebelum pulang lalu berpamitan dengan Pak Dery dan Kakek Izwar yang sedang mengobrol.
___
Kerajaan Xiris
Kota Sernia
16 Juni 1300
___
Aku bekerja di kedai ini sudah cukup lama, berbulan-bulan pun telah berlalu. Aku mempelajari bagaimana menerima pesanan secara efisien, mempertahankan percakapan dengan pelanggan, melayani suatu kelompok besar, dan bahkan mempelajari beberapa hidangan masakan khas Sernia dengan Kakek Izwar yang sebagian besar terbuat dari ikan. Akhirnya aku merasa kalau diriku yang sekarang sudah menjadi mahir.
Selama 5 bulan ini aku mendapatkan banyak sekali pengalaman, duniaku meluas dan mengetahui beberapa hal disekitarku. Pak Dery seringkali memilih untuk tidur di kedai daripada dirumahnya sendiri, rumah sebesar itu hanya ditinggali Adry sayang sekali.
Pak Dery yang sekarang selalu menyerahkan bisnis kedai kepadaku dan Kakek Izwar karena sekarang dia selalu saja sibuk dengan hobinya memancing.
Namun karena itu aku kemudian mendapatkan kenaikan gaji sebesar 30%.
Kakek Izwar dengan kekurangannya sekarang dia mahir dalam memasak dan membantu dalam hal memasak, karena itu biaya sewa kamarnya di gratiskan dan dia memiliki penghasilannya sendiri.
Aku jarang bertemu dengan Adry karena dia selalu sibuk dengan pekerjaannya, dan dia baru saja mendapatkan kenaikan pangkat bulan lalu sebagai kapten penjaga kota. Aku tidak tahu apa perbedaannya, tetapi sepertinya sekarang dia memiliki seorang bawahan.
Kami memiliki saingan bisnis pada saat itu. Mereka sepertinya iri karena kedai kami yang selalu sibuk, sehingga berbuat curang. Selalu saja mengirim seseorang untuk berbuat kegaduhan didalam kedai, membuatku bersembunyi dalam gudang bawah tanah karena ketakukan.
Alister, Alix, dan Carnell turun tangan membereskan mereka semua dan melaporkannya pada Pak Dery. Pak Dery yang mengetahui hal itu, mendatangi saingannya bersama para penjaga pada saat itu, dan saingannya tidak pernah terlihat macam-macam lagi. Entah apa yang Pak Dery perbuat.
Aku bersyukur tak ada hal buruk yang besar terjadi beberapa bulan kebelakang. Memang lelah rasanya, akan tetapi aku merasa lebih berguna. Aku merasa bangga pada diriku yang sekarang.
___
Aku melayani pelanggan di kedai, dan kembali menuju dapur menyampaikan pesanan kepada Kakek Izwar. "Kakek, 2 steik sapi, 4 Ayam panggang dan 1 ikan panggang dengan kentang goreng." Kakek segera menyiapkan dan memasak semua itu. "Baik, aku akan memanggilmu kembali jika sudah matang." Selagi Kakek memasak aku melayani para pelanggan yang memesan minuman dan roti.
Aku menuju meja pelanggan untuk memberikan minuman yang mereka minta. "Silahkan tuan ini minuman yang anda minta." Aku mendengar kakek memanggilku, sepertinya dia sudah selesai menyiapkan pesanan para pelanggan, aku mengambil pesanan dan menyadari, orang-orang memasuki kedai semakin hari semakin ramai, ada apa ini?
Ketika memberikan pesanan kepada para pelanggan aku tak sengaja mendengar bahwa Kekaisaran telah bergerak. "Ini mengerikan! Kekaisaran telah bergerak, mereka akan menyerang Kota Aldea seperti 60 tahun yang lalu!" Setelah mendengar beberapa perkataan yang sama dari banyak pelanggan, aku semakin percaya bahwa peperangan benar-benar akan terjadi.
___
Malamnya ketika kedai berangsur sepi, aku merasa ingin berlibur mengunjungi suatu tempat bersama Adry, ada hal yang ingin kubicarakan dengannya.
Aku mengetuk ruang Pak Dery, sepertinya dia sedang tertidur. Ketika aku hendak pergi, kemudian pintu terbuka. Wajah Pak Dery tampak sangat mengantuk. "Ada apa Reza?" Aku segera memberitahu niatku, "Pak, aku ingin mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan."
Pak Dery sepertinya tak menginginkan hal itu, "Aku sudah terbiasa bermalas-malasan sekarang, karena adanya kau dan sekarang kau akan pergi?" Kurasa aku sudah dengan jelas mengatakan cuti untuk beberapa hari kedepan bukan berhenti sepenuhnya.
Mungkin dia setengah tertidur. "Aku tidak berkata begitu, aku hanya mengambil cuti seminggu saja." Pak Dery menjawab, "Oh begitu? terserah kau saja, aku akan kembali tidur."
Lalu dia menutup pintunya. Sepertinya aku menjadi pengaruh buruk untuk Pak Dery.
Aku melihat Kakek Izwar sedang membersihkan dapur, kemudian ikut membantunya. "Terimakasih untuk hari ini Kek."
Kakek menatap diriku tajam. "Lihatlah dirimu sudah berkembang!" ucap Kakek memujiku.
"Haha Kakek yang sekarang pun sudah berkembang." Dia mengenakan pakaian pelayan yang sama sepertiku, sekarang dia terlihat lebih berisi dan terlihat sehat dibandingkan pertama kali aku bertemu dengannya.
"Aku akan pulang Kek, sampai nanti!" ucapku melambaikan tangan.
___
Kerajaan Xiris
Kota Sernia
17 Juni 1300
___
Pagi hari ini aku mendatangi rumah Adry lalu mengetuk pintu rumahnya, Adry yang membuka pintu mempersilahkan aku masuk. "Reza! masuklah terlebih dahulu, duduklah dimanapun kau suka!"
Aku pun memasuki ruangan dan duduk di meja makan, lalu Adry bertanya, "Ada apa kau kemari?"
"Aku baru saja mengambil cuti, apakah kau sibuk hari ini?"
Adry mengenakan satu persatu pelindung besinya dari bawah sampai atas, "Sepertinya ini akan menjadi hari yang sibuk, ada yang ingin kau bicarakan?" tanya Adry.
"Begitu ya, aku hanya ingin sesekali berbicara denganmu, akhir-akhir ini kau semakin sibuk."
"Begitulah, aku mendapat beberapa laporan yang sama, ada sekelompok penjahat yang selalu menyergap merampok dan membunuh para pedagang yang sedang menuju Kota Sernia di perjalanan. Aku berusaha meningkatkan pengawasan disekitar jalanan dengan berpatroli, itulah rencanaku hari ini." Aku dan Adry keluar rumah, Adry mengunci pintu rumahnya.
"Kalau kau sebegitu bosannya, kau boleh ikut denganku sampai gerbang. Kita bisa berbicara disana." Kami pun sampai pada gerbang.
Adry berbicara dengan beberapa bawahannnya dan memerintah mereka untuk berpatroli disekitar jalan utara dari gerbang Sernia. "Panggil 10 penjaga kemari," suruh Adry pada bawahannya.
Bawahannya lalu pergi memanggil penjaga yang lain, sementara itu aku berbicara dengan Adry, "Adry apakah kau sudah mendengar kabar tentang peperangan dengan Kekaisaran?"
Adry mengangguk. "Ya aku sudah mendengar kabarnya, kudengar juga para petinggi sedang mengadakan rapat di Ibukota. Jika ini memang harus terjadi, kemenangan harus ada ditangan kita. Kekaisaran menuntut terlalu banyak yang bahkan Kerajaan pun tidak memilikinya, kita harus melepaskan diri dari genggaman Kekaisaran."
"Kau tidak akan ikut dalam peperangan itu kan?" tanyaku.
Adry menanggapi, "Jika aku mendapat perintah dari atasanku, aku akan segera pergi dari Kota ini untuk membela negaraku."
"Kuharap itu tidak terjadi, jika kau tidak pergi kita akan aman di Sernia, jauh dari peperangan dan hidup bahagia."
Adry tampak marah, sepertinya aku mengatakan hal yang salah. "Kau tidak mengerti Reza, kau mungkin akan merasa aman dengan harta dan pekerjaanmu yang sekarang sementara para pejuang sedang menumpahkan darah mereka. Tunggulah saat Kekaisaran sampai tepat didepan matamu, maka tamatlah sudah," ucapnya sembari menunjuk wajahku.
Lalu dia meminum air menenangkan dirinya, memberikan segelas minuman kepadaku juga, kemudian berkata, "Jika setiap orang berpikir mereka akan hidup nyaman didalam kotanya, maka pada saat itu pula negara kita akan hancur. Saat ini yang akan menjadi korban adalah mereka yang berada dalam jangkauan Kekaisaran, akan terjadi pembantaian jika mereka berhasil menembus kota, kita harus membela mereka!"
Aku meminta maaf pada Adry. "Maafkan aku Adry, aku mengatakan hal yang seharusnya tidak ku katakan."
___
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments