Masa Lalu III

___

Aku mengangkat lenganku melihat secarik kertas yang Pak Dery berikan, menyamakan bendera yang dimaksudnya. Kulihat satu per satu kapal laut, tak butuh waktu lama sampai aku menemukannya. Aku menghampiri orang yang bertanggung jawab atas kapal itu dan berbincang. Memberikan selembar kertas perjanjian jual beli itu sebagai bukti, dan memperlihatkan koin emasnya.

Pedagang itu kemudian memanggil beberapa krunya untuk mulai mengemas dan menyiapkan semua barang dagangannya bersama dengan penjaga kedai untuk dipindahkan pada kereta kuda.

Akhirnya setelah beberapa persiapan, semua barang sudah siap dan dikemas dengan aman ke dalam kendaraan kereta kuda. Aku mengucapkan terima kasih kepada pedagang dan memberikan uangnya lalu kembali menuju kedai.

Diperjalanan saat kereta kuda berjalan aku mencoba bertanya dan berkenalan dengan ketiga penjaga itu karena suasananya yang canggung. "Omong-omong siapa nama kalian?" Pria berambut cokelat yang mengarahkan bilahnya kepadaku pagi buta tadi menanggapi, "Aku dibayar bukan untuk berbicara denganmu, diamlah." Suasana semakin canggung karena pertanyaan bodohku.

Hingga salah satu dari penjaga ikut berbicara dan mencairkan suasananya. "Haha janganlah begitu, Carnell." Lalu dia menunjuk pria berambut cokelat itu. "Dia adalah Carnell, maafkan dia memang seperti itu." Lalu dia menunjuk pria satunya lagi yang bermata tajam. "Dia adalah Alix." Kemudian dia menunjuk dirinya sendiri dengan bangga, pria yang paling kekar di antara mereka. "Namaku Alister!"

Tidak disangka pria yang kukira paling menakutkan adalah orang paling ceria di antara mereka bertiga, "Aku Arezha, kalian boleh memanggilku sesuka kalian. Senang berkenalan dengan kalian!"

___

Sesampainya di kedai aku dipanggil oleh Pak Dery yang tengah sibuk mengurusi pelanggan. "Kemarilah Reza." Aku mendekati Pak Dery sedangkan yang lainnya mengangkut semua keranjang kotak ke gudang bawah tanah kedai.

"Aku sudah membawa semuanya Pak Dery, aku siap untuk tugas selanjutnya."

"Reza, aku tidak bermaksud menghinamu, tetapi kapan terakhir kali kau mandi?"

Aku tidak ingat. "Mungkin sekitar 5 hari yang lalu?"

"Kau tidak bisa melayani pelanggan dengan bau menyengat seperti itu. Tidak ada waktu untuk pergi ke pemandian, pakailah air sumur ditempat kau mencuci piring kemarin. Bersihkan tubuhmu dan kembalilah secepatnya ke sini."

Aku membuka pintu belakang kedai menuju sumur, melihat Kakek Izwar juga yang sedang mandi hanya dengan menggunakan celana kainnya, Kakek Melihatku dan menyapaku, "Oh Nak Arezha kemarilah, mandi bersamaku. Tolong basuh punggungku, aku tidak bisa meraihnya. Dery menyuruhku untuk membersihkan diri haha."

"Kebetulan Pak Dery juga menyuruhku untuk membersihkan diri sebelum melayani pelanggan," ucapku.

Aku membersihkan diri dan membantu Kakek Izwar membasuh punggungnya menggunakan sabun, lalu bertanya pada Kakek Izwar, "Kakek, apakah kemarin malam saat kita bercerita, kau sengaja bertanya seperti itu kepadaku?"

"Entahlah," jawaban Kakek Izwar.

Aku mengutarakan apa yang kurasakan, "Setelah mendengar ceritamu pandanganku berubah terhadap masa laluku, dalam artian yang baik tentunya.

Dahulu aku hanya anak-anak pada umumnya, selalu ceria dan bermain. Mendiang Ibuku yang memberikan kehangatan ketika aku berada di rumah, dan ayahku pemilik lahan gandum di Kota Poze, bisa dibilang aku hidup makmur pada saat itu. Aku yang masih kecil tidak tahu apa yang terjadi pada keluargaku pada saat itu, Ayah dan Ibuku bertengkar karena sesuatu.

Aku melihat ayahku yang bermain dengan wanita lain, Ibuku mengetahuinya dan perlahan Ayahku meninggalkan Ibuku dan diriku demi wanita lain. Ketika aku berumur 13 tahun kami hidup berdua dalam kemiskinan.

Ibuku jatuh sakit. Aku menjadi seorang pengemis di Kota Poze sedikitnya uang yang kudapatkan untuk menyembuhkan penyakit ibuku di apotek, akan tetapi ayahku yang memiliki reputasi tidak menginginkan anaknya berbuat seperti itu. Dia memberiku beberapa keping emas, cukup untuk Ibuku berobat.

Aku berlari kembali kepada Ibuku, aku membuka pintu rumah dan duduk di sampingnya, ketika aku memanggilnya tidak ada jawaban apa pun. Aku melihat wajahnya yang pucat, Ibuku telah meninggalkanku.

Ayahku yang mengetahui hal itu menutupi kematian keluarganya sendiri. Jika dia ingin melindungi reputasi, seharusnya dia tidak melakukan hal seperti itu dari awal. Dia membawaku kesuatu tempat, membuangku di Desa Maren.

Setiap tahunnya dia selalu mengirim seseorang untuk memberikanku uang sampai aku berumur sekitar 17 tahun lalu dia berhenti mengirimiku uang. 3 tahun kedepannya agar aku bisa bertahan, aku berkeliling desa meminta sesuatu untukku makan, terkadang aku mendapatkan uang dari pekerjaan kecilku, tetapi itu hanya cukup untuk beberapa hari. Begitulah caraku hidup selama 3 tahun kebelakang ini, sampai pada akhirnya aku diusir dari desa dan berakhir di Sernia. Terimakasih karena perkataanmu Kek, itu sangat berarti untukku." Aku membasuh punggung Kakek Izwar dan menggosoknya.

"Maafkan aku jika berbicara terlalu banyak Kek, ini pertama kalinya aku menceritakan kisah ini pada seseorang."

Kakek Izwar tampak tersenyum. "Tidak apa-apa, setiap orang memiliki ceritanya sendiri, tetaplah menjadi manusia yang baik Nak Arezha." Aku mandi terlalu lama, aku harus segera kembali. "Sepertinya aku sudah selesai Kek, aku akan kembali bekerja."

Ketika aku melihat pintu belakang kedai, aku melihat Adry yang menggunakan zirah memegang helm besi ditangan kanannya dan sesuatu ditangan kirinya. Sepertinya dia sudah berdiri lama mendengarkan seluruh ceritaku, aku mendekatinya dan bertanya, "Adry? apa yang kau lakukan di sini, apakah kau mendengar semuanya?" Memalukan sekali rasanya.

"Aku tidak sengaja mendengarnya Reza, maafkan aku." Dia bahkan tidak mencoba untuk menutupinya, dia orang yang jujur.

"Ah tidak apa-apa, aku sendiri yang seenaknya bercerita, kuharap kau tidak terganggu dengan ceritaku tadi."

Adry menyodorkan sebuah baju tunik yang terlihat mewah kepadaku. "Ayah menyuruhku memberikan pakaian ini kepadamu." Pakaian yang terlihat mewah itu adalah tunik putih dan jas pinggang hitam.

"Aku harus memakainya?" tanyaku, sembari memegang kemeja itu di kedua telapak tanganku.

"Iya, ini adalah pakaian pelayan yang akan membuatmu terlihat gagah. Aku yakin mendiang Ibumu bangga dengan dirimu yang sekarang Reza!"

Begitukah? aku jadi merindukan Ibuku. "Terima kasih Adry."

"Kalau begitu aku akan pergi bekerja, sampai nanti Reza!"

___

Aku mengenakan kemeja itu di ruangan kosong di dalam kedai, setelah selesai aku mencari Pak Dery ke tempat di mana dia melayani para pelanggannya. "Aku sudah membersihkan diriku Pak." Pak Dery mengambil botol kecil aneh dari raknya. "Jangan bergerak, aku akan memakaikan parfum ini kepadamu." Pak Dery memakaikan sesuatu yang disebut parfum itu kepadaku. "Apa ini?" Aroma yang sangat menawan, aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya.

Pak Dery yang melihat reaksiku berkata, "Hebat bukan? ini adalah penemuan dari orang-orang timur. Mereka pandai meracik sesuatu bahkan sabun yang kau pakai saat mandi tadi adalah salah satu penemuan mereka.

Mereka bahkan menggunakan minyak kelenjar dari hewan untuk menciptakan aroma musky. Herbal dan rempah-rempah yang digunakan dalam parfum termasuk rosemary, kunyit, dan cengkih.

Banggalah karena ini adalah sesuatu yang mahal, kau dapat membelinya seharga 2 koin emas besar di Kota Kota Xiris." Aku pasti salah mendengarnya, semahal itu hanya untuk botol sekecil ini!?

Setelah selesai, aku menjadi merasa lebih berkarisma karena pakaian mewah dan wewangian yang menawan, "Sekarang kau siap bekerja, layanilah dan bawakan seluruh pesanan kepada para pelanggan mengerti?", ucap Pak Dery

"Baik Pak, aku akan mulai bekerja." Aku pun berkeliling disekitar ruangan kedai, melayani para pelanggan yang memanggilku, menerima dan mengantarkan apa yang mereka pesan.

___

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!