Masa Lalu I

___

"Adry, tepatnya Adry Birken itulah nama ayahku,"  jawab Pak Dery. seperti nama putranya.

"Sebentar, sepertinya aku pernah mendengarnya." Kakek Izwar, memainkan janggutnya berusaha mengingat hal itu.

"Aku ingat! Dia adalah pemimpin unit dari unit lain, kami melayani pemimpin resimen yang sama saat itu. Tetapi aku hanya mengenal namanya saja, tidak lebih dari itu. Kau tetap ingin mengetahuinya?"

Pak Dery seakan tertarik, begitupula aku, lalu Pak Dery berkata, "Ya, aku ingin mendengarnya langsung darimu. Cerita sesungguhnya dari kekalahan perang pada saat itu, karena banyak cerita yang dibiaskan jadi aku tidak tahu mana yang asli."

Cerita yang kutunggu-tunggu semenjak kemarin, akhirnya Kakek akan meneruskannya!

Kakek Izwar pun berkata, "Bawakan aku sesuatu untuk mengisi tenaga, makanan ataupun minuman karena cerita ini tidaklah singkat, haha."

Pak Dery menyuruhku untuk membawakan sesuatu. "Reza bawalah banyak makanan dan minuman, taruhlah dimeja ini segera."

Aku membawa banyak makanan dan minuman dimeja. "Pak Dery, biar aku yang membayarnya."

Pak Dery menjawab, "Kau tak perlu membayarnya, ini semua padaku."

Kakek Izwar pun mulai bercerita.

"Kami mengkonfrontasi mereka di hamparan luas di depan Kota Aldea. Musuh sekiranya berjumlah 30.000 sedangkan kami hanya berjumlah sekitar 20.000. Awalnya kami unggul dalam pertarungan di hamparan luas dengan memanfaatkan air sungai sebagai tembok alami, akan tetapi pada hari ke 6 mereka berhasil menerobos, dan pasukan kami dipukul mundur, karena itu kami segera kembali menuju kastil dan bertahan di dalamnya.

Pengepungan berlangsung selama 3 bulan. Pada saat itu kami benar-benar tidak mengira bahwa mereka akan membawa bala bantuan. Kekaisaran yang pada saat itu sedang berperang juga dengan Kerajaan Durzin disaat yang bersamaan dan dikarenakan pada saat itu Kekaisaran berhasil membuat tunduk Kerajaan Durzin, lalu membawa sebagian pasukan dari sana sebagai bala bantuan menuju Kota Aldea.

Kami kekurangan orang untuk mengintai sehingga telat dalam mengambil langkah, kengerian telah sampai pada kami saat mengetahui bahwa sebagian dari pasukan Kekaisaran menuju Kota Venavo. Kota dengan kastil kecil di mana banyak pasukan yang memiliki keluarga di sana termasuk diriku, banyak orang belum pergi mengungsi dari Kota itu. Seketika moral pasukan kami menurun, dan terpancing dalam jebakan. Tidak ada jalan lain untuk membantu Venavo secepatnya selain mengkonfrontasi dan menerobos pasukan Kekaisaran, itulah pikir kami. Pemimpin resimen memerintahkan kami sebagai barisan terdepan, termasuk ayahmu Adry Birken.

Kami pun terpancing dan terpaksa berhadapan dengan pasukan Kekaisaran di luar tembok, berusaha menembusnya. Banyak dari kami yang mati dalam sekejap mata ketika mendorong Kekaisaran. Ayahmu, dia salah satu Pemimpin unit yang hebat, disitulah kemungkinan dia telah gugur. Usaha kami tidak membuahkan hasil sehingga kamipun mengalami kekalahan dan Venavo pun tidak terselamatkan. Mereka telah menjarah dan mengambil alih Venavo dalam hitungan hari, begitu pula Kota Aldea telah jatuh ketangan Kekaisaran. Militer Xiris berusaha merebut Venavo kembali tetapi tidak berhasil karena rapuhnya militer Xiris yang belum memulih secara maksimal saat itu.

Mereka menawan kami selama beberapa hari, hingga aku melihat ada sebuah kereta kuda dengan bendera bersimbol Anggota Keluarga Kerajaan mendekat. Kerajaan Xiris telah membuat kesepakatan dengan Kekaisaran, dengan syarat Kekaisaran berhenti melakukan invasi dan membebaskan para pasukan Xiris yang tertangkap dengan ganti Kerajaan Xiris menjadi bawahan Kekaisaran dan bersedia membayar upeti berupa emas setiap tahunnya kepada Kekaisaran. Kekaisaran menyetujui proposal tersebut, dan kamipun dibariskan di hamparan luas, lalu satu per satu dari mereka memotong lengan kanan kami, menyebabkan ngeri yang beruntun." Kakek Izwar menuangkan air kedalam gelas, dan meminumnya.

"Sungguh melelahkan haha, tolong ambilkan roti itu." Kakek menunjuk piring berisi roti, lalu Pak Dery mendorong piring berisi roti itu agar Kakek Izwar bisa menjangkaunya dan berkata, "Silakan makan saja, aku yang traktir."

Kakek Izwar mengambil roti itu dan memakannya dengan lahap. "Terima kasih, ini sangat enak apakah kau yang membuatnya, Dery?"

"Bukan aku, aku bekerja sama dengan toko roti yang berada di luar gerbang Sernia. Mereka menjual roti-roti itu dengan murah jika aku membeli banyak."

Pak Dery mulai bercerita mengeluhkan putranya yaitu Adry, "Putraku satu-satunya sekarang telah berniat untuk bergabung dengan pasukan militer kerajaan dengan alasan ingin melindungi kerajaan, setelah mendengar isu perselisihan antara Kekaisaran dan Kerajaan.

Aku berusaha untuk menutupinya dan berkata bahwa itu hanyalah rumor semata, tetapi dia tetap bersikeras akan mengikuti pelatihan militer, posisinya saat ini adalah sebagai penjaga di Kota Sernia.

Apakah kau tahu jika Kerajaan ini tidak memiliki kebijakan konskripsi, karena itu pula ketika terjadi peperangan Kerajaan Xiris selalu kekurangan pasukan, saat itu terjadi Kerajaan akan memberikan titahnya kepada para Gubernur agar mengirimkan seluruh pasukan yang tersedia di daerah kekuasaannya untuk menempatkan pasukannya di medan perang, dan jika itu terjadi maka Putraku satu-satunya akan mengikuti peperangan itu."

Aku menyela dan bertanya, "Tunggu, jadi rumor itu benar?"

Pak Dery menjawab, "Ya, bahkan sampai detik ini Kerajaan masih merekrut pasukan, kau takkan menemukan poster perekrutan itu dikedaiku, aku sudah merobek dan membuangnya agar Putraku tidak melihatnya, tetapi dia mungkin melihatnya di tempat lain."

"Aku melihat poster itu di papan pengumuman, apakah mungkin peperangan terjadi dalam waktu dekat?"

Pak Dery menanggapi, "Kedua belah pihak pasti sedang memusatkan pasukan di suatu titik, untuk memobilisasi pasukan yang tersedia, prosesnya cukup lama hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun."

Itu mengerikan, jika peperangan akan terjadi, aku hanya berharap semua itu tidak memengaruhi kehidupanku saat ini.

Kakek Izwar yang terlihat sedang berpikir tiba-tiba dengan wajah seriusnya menanggapi perkataan Pak Dery yang mengeluhkan putranya,

"Ya kau benar, dengan tidak adanya kebijakan itu, menjadikan pedang bermata dua bagi Kerajaan Xiris. pada satu sisi, perekrutan pasukan tidak serentak membuat perekrutan berjalan dengan lambat karena prosesnya yang berulang-ulang untuk melatih pasukan baru hingga memahami dasarnya. Kerajaan Xiris akan selalu kekurangan pasukan dan akan mengandalkan tentara bayaran sehingga anggaran perang menjadi lebih mahal.

Tetapi di sisi lain, banyak negara yang menaikkan pajak tinggi untuk membiayai suatu peperangan, tetapi tidak untuk Kerajaan Xiris, pemerintah tidak pernah menaikkan pajaknya dan tetap mengandalkan pendapatan dari daerah dan sumber-sumber lainnya untuk mensejahterakan rakyatnya, menyebabkan tingginya moralitas dan keterikatan pada negaranya, karena rasa emosional itulah akan ada banyak orang yang mengajukan diri yang dipastikan tulus dalam mengabdi pada negaranya, tidak memaksakan kehendak rakyat untuk berjuang dan membiarkan rakyatnya memilih, apakah negara ini layak untuk diperjuangkan atau tidak.

Aku tidak berhak berkata seperti ini, tetapi ketahuilah bahwa putramu itu melihat sesuatu yang berharga pada kerajaan ini."

Mendengarkan perkataannya kesanku terhadap Kakek Izwar menjadi kagum bertambah.

Pak Dery menanggapi pernyataan Kakek Izwar, "Aku harap begitu, tetapi tetap saja aku tidak ingin kehilangan Putraku satu-satunya. Aku sudah merasakan sakitnya kehilangan seseorang yang kita cintai, aku hanya tidak ingin hal seperti itu terulang kembali."

Ya Pak Dery benar, aku juga merasakan hal yang sama ketika ibuku wafat. Kehilangannya berdampak buruk untukku sehingga waktu yang berputar berhenti bagiku.

Kakek Izwar menanggapi perkataan Pak Dery, "Kehilangan seseorang memanglah menyakitkan, menyadari bahwa meskipun mungkin menyakitkan pada awalnya, hidup akan terus berlanjut meskipun terkadang rasa sakit itu muncul kembali, itulah hidup." Merupakan jawaban yang realistis dari Kakek Izwar.

___

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!