INFAMOUS
Sekolah adalah tempat untuk belajar mencari ilmu. Tapi bagaimana jika sekolah itu hanya untuk pamer followers dan subscribers? entahlah, yang pasti aku hanya ingin menjalankan hidup santai sebagai seorang pengguna sosmed saja.
Namaku adalah Mikhail Nico, aku berusia 17 tahun sekarang ini. Aku baru saja lulus dari SMP. Aku berniat untuk masuk ke sekolah Infamous yang dibicarakan oleh orang-orang, maupun itu dari brosur, majalah, atau di sosmed itu sendiri.
Untuk masuk ke sekolah itu, diwajibkan memiliki minimal 1000 followers. Jika kalian berpikir bagaimana jika ada siswa yang sangat pintar ingin masuk ke sekolah ini, namun ia hanya memiliki followers dibawah minimal tersebut? Jawabannya adalah ditolak.
Bodoh sekali pemerintahan masa kini, mereka mementingkan popularitas daripada kepintaran. Bahkan jika followers mu hanya 999 tetap saja ditolak oleh mereka. Sekolah itu sudah dibiayai oleh pemerintah semenjak bertahun-tahun yang lalu.
Kembali ke ceritaku. Sekarang aku sedang mendaftar untuk masuk ke sekolah itu. Ternyata untuk daftar saja juga sangat ribet, formulir nya harus menyertakan nama sosmed, followers nya, email, alamat dan segalanya. Tapi aku akan mengisi seluruhnya demi masuk sekolah itu.
Apa yang ku harapkan dari sekolah ini? tidak, aku hanya ingin bersekolah saja. Kenapa aku tidak sekolah di SMA biasa saja? aku tidak mau menjawabnya. Yang pasti aku memiliki tujuan tersendiri mengapa aku ingin masuk sekolah ini.
"Yah beres. Tinggal menunggu lulus review saja." Aku meregangkan tubuhku setelah mengetik formulir di komputer milikku.
Mengenai tempat tinggal ku, aku tinggal di apartemen yang berada di tengah kota ini. Orang tuaku menyuruhku untuk belajar mandiri dan disiplin. Maka itu aku tinggal sendiri di apartemen ini.
Kemudian aku berdiri dan membuka pintu balkon, aku melihat pemandangan kota yang sangat indah di malam hari. Angin malam yang sangat segar sekali, tetapi aku merasa seperti mendengar sesuatu.
Aku mendengar suara wanita di sebelah apartemen ku, "tetangga wanita?" aku melihat gadis cantik di sebelah apartemen ku.
Dia berambut hitam pendek. Sedang mendengung seperti bernyanyi. Dari wajahnya, sepertinya ia masih pelajar juga. Namun semenjak aku pindah kemari, aku baru saja tahu kalau tetangga ku itu ternyata seorang gadis cantik.
Ia sedang melihat pemandangan kota sepertinya. Aku sebagai tetangga baru ingin menyapanya. Tetapi ketika aku mencoba menyapa dan melambaikan tanganku kepadanya, ia sudah kembali ke dalam apartemennya. Aku hanya bisa pasrah saja. Mungkin belum waktunya untuk menyapanya juga.
Kemudian aku kembali ke dalam kamar untuk tidur. Aku juga menunggu kapan formulir ku diterima. Lalu aku mematikan lampu dan bersiap-siap untuk tidur. Karena terlalu bersemangat menunggu lulus review, sampai aku kepikiran sehingga membuatku susah untuk tidur.
Lalu aku memakai headphone untuk mendengarkan musik sebagai pembantu tidurku. Sampai akhirnya aku tertidur dan menunggu esok hari.
Keesokannya, aku bangun dan langsung membuka tirai jendela. Kemudian aku langsung menyalakan komputer milikku dan langsung mengecek email.
Setelah aku melihat hasil review-nya, "YESSSSSS" aku berteriak kesenangan dan menuju ke balkon untuk merayakannya dengan melakukan dance.
Aku diterima oleh sekolah seleb itu sehingga membuat ku kesenangan. Aku berjoget ke sana kemari di balkon itu sampai aku berhenti karena sesuatu. Kemudian aku melihat ke belakang.
Tanpa kusadari, ternyata sedari tadi aku dilihat oleh tetanggaku yang seorang gadis cantik itu. Kami sama-sama bertatapan untuk beberapa saat. Kemudian ia tertawa kecil dengan menutup mulutnya.
"Hmp" aku tersenyum.
Dengan cepat aku langsung masuk ke dalam kamar dan menutup kembali ruangan ku.
"Apa yang dari tadi ku lakukan!!!!!!????" aku berteriak dalam pikiranku untuk memendam rasa yang sangat amat malu sekali setelah dilihat olehnya.
Aku sangat malu sekali sehingga aku membenturkan kepalaku sendiri ke tembok untuk melupakan apa yang baru saja kulakukan barusan.
...[Beberapa jam sudah berlalu]...
Aku sudah mandi dan bersih-bersih. Aku bersiap-siap keluar untuk belanja stok makanan. Aku mengecek hp ku untuk melihat jam, lalu aku sadar jika aku rada kesiangan. Sehingga aku langsung secepat mungkin untuk memakai sepatu, lalu keluar dan mengunci pintu.
Aku berlari ke lift yang hendak tertutup, "Tahan sebentar!" aku berteriak untuk menyuruh seseorang di dalamnya untuk membukanya.
Akhirnya aku masuk ke dalam lift dengan terengah-engah sembari membungkuk, "Huh, terima kas--" aku mengangkat kepalaku dan melihat wajah orang itu.
Ternyata dia adalah tetanggaku yang seorang gadis cantik, ini adalah pertama kalinya kami bertemu secara langsung secara kebetulan.
"Oh, kau orang yang tadi pagi berjoget-joget di balkon sebelah bukan?" tanya gadis itu.
"Sial, ternyata dia benar-benar melihat semuanya" lalu aku mengangkat badanku dan memegang kepalaku, "Ya . . . ya . . . itu benar" jelas aku menahan rasa malu.
Ia tertawa kecil, "maaf, aku tidak bermaksud mengejek. Tapi itu sangat lucu."
"Tidak, tidak apa. Itu memang momen yang bisa ditertawakan oleh orang lain." Aku berusaha untuk tetap tenang dan tidak malu dihadapannya.
"Jadi kamu adalah tetangga yang baru pindah ya?" tanya dia.
Ternyata dia juga tahu kalau aku baru pindah kemari, "Ya, baru saja aku pindah minggu-minggu kemarin" jawabku.
Lalu dia mengulurkan tangannya, "Namaku adalah Hana, Kimi Hana" dia memperkenalkan diri.
Aku bersalaman dengannya, "Nico, Mikhail Nico" aku memperkenalkan diri kepadanya.
"Senang bertemu denganmu. Bilang saja jika ada yang bisa dibantu ya."
Sial wajahku memerah, "senang bertemu denganmu juga." Itu adalah pertama kalinya aku berkenalan dengan Hana.
Setelah kami keluar dari lift, kami memiliki tujuan yang berbeda.
"Baiklah sampai jumpa lagi" Hana melambaikan tangan kepadaku, kemudian dia pergi menggunakan taksi yang lewat.
Aku melambaikan tanganku juga kepadanya. Kemudian aku pergi ke tujuanku sendiri, yaitu berbelanja.
Semenjak itu, aku merasa tidak menyesal untuk pindah kemari. Sembari menunggu hari sekolah masuk, aku juga membeli perlengkapan sekolah juga untuk nanti. Masih sekitar beberapa minggu lagi sampai masuk sekolah.
Tujuanku masuk ke sekolah seleb itu adalah, untuk menikmati hidup yang nyaman sebagai Ziutuber yang masih memiliki jutaan subscribers yang tidak banyak.
Dikarenakan aku belum pernah face reveal di sosmed sebelumnya, mungkin hanya kepala sekolah dan guru-guru yang lain tahu siapa identitas ku sebenarnya. Followers ku sangat rahasia, suatu saat akan ku beritahu kepada semua orang tentang sosmed ku dan followers ku nanti.
Tapi musuh utamaku di sekolah itu adalah, Kakak perempuan ku sendiri. Dia memiliki 134 juta followers, yaitu followers paling tinggi di sekolah itu. Dia adalah seorang vlogger yang sudah sering ke luar negeri untuk melakukan vlog nya itu ketika liburan. Untuk sekarang, dia adalah vlogger termuda di dunia saat ini. Karena dia masih kelas 12 dan berumur 19 tahun.
Sangat berkebalikan sekali denganku. Ia berani untuk menampilkan wajahnya di dunia maya, dibandingkan denganku yang menggunakan topeng untuk membuat konten.
Aku memasang headset ku. Sembari mendengarkan musik, aku melihat beranda sosmed ku untuk melihat berita. Tetapi setiap membuka beranda, pasti selalu ada dia, kakakku.
"Lihat saja nanti, kakak. Aku pasti akan membalap followers mu dan menjadi terkenal di dunia!" janji ku.
Kemudian aku mematikan ponselku dan mendengarkan musik saja. Ini adalah perjalananku menjadi seleb sosmed termuda di dunia. Aku berharap jika sekolah ini tidak terlalu membuatku kecewa nantinya.
Ini adalah perjalananku sebagai ziutuber terkenal di dunia. Nama channel di platform ku adalah "Second Son" yang kini masih memiliki 30 juta followers. Aku menggunakan topeng sebagai penutup identitas ku di dunia virtual maupun sosial.
Berharap saja sekolah ini hanyalah sekolah seleb biasa yang sesuai ekspektasi ku. Dan sebisa mungkin aku akan tetap menjaga identitas ku sampai saatnya nanti.
Ya, suatu saat aku akan melakukan face reveal setelah aku berhasil membalap followers kakakku di sosmed. Dan suatu saat kalian akan tahu konten apa yang ku buat selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments