“kalian kenapa?” tiba- tiba Anwar datang saat mereka berpelukan
“mau tau aja urusan perempuan” Diah segera melepaskan pelukan mereka .
“kemana komplotan mu?” tanya Yuni
“memang aku penjahat? Punya komplotan” mata Anwar sedikit melotot pura-pura kesal,
memang biasanya kalau di sekolah Anwar tidak pernah lepas dari kedua temannya Yadi dan Bima
“sepertinya ada yang kangen denganku ya?” ternyata dari balik pintu sudah berdiri Yadi dan Bima
“ih ... GR ya ...” celetus Tika sambil bergaya mengibas kibaskan tangannya
“kamu kok gitu amat sih sama kita Tik ...” jawab Bima memelas, merasa tak di anggap , yang memang sudah lama naksir Tika tapi tika selalu mengabaikannya, tika malah terkesan begitu judes pada bima
“ya mending kalian cepet lamaran aja biar nggak pisah” ledek Rini pada tika dan bima sambil mengedip kedipkan mata menggoda
“kita pasti nanti akan kangen sama kebersamaan kayak gini” tiba tiba suara diah menimbulkan keheningan di antara mereka, kali ini Diah tampak tak bersemangat
“iih... kamu kok baper sih ....” Tika kembali memeluk Diah, ternyata dari tadi Anwar masih memperhatikan wajah Diah yang tampak tak bersemangat
***
Di rumah Diah
Pagi ini sekolah sudah mulai libur, anak-anak kelas 12 hanya akan datang ke sekolah jika ada pengumuman dari sekolah saja,
kebanyakan teman-teman diah sibuk mengurus pendaftaran ke perguruan tinggi
Diah pun hanya bisa pasrah, walaupun dia ingin sekali melanjutkan ke perguruan tinggi seperti teman –temannya tapi apa daya jika tak ada biaya
“Diah jangan lupa nyapu halaman “ teriak bu Kasih dari dapur saat diah sedang menyapu lantai rumah sembari melamun
“nggeh buk ...” setelah menyelesaikan pekerjaannya di dalam rumah, Diah pun segera pergi ke halaman untuk menyapu daun-daun yang berjatuhan di halaman seperti yang di perintahkan ibunya
diah pun menyapu sambil terus bersenandung ria. Saat diah sudah hampir selesai dengan pekerjaannya, tiba-tiba Anwar menghampiri Diah, tanpa Diah sadari
“Diah” suara yang tiba-tiba membuat Diah terkejut, tanpa di sadari sampah yang di tangan Diah segera menghambur ke tubuh Anwar,
dengan wajah terkejut dan sedikit panik karena kelakuannya, Diah pun berusaha membersihkan tubuh Anwar tapi naas sapu yang hendak di senderkan di pohon malah berbalik ke arah Anwar dan ....
Puuushhh
Mendarat lah di kepala Anwar dengan sangat mulusnya, benar- benar bak peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga pula, benar- benar pagi yang indah
Wajah Anwar yang tadinya datang dengan senyum menawannya kini berganti dengan guratan kekesalan yang tertahan, alisnya yang tebal sudah saling menaut dengan tatapan yang membunuh
Tapi beberapa saat kemudian, Anwar melakukan gerakan seperti orang yang sedang menahan emosi yang siap meledak dengan mengayun-ayunkan kedua tangannya di depan dada beberapa kali untuk meredakan emosi, dengan beberapa kali mengambil nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan
“maaf ...!” kini kedua tangan Diah saling mengatup di depan dada dengan memasang wajah memelas
“siapa suruh kamu mengagetkanku, aku kan ja_...” bukannya menyesal diah malah balik menyalahkan anwar,
sebelum sempat menyelesaikan ucapannya Anwar sudah lebih dulu menyetop dengan mengarahkan telunjuknya ke bibirnya sendiri
“bisa diam dan iku aku sebentar?”
“kemana?”
“ke kolam lele, aku pengen ngobrol sebentar” keluarga Anwar merupakan peternak lele juga selain sebagai peternak sapi perah
“ada apa?” Diah tampak bingung, karena selama dia mengenal Anwar, dia tak seformal ini
“aku pengen bicara sebentar”
Bersambung
jangan lupa kasih dukungan dengan memberikan like dan komentarnya ya
kasih vote juga
biar tambah semangat nulisnya
Follow Ig aku ya
tri.ani.5249
Happy Reading 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Elly Supriaty
salah nya sendiri anwar klww datang tu ngagetin melulu coba deh klw kasih salam dulu ya thor .......
2021-05-10
0
Sunarty Narty
aduh tp kok dish g jd ma Anwar y tp nkh ma Adrian..
2021-05-07
0
Roroazzahra
apa apes apes
2021-03-15
1