"Ayah....bisakah kalian berhenti? aku lelah ayah, semua pekerjaanku sia-sia, semua uangku kalian habiskan untuk berjudi dan mabuk setiap hari"
Zizi nama panggilan dari Zivana, gadis berparas cantik itu menangis tersedu ketika ia kembali mendapatkan ayah dan kakaknya yang terkapar dikarenakan mabuk berat, uangnya selalu dicuri untuk memenuhi hasrat berjudi sang ayah.
"Diam kau, jangan ikut campur urusanku....bekerjalah dengan baik agar kau menghasilkan uang yang banyak, kau tidak perlu khawatir jika aku menang aku akan bayar semua uangmu yang ku habiskan!" jawab sang ayah terbata karena menahan matanya agar tetap terjaga.
"Kau....akan menikah bukan? calon suamimu kaya raya, jadi kau tidak usah takut mati kelaparan, kau akan jadi nyonya setelah ini, kau tidak boleh melupakan kami, ingat itu" sang kakak ikut menimpali.
Zizi hanya bisa diam dan terus menangis, ia memutuskan untuk masuk ke kamarnya menenangkan diri.
Sudah beberapa minggu ini, tunangannya sulit untuk di hubungi, mereka jarang bertemu sejak keluarga besar dari sang pria mengetahui bahwa Zizi memiliki ayah dan kakak yang pemabuk dan pejudi, berbeda ketika mereka bertunangan, keluarga pria itu menyetujui karena melihat Zizi adalah perempuan yang baik dan tipe menantu idaman, namun mereka belum tahu jika calon besan mereka seorang pemabuk berat dan pejudi.
Zizi memang menyembunyikan kenyataan bahwa ayahnya seorang pemabuk dari sang pacar, ia tidak ingin aib keluarganya menjadi penghalang hubungannya dengan sang pria, namun sayang bulan lalu tidak sengaja ayah dan kakak Zizi mabuk berat dan terkapar di depan rumah calon besannya, hal itulah yang membuat semua keluarga bahkan sang pria pun ikut berubah sikap pada Zizi.
"Kenapa selalu saja susah dihubungi?" gumam Zizi kesal, ia membutuhkan pria itu dikala ia sedang bersedih seperti sekarang.
*******
Keesokan harinya Zizi mendapat pesan chat dari calon suaminya yang mengajak bertemu di taman tidak jauh dari sekolahan tempat Zizi mengajar.
Zizi terus mengulum senyum, Zizi merasa senang akhirnya ia akan bertemu dangan sang pujaan hati yang telah lama tidak ia jumpai, menunggu dibangku taman dengan masih berpakaian sebagai guru karena ia baru saja pulang mengajar.
Tidak lama waktu berselang, Aldan pria yang menjadi tunangan Zizi datang dengan mobil mewahnya. Ia melangkah gugup mendekati sang kekasih yang duduk di taman.
"Hai......kau sudah selesai mengajar?"
Zizi mengangguk, ia berdiri ingin menghampiri Aldan namun "Berhenti, kau di situ saja" jawab Aldan.
Zizi melihat raut aneh pada prianya.
"Zi.....maaf aku kesini hanya untuk mengatakan sesuatu"
"Katakan saja....oh aku tahu kau ingin bilang kau juga merindukanku bukan?"
Tanya Zizi dengan wajah tersenyum.
"Tidak....bukan itu maksudku"
"Lalu.....? Mas.... aku lapar.....bisakah kita makan dulu?" Zizi merengek manja.
"Maaf Zi aku tidak bisa...."
"Kenapa? hei.....kau kenapa ha? kenapa aneh dari tadi"
"Zi.....aku minta maaf atas semuanya, kau boleh membenciku, tapi maaf sepertinya kita tidak bisa meneruskan hubungan ini"
"Ha....ha ha jangan bercanda mas....ini siang bolong loh, aku lapar ini, kamu lucu"
"Aku serius"
Zizi yang masih menahan tawanya langsung terdiam, ia menajamkan pendengarannya.
"Mas...."
"Zi....orangtua ku sudah memutuskan untuk tidak menikahkan aku dengan mu, maaf jika harus mengatakan ini, orangtua ku tidak ingin berbesan dengan seorang pemabuk dan pejudi"
Kata itu langsung membuat si pendengar merasa tersayat hatinya, Zizi meneteskan airmata.
"Mas.....kau sedang bercanda bukan?"
"Tidak.....maafkan aku Zi, aku tidak bisa melawan orangtua ku, mereka tahu yang terbaik untuk anaknya"
Zizi masih mencoba mencerna ucapan Aldan.
"Mas.....tidak bisakah kita bicarakan ini dengan baik-baik, memang benar ayah dan kakakku punya perilaku yang buruk, namun kita bisa bicarakan ini lagi dengan baik bukan? tidak harus membatalkan pernikahan kita"
"Maafkan aku Zi......"
"Apa mas Aldan sudah tidak mencintaiku?"
Aldan terdiam.
"Apa hanya karena itu?"
"Maaf Zi, aku harus segera pergi.....aku harap kau baik-baik saja setelah ini"
"Apa sedangkal itu perasaan mu padaku mas? kita menjalin hubungan sudah hampir enam tahun"
"Maaf Zi, aku tidak bisa menolak keinginan orangtua ku"
"Baiklah....jika begitu, terimakasih banyak atas semua kebaikan mu selama menjadi kekasihku, aku tidak akan melupakannya...." Zizi berucap dengan hati yang terluka, airmatanya menjadi sulit untuk dibendung, ia merasa ingin berteriak marah pada sang ayah dan kakak nya.
Aldan hanya mengangguk dan tangannya tergerak mengelus pelan puncak kepala Zizi, lalu ia putuskan untuk meninggalkan gadis itu mematung sendiri di bawah terik matahari musim kemarau.
**********
Zizi melangkah gontai, ia berjalan kaki menuju jalan raya untuk mencari angkot karena awalnya ia pikir akan dijemput oleh Aldan maka Zizi sengaja tidak membawa motor matic nya ke sekolah.
Di tepi jalan raya, ia tidak bisa menyembunyikan tangisnya lagi. Maka darinya ia melepaskan suaranya untuk menangis sekencang mungkin. Beruntung jalan sepi, namun tidak lama ia merasa kehausan ia memutuskan untuk mampir ke minimarket yang tidak jauh darinya berdiri.
Keluar dari membeli minuman, ia kembali merasa frustasi akan kandasnya percintaan yang telah lama ia jaga.
Zizi menangis tersedu, ia menutup wajahnya dengan tangan lalu terduduk disamping mobil mewah yang terparkir di depan minimarket.
"Hei.....ada apa nona, kenapa kau menangis di dekat mobilku?"
Zizi mengangkat wajahnya yang memerah dengan airmata yang masih mengalir menatap wajah tampan di depannya.
"Apa? apa kau juga ingin menertawakan ku sekarang?" seringai marah Zizi pada sang pria.
Lelaki tampan tersebut menjadi terkejut akan reaksi gadis itu.
"Oh astaga apa kau gila, kau menangis disamping mobilku, sekarang kau marah padaku, dasar gadis aneh"
"Aku memang sudah gila tuan.....kau rasakan ini, kalian para lelaki memang menyebalkan" pekik Zizi sambil menendang ban mobil sang pria.
Lalu ia menunjuk pada wajah pria yang kebingungan itu.
"Apa pria kaya seperti kalian memang seperti ini ha? selalu seenaknya saja, kau bilang pada orangtuamu yang sombong itu, ayah ku memang seorang pemabuk, tapi aku tidak akan kehilangan harga diriku dengan mengemis cinta pria pengecut seperti mu"
"Kau pengecut Aldan, kau pengecut...."
Zizi meracau, setelah itu ia langsung pergi begitu saja dari hadapan pria yang hampir menganga akibat sikap aneh Zizi padanya.
"Gadis aneh, tidak.....tidak..... lebih tepatnya gadis gila"
Pria itu masuk mobil dengan perasaan kesal setelah mendapat cercaan tidak beralasan dari gadis asing itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
manda_
lanjut thor
2022-11-08
0
Ami batam
Thor..q kesini gara2 lihat foto casual ny pak duren,bikin q penasaran 😄
2021-12-16
0
Fani Tsao
😆😆😆😆😆
2021-10-16
0