Dapat Musuh?

Ada delapan pemuda seusia Rendi yang menghadang dirinya, terlihat ada yang membawa kaya dan besi di tangannya.

"Turun kamu!" bentak salah satu di antara mereka.

Rendi melepaskan helm-nya dan turun dari Motor. "ada apa yah Mas?" tanya Rendi polos.

Kerah baju Rendi di cengkram dengan keras, oleh salah satu pemuda tersebut, tentu saja Rendi reflek melawan dan mengibaskan tangannya.

Tanpa Rendi sadari tangan besinya aktif, kibasan tangannya mengenai kepala pemuta tersebut sehingga terdengar suara pukulan keras yang mengenai kepala.

Pemuda itu langsung terhuyung, dia jatuh pingsan di jalan dengan darah yang mengalir di pelipisnya.

Sontak saja teman-temannya terkejut, karena mereka melihat kalau Rendi tidak sengaja melakukan hal tersebut, tapi dia sudah pingsan.

"Ron, Roni!" salah satu teman pemuda itu mencoba menegur temannya itu, tapi pemuda yang di panggil Roni tidak kunjung bangun juga, sementara darah sudah menutupi sebagian wajahnya.

"Sialan, hajar dia!" teriak pemuda yang mencoba membangunkan Roni.

Pemuda lainnya yang membawa kayu, mereka langsung mengayunkan kayu tersebut kepada Rendi.

Rendi tidak tinggal diam, dia menaruh tangannya di atas kepala, sehingga kayu tersebut hancur berkeping-keping.

Brak

Brak

Sontak saja semua pemuda terkejut, karena kayu yang mereka pegang bisa hancur seperti itu.

Rendi menggertakkan giginya, dia menerjang ke salah satu pemuda, memukul perutnya sangat keras.

Bang

Pemuda itu langsung terhempas beberapa meter dan tersungkur di jalan sambil memutahkan makanan yang baru dia makan, baru setelah itu pingsan.

Pemuda lainnya terkejut, mereka mulai menyerang bersamaan, tapi Rendi memukuli mereka satu persatu, sehingga mereka berjatuhan di jalan sambil meringis kesakitan.

Tersisa dua pemuda yang memegangi besi, mereka berdua mengayunkan besi yang mereka pegang kepada Rendi.

Trang

Trang

Suara benturan besi terdengar saat tangan Rendi menangkis ayunan besi-besi tersebut, tentu saja keduanya terkejut, karena mereka tidak menyangka kalau tangan Rendi sangatlah kuat.

Rendi menghempaskan dua besi tersebut, dia kemudian meninju wajah keduanya, sehingga mereka langsung tersungkur di jalan.

Terlihat para pemuda itu ketakutan melihat Rendi, karena mereka yang berjumlah delapan orang tidak mampu melawan Rendi yang seorang diri.

Mereka yang tidak pingsan bergegas memapah teman-temannya yang pingsan dan melarikan diri dari sana.

Rendi tidak mengejar mereka karena dia memang tidak suka bermasalah dengan orang lain, dia menghela napas dan kembali naik Motornya.

Sesampainya di kontrakan, dia membawa masuk motornya dan mengunci pintu Kontrakan.

"Siapa mereka sebenarnya yah? Kenapa tiba-tiba nyerang aku?" Rendi bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Dia menghela napas. "sudahlah, yang penting aku tidak merasa punya salah sama sekali dengannya."

Rendi bergegas membersihkan diri dan kembali ke depan TV, dia menonton TV sampai lupa mau WA Novi, hingga dia ketiduran.

Wajar saja kalau Rendi tidak begitu peduli dengan ponselnya, karena dari dulu dia sudah terbiasa hidup tanpa Ponsel. Karena itulah dia tidak seperti remaja sekarang yang tidak bisa tanpa ponsel beberapa jam saja.

Ke esokan harinya Rendi terbangun saat sudah jam lima pagi, dia memang sudah terbiasa bangun di jam seperti itu.

Rendi bergegas bangun, cuci muka dulu, baru dia menanak nasi, setelah itu dia mandi baru kemudian memasak telor ceplok untuk lauknya.

Tok... Tok....

"Ren, Rendi kamu sudah bangun belum!" teriak suara wanita yang Rendi sangat kenal.

Rendi yang sedang makan, dia bergegas membuka pintu kontrakannya, benar saja Novi datang dengan sudah mengenakan seragam sekolah rapi.

"Kenapa tadi malam kamu tidak balas WA aku!" Novi langsung memarahi Rendi.

"Eh... maaf Nov, aku lupa beneran." jawab Rendi tersenyum kecut.

Novi menggembungkan pipinya, gadis tersebut merasa tidak di hargai sama sekali di depan Rendi, padahal dia berharap bisa lebih dekat dengan Rendi.

"Kenapa kamu pagi-pagi kemari?" tanya Rendi sambil masuk kedalam dan melanjutkan makannya.

Novi juga masuk ke dalam, dia duduk di jok Motor Rendi. "mau berangkat sama kamu lah, mau apa lagi?"

Rendi yang sedang menyuapkan makanannya ke mulut berhenti, terlihat mulutnya yang terbuka lebar sambil menatap gadis yang seolah sudah kenal lama dengannya itu.

"Tidak perlu menatapku seperti itu juga kali." ucap Novi yang sedikit mau tertawa melihat Rendi yang seperti itu.

Rendi tersadar, dia bergegas menyuapkan makananannya yang dari tadi tertahan di depan mulutnya, dia sedikit malu karena Novi terus memerhatikannya.

Entah kenapa Novi sangat suka menatap wajah Rendi, dia seolah tidak bosan sama sekali menatapnya.

Rendi mempercepat makannya, semakin lama dia malu sendiri di lihat Novi yang terus memerhatikannya.

"Kamu ini tidak pernah melihat orang makan yah?!" tegur Rendi kesal karena gadis itu tidak mau melepaskan pandangannya dari dia.

Rendi masuk ke dapur, dia mencuci piring langsung, dan bergegas kembali ke depan TV, Novi hanya diam duduk di Motor Rendi tanpa bicara sepatah katapun.

"Ayo mau berangkat sekarang atau nanti." tegur Rendi pada Novi yang masih duduk di jok Motornya sambil memainkan ponsel.

"Ya berangkat sekarang dong." jawab Novi sambil tersenyum simpul.

"Awas kalau gitu!" ucap Rendi tegas.

"Iya, iya, lembut dikit kenapa kalau bicara sama cewe." ucap Novi sambil turun dari Motor.

"Cewe seperti kamu di kasarin juga gak bakal kapok." celetuk Rendi sambil mengeluarkan Motornya.

Novi hanya bisa tersenyum getir, faktanya dia memang tidak mau lepas dari Rendi, buktinya sekarang dia saja rela datang pagi-pagi ke Rumah Rendi, padahal biasanya dia kalau bangun kesiangan, tapi hari ini Novi bangun pagi. Pembantu di Rumah Novi saja sampai kebingungan karena tidak biasanya majikan mudanya bangun sendiri.

Rendi mengambil tasnya, dia mengunci pintu kontrakan dan berangkat sekolah bersama dengan Novi.

Jika Rendi sekolah di SMA 1 Larangan, sementara Novi di SMK 1 Larangan, jarak sekolah keduanya tidak terpaut jauh, hanya sekitar 3 kilometer saja.

Rendi mengantar Novi terlebih dahulu ke sekolahnya, dia tidak memiliki pemikiran lain selain mengantarnya. Namun, saat sampai di sekolah Novi, teman-teman Novi sudah menunggunya di depan gerbang.

"Oh... jadi ini gebetan kamu Nov?" tanya salah satu temannya.

"Lumayan tampan, sepertinya Roni bakal cemburu ini." timpal teman lainnya.

"Apaan sih kalian!" bentak Novi pada teman-temannya, dia kemudian berbicara dengan Rendi. "Ren, maaf yah, teman-temanku memang sedikit rese."

Rendi tersenyum. "tidak apa-apa, aku pergi dulu yah."

Novi mengangguk, saat Rendi mau pergi dia melihat para pemuda yang tadi malam mengeroyoknya, dia tentu saja terkejut, begitu juga pemuda tersebut, mereka semua tentu masih mengingat jelas bagaimana Rendi yang tidak bisa di kalahkan walau sendirian.

Terpopuler

Comments

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

dekat kok 3 km dekat banget segini👉👈

2025-02-25

0

Yudh art💥

Yudh art💥

hmm

2025-01-23

0

Jemmy Tuasey

Jemmy Tuasey

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐💪💪💪💪💪💪💪💪💪❣❣❣❣❣❣❣❣❣

2024-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 Pria Sepuh
2 Sistem SPIN
3 Dapat Motor
4 Hidup Baru
5 Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6 Tangan Besi
7 Perasaan Masing-Masing
8 Kontrakkan
9 Belanja Kebutuhan
10 Mulai Akrab
11 Dapat Musuh?
12 Awal Keberanian Si Miskin
13 Sulis Yang Berbeda
14 Cemburu?
15 Preman Pasar
16 Amarah Rendi
17 Ketulusan Novi
18 Emas 10 kg
19 Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20 Teman Rasa Pacar
21 Sikap Yang Berbeda
22 Perseteruan
23 Saling Mengerti
24 Pengganggu Momen
25 Tubuh Darah
26 Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27 Harisman yang Berbeda
28 Kebetulan
29 Regenerasi Tubuh Darah
30 Momen Absurd
31 Amarah Novi
32 Ternyata Salah Paham
33 Sikap Baik
34 Roda Penggerak
35 Pengusaha Brebes
36 Alam Bawah Sadar
37 Tentang Sistem
38 Rencana
39 Teringat Masa Lalu
40 Cerita
41 Pesona Uang
42 Terkejut
43 Kelepasan
44 Serangan
45 Kedekatan
46 Konyol
47 Ruko
48 Jantan
49 Sadis
50 Kebahagian Sejati?
51 Salah Paham?
52 Sosok Rendi
53 Musuh Yang Mengakui
54 Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55 Laris Manis
56 Menyambut Rendi
57 Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58 Anak Buah Yang Baik
59 Pesta Kecil
60 Jalan Bertiga
61 Rencana Investasi Wisata
62 Rumah Mewah di Jakarta
63 Rencana Ke Jakarta
64 Meminta Ijin
65 Sistem Spin Hilang?
66 PT. Spin Company
67 Siapa Dia?
68 Perasaan Yang Dalam
69 Mba Kunti
70 Evolusi Otak Si Miskin
71 Terkejut Beberapa Kali
72 Rumah Mewah Rendi
73 Penampilan Orang Kaya
74 Sekelompok Wanita Dewasa
75 Kebetulan Yang Manis
76 Pengumuman
77 Kebetulan Lagi?
78 Ironi Seorang Istri Milyarder
79 Penyesalan Seorang Ibu
80 Tubuh Atletis
81 Mengunjungi Spin Company
82 Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83 Penculik?
84 Pahlawan
85 Pikiran Positif
86 Lamborghini Veneno
87 Pengganggu
88 Rindu Kampung
89 Bertemu Pengemis
90 Menolong
91 Sampai di Kampung
92 Salah Peluk
93 Pemikiran Dewasa
94 Bawahan Yang Berbeda
95 Hari yang Melelahkan
96 Bencong Ternyata
97 Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98 Masuk Sekolah Lagi
99 Kepandaian Rendi
100 Rencana Pembangunan
101 Rencana Membasmi Hama
102 Perintah Rendi Yang Mutlak
103 Bawahan Yang Sigap
104 Hal Positif
105 Pantang Mundur
106 Mulai Cemas
107 Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108 Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109 Sosok Rendi Yang di Kagumi
110 Pahlawan?
111 Dukungan Dari Walikota
112 Ledakan
113 Kembali Ke Jakarta
114 Pemikiran Logis
115 Menemui Klien
116 Spin Internasional Industri
117 Tegas
118 Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119 Membantu Sesama
120 Bukan Pencitraan
121 Bos Yang Baik
122 Rencana Jahat Fang Guan
123 Pagi Hari dengan Drama
124 Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125 Bahagia?
126 Bertemu dengan Sang Ibu
127 Pembunuh Bayaran
128 Pembunuh Yang Cantik
129 Informasi
130 Pembunuh yang Ramah?
131 Bujuk Rayu Mei Ning
132 Kisah Baru di Jakarta
133 Bukan Kebetulan
134 Wanita Kuat
135 Rencana Perubahan
136 Revolusi?
137 Pahlawan Modern
138 Malik Ibrohim
139 Kemampuan Hacker
140 Pria Bodoh Atau Baik?
141 Bersikap Adil
142 Tak Kenal Ampun
143 Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144 Bijaksana?
145 Tugas Pertama
146 Kerja Rapi
147 Xiongshou atau Mei Ning?
148 Kecepatan Super
149 Melakukan misi Sendiri
150 Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151 Cinta?
152 Alasan Rendi
153 Tidak Terduga
154 Kebetulan Konyol
155 Kekuatan Penggoda Wanita?
156 Sugesti dalam Berbicara
157 Last Misi
158 Para Mafia Memburu Rendi
159 Kemampuan Kamuflase
160 Amarah
161 Ceroboh
162 Bukan Perpisahan
163 Para Pembunuh Bayaran
164 Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165 Serangan tak ada Habisnya
166 Penyelamat?
167 Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168 Pecah Perang
169 Pecah Perang 2
170 Terpojok
171 Mata Dewa
172 Kesempatan dalam Kesempitan
173 Sulis dalam Bahaya
174 Sulis Kritis
175 Kematian Tragis Danton
176 Akhir dari Para Mafia
177 Kabar Baik dan Kabar Buruk
178 Perubahan
179 Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180 Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181 Antisipasi
182 Menyadari Perubahan Rendi
183 Sulis Sembuh
184 Masalah Baru?
185 Dalam Bahaya?
186 Tidak Sesuai Rencana
187 Tak Seindah Kenyataan
188 Kembali
189 Mba Kunti Curhat?
190 Mengungkap Kebenaran
191 Kebenaran Terungkap
192 Selesai
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Pria Sepuh
2
Sistem SPIN
3
Dapat Motor
4
Hidup Baru
5
Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6
Tangan Besi
7
Perasaan Masing-Masing
8
Kontrakkan
9
Belanja Kebutuhan
10
Mulai Akrab
11
Dapat Musuh?
12
Awal Keberanian Si Miskin
13
Sulis Yang Berbeda
14
Cemburu?
15
Preman Pasar
16
Amarah Rendi
17
Ketulusan Novi
18
Emas 10 kg
19
Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20
Teman Rasa Pacar
21
Sikap Yang Berbeda
22
Perseteruan
23
Saling Mengerti
24
Pengganggu Momen
25
Tubuh Darah
26
Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27
Harisman yang Berbeda
28
Kebetulan
29
Regenerasi Tubuh Darah
30
Momen Absurd
31
Amarah Novi
32
Ternyata Salah Paham
33
Sikap Baik
34
Roda Penggerak
35
Pengusaha Brebes
36
Alam Bawah Sadar
37
Tentang Sistem
38
Rencana
39
Teringat Masa Lalu
40
Cerita
41
Pesona Uang
42
Terkejut
43
Kelepasan
44
Serangan
45
Kedekatan
46
Konyol
47
Ruko
48
Jantan
49
Sadis
50
Kebahagian Sejati?
51
Salah Paham?
52
Sosok Rendi
53
Musuh Yang Mengakui
54
Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55
Laris Manis
56
Menyambut Rendi
57
Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58
Anak Buah Yang Baik
59
Pesta Kecil
60
Jalan Bertiga
61
Rencana Investasi Wisata
62
Rumah Mewah di Jakarta
63
Rencana Ke Jakarta
64
Meminta Ijin
65
Sistem Spin Hilang?
66
PT. Spin Company
67
Siapa Dia?
68
Perasaan Yang Dalam
69
Mba Kunti
70
Evolusi Otak Si Miskin
71
Terkejut Beberapa Kali
72
Rumah Mewah Rendi
73
Penampilan Orang Kaya
74
Sekelompok Wanita Dewasa
75
Kebetulan Yang Manis
76
Pengumuman
77
Kebetulan Lagi?
78
Ironi Seorang Istri Milyarder
79
Penyesalan Seorang Ibu
80
Tubuh Atletis
81
Mengunjungi Spin Company
82
Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83
Penculik?
84
Pahlawan
85
Pikiran Positif
86
Lamborghini Veneno
87
Pengganggu
88
Rindu Kampung
89
Bertemu Pengemis
90
Menolong
91
Sampai di Kampung
92
Salah Peluk
93
Pemikiran Dewasa
94
Bawahan Yang Berbeda
95
Hari yang Melelahkan
96
Bencong Ternyata
97
Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98
Masuk Sekolah Lagi
99
Kepandaian Rendi
100
Rencana Pembangunan
101
Rencana Membasmi Hama
102
Perintah Rendi Yang Mutlak
103
Bawahan Yang Sigap
104
Hal Positif
105
Pantang Mundur
106
Mulai Cemas
107
Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108
Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109
Sosok Rendi Yang di Kagumi
110
Pahlawan?
111
Dukungan Dari Walikota
112
Ledakan
113
Kembali Ke Jakarta
114
Pemikiran Logis
115
Menemui Klien
116
Spin Internasional Industri
117
Tegas
118
Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119
Membantu Sesama
120
Bukan Pencitraan
121
Bos Yang Baik
122
Rencana Jahat Fang Guan
123
Pagi Hari dengan Drama
124
Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125
Bahagia?
126
Bertemu dengan Sang Ibu
127
Pembunuh Bayaran
128
Pembunuh Yang Cantik
129
Informasi
130
Pembunuh yang Ramah?
131
Bujuk Rayu Mei Ning
132
Kisah Baru di Jakarta
133
Bukan Kebetulan
134
Wanita Kuat
135
Rencana Perubahan
136
Revolusi?
137
Pahlawan Modern
138
Malik Ibrohim
139
Kemampuan Hacker
140
Pria Bodoh Atau Baik?
141
Bersikap Adil
142
Tak Kenal Ampun
143
Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144
Bijaksana?
145
Tugas Pertama
146
Kerja Rapi
147
Xiongshou atau Mei Ning?
148
Kecepatan Super
149
Melakukan misi Sendiri
150
Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151
Cinta?
152
Alasan Rendi
153
Tidak Terduga
154
Kebetulan Konyol
155
Kekuatan Penggoda Wanita?
156
Sugesti dalam Berbicara
157
Last Misi
158
Para Mafia Memburu Rendi
159
Kemampuan Kamuflase
160
Amarah
161
Ceroboh
162
Bukan Perpisahan
163
Para Pembunuh Bayaran
164
Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165
Serangan tak ada Habisnya
166
Penyelamat?
167
Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168
Pecah Perang
169
Pecah Perang 2
170
Terpojok
171
Mata Dewa
172
Kesempatan dalam Kesempitan
173
Sulis dalam Bahaya
174
Sulis Kritis
175
Kematian Tragis Danton
176
Akhir dari Para Mafia
177
Kabar Baik dan Kabar Buruk
178
Perubahan
179
Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180
Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181
Antisipasi
182
Menyadari Perubahan Rendi
183
Sulis Sembuh
184
Masalah Baru?
185
Dalam Bahaya?
186
Tidak Sesuai Rencana
187
Tak Seindah Kenyataan
188
Kembali
189
Mba Kunti Curhat?
190
Mengungkap Kebenaran
191
Kebenaran Terungkap
192
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!