Kontrakkan

Rendi melajukan Motornya lagi sampai di kota Larangan, tempat sekolah dia berada, dia meminggirkan Motornya dan berhenti.

Novi langsung bertanya. "Kok berhenti, Ren?"

"Lah, kamu mau ikut aku terus emangnya?" Rendi balik bertanya.

"Boleh, aku di ajak kamu ke Bulan pun mau." celetuk Novi sambil cengengesan.

"Bulan matamu, yang ada kehabisan napas sebelum sampai ke sana!" ucap Rendi ketus.

"Ya elah, di ajak bercanda saja kamu tidak bisa, Ren." Novi turun dari Motor Rendi dengan wajah cemberut.

"Iya maaf 'dah, aku mau cari kontrakan dulu, lagian sudah tanggung, mumpung gak masuk sekolah, memangnya kamu mau ikut terus apa?" ucap Rendi dengan lembut.

"Boleh." jawab Novi sambil mengulas sebuah senyum.

Sontak saja Rendi terkejut, Novi memang sangat cantik, tapi jika dia benar-benar seperti dugaan Rendi, yang ada Rendi malah takut sendiri.

Ini cewe sepertinya benar-benar wanita panggilan, gawat! Mana aku belum berpengalaman? Kalau nanti aku tidak bisa main dengan baik bagaimana? Tidak, tidak, apa yang kamu pikirkan Rendi!

Pikiran Rendi melayang jauh kemana-mana, dia mengira kalau Novi seorang wanita penghibur, apa lagi Rendi pernah dengar dari Pak Santoso, kalau wanita penghibur itu cantik-cantik dan tidak malu dengan pria yang baru di kenalnya.

Paras Novi cantik, dia juga tidak malu-malu walau baru pertama kali bertemu Rendi, itu saja sudah membuat Rendi berpikiran negatif dengannya.

"Halo... Ren, Rendi!" Novi melambai-lambaikan tangannya di depan Rendi sambil membentaknya.

Rendi tersadar. "Eh... Ada apa?!"

"Hadeh, kamu ini... Jadi tidak nyari kontrakannya? Kalau kamu mau, aku bisa antar ke Kontrakkan pamanku, tapi sewanya mahal sih." ucap Novi menawarkan bantuan.

"Boleh deh, yang mana saja juga tidak apa-apa." jawab Rendi yakin.

"Kamu yakin? Nanti uang kamu tidak cukup bagaimana?" tanya Novi pongah.

"Berapa memangnya perbulan?" Rendi balik bertanya.

"Satu bulan 800 ribu, tapi tempatnya nya nyaman, ada dapur dan kamar mandinya." jawab Novi meyakinkan.

Rendi tersenyum. "okelah, ayo berangkat ke sana!"

Novi mengangguk, dia naik Motor Rendi lagi, kemudian mengantar Rendi ke Kontrakkan Pamannya.

Lokasi Kontrakkan tersebut, lima belas menit dari tempat Rendi tadi berhenti, mereka memasuki sebuah gang dari jalan raya, tidak berselang lama merekapun sampai di sana.

Rendi dan Novi turun dari Motor, Rendi melihat Kontrakkan yang berjejer rapi, terlihat cukup besar, menurut Rendi harga 800 ribu cukup terjangkau, mengingat Kontrakan tersebut seperti sebuah Perumnas, hanya saja sedikit lebih kecil.

"Kamu tunggu di sini dulu, aku panggil pamanku." ucap Novi yang langsung berlari ke sebuah Rumah lantai tiga yang terlihat dari tempat Rendi memarkirkan Motornya.

Lingkungan tersebut memang seluruhnya milik Paman Novi, karena di sana memang hanya ada kontrakan saja, tidak ada Rumah warga lainnya.

Tidak berselang lama, Novi datang dengan seorang pria paruh baya, yang hanya mengenakan kaos oblong putih dan sarung.

"Dia Rendi Paman, yang mau ngontrak di sini." Novi langsung memperkenalkan Rendi.

"Halo Om, salam kenal Saya Rendi Murdianto." Rendi menyalami tangan Paman Novi.

"Gatot Subroto, panggil saja Pak Toto!" ucap Gatot dengan tegas.

"I-Iya Pak Toto." jawab Rendi gugup.

"Bagus, kamu kurang lebih sudah mendengar dari Novi tentang kontrak kan ini bukan? Aku tidak tawar menawar harga, selain itu kalau nunggak satu bulan akan aku usir langsung, tidak ada acara belas kasihan di kamusku! Apa kamu paham!" ucap Pak Toto menjelaskan dengan tegas.

Rendi hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Pak Toto, lagi pula dia baru pertama kali melihat orang yang bicaranya seperti tentara, membuat dirinya sedikit takut.

"Kamu mau bayar tunai atau transfer?" tanya Pak Toto langsung tanpa basa-basi.

Rendi yang tidak tahu caranya transfer uang karena belum memiliki Ponsel, dia mengambil kartu ATM-nya yang ada di tas.

"Aku tidak ada uang tunai Pak Toto, apa bisa pake ini?" tanya Rendi polos.

Pak Toto tersenyum, dia kemudian buka suara. "tentu saja bisa, aku juga sudah menyiapkan ini."

Novi terkekeh. "Hihihi... Bos kontrakan memang beda, sekarang punya tempat gesek kartu juga, cuma sayang saja pelit!"

"Diam kamu, bocah tahu apa tentang Bisnis!" tegur Pak Toto pada Ponakannya tersebut.

"Iya, iya si paling Bisnis!" jawab Novi sinis.

Rendi hanya menyimak pembicaraan tersebut, dia merasa kalau Novi mulai terlihat seperti wanita pada umumnya, tidak ada tanda-tanda dia seperti wanita penghibur, lagi pula dengan pamannya saja yang memiliki puluhan Kontrak kan, Rendi yakin kalau orang tua Novi juga cukup kaya, mana mungkin dia menjual diri kalau orang tuanya saja kaya.

Rendi memberikan Kartu ATM-nya, Pak Toyo dengan sigap menggesek Kartu Rendi. "mau bayar berapa bulan dulu kamu?"

"Tiga bulan saja dulu Pak, nanti baru tambah lagi." jawab Rendi sopan.

Pak Toto menulis 2,4 juta, dia kemudian menyuruh Rendi memasukkan PIN-nya, pembayaran pun langsung berhasil.

"Nah, ini baru pelanggan yang aku demen, semoga betah di sini, ini kuncinya!" ucap Pak Toto Ramah, dia kemudian menunjukkan Kontrakan mana yang untuk Rendi.

Rendi membuka Kontrakannya, ruangannya cukup luas, meski masih kosong melompong, tapi setidaknya kontrakan tersebut sangat bersih.

"Listrik bulan pertama aku gratiskan, sesudahnya kamu isi sendiri, selain itu semuanya gratis, Oke!" ucap Pak Toto menjelaskan.

"Baik pak!"

"Ngomong-ngomong, terima kasih karena telah menolong ponakan Bapak yang keras kepala ini." Pak Toto mengacak rambut Novi.

"Ih... apaan sih Paman!" Novi menyingkirkan tangan Pamannya itu sambil menggembungkan Pipi.

Rendi terkekeh geli, karena sikap Novi dan Pamannya sangatlah absurd menurut dia, sehingga daritadi dia pengin tertawa tapi menahannya.

"Ya sudah, aku pergi dulu, ingat kalian berdua jangan macam-macam, ada CCTV di sini!" ucap Pak Toto sebelum pergi.

"Sudah pergi sana, bawel amat jadi orang, ih!" Novi mendorong pria yang merupakan pamannya itu.

Paman Novi meninggalkan mereka berdua, Rendi langsung masuk ke Kontrakannya, dia menaruh tasnya di pojok ruangan sambil duduk menatap tempat barunya tersebut.

"Bagaimana Ren? Apa kamu suka?" tanya Novi sambil bersender di ambang pintu.

Rendi tersenyum. "aku suka, tempatnya Luas dan bersih, terima kasih Nov."

"Sama-sama, apa kamu mau langsung membeli perlengkapan untuk mengisi kontrakan ini, atau uang kamu sudah habis?" tanya Novi sedikit kasihan.

Novi pikir kalau uang Rendi pasti tinggal sedikit, takutnya kalau dia membeli perabotan dan bahan makanan sekaligus, nanti dia malah kehabisan uang.

"Tenang saja, uang aku masih banyak, dan sepertinya aku memang perlu membeli kebutuhan dulu." Rendi beranjak dari duduknya, dia mengantongi kartu ATM-nya dan berencana untuk pergi berbelanja.

Sementara Novi tertegun, karena Rendi masih memiliki banyak uang, padahal untuk bayar kontrakan saja 2,4 juta, uang sebesar itu cukup besar untuk pelajar seperti Mereka.

Terpopuler

Comments

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

/Frown//Frown//Frown//Frown//Smile//Smile/

2024-05-03

0

Tyas

Tyas

lumayan bagus ceritanya..., suka

2024-04-21

0

satria bodhong

satria bodhong

Lelaki kok takut....

2024-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Pria Sepuh
2 Sistem SPIN
3 Dapat Motor
4 Hidup Baru
5 Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6 Tangan Besi
7 Perasaan Masing-Masing
8 Kontrakkan
9 Belanja Kebutuhan
10 Mulai Akrab
11 Dapat Musuh?
12 Awal Keberanian Si Miskin
13 Sulis Yang Berbeda
14 Cemburu?
15 Preman Pasar
16 Amarah Rendi
17 Ketulusan Novi
18 Emas 10 kg
19 Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20 Teman Rasa Pacar
21 Sikap Yang Berbeda
22 Perseteruan
23 Saling Mengerti
24 Pengganggu Momen
25 Tubuh Darah
26 Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27 Harisman yang Berbeda
28 Kebetulan
29 Regenerasi Tubuh Darah
30 Momen Absurd
31 Amarah Novi
32 Ternyata Salah Paham
33 Sikap Baik
34 Roda Penggerak
35 Pengusaha Brebes
36 Alam Bawah Sadar
37 Tentang Sistem
38 Rencana
39 Teringat Masa Lalu
40 Cerita
41 Pesona Uang
42 Terkejut
43 Kelepasan
44 Serangan
45 Kedekatan
46 Konyol
47 Ruko
48 Jantan
49 Sadis
50 Kebahagian Sejati?
51 Salah Paham?
52 Sosok Rendi
53 Musuh Yang Mengakui
54 Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55 Laris Manis
56 Menyambut Rendi
57 Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58 Anak Buah Yang Baik
59 Pesta Kecil
60 Jalan Bertiga
61 Rencana Investasi Wisata
62 Rumah Mewah di Jakarta
63 Rencana Ke Jakarta
64 Meminta Ijin
65 Sistem Spin Hilang?
66 PT. Spin Company
67 Siapa Dia?
68 Perasaan Yang Dalam
69 Mba Kunti
70 Evolusi Otak Si Miskin
71 Terkejut Beberapa Kali
72 Rumah Mewah Rendi
73 Penampilan Orang Kaya
74 Sekelompok Wanita Dewasa
75 Kebetulan Yang Manis
76 Pengumuman
77 Kebetulan Lagi?
78 Ironi Seorang Istri Milyarder
79 Penyesalan Seorang Ibu
80 Tubuh Atletis
81 Mengunjungi Spin Company
82 Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83 Penculik?
84 Pahlawan
85 Pikiran Positif
86 Lamborghini Veneno
87 Pengganggu
88 Rindu Kampung
89 Bertemu Pengemis
90 Menolong
91 Sampai di Kampung
92 Salah Peluk
93 Pemikiran Dewasa
94 Bawahan Yang Berbeda
95 Hari yang Melelahkan
96 Bencong Ternyata
97 Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98 Masuk Sekolah Lagi
99 Kepandaian Rendi
100 Rencana Pembangunan
101 Rencana Membasmi Hama
102 Perintah Rendi Yang Mutlak
103 Bawahan Yang Sigap
104 Hal Positif
105 Pantang Mundur
106 Mulai Cemas
107 Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108 Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109 Sosok Rendi Yang di Kagumi
110 Pahlawan?
111 Dukungan Dari Walikota
112 Ledakan
113 Kembali Ke Jakarta
114 Pemikiran Logis
115 Menemui Klien
116 Spin Internasional Industri
117 Tegas
118 Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119 Membantu Sesama
120 Bukan Pencitraan
121 Bos Yang Baik
122 Rencana Jahat Fang Guan
123 Pagi Hari dengan Drama
124 Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125 Bahagia?
126 Bertemu dengan Sang Ibu
127 Pembunuh Bayaran
128 Pembunuh Yang Cantik
129 Informasi
130 Pembunuh yang Ramah?
131 Bujuk Rayu Mei Ning
132 Kisah Baru di Jakarta
133 Bukan Kebetulan
134 Wanita Kuat
135 Rencana Perubahan
136 Revolusi?
137 Pahlawan Modern
138 Malik Ibrohim
139 Kemampuan Hacker
140 Pria Bodoh Atau Baik?
141 Bersikap Adil
142 Tak Kenal Ampun
143 Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144 Bijaksana?
145 Tugas Pertama
146 Kerja Rapi
147 Xiongshou atau Mei Ning?
148 Kecepatan Super
149 Melakukan misi Sendiri
150 Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151 Cinta?
152 Alasan Rendi
153 Tidak Terduga
154 Kebetulan Konyol
155 Kekuatan Penggoda Wanita?
156 Sugesti dalam Berbicara
157 Last Misi
158 Para Mafia Memburu Rendi
159 Kemampuan Kamuflase
160 Amarah
161 Ceroboh
162 Bukan Perpisahan
163 Para Pembunuh Bayaran
164 Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165 Serangan tak ada Habisnya
166 Penyelamat?
167 Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168 Pecah Perang
169 Pecah Perang 2
170 Terpojok
171 Mata Dewa
172 Kesempatan dalam Kesempitan
173 Sulis dalam Bahaya
174 Sulis Kritis
175 Kematian Tragis Danton
176 Akhir dari Para Mafia
177 Kabar Baik dan Kabar Buruk
178 Perubahan
179 Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180 Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181 Antisipasi
182 Menyadari Perubahan Rendi
183 Sulis Sembuh
184 Masalah Baru?
185 Dalam Bahaya?
186 Tidak Sesuai Rencana
187 Tak Seindah Kenyataan
188 Kembali
189 Mba Kunti Curhat?
190 Mengungkap Kebenaran
191 Kebenaran Terungkap
192 Selesai
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Pria Sepuh
2
Sistem SPIN
3
Dapat Motor
4
Hidup Baru
5
Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6
Tangan Besi
7
Perasaan Masing-Masing
8
Kontrakkan
9
Belanja Kebutuhan
10
Mulai Akrab
11
Dapat Musuh?
12
Awal Keberanian Si Miskin
13
Sulis Yang Berbeda
14
Cemburu?
15
Preman Pasar
16
Amarah Rendi
17
Ketulusan Novi
18
Emas 10 kg
19
Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20
Teman Rasa Pacar
21
Sikap Yang Berbeda
22
Perseteruan
23
Saling Mengerti
24
Pengganggu Momen
25
Tubuh Darah
26
Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27
Harisman yang Berbeda
28
Kebetulan
29
Regenerasi Tubuh Darah
30
Momen Absurd
31
Amarah Novi
32
Ternyata Salah Paham
33
Sikap Baik
34
Roda Penggerak
35
Pengusaha Brebes
36
Alam Bawah Sadar
37
Tentang Sistem
38
Rencana
39
Teringat Masa Lalu
40
Cerita
41
Pesona Uang
42
Terkejut
43
Kelepasan
44
Serangan
45
Kedekatan
46
Konyol
47
Ruko
48
Jantan
49
Sadis
50
Kebahagian Sejati?
51
Salah Paham?
52
Sosok Rendi
53
Musuh Yang Mengakui
54
Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55
Laris Manis
56
Menyambut Rendi
57
Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58
Anak Buah Yang Baik
59
Pesta Kecil
60
Jalan Bertiga
61
Rencana Investasi Wisata
62
Rumah Mewah di Jakarta
63
Rencana Ke Jakarta
64
Meminta Ijin
65
Sistem Spin Hilang?
66
PT. Spin Company
67
Siapa Dia?
68
Perasaan Yang Dalam
69
Mba Kunti
70
Evolusi Otak Si Miskin
71
Terkejut Beberapa Kali
72
Rumah Mewah Rendi
73
Penampilan Orang Kaya
74
Sekelompok Wanita Dewasa
75
Kebetulan Yang Manis
76
Pengumuman
77
Kebetulan Lagi?
78
Ironi Seorang Istri Milyarder
79
Penyesalan Seorang Ibu
80
Tubuh Atletis
81
Mengunjungi Spin Company
82
Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83
Penculik?
84
Pahlawan
85
Pikiran Positif
86
Lamborghini Veneno
87
Pengganggu
88
Rindu Kampung
89
Bertemu Pengemis
90
Menolong
91
Sampai di Kampung
92
Salah Peluk
93
Pemikiran Dewasa
94
Bawahan Yang Berbeda
95
Hari yang Melelahkan
96
Bencong Ternyata
97
Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98
Masuk Sekolah Lagi
99
Kepandaian Rendi
100
Rencana Pembangunan
101
Rencana Membasmi Hama
102
Perintah Rendi Yang Mutlak
103
Bawahan Yang Sigap
104
Hal Positif
105
Pantang Mundur
106
Mulai Cemas
107
Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108
Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109
Sosok Rendi Yang di Kagumi
110
Pahlawan?
111
Dukungan Dari Walikota
112
Ledakan
113
Kembali Ke Jakarta
114
Pemikiran Logis
115
Menemui Klien
116
Spin Internasional Industri
117
Tegas
118
Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119
Membantu Sesama
120
Bukan Pencitraan
121
Bos Yang Baik
122
Rencana Jahat Fang Guan
123
Pagi Hari dengan Drama
124
Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125
Bahagia?
126
Bertemu dengan Sang Ibu
127
Pembunuh Bayaran
128
Pembunuh Yang Cantik
129
Informasi
130
Pembunuh yang Ramah?
131
Bujuk Rayu Mei Ning
132
Kisah Baru di Jakarta
133
Bukan Kebetulan
134
Wanita Kuat
135
Rencana Perubahan
136
Revolusi?
137
Pahlawan Modern
138
Malik Ibrohim
139
Kemampuan Hacker
140
Pria Bodoh Atau Baik?
141
Bersikap Adil
142
Tak Kenal Ampun
143
Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144
Bijaksana?
145
Tugas Pertama
146
Kerja Rapi
147
Xiongshou atau Mei Ning?
148
Kecepatan Super
149
Melakukan misi Sendiri
150
Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151
Cinta?
152
Alasan Rendi
153
Tidak Terduga
154
Kebetulan Konyol
155
Kekuatan Penggoda Wanita?
156
Sugesti dalam Berbicara
157
Last Misi
158
Para Mafia Memburu Rendi
159
Kemampuan Kamuflase
160
Amarah
161
Ceroboh
162
Bukan Perpisahan
163
Para Pembunuh Bayaran
164
Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165
Serangan tak ada Habisnya
166
Penyelamat?
167
Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168
Pecah Perang
169
Pecah Perang 2
170
Terpojok
171
Mata Dewa
172
Kesempatan dalam Kesempitan
173
Sulis dalam Bahaya
174
Sulis Kritis
175
Kematian Tragis Danton
176
Akhir dari Para Mafia
177
Kabar Baik dan Kabar Buruk
178
Perubahan
179
Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180
Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181
Antisipasi
182
Menyadari Perubahan Rendi
183
Sulis Sembuh
184
Masalah Baru?
185
Dalam Bahaya?
186
Tidak Sesuai Rencana
187
Tak Seindah Kenyataan
188
Kembali
189
Mba Kunti Curhat?
190
Mengungkap Kebenaran
191
Kebenaran Terungkap
192
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!