Perasaan Masing-Masing

Tidak berselang lama Polisi datang, mereka berdua di mintai keterangan sebentar, sebelum akhirnya polisi menangkap dua jambret yang sudah pingsan itu.

"Terima kasih atas kerja sama kalian, lain kali hati-hati di jalan, tidak ada kejahatan tanpa adanya kesempatan, waspadalah... waspadalah!" ucap Polisi menirukan gaya bang Napi.

Rendi dan Novi mengangguk mengerti sambil tersenyum, para Polisi meninggalkan mereka berdua di tempat tersebut.

Selepas kepergian Polisi, Rendi menyadari kalau hari sudah mulai siang. "gawat! Ini sudah jam berapa?"

Novi melihat jam yang melingkar di tangannya." sudah Jam tujuh, kenapa memangnya?"

"Astaga, aku terlambat!" ucap Rendi buru-buru menghampiri Motornya.

Novi menghela napas berat, dia menghampiri Rendi dan mencengkram kerah belakang Rendi seperti anak kucing, sehingga Rendi turun dari Motornya.

"Ada apa lagi? Aku sudah terlambat ini." ucap Rendi kesal.

"Walaupun kamu naik motor, memangnya bisa sampai ke sekolah tepat waktu? Nyetirmu saja masih amatiran, lagi pula perjalanan dari sini sampai ke sekolah kamu itu setengah jam, paham! Jadi tidak akan sempat walau ngebut juga."

Rendi mengerutkan keningnya, dia menyapu pandangannya ke tempat tersebut, benar saja dia tidak tahu dirinya ada dimana, pasalnya dia tidak pernah pergi sejauh itu sebelumnya.

"Ngomong-ngomong ini dimana?" tanya Rendi polos.

"Kamu tidak tahu ini dimana? Astaga... kamu ini sebenarnya asalnya dari mana sih?" tanya Novi menyelidik.

Rendi tersenyum getir. "aku tidak pernah pergi jauh sebelumnya, paling jauh aku pergi ke pasar Larangan."

Novi menepuk jidatnya, dia menghela napas. "Ini di Tanggungan, Larangan arahnya ke sana."

Rendi manggut-manggut mengerti. "Ya sudahlah, kita pulang saja."

Novi mengangguk setuju, mereka berdua naik Motor, kali ini Rendi yang nyetir, karena dia tidak mau nanti di ajak ngebut lagi.

Novi tidak keberatan, lagi pula dia tidak buru-buru sama sekali, gadis itu memerhatikan Rendi dari belakang, entah kenapa dia merasa nyaman saat di bonceng Rendi, secara Reflek gadis itu memeluk Rendi.

Sontak saja Rendi terkejut, apa lagi benda kenyal Novi terasa mengganjal di punggungnya, sehingga dia menelan ludah berkali-kali, mau menegur tapi dia menikmati momen tersebut.

Rendi akhirnya membiarkan gadis yang baru di kenalnya itu memeluk tubuhnya, lagi pula itu semua juga sudah terbiasa di kalangan Remaja.

Novi Wulandari, dia gadis yang supel, cantik dan sedikit cengengesan, sebenarnya dia sangatlah baik, tapi karena sifatnya yang selalu berani melawan siapapun yang menurutnya salah, membuat dia memiliki banyak musuh, tapi temannya juga tidak sedikit.

Circle pertemanan Novi dengan mereka yang sama-sama tidak suka dengan orang yang terlalu mendramatisir keadaan, sehingga membuat teman-teman gadis itu terkesan ceplas-ceplos semuanya.

"Kamu sudah sarapan Nov?"tanya Rendi di sela mengendari Motornya.

"Belum, biasanya aku sarapan di sekolah, tapi sekarang karena ada kejadian seperti ini jadi belum sarapan deh." jawab gadis itu jujur.

"Kamu tahu tempat makanan yang enak dan bikin kenyang daerah sini?" tanya Rendi lagi.

"Tahu, kenapa memangnya?" Novi balik bertanya.

"Kita sarapan dulu, aku laper." jawab Rendi jujur.

"Owh... Oke! lima puluh meter lagi, belok kiri, di sana ada Warung makan, di jamin enak makanannya." ucap Novi meyakinkan sambil menatap Rendi yang sedang fokus mengendarai Motor.

"Oke!" jawab Rendi singkat.

Tidak berselang lama, mereka sampai di perempatan jalan, Rendi langsung belok kiri sesuai dengan perintah Novi, mereka berdua kemudian berhenti di warung makan tersebut.

"Di sini?" tanya Rendi sambil melepas helmnya.

"Iya dimana lagi, orang kita berhentinya di sini." jawab Novi yang langsung masuk ke dalam warung pinggir jalan tersebut.

Mereka berdua memesan makanan dan makan dengan lahap, Rendi terlihat menikmati makanannya dengan asyik, sementara Novi memerhatikan lelaki yang baru di kenalnya itu.

Para tukang becak dan orang-orang yang makan di sana memerhatikan keduanya, karena di jam seperti ini seharusnya mereka masuk sekolah, tapi keduanya malah keluyuran.

Rendi yang selesai makan lebih awal, dia menyadari tatapan tidak menyenangkan orang-orang tersebut.

Setelah selesai makan, Rendi membayar semua makanan yang di pesan dia dan Novi, ketika di Motor, Rendi membuka bagasi Motornya, dia mengambil jaket satu-satunya.

"Pakai ini, tidak enak di lihat banyak orang kita keluyuran di jam sekolah." ucap Rendi sambil menyerahkan Jaketnya tersebut.

"Terus kamu pakai apa?" tanya Novi yang mengambil Jaket Rendi.

"Aku bawa baju, kebetulan mau cari kontrakan." ucap Rendi yang tanpa malu membuka bajunya di pinggir Jalan.

Sontak saja wajah Novi langsung memerah, dia tersipu saat melihat dada bidang Rendi, tapi dengan sigap Rendi menutupnya kembali dengan pakaian santainya, sebuah kaos oblong berwarna hitam.

"Kenapa bengong? Ayo pakai." tegur Rendi pada Novi yang terdiam terpaku menatapnya.

"Eh... Iya!" Novi bergegas mengenakan jaket Lusuh Rendi yang baunya apek.

Novi tidak mempermasalahkan bau Jaket Rendi, baginya kalau dia nyaman dengan orang tersebut, dirinya tidak akan memandang yang lain.

Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan, saat di jalan pelukan Novi semakin kencang, sehingga membuat Rendi berangan-angan jauh.

"Gila nih cewe, apa dia cewe gampangan yah? Kok mau meluk-meluk aku yang baru di kenalnya." gumam Rendi dalam hati sambil melihat Novi dari kaca spion Motornya.

Berbeda dengan Rendi, Novi malah memiliki pemikiran yang lain, dia bergumam dalam hati. "kenapa aku merasa nyaman sama dia yah? Apakah ini pertanda cinta seperti teman-teman? Tapi aku baru mengenalnya?"

Novi sebelumnya tidak pernah merasa nyaman dekat dengan lelaki lain sebelumnya, meskipun mereka selalu mengatakan akan melindungi dan memberikan Novi apapun, tapi tetap saja, Novi tidak tertarik sama sekali, sehingga dia tidak pernah mau berpacaran.

Berbeda dengan sekarang, saat dia dekat dengan Rendi, walau baru kenal, tapi sudah ada getaran yang terasa dalam hati kecilnya.

Terpopuler

Comments

gala cita

gala cita

ini pengarangnya dari Brebes kok ada tanggungan dan larangan?

2024-04-17

1

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

😀😀😀😀😆😆😆

2024-05-03

0

Kriswan Driyanto

Kriswan Driyanto

Jaket apek? Aku kira jaket bonus motor? HI ha!

2024-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pria Sepuh
2 Sistem SPIN
3 Dapat Motor
4 Hidup Baru
5 Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6 Tangan Besi
7 Perasaan Masing-Masing
8 Kontrakkan
9 Belanja Kebutuhan
10 Mulai Akrab
11 Dapat Musuh?
12 Awal Keberanian Si Miskin
13 Sulis Yang Berbeda
14 Cemburu?
15 Preman Pasar
16 Amarah Rendi
17 Ketulusan Novi
18 Emas 10 kg
19 Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20 Teman Rasa Pacar
21 Sikap Yang Berbeda
22 Perseteruan
23 Saling Mengerti
24 Pengganggu Momen
25 Tubuh Darah
26 Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27 Harisman yang Berbeda
28 Kebetulan
29 Regenerasi Tubuh Darah
30 Momen Absurd
31 Amarah Novi
32 Ternyata Salah Paham
33 Sikap Baik
34 Roda Penggerak
35 Pengusaha Brebes
36 Alam Bawah Sadar
37 Tentang Sistem
38 Rencana
39 Teringat Masa Lalu
40 Cerita
41 Pesona Uang
42 Terkejut
43 Kelepasan
44 Serangan
45 Kedekatan
46 Konyol
47 Ruko
48 Jantan
49 Sadis
50 Kebahagian Sejati?
51 Salah Paham?
52 Sosok Rendi
53 Musuh Yang Mengakui
54 Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55 Laris Manis
56 Menyambut Rendi
57 Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58 Anak Buah Yang Baik
59 Pesta Kecil
60 Jalan Bertiga
61 Rencana Investasi Wisata
62 Rumah Mewah di Jakarta
63 Rencana Ke Jakarta
64 Meminta Ijin
65 Sistem Spin Hilang?
66 PT. Spin Company
67 Siapa Dia?
68 Perasaan Yang Dalam
69 Mba Kunti
70 Evolusi Otak Si Miskin
71 Terkejut Beberapa Kali
72 Rumah Mewah Rendi
73 Penampilan Orang Kaya
74 Sekelompok Wanita Dewasa
75 Kebetulan Yang Manis
76 Pengumuman
77 Kebetulan Lagi?
78 Ironi Seorang Istri Milyarder
79 Penyesalan Seorang Ibu
80 Tubuh Atletis
81 Mengunjungi Spin Company
82 Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83 Penculik?
84 Pahlawan
85 Pikiran Positif
86 Lamborghini Veneno
87 Pengganggu
88 Rindu Kampung
89 Bertemu Pengemis
90 Menolong
91 Sampai di Kampung
92 Salah Peluk
93 Pemikiran Dewasa
94 Bawahan Yang Berbeda
95 Hari yang Melelahkan
96 Bencong Ternyata
97 Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98 Masuk Sekolah Lagi
99 Kepandaian Rendi
100 Rencana Pembangunan
101 Rencana Membasmi Hama
102 Perintah Rendi Yang Mutlak
103 Bawahan Yang Sigap
104 Hal Positif
105 Pantang Mundur
106 Mulai Cemas
107 Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108 Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109 Sosok Rendi Yang di Kagumi
110 Pahlawan?
111 Dukungan Dari Walikota
112 Ledakan
113 Kembali Ke Jakarta
114 Pemikiran Logis
115 Menemui Klien
116 Spin Internasional Industri
117 Tegas
118 Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119 Membantu Sesama
120 Bukan Pencitraan
121 Bos Yang Baik
122 Rencana Jahat Fang Guan
123 Pagi Hari dengan Drama
124 Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125 Bahagia?
126 Bertemu dengan Sang Ibu
127 Pembunuh Bayaran
128 Pembunuh Yang Cantik
129 Informasi
130 Pembunuh yang Ramah?
131 Bujuk Rayu Mei Ning
132 Kisah Baru di Jakarta
133 Bukan Kebetulan
134 Wanita Kuat
135 Rencana Perubahan
136 Revolusi?
137 Pahlawan Modern
138 Malik Ibrohim
139 Kemampuan Hacker
140 Pria Bodoh Atau Baik?
141 Bersikap Adil
142 Tak Kenal Ampun
143 Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144 Bijaksana?
145 Tugas Pertama
146 Kerja Rapi
147 Xiongshou atau Mei Ning?
148 Kecepatan Super
149 Melakukan misi Sendiri
150 Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151 Cinta?
152 Alasan Rendi
153 Tidak Terduga
154 Kebetulan Konyol
155 Kekuatan Penggoda Wanita?
156 Sugesti dalam Berbicara
157 Last Misi
158 Para Mafia Memburu Rendi
159 Kemampuan Kamuflase
160 Amarah
161 Ceroboh
162 Bukan Perpisahan
163 Para Pembunuh Bayaran
164 Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165 Serangan tak ada Habisnya
166 Penyelamat?
167 Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168 Pecah Perang
169 Pecah Perang 2
170 Terpojok
171 Mata Dewa
172 Kesempatan dalam Kesempitan
173 Sulis dalam Bahaya
174 Sulis Kritis
175 Kematian Tragis Danton
176 Akhir dari Para Mafia
177 Kabar Baik dan Kabar Buruk
178 Perubahan
179 Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180 Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181 Antisipasi
182 Menyadari Perubahan Rendi
183 Sulis Sembuh
184 Masalah Baru?
185 Dalam Bahaya?
186 Tidak Sesuai Rencana
187 Tak Seindah Kenyataan
188 Kembali
189 Mba Kunti Curhat?
190 Mengungkap Kebenaran
191 Kebenaran Terungkap
192 Selesai
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Pria Sepuh
2
Sistem SPIN
3
Dapat Motor
4
Hidup Baru
5
Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6
Tangan Besi
7
Perasaan Masing-Masing
8
Kontrakkan
9
Belanja Kebutuhan
10
Mulai Akrab
11
Dapat Musuh?
12
Awal Keberanian Si Miskin
13
Sulis Yang Berbeda
14
Cemburu?
15
Preman Pasar
16
Amarah Rendi
17
Ketulusan Novi
18
Emas 10 kg
19
Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20
Teman Rasa Pacar
21
Sikap Yang Berbeda
22
Perseteruan
23
Saling Mengerti
24
Pengganggu Momen
25
Tubuh Darah
26
Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27
Harisman yang Berbeda
28
Kebetulan
29
Regenerasi Tubuh Darah
30
Momen Absurd
31
Amarah Novi
32
Ternyata Salah Paham
33
Sikap Baik
34
Roda Penggerak
35
Pengusaha Brebes
36
Alam Bawah Sadar
37
Tentang Sistem
38
Rencana
39
Teringat Masa Lalu
40
Cerita
41
Pesona Uang
42
Terkejut
43
Kelepasan
44
Serangan
45
Kedekatan
46
Konyol
47
Ruko
48
Jantan
49
Sadis
50
Kebahagian Sejati?
51
Salah Paham?
52
Sosok Rendi
53
Musuh Yang Mengakui
54
Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55
Laris Manis
56
Menyambut Rendi
57
Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58
Anak Buah Yang Baik
59
Pesta Kecil
60
Jalan Bertiga
61
Rencana Investasi Wisata
62
Rumah Mewah di Jakarta
63
Rencana Ke Jakarta
64
Meminta Ijin
65
Sistem Spin Hilang?
66
PT. Spin Company
67
Siapa Dia?
68
Perasaan Yang Dalam
69
Mba Kunti
70
Evolusi Otak Si Miskin
71
Terkejut Beberapa Kali
72
Rumah Mewah Rendi
73
Penampilan Orang Kaya
74
Sekelompok Wanita Dewasa
75
Kebetulan Yang Manis
76
Pengumuman
77
Kebetulan Lagi?
78
Ironi Seorang Istri Milyarder
79
Penyesalan Seorang Ibu
80
Tubuh Atletis
81
Mengunjungi Spin Company
82
Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83
Penculik?
84
Pahlawan
85
Pikiran Positif
86
Lamborghini Veneno
87
Pengganggu
88
Rindu Kampung
89
Bertemu Pengemis
90
Menolong
91
Sampai di Kampung
92
Salah Peluk
93
Pemikiran Dewasa
94
Bawahan Yang Berbeda
95
Hari yang Melelahkan
96
Bencong Ternyata
97
Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98
Masuk Sekolah Lagi
99
Kepandaian Rendi
100
Rencana Pembangunan
101
Rencana Membasmi Hama
102
Perintah Rendi Yang Mutlak
103
Bawahan Yang Sigap
104
Hal Positif
105
Pantang Mundur
106
Mulai Cemas
107
Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108
Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109
Sosok Rendi Yang di Kagumi
110
Pahlawan?
111
Dukungan Dari Walikota
112
Ledakan
113
Kembali Ke Jakarta
114
Pemikiran Logis
115
Menemui Klien
116
Spin Internasional Industri
117
Tegas
118
Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119
Membantu Sesama
120
Bukan Pencitraan
121
Bos Yang Baik
122
Rencana Jahat Fang Guan
123
Pagi Hari dengan Drama
124
Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125
Bahagia?
126
Bertemu dengan Sang Ibu
127
Pembunuh Bayaran
128
Pembunuh Yang Cantik
129
Informasi
130
Pembunuh yang Ramah?
131
Bujuk Rayu Mei Ning
132
Kisah Baru di Jakarta
133
Bukan Kebetulan
134
Wanita Kuat
135
Rencana Perubahan
136
Revolusi?
137
Pahlawan Modern
138
Malik Ibrohim
139
Kemampuan Hacker
140
Pria Bodoh Atau Baik?
141
Bersikap Adil
142
Tak Kenal Ampun
143
Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144
Bijaksana?
145
Tugas Pertama
146
Kerja Rapi
147
Xiongshou atau Mei Ning?
148
Kecepatan Super
149
Melakukan misi Sendiri
150
Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151
Cinta?
152
Alasan Rendi
153
Tidak Terduga
154
Kebetulan Konyol
155
Kekuatan Penggoda Wanita?
156
Sugesti dalam Berbicara
157
Last Misi
158
Para Mafia Memburu Rendi
159
Kemampuan Kamuflase
160
Amarah
161
Ceroboh
162
Bukan Perpisahan
163
Para Pembunuh Bayaran
164
Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165
Serangan tak ada Habisnya
166
Penyelamat?
167
Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168
Pecah Perang
169
Pecah Perang 2
170
Terpojok
171
Mata Dewa
172
Kesempatan dalam Kesempitan
173
Sulis dalam Bahaya
174
Sulis Kritis
175
Kematian Tragis Danton
176
Akhir dari Para Mafia
177
Kabar Baik dan Kabar Buruk
178
Perubahan
179
Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180
Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181
Antisipasi
182
Menyadari Perubahan Rendi
183
Sulis Sembuh
184
Masalah Baru?
185
Dalam Bahaya?
186
Tidak Sesuai Rencana
187
Tak Seindah Kenyataan
188
Kembali
189
Mba Kunti Curhat?
190
Mengungkap Kebenaran
191
Kebenaran Terungkap
192
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!