Jika Sudah Pergi Baru Terasa

Tentu saja Rendi tidak mau pamer dengan teman-temannya meskipun dia sekarang sudah memiliki banyak uang, di tambah Motor Aerox merupakan Motor yang cukup bagus di Kota Wakanda, banyak juga yang ingin memiliki Motor tersebut di kota tersebut.

Karena itulah saat pulang sekolah, Motor Rendi di kerumuni banyak siswa, mereka semua bertanya-tanya siapa pemilik Motor tersebut.

Rendi sengaja tidak memerlihatkan batang hidungnya, dia tidak mau membuat heboh teman-temannya di sekolah, karena tahu Motor itu miliknya.

Rendi seperti biasa sebelum pulang membantu Rinto mengunci ruang kelas, mengumpulkan sampah dan yang lainnya, dia memang selalu seperti itu setiap harinya.

"Kak Rinto, nanti sehabis ini ajari Rendi naik Motor yah." ucap Rendi tiba-tiba saat sedang mengumpulkan sampah.

Rinto menoleh. "belajar Motor? Motor siapa Ren? Kakak saja tidak punya Motor."

Rinto belum mendengar kalau Rendi membeli Motor, karena hanya beberapa guru saja yang mendengarnya. Karena Rendi memang tidak bilang pada siapapun.

"Aku habis beli Motor kak, nanti ajarin yah." jawab Rendi sambil tersenyum.

Rinto menatap Rendi dengan seksama, dia kemudian tertawa. "Hahahaha... Ren, Ren, Mbok ya kalau mimpi itu malam hari, jangan sore-sore seperti ini."

Rendi mengambil kunci Motor dari tas usangnya. "ini buktinya kak."

Rinto sontak saja terkejut, dia langsung mengambil kunci Motor yang ada di tangan Rendi, matanya membelalak saat tahu itu kunci Motor apa, karena mau bagaimanapun dia tidak seperti Rendi yang kudet.

"Ren, kamu serius ini kunci motormu?!" tanya Rinto menyelidik.

Rendi mengangguk. "iya Kak, bagaimana apa kakak mau mengajari aku naik Motor?"

"Cepat selesaikan pekerjaanmu, sesudah ini kita langsung latihan!" ucap Rinto bersemangat.

"Baik Kak!" Rendi pun senang mendengar Rinto mau mengajarinya naik Motor.

Mereka berdua bergegas menyelesaikan pekerjaan membersihkan sampah, setelah semuanya selesai, keduanya langsung ke parkiran, di sana hanya tinggal Motor Aerox milik Rendi seorang.

Rinto langsung menghampiri Motor tersebut. "ya ampun Ren, kamu beruntung banget bisa memiliki Motor ini, kakak juga pengen punya loh."

Rinto mengusap Motor tersebut sambil memandanginya dengan seksama, dia berharap bisa seperti Rendi yang bisa membeli Motor tersebut.

"Ngomong-ngomong kamu dapat uang dari mana, besi beli Motor ini Ren?" tanya Rinto menyelidik.

Rendi tersenyum. "aku buka usaha kecil-kecilan kak selama ini, sekarang sudah terkumpul uangnya, semoga saja mulai hari ini hidupku akan berubah menjadi lebih baik lagi."

Rendi memang berencana membuka usaha, dia tidak mau terus-menerus tinggal di Rumah pak Kosim, meskipun di beri gaji, dia berencana ingin mandiri.

Tentu saja hal tersebut sudah Rendi pertimbangkan masak-masak, karena mau bagaimanapun cepat atau lambat dia harus berjuang sendiri.

"Sejak kapan kamu buka usaha? Kamu tidak pernah cerita sama aku?" cecar Rinto sambil mengerutkan keningnya.

"Lah, masa aku buka usaha harus bilang sama kakak dulu, memangnya kakak mau modalin?" Rendi malah Halah bertanya.

"Heleh, kamu ini malah membalikan pertanyaan, sudah ayo kita latihan di lapangan bola saja yang luas!" ajak Rinto pada Rendi.

Rendi mengangguk, mereka berdua langsung ke lapangan Bola, di sana Rendi belajar tentang dasar-dasar naik Motor, dari lampu Sent, klakson dan lainnya.

Mengingat Rendi sudah bisa naik sepeda, dia dengan cepat bisa naik Motor, Rinto hanya menyaksikan dari jauh sambil tersenyum.

Setelah selesai berlatih, Rendi mengantar Rinto pulang terlebih dahulu, sebelum dia kembali ke Rumah Pak Kosim, untuk meminta Ijin, kalau mulai besok dia sudah tidak bisa bekerja di Rumahnya lagi.

***

Rendi pulang ke Rumah pak Kosim sambil membawa Motornya, jelas saja Santoso terkejut saat Rendi membawa Motor.

"Astaga Rendi! Ini Motor siapa? Jangan bilang dapat nyolong?" tanya Santoso menyilidik.

"Nyolong Mbahmu!" gerutu Rendi kesal.

"Lah, terus kamu dapat darimana?" tanya Santoso penasaran.

"Kamu tahu Trading saham tidak?" Rendi malah balik bertanya pada Santoso.

Santoso menggelengkan kepalanya. "makanya kalau punya hp itu gunakan dengan baik, aku dapat dari trading sama temenku di sekolah."

Rendi sebenarnya tidak mau berbohong, tapi mau bagaimana lagi, masa dia harus jujur kalau mendapatkan Sistem yang ada Santoso nanti malah merebut Sistem Spin-nya.

"Kamu tidak membodohi aku 'kan?" tanya Santoso sedikit tidak percaya.

"Cari tahu saja di Mbah Gugel, trading itu apa! Dah aku mau menemui pak Kosim dulu." Rendi memarkirkan Motornya dengan dengan pos penjagaan.

Selepas kepergian Rendi, Santoso langsung mencari trading saham itu apa, tapi bukannya dapat info dia malah bingung apa maksudnya.

"Halah, tuh bocah kayaknya ngerjain aku!" gerutu Santoso kesal.

Sementara itu Rendi menghampiri Pak Kosim Yang sedang duduk di kursi teras Rumahnya. Dia mengumpulkan keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Pak Kosim.

"Permisi Pak." tegur Rendi pada pak Kosim yang sedang melihat Video tok-tok gadis yang sedang pamer pinggulnya, di ponselnya.

Pak Kosim tentu saja terkejut. "ya ampun Rendi! Kamu bikin kaget saja."

Rendi tersenyum kecut. "maaf Pak, saya mau ngomong sesuatu."

Pak Kosim mematikan Ponselnya." ngomong apa?"

"Besok saya tidak bisa kerja di sini lagi Pak, saya sudah mendapatkan pekerjaan, lagi pula saya tidak mau bikin susah Pak Kosim terus." ucap Rendi langsung terus terang.

"Lah, kok mendadak banget? Pasti kamu tidak kerasan dengan Sulis yah? Maaf yah Ren, dia memang seperti itu, tapi aslinya baik kok." tebak Pak Kosim tidak berdaya.

"Bu-Bukan Pak, Kalian semuanya baik sama saya Kok, saya hanya mau mandiri saja, kebetulan ada temen juga yang ngajak bekerja Rendi." Rendi terus memutar otaknya agar di perbolehkan keluar dari sana.

Pak Kosim menghela napas. "ya sudah, semua terserah kamu saja, tapi kalau kamu butuh sesuatu tinggal kemari saja."

"Siap Pak, dan terima kasih atas semua yang telah Bapak berikan untuk saya." Rendi membungkuk hormat, dia kemudian pamit undur diri dan pergi dari sana.

Rendi dalam hati sangat senang, karena dengan begitu dia bisa bebas membelanjakan uangnya nanti, tanpa harus berbohong kesana kemari.

Dia sudah merencanakan semuanya, dari menyewa kontrakan terlebih dahulu, dan akan segera membuka usaha kecil-kecilan.

Selepas kepergian Rendi, Sulis yang kebetulan tadi mendengar percakapan Rendi dan Ayahnya, dia keluar dari dalam dan melihat kepergian Rendi.

"Ayah yakin mau membiarkan dia pergi? Apa tidak apa-apa Yah? Nanti dia kekurangan makan dan juga tidak ada tempat berteduh juga?" terlihat raut wajah cemas Sulis saat mengatakan hal tersebut.

Pak Kosim mengerutkan keningnya. "kamu ini, kalau orangnya ada di marahi terus, giliran dia mau pergi bilang begitu, tau lah Ayah bingung sama kamu."

Pak Kosim beranjak dari duduknya dan meninggalkan Putrinya tersebut, yang masih menatap nanar kepergian Rendi.

Terpopuler

Comments

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

terkadang ada seseorang yg susah untuk menunjukkan rasa perhatian dan syg kita pada org lain

2025-02-25

0

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

gelap gelapp

2025-02-25

0

Yudh art💥

Yudh art💥

punya spd motor

2025-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pria Sepuh
2 Sistem SPIN
3 Dapat Motor
4 Hidup Baru
5 Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6 Tangan Besi
7 Perasaan Masing-Masing
8 Kontrakkan
9 Belanja Kebutuhan
10 Mulai Akrab
11 Dapat Musuh?
12 Awal Keberanian Si Miskin
13 Sulis Yang Berbeda
14 Cemburu?
15 Preman Pasar
16 Amarah Rendi
17 Ketulusan Novi
18 Emas 10 kg
19 Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20 Teman Rasa Pacar
21 Sikap Yang Berbeda
22 Perseteruan
23 Saling Mengerti
24 Pengganggu Momen
25 Tubuh Darah
26 Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27 Harisman yang Berbeda
28 Kebetulan
29 Regenerasi Tubuh Darah
30 Momen Absurd
31 Amarah Novi
32 Ternyata Salah Paham
33 Sikap Baik
34 Roda Penggerak
35 Pengusaha Brebes
36 Alam Bawah Sadar
37 Tentang Sistem
38 Rencana
39 Teringat Masa Lalu
40 Cerita
41 Pesona Uang
42 Terkejut
43 Kelepasan
44 Serangan
45 Kedekatan
46 Konyol
47 Ruko
48 Jantan
49 Sadis
50 Kebahagian Sejati?
51 Salah Paham?
52 Sosok Rendi
53 Musuh Yang Mengakui
54 Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55 Laris Manis
56 Menyambut Rendi
57 Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58 Anak Buah Yang Baik
59 Pesta Kecil
60 Jalan Bertiga
61 Rencana Investasi Wisata
62 Rumah Mewah di Jakarta
63 Rencana Ke Jakarta
64 Meminta Ijin
65 Sistem Spin Hilang?
66 PT. Spin Company
67 Siapa Dia?
68 Perasaan Yang Dalam
69 Mba Kunti
70 Evolusi Otak Si Miskin
71 Terkejut Beberapa Kali
72 Rumah Mewah Rendi
73 Penampilan Orang Kaya
74 Sekelompok Wanita Dewasa
75 Kebetulan Yang Manis
76 Pengumuman
77 Kebetulan Lagi?
78 Ironi Seorang Istri Milyarder
79 Penyesalan Seorang Ibu
80 Tubuh Atletis
81 Mengunjungi Spin Company
82 Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83 Penculik?
84 Pahlawan
85 Pikiran Positif
86 Lamborghini Veneno
87 Pengganggu
88 Rindu Kampung
89 Bertemu Pengemis
90 Menolong
91 Sampai di Kampung
92 Salah Peluk
93 Pemikiran Dewasa
94 Bawahan Yang Berbeda
95 Hari yang Melelahkan
96 Bencong Ternyata
97 Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98 Masuk Sekolah Lagi
99 Kepandaian Rendi
100 Rencana Pembangunan
101 Rencana Membasmi Hama
102 Perintah Rendi Yang Mutlak
103 Bawahan Yang Sigap
104 Hal Positif
105 Pantang Mundur
106 Mulai Cemas
107 Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108 Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109 Sosok Rendi Yang di Kagumi
110 Pahlawan?
111 Dukungan Dari Walikota
112 Ledakan
113 Kembali Ke Jakarta
114 Pemikiran Logis
115 Menemui Klien
116 Spin Internasional Industri
117 Tegas
118 Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119 Membantu Sesama
120 Bukan Pencitraan
121 Bos Yang Baik
122 Rencana Jahat Fang Guan
123 Pagi Hari dengan Drama
124 Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125 Bahagia?
126 Bertemu dengan Sang Ibu
127 Pembunuh Bayaran
128 Pembunuh Yang Cantik
129 Informasi
130 Pembunuh yang Ramah?
131 Bujuk Rayu Mei Ning
132 Kisah Baru di Jakarta
133 Bukan Kebetulan
134 Wanita Kuat
135 Rencana Perubahan
136 Revolusi?
137 Pahlawan Modern
138 Malik Ibrohim
139 Kemampuan Hacker
140 Pria Bodoh Atau Baik?
141 Bersikap Adil
142 Tak Kenal Ampun
143 Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144 Bijaksana?
145 Tugas Pertama
146 Kerja Rapi
147 Xiongshou atau Mei Ning?
148 Kecepatan Super
149 Melakukan misi Sendiri
150 Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151 Cinta?
152 Alasan Rendi
153 Tidak Terduga
154 Kebetulan Konyol
155 Kekuatan Penggoda Wanita?
156 Sugesti dalam Berbicara
157 Last Misi
158 Para Mafia Memburu Rendi
159 Kemampuan Kamuflase
160 Amarah
161 Ceroboh
162 Bukan Perpisahan
163 Para Pembunuh Bayaran
164 Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165 Serangan tak ada Habisnya
166 Penyelamat?
167 Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168 Pecah Perang
169 Pecah Perang 2
170 Terpojok
171 Mata Dewa
172 Kesempatan dalam Kesempitan
173 Sulis dalam Bahaya
174 Sulis Kritis
175 Kematian Tragis Danton
176 Akhir dari Para Mafia
177 Kabar Baik dan Kabar Buruk
178 Perubahan
179 Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180 Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181 Antisipasi
182 Menyadari Perubahan Rendi
183 Sulis Sembuh
184 Masalah Baru?
185 Dalam Bahaya?
186 Tidak Sesuai Rencana
187 Tak Seindah Kenyataan
188 Kembali
189 Mba Kunti Curhat?
190 Mengungkap Kebenaran
191 Kebenaran Terungkap
192 Selesai
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Pria Sepuh
2
Sistem SPIN
3
Dapat Motor
4
Hidup Baru
5
Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6
Tangan Besi
7
Perasaan Masing-Masing
8
Kontrakkan
9
Belanja Kebutuhan
10
Mulai Akrab
11
Dapat Musuh?
12
Awal Keberanian Si Miskin
13
Sulis Yang Berbeda
14
Cemburu?
15
Preman Pasar
16
Amarah Rendi
17
Ketulusan Novi
18
Emas 10 kg
19
Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20
Teman Rasa Pacar
21
Sikap Yang Berbeda
22
Perseteruan
23
Saling Mengerti
24
Pengganggu Momen
25
Tubuh Darah
26
Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27
Harisman yang Berbeda
28
Kebetulan
29
Regenerasi Tubuh Darah
30
Momen Absurd
31
Amarah Novi
32
Ternyata Salah Paham
33
Sikap Baik
34
Roda Penggerak
35
Pengusaha Brebes
36
Alam Bawah Sadar
37
Tentang Sistem
38
Rencana
39
Teringat Masa Lalu
40
Cerita
41
Pesona Uang
42
Terkejut
43
Kelepasan
44
Serangan
45
Kedekatan
46
Konyol
47
Ruko
48
Jantan
49
Sadis
50
Kebahagian Sejati?
51
Salah Paham?
52
Sosok Rendi
53
Musuh Yang Mengakui
54
Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55
Laris Manis
56
Menyambut Rendi
57
Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58
Anak Buah Yang Baik
59
Pesta Kecil
60
Jalan Bertiga
61
Rencana Investasi Wisata
62
Rumah Mewah di Jakarta
63
Rencana Ke Jakarta
64
Meminta Ijin
65
Sistem Spin Hilang?
66
PT. Spin Company
67
Siapa Dia?
68
Perasaan Yang Dalam
69
Mba Kunti
70
Evolusi Otak Si Miskin
71
Terkejut Beberapa Kali
72
Rumah Mewah Rendi
73
Penampilan Orang Kaya
74
Sekelompok Wanita Dewasa
75
Kebetulan Yang Manis
76
Pengumuman
77
Kebetulan Lagi?
78
Ironi Seorang Istri Milyarder
79
Penyesalan Seorang Ibu
80
Tubuh Atletis
81
Mengunjungi Spin Company
82
Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83
Penculik?
84
Pahlawan
85
Pikiran Positif
86
Lamborghini Veneno
87
Pengganggu
88
Rindu Kampung
89
Bertemu Pengemis
90
Menolong
91
Sampai di Kampung
92
Salah Peluk
93
Pemikiran Dewasa
94
Bawahan Yang Berbeda
95
Hari yang Melelahkan
96
Bencong Ternyata
97
Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98
Masuk Sekolah Lagi
99
Kepandaian Rendi
100
Rencana Pembangunan
101
Rencana Membasmi Hama
102
Perintah Rendi Yang Mutlak
103
Bawahan Yang Sigap
104
Hal Positif
105
Pantang Mundur
106
Mulai Cemas
107
Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108
Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109
Sosok Rendi Yang di Kagumi
110
Pahlawan?
111
Dukungan Dari Walikota
112
Ledakan
113
Kembali Ke Jakarta
114
Pemikiran Logis
115
Menemui Klien
116
Spin Internasional Industri
117
Tegas
118
Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119
Membantu Sesama
120
Bukan Pencitraan
121
Bos Yang Baik
122
Rencana Jahat Fang Guan
123
Pagi Hari dengan Drama
124
Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125
Bahagia?
126
Bertemu dengan Sang Ibu
127
Pembunuh Bayaran
128
Pembunuh Yang Cantik
129
Informasi
130
Pembunuh yang Ramah?
131
Bujuk Rayu Mei Ning
132
Kisah Baru di Jakarta
133
Bukan Kebetulan
134
Wanita Kuat
135
Rencana Perubahan
136
Revolusi?
137
Pahlawan Modern
138
Malik Ibrohim
139
Kemampuan Hacker
140
Pria Bodoh Atau Baik?
141
Bersikap Adil
142
Tak Kenal Ampun
143
Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144
Bijaksana?
145
Tugas Pertama
146
Kerja Rapi
147
Xiongshou atau Mei Ning?
148
Kecepatan Super
149
Melakukan misi Sendiri
150
Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151
Cinta?
152
Alasan Rendi
153
Tidak Terduga
154
Kebetulan Konyol
155
Kekuatan Penggoda Wanita?
156
Sugesti dalam Berbicara
157
Last Misi
158
Para Mafia Memburu Rendi
159
Kemampuan Kamuflase
160
Amarah
161
Ceroboh
162
Bukan Perpisahan
163
Para Pembunuh Bayaran
164
Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165
Serangan tak ada Habisnya
166
Penyelamat?
167
Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168
Pecah Perang
169
Pecah Perang 2
170
Terpojok
171
Mata Dewa
172
Kesempatan dalam Kesempitan
173
Sulis dalam Bahaya
174
Sulis Kritis
175
Kematian Tragis Danton
176
Akhir dari Para Mafia
177
Kabar Baik dan Kabar Buruk
178
Perubahan
179
Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180
Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181
Antisipasi
182
Menyadari Perubahan Rendi
183
Sulis Sembuh
184
Masalah Baru?
185
Dalam Bahaya?
186
Tidak Sesuai Rencana
187
Tak Seindah Kenyataan
188
Kembali
189
Mba Kunti Curhat?
190
Mengungkap Kebenaran
191
Kebenaran Terungkap
192
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!