Bagian cerita tentang perjalanan Andika Syahputra Setiawan sebelum pertemuan dengan teman sekolah Lidya waktu sekolah dasar dalam cerita yang tentang Andika.
Apakah akan tahu tentang keberadaan adik Andika yang perempuan dikeluarga Andika selama pencarian mereka keberadaan adik Andika.
Saat sebelum perjodohan dengan Lidya Purnamasari Putri dengan Andika Syahputra Setiawan sahabat keluarga kami dengan keluarga Lidya Purnamasari Putri dengan catatan perjodohan ini dengan Lidya Purnamasari Putri saat dewasa nanti setelah cita cita Lidya Purnamasari Putri terwujud untuk membantu keluarga Lidya Purnamasari Putri dalam Krisi keuangan dan permasalahan perusahaan papa Lidya Purnamasari Putri.
Mari kita nikmati cerita kita ketiga sahabat Lidya Purnamasari Putri dan suami Lidya Purnamasari Putri yaitu Andika Syahputra Setiawan.
Andika Syahputra Setiawan seseorang pengusaha menggantikan posisi papa Andika di Kota Bandung Jawa Barat bidang usaha Pusat Pembelanjaan terbesar Kota Bandung.
Menggantikan posisi bapak Andika Syahputra Setiawan bisnis bidang usaha Pusat pembelanjaan terbesar kota Bandung Jawa Barat.
Setelah menggantikan posisi papa berpikir Andika bagaimana perusahaan papa begitu besar selain bisnis Pusat Pembelanjaan di Kota Bandung.
Bagaimana Bisnisku di Kota Bandung.
Sudah aku dirikan bisnis bagian yayasan pendidikan begitu maju dalam bidang Teknologi dan Ekonomi di yayasan pendidikan di Bandung.
Iya sudahlah aku tidak pikirkan itu sudah ada di awasi asistenku terpercaya sama aku.
Apakah papa dan mama belum tahu tentang bisnisku sudah aku dirikan bisnis ini bersama teman temanku.
Setelah melamun tentang bisnis Andika bangkit Andika dari duduk dan meninggalkan tempat kerja Andika menuju mobil sudah menunggu bos Andika untuk pulang ke rumah orang tua Andika.
Supir Andika membuka pintu mobil untuk bos Andika menuju ke rumah orang tua Andika.
Selamat sore pak, Sore juga Hendra, kita berangkat ke rumah orang tua saya Hendra, baik pak.
Silahkan masuk pak, baiklah Hendra saya kasih tahu sama kamu Hendra.
Terimakasih Hendra.
Sama sama pak.
Hendra jalan ke mobil mengantarkan Andika ke rumah orang tua Andika.
Pak besok tidak usah diantar ke rumah orang tua Saya pak.
Karena saya sudah dibeli rumah saya pak.
Sekitar perumahan Elite pak.
Kalau bapak mau pekerjakan bapak sama saya.
Saya siap menerima bapak sebagai supir Pribadi saya.
Saya akan cari pengganti bapak untuk orang tua saya.
Baik pak.
Saya siap pak untuk bapak ke depan.
Baiklah pak Hendra.
Setelah berbincang sama pak Hendra Andika tidur di dalam mobil karena kecapekan kerja perusahaan papa Andika.
Sudah sampai pak di rumah orang tua bapak.
Ohw....
Terima kasih pak atas sudah dibangunkan saya.
Andika turun dari mobil menuju pintu rumah orang tua Andika.
Andika buka pintu rumah orang tua Andika.
Langsung sambutan dari mama.
Ada apa gerangan dengan mama.
Begini Andika apakah mau menikah Sama teman papa kamu.
Apa menikah?
Iya sayang.
Sama siapa nama yang mau menjodohkan sama aku mama.
Sama anak teman papa kamu nak.
Cantik tidak mama yang mau menjodohkan sama aku mama.
Cantik, baik, sopan, rajin ibadah dan santun dengan kamu sayang anak mama.
Benar itu mama anak yang mau menjodohkan sama aku mama.
Hmm....
Nanti mama lagi berpikir dan Butuh waktu mama menerima permintaan papa dan mama.
Kenapa harus ada waktu nak.
Karena harus melihat dia mama.
Bagaimana perilaku sama aku mama.
Karena pernikahan itu tidak segampang itu mama.
Baiklah mama dan papa kasih sama kamu waktu berpikir dan penilaian kamu.
Terima kasih mama sudah pengertian sama aku.
Aku sayang sama mama.
Baiklah nak.
Silahkan kamu istirahat nak.
Baiklah mama.
Andika lepas sepatu kerja Andika menuju ranjang Andika.
Andika melamun tentang pernikahan Andika.
Andika berpikir tentang pernikahan Andika atas permintaan kedua orang tua Andika untuk menikahkan dengan rekan kerja ayah Andika.
Andika tertidur tempat tidur Andika.
Setelah tidur Andika bangun tempat tidur Andika bangkit tempat tidur Andika menuju kamar mandi untuk membersihkan badan Andika.
Setelah mandi Andika menuju ke dapur untuk makan malam.
Selamat malam mama dan papa.
Ada apa mama dan papa belum tidur mama dan mama.
Begini mama dan papa.
Sudah Andika alasan kamu saja.
Tanpa ada alasan kamu sama papa kamu nak.
Kenapa begitu papa.
Alasan apa sama Andika untuk menikah.
Papa dan mama ingin kamu menikah.
Bagaimana aku.
Aku sibuk papa dan mama.
Papa dan mama sudah tahu kegiatan kamu.
Menurut mama bagaimana.
Mama saja sudah tahu kegiatan kamu nak.
Baiklah turuti permintaan papa dan mama.
Aku siap mengahadapi pernikahan ini atas perjodohan kedua orang tua aku dan dia.
Bagaimana aku bisa sebuah pernikahan belum aku ketahui tentang dia dalam ikatan cinta ini.
Apakah aku bisa bertahan tentang pernikahan atas perjodohan ini.
Apakah aku bingung keputusan aku tentang perjodohan ini.
Atas kebodohan aku tentang perjodohan ini dibuat kedua orang tua aku.
Apakah ini penyesalan aku telah berbuat dosa kepada orang tua aku tidak mendengar nasihat kepada aku.
Tiba tiba ada pesanan papa sama aku dengan perasaan yang tidak kerauhan kepada aku.
Apakah ini perasaan tidak enak dengan penuh kesedihan aku melihat papa aku jatuh sakit dengan penuh kenangan yang indah bersama papa dengan aku.
Selalu teringat masa lalu aku saat waktu kecil ini.
Apakah ini aku hati ini selalu tidak beres dengan perasaan sedih.
Atas ini hukuman kepada aku atas tingkah laku aku kepada orang tua aku.
Iya Allah.
Setelah ini aku akan mengerjakan keimanan aku kepada mu.
Iya Allah.
Betapa sedihnya aku melihat papa jatuh sakit dengan tulus dan kesabaran untuk aku dengan tingkah laku aku kepada mu papa.
Aku berdoa untuk papa kesembuhan mu papa.
Aku akan menerima posisimu papa atas keinginan papa kepada aku dengan senang hati aku merelakan cita cita aku dari kecil ini.
Baiklah aku menemui papa untuk bicarakan itu, sebelum jumpa sama papa aku pastikan siap menerima atas permintaan papa.
Permisi nona nomor berapa menginap rumah Sakit ini.
Maaf tuan saya agak lambat mengasih tuan nomor tempat bapak Hendra Gunawan Setiawan tuan.
Baiklah mbak.
Baiklah tuan, silahkan duduk dulu baru saya panggilkan Nama tuan.
Terimakasih mbak
Sama sama tuan atas perhatian sama kami tua.
Baiklah mbak.
Oke tuan.
Andika menunggu tempat menginap tempat papa Andika.
Permisi tuan ini nomor tempat bapak tuan.
Iya mbak.
Terimakasih mbak.
Sama sama tuan, silahkan tuan ke tempat bapak tuan.
Selama nyonya belum hubungi sama tuan karena belum siap memberitahukan kepada tuan.
Nanti tuan menangis nanti keadaan bapak tuan.
Kami lagi semampu kami menyembuhkan penyakit bapak tuan mungkin kami menunggu tuan untuk operasi jantung tuan dan donor jantung belum tahu tuan.
Permasalahannya tuan belum ada cocok tuan mungkin langka golongan darah bapak tuan.
Ohw, begitu ceritanya.
Baiklah saya mengerti sekarang mbak.
Iya tuan.
Ada lagi tuan bertanyakan kepada saya tuan mungkin saya bisa membantu tuan.
Tidak ada mungkin saya lagi memikirkan itu mbak untuk menggantikan posisi papa saya mbak.
Ohw, begitu tuan.
Silahkan masuk tuan ke tempat bapak tuan.
Sudah sampai tuan ke tempat bapak tuan.
Ohw, terimakasih mbak atas mengantarkan saya ke tempat bapak saya mbak.
Sama sama tuan.
Iya mbak.
Ha...
Papa kenapa begini terus papa.
Kok bisa papa jatuh sakit begini.
Apakah papa jatuh sakit akibat penolakan dari aku atas permintaan dari papa dan mama untuk menggantikan posisi papa sebagai CEO di perusahaan papa.
Ada apa perasaan aku tidak enak dalam hati ini.
Apakah perasaan ini bergejolak di dalam hati ini tanpa pemberitahuan berita tentang papa dan mama sama aku.
terus adik adik aku kenapa tidak ada telepon papa lagi sakit, apakah mereka pernah mendengar cerita atas penolakan permintaan papa dan mama menggantikan posisi papa sebagai CEO itu.
Selesai cerita bagian Andika Syahputra Setiawan Pertama.
Selanjutnya Cerita Bagian Lidya Purnamasari Putri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments