Kikan dan Nenek Puspa

Semua orang pun telah meninggalkan rumah Kikan meninggalkan hanya sang pemilik dan nenek Puspa juga Jihan.

"Nenek apakah Kikan boleh bicara dengan nenek berdua"ucap Kikan ragu.

"Baiklah ayo nak aku tau apa yang ingin kau bicarakan"

Kikan pun mengajak nenek Puspa masuk kedalam kamarnya meninggal kan Jihan dan Fajar di depan.

"Mari nek silahkan masuk"ajak Kikan yang di angguki nenek Puspa

Kikan pun nampak takut dan ragu saat akan berbicara.

"Nek, ehm....begini apa yang nenek lakukan tadi kenapa nenek membantu kamu kembali nek"ucap Kikan

"Memang kenapa Kikan ada yang salah hmm"

"Bukan begitu nek tapi,nenek sudah membantu keluarga ku dengan membiayai pengobatan Mita dan sekarang nenek membantu kamu kembali dengan melunasi hutang kami nek "ucap sendu Kikan dengan menundukkan kepala yang kemudian melanjutkan omongannya kembali"aku sungguh tidak enak dengan nenek karena nenek lagi-lagi membantu ku"

Nenek Puspa yang melihat pun mendekat kepada Kikan dan memeluknya.

"Kikan dengarkan nenek kau sudah aku anggap seperti cucuku sendiri jadi semua yang kau alami nenek akan membantumu" ucap nenek Puspa

"Tapi nek aku sudah begitu banyak merepotkan nenek dan uang itu pun banyak nek bagaiman aku mengembalikan kepada nenek"

"Kikan aku tidak meminta mu untuk mengembalikannya "

"Tapi nek " ucap Kikan yang di potong nenek Puspa.

" Sssttt sudah jangan bicara lagi dan jangan menangis sepert ini"ucap nenek Puspa dengan menghapus air mata Kikan.

Kikan pun memeluk nenek Puspa dengan erat dan menangis tersedu-sedu.

"Nenek terima kasih atas bantuan yang nenek berikan kepada kami,dan aku janji nek akan membayar apa yang telah nenek berikan kepada kami"janji Kikan kepada nenek Puspa

Nenek Puspa yang melihat keseriusan Kikan pun hanya menganggukkan kepala.

setelah lama berbincang mereka akhirnya memutuskan untuk keluar menemui Jihan dan Fajar.

Saat mereka keluar Fajar yang melihat nenek Puspa keluar pun menghampirinya dan mengucapkan terima kasih kepada nenek Puspa.Jihan yang melihat pun terharu di buatnya sungguh mulia hati nenek puspa dan sungguh beruntung Kikan dan keluarganya.

"Jihan kamu kenapa"tanya Kikan

Jihan yang di tanya pun nampak kaget "Hah kenapa Kikan"

"Kamu kenapa kok bengong gitu"

"Owh aku hehehe gak apa-apa kok"

Jihan pun mengalihkan kembali pandangannya kepada nenek Puspa.

"Nenek kau memang TOP BGT" puji Jihan

"Apa kah terlihat begitu"tanya nenek Puspa yang di angguki oleh ketiga orang di hadapannya.

Dan tanpa sepengetahuan nenek Puspa sang cucu telah memerintahkan seseorang untuk mengikuti kegiatan sang nenek.

Aris pun mendapatkan semua kegiatan yang di lakukan sang nenek.

"Apa ini kenapa nenek begitu peduli dengan mereka dan bukankah ini wanita yang menolong nenek waktu itu"

Setelah melihat semua foto dan video yang di kirimkan oleh orang suruhannya pun Aris meminta agar mereka mencari tahu tentang keluarga Kikan.

"Aku harus tahu apa maksud wanita ini kepada nenek,jika dia macam-macam lihat saja akan ku habisi kalian semua" ucap Aris curiga.

*****

Nenek Puspa yang sudah beberapa hari di kota M pun memutuskan kembali ke kota dengan Jihan sedangkan Kikan masih tinggal di kampung nya untuk beberapa saat.

"Nenek dan Jihan hati-hati ya kalian"ucap Kikan

Ayah dan ibu Kikan pun mengucapkan " nyonya terima kasih atas bantuan anda dan hati-hati di jalan" ucapan ayah Kikan yang di angguki oleh nenek Puspa .

Sedangkan untuk Bu Norma dan suami mereka mengalami kerugian besar di tempat usahanya karena semua kerja sama serta bantuan yang di berikan oleh perusahaan nenek Puspa telah di hentikan oleh pak Pram.

Semua orang yang mendengar pun tidak ada yang merasa iba melihatnya karena mereka berfikir inilah balasan yang pantas untuk orang sombong seperti Bu Norma dan suaminya.

"Kikan sungguh bersyukur nak kamu mengenal nenek Puspa beliau begitu baik membantu kita nak "ucap ibu Kikan

"Iya ibu benar tapi kita pun tidak boleh hanya diam Bu kita harus bisa mengembalikan semuanya kepada Bu Puspa "pinta ayah Kikan.

"Iya ayah benar aku akan sedikit demi sedikit menabung yah dan memberikan hasil tabungan ku kepada nenek Puspa sebisa mungkin aku akan membalas Budi untuk semua yang di lakukan nenek puspa"ucap Kikan dengan bersungguh hati yang di angguki oleh kedua orang tuanya.begitulah perbincangan Kikan dan kedua orang tuanya setelah kepulangan nenek Puspa dan Jihan.

Beberapa saat setelah kepulangan Mita,Kikan pun pamit kepada kedua orang tuanya untuk kembali ke kota karena dia sudah lama tidak masuk kerja.Kikan merasa tidak enak kepada bosnya karena telah lama tidak bekerja.

"Hati-hati ya nak di kota nanti" ucap sang ibu yang di angguki oleh Kikan.

Setelah beberapa jam perjalanan ke kota Kikan pun sampai di kontrakannya.

"Alhamdulillah akhirnya sampai juga" gumam Kikan

"Assalamualaikum jihan" ucap Kikan

"Walaikumsalam " jawab Jihan yang berjalan membukakan pintu.Jihan pun nampak kaget dengan kedatangan Kikan "Lho Kikan kamu kok Uda kesini aja"

"Iya aku sudah kembali,aku takut kamu takut karena sendirian " ucap Kikan menggoda Jihan.

"Ih apaan juga emang aku anak kecil apa"jawab ketus Jihan yang di jawab dengan ketawa oleh Kikan.

"Sudah ayo masuk aku mau bersih-bersih,badan ku Uda lengket ini!" ucap Kikan yang di angguki Jihan.

Setelah selesai Mandi Kikan pun menghampiri Jihan yang sedang menonton TV.

"Jihan " panggil Kikan

"Hmmm" jawab Jihan

"Jihan " panggil Kikan lagi

"Hmm kenapa " jawab Jihan menoleh kepada Kikan.

"Begini apa ibu warung masih mau menerima ku ya kan aku sudah lama tidak masuk "

"owh itu tadi ibu itu sudah ku beri tahu dan katanya tidak apa-apa dia tau kok kondisimu"

"Alhamdulillah berarti aku masih bisa bekerja di sana ya"

"iya masih" jawab Jihan

"Owh iya Jihan "

"Iya kenapa"

"Kamu besok kerja atau libur"

"aku besok kenapa memangnya" tanya Jihan

"Aku mau mengajakmu kerumah nenek puspa" ajak Kikan

"Owh kerumah nenek Puspa okey dech"

"Tapi kamu liburkan besok " tanya Kikan

"iya aku besok libur kok tenang saja" ucap Jihan santai

"Syukurlah kalau begitu,"

"Kenapa kamu tidak pergi sendiri sih " tanya Jihan

Kikan pun nampak ragu menjawab yang sebenarnya.

"Aku..Akun .... tahun jihan"

"Hah takut memang takut kenapa?" tanya Jihan kembali

"Aku merasa takut dan tidak enak jika datang sendiri" jelas Kikan

"Owh begitu okey aku temani besok,tapi kamu tau kan alamat rumah nenek puspa?"tanya Jihan

Kikan yang mendapatkan pertanyaan itu pun hanya menggelengkan kepalanya karena dia tidak tahu rumah nenek Puspa.Jihan yang menatap Kikan pun di buat gemas dengan jawaban Kikan.

"Ya Tuhan Kikan " teriak cempreng Jihan

"Jihan stop jangan keras-keras kecilkan volume suara mu itu" protes Kikan.

Jihan yang mendengar protes Kikan pun tersenyum nyengir "Maaf kelepasan"ucap Jihan.

"Trus bagaiman kita bisa kesana jika kamu tidak punya alamatnya" tanya Jihan

"sebentar aku hubungi dulu nenek Puspa dan minta alamatnya" jawab Kikan

"yups bener cepet hubungi sana" ucap Jihan

Kikan pun menghubungi nenek Puspa untuk meminta alamat rumahnya dan dia juga meminta ijin untuk datang ke rumah nenek Puspa.

Nenek Puspa yang mendengarpun nampak bahagia karena rencana kedatangan Kikan kerumahnya.

Sambungan telpon keduanya pun akhirnya berhenti dan Jihan yang menunggu pun di buat penasaran."Bagaiman Kikan dapat kan alamatnya" tanya Jihan penasaran

"Iya dapat ini" ucap Kikan menunjukkan alamat nenek Puspa.

"Wah sip aku penasaran bagaimana rumah nenek Puspa ya secara dia uang nya kan banyak" ucap Jihan.

"Besok kita kesana ya enak nya Bawak apa ya" ucap Kikan bingung.

"Bagaiman kalau kau bikin bolu saja" saran Jihan

"Wah benar aku bikin bolus saja sebagai ucapan terima kasihku." ucap Kikan dengan tersenyum.Sesaar keheningan menghampiri Kikan dan Jihan.

"Jihan kau tau" ucap Kikan memecahkan keheningan.

"Hmmm tidak tahu " ucap acuh Jihan

Kikan yang mendengar jawaban Jihan pun kesal di buatnya

"Aku kan belum selesai ngomong jihan" kesal Kikan

"Heheh maaf kamu sih serius amat"

Kikan pun menghela kan nafasnya dan melanjutkan bicara.

"Aku sungguh bersyukur Jihan dengan kehadiran Nenek Puspa,beliau begitu banyak telah membantu keluarga ku entah akan seperti apa kamu tanpa bantuannya"ucap Kikan sendu.

Jihan yang menatap sang sahabat pun menatap mengerti apa yang di rasakan oleh Kikan karena dia tau apa yang dialami sahabatnya selama ini.Jihan pun memeluk sang sahabat dan memberi semangat kepada Kikan.

"Kau beruntung Kikan dan sudah sepatutnya kau menerima semuanya nya,aku pun juga bersyukur atas kehadiran nenek Puspa ini adalah buah kesabaran dan keikhlasan mu selama ini "

Kikan pun menganggukkan kepala atas semua ucapan sang sahabat.Dia begitu bersyukur di kelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya.

Episodes
1 Kinan
2 Keputusan Kinan
3 Persiapan Ke Kota
4 Keberangkatan Ke Kota
5 Aris Wijaya
6 Mencari Pekerjaan
7 Bertemu Nyonya Besar
8 Nenek Puspa
9 Jihan Vs Aris
10 Jihan Vs Aris (2)
11 Kembali ke Mansion Wijaya
12 Pulang ke Desa
13 Rumah Sakit
14 Kehebohan Aris
15 Pertolongan Nenek Puspa
16 Jadwal Operasi
17 Operasi Mita
18 Kegaduhan Bu Norma
19 Daebak Nenek Puspa
20 Kikan dan Nenek Puspa
21 Rumah Nenek Puspa
22 Kinan To Kikan
23 Senyum Nenek Puspa
24 Permintaan Pak Wijaya
25 Rencana Aris
26 Menjadi ART di rumah Wijaya.
27 Sheryl Wijaya
28 Jalan-Jalan
29 Mall
30 Kemurungan Kikan
31 Kecelakaan Aris
32 Merawat Tuan Muda
33 Petuah Kikan
34 Terapi
35 Berdongeng
36 Jatuh
37 Wanita Jadi-Jadian
38 Perkara Mie Ayam
39 Ijin Pulang
40 Pulang
41 Pawang Aris
42 Kenapa Belum Datang
43 Pergi dengan Aris
44 Pindah
45 Libur kerja
46 Kuliah atau Kursus
47 Gunung ES Mencair
48 Ke Pergian Aris
49 Remaja Jompo
50 Taruhan Jihan vs Kikan
51 Sedang Lope-Lope
52 Kecelakaan
53 Kedatangan Aris
54 Janji Aris
55 Mas Aris
56 Ketahuan
57 Jihan dan Nenek Puspa
58 Cemburu
59 Sedikit Diam
60 Motor Baru
61 Kencan
62 Status Baru
63 Sadar
64 Sadar 2
65 Ucapan Terima Kasih
66 Alun-Alun
67 Kelilipan Batu Kerikil
68 Tasyakuran
69 Takut
70 Kejutan Untuk Kikan
71 Ayah dan Ibu
72 Restu Ayah dan Ibu
73 Kikan Bakery
74 Pertengkaran Pertaman
75 Berbeda
76 Semakin Menjauh
77 Bertemu
78 Bertemu 2
79 Papa
80 Ternyata
81 Clara
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Kinan
2
Keputusan Kinan
3
Persiapan Ke Kota
4
Keberangkatan Ke Kota
5
Aris Wijaya
6
Mencari Pekerjaan
7
Bertemu Nyonya Besar
8
Nenek Puspa
9
Jihan Vs Aris
10
Jihan Vs Aris (2)
11
Kembali ke Mansion Wijaya
12
Pulang ke Desa
13
Rumah Sakit
14
Kehebohan Aris
15
Pertolongan Nenek Puspa
16
Jadwal Operasi
17
Operasi Mita
18
Kegaduhan Bu Norma
19
Daebak Nenek Puspa
20
Kikan dan Nenek Puspa
21
Rumah Nenek Puspa
22
Kinan To Kikan
23
Senyum Nenek Puspa
24
Permintaan Pak Wijaya
25
Rencana Aris
26
Menjadi ART di rumah Wijaya.
27
Sheryl Wijaya
28
Jalan-Jalan
29
Mall
30
Kemurungan Kikan
31
Kecelakaan Aris
32
Merawat Tuan Muda
33
Petuah Kikan
34
Terapi
35
Berdongeng
36
Jatuh
37
Wanita Jadi-Jadian
38
Perkara Mie Ayam
39
Ijin Pulang
40
Pulang
41
Pawang Aris
42
Kenapa Belum Datang
43
Pergi dengan Aris
44
Pindah
45
Libur kerja
46
Kuliah atau Kursus
47
Gunung ES Mencair
48
Ke Pergian Aris
49
Remaja Jompo
50
Taruhan Jihan vs Kikan
51
Sedang Lope-Lope
52
Kecelakaan
53
Kedatangan Aris
54
Janji Aris
55
Mas Aris
56
Ketahuan
57
Jihan dan Nenek Puspa
58
Cemburu
59
Sedikit Diam
60
Motor Baru
61
Kencan
62
Status Baru
63
Sadar
64
Sadar 2
65
Ucapan Terima Kasih
66
Alun-Alun
67
Kelilipan Batu Kerikil
68
Tasyakuran
69
Takut
70
Kejutan Untuk Kikan
71
Ayah dan Ibu
72
Restu Ayah dan Ibu
73
Kikan Bakery
74
Pertengkaran Pertaman
75
Berbeda
76
Semakin Menjauh
77
Bertemu
78
Bertemu 2
79
Papa
80
Ternyata
81
Clara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!