Daebak Nenek Puspa

Saat Nenek Puspa dan Bu Norma adu mulut Pak RT datang untuk menengahi pertengkaran kedua wanita tersebut.

"Ada apa ini ibu-ibu?"tanya pak RT

Nenek Puspa pun menjawab jika ini semua karena ulah Bu Norma sedangkan Bu Norma yang di tuduh seperti itu berkilah.Karena Bu Norma tidak mau kalah terpaksa Pak RT mengambil tindakan tegas.

"Maaf Bu Norma jika anda masih seperti ini lebih baik kita selesaikan di balai desa"ucap Pak RT tegas

"Begini pak RT sebenarnya istri saya tidak ingin membuat masalah tapi mereka ini yang buat keributan "bela suami Bu Norma .

semua orang yang ada di situ pun menggelengkan kepala atas pembelaan yang di lontarkan suami Bu Norma.

"Baik saya tahu pak maka dari itu mari kita selesaikan di dalam rumah Kikan atau di balai desa saja"

Kikan dan lain pun mempersilahkan Pak RT untuk masuk ke rumahnya untuk menjadi penengah di antara permasalahannya.

Mereka semua yang terlibat pun masuk ke rumah Kikan dan dengan angkuh dan sombongnya Bu Norma dan suami merasa risih jika berada di rumah Kikan.

"Baik mari kita selesaikan,sebenarnya ini ada apa Kikan kenapa sampai seperti ini"tanya pak RT pada Kikan

"Begini pak..." ucap Kikan pun di potong oleh Bu Norma.

"Halah kelamaan intinya saya minta Kikan dan keluarganya untuk membayar hutang" potong Bu Norma.

"Ehm masalah utang piutang" ucap pak RT

Nenek Puspa dan Jihan yang berada di sana pun heran kenapa ada makhluk sesombong itu di dunia.

"Lha maaf kalau boleh tau ibu ini siapa?"tanya pak RT pada nenek Puspa saat itu.

"Saya Puspa pak RT saya adalah kenalan Kikan dari kota"

"Oalah begitu jadi mari kita selesaikan bersama dan duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahannya " ajak pak RT dengan tenang.Namun karena Bu Norma dan suami yang angkuh mereka pun tidak mau tau yang mereka mau uang dan uang mereka.

"Haduh kelamaan deh pak RT"ucap suami Bu Norma yang di angguki oleh Bu Norma.

Nenek Puspa yang sedari tadi sudah merasa geram pun angkat bicara.

"Baik jika kalian tidak mau tenang,Berapa hutang yang dimiliki oleh keluarga Kikan kepada kalian?"tanya nenek Puspa dingin.

"Hutang mereka itu banyak apa kamu mampu nenek tua"ucap Bu Norma sombong.

Pak RT yang melihat tingkah Bu Norma pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Jika kau bertanya aku mampu tidak aku pun juga mampu membeli hidup mu detik ini juga"

"Wah sombong sekali kamu" ucap suami Bu Norma.

"jangan terlalu lama cepat katakan hutang mereka berapa"

Kikan yang mendengar ucapan nenek Puspa yang akan membayar hutangnya pun menggelengkan kepala karena dia merasa jika nenek Puspa sudah banyak menolongnya dan dia tidak mau menyusahkan nenek Puspa kembali.

"Hutang mereka itu 25 juta memang kau sanggup bayarnya?"ucap remeh Bu Norma.

"Sombong sekali ya ternyata kalian baiklah kalau begitu tunggu sebentar"ucap Nenek Puspa yang kemudian menelpon sang asisten untuk segera ketempat Kikan.

Mereka semua yang di dalam rumah pun menunggu nenek Puspa.

"Apa yang akan di lakukan nenek"Pikir Kikan.Kikan pun menatap nenek Puspa yang sedang memunggunginya.

Setelah beberapa saat menunggu,seseorang yang di minta nenek Puspa pun datang.

"Selamat malam semua"ucap seorang laki-laki yang datang.

"Iya malam pak" ucap Kikan

Laki-laki itu pun tersenyum pada Kikan dan menoleh mencari keberadaan nenek Puspa."Selamat Malam nyonya Puspa" ucap lelaki itu kepada nenek Puspa.

"Malam pak Pram mari silahkan masuk" pinta nenek Puspa,ya yang datang itu adalah Pak Pram orang kepercayaan nenek Puspa yang berada di kota M.

Suami Bu Norma pun nampak kaget dengan kehadiran lelaki tersebut "Kenapa Pak Pram kemari dan siapa wanita ini?dan kenapa pak Pram begitu sopan terhadapnya"Batin suami Bu Norma.Sedangkan Bu Norma yang tidak tahu pun angkat bicara kembali.

"Oh jadi dia yang kita tunggu dari tadi"ucap ketus Bu Norma yang kemudian di senggol oleh sang suami untuk tidak berbicara."Aduh apaan sih pah".

"Kamu diam mah "perintah sang suami.

Dan saat itu pula pak Pram masuk serta duduk di sebelah nenek Puspa menanyakan ada apa nenek Puspa memanggilnya.

"Maaf nyonya apa ada yang bisa saya bantu" tanya pak Pram

" Baiklah karena pak Pram sudah datang dan saya tidak ingin terlalu lama mari kita selesaikan"

Pak Pram yang tidak tahu pun mencoba membaca suasana dan saat dia melihat satu persatu orang di sana ada Pak Jaya yang dia kenal.

" Lho ada pak Jaya,malam pak" ucap salam pak Pram kepada suami Bu Norma.

Suami Bu Norma yang di sapa pun menundukkan kepalanya dia pun kaget dengan sapaan pak Pram.

"Malam pak" ucap suami Bu Norma.

Bu Norma pun nampak heran kenapa suaminya mengenal lelaki itu dan kenapa suaminya menundukkan kepala.

Saat keheranan Bu Norma dan ke kecanggungan sang suami.Nenek Puspa pun bersuara.

"Apa yang saya minta sudah anda bawakan pak pram" tanya nenek Puspa.

"Sudah nyonya" jawab pak Pram dengan mengangguk.

" Oke kalau begitu kita selesaikan sekarang.Baik pak RT mohon anda menjadi saksi Kami ya" pinta nenek Puspa dan di angguki oleh pak RT

" Baik tanpa banyak bicara kembali,pak Pram mana uang yang saya minta"

"Ini nyonya"

Nenek Puspa pun menerima uang yang di berikan pak Pram kepadanya.

" Ini uang untuk menutup semua hutang piutang keluarga Kikan terhadap kalian dan sisanya adalah untuk membeli harga diri kalian" Ucap nenek Puspa dingin dan tatapan yang datar.

Bu Norma dan sang suami pun kaget atas ucapan nenek Puspa.Begitu pula Kikan yang kaget atas apa yang di lakukan nenek Puspa.

Deg...

Deg...

"Nenek"gumam Kikan

nenek Puspa yang mendengarpun hanya memberikan senyuman dan anggukan kepada Kikan.

"Baik karena semua sudah beres silahkan kalian bawa uang ini dan jangan sekali-sekali usik Keluarga ini lagi" ucap nenek Puspa.

Bu Norma yang Mata duitan itupun segera mengambil uang yang ada di depan matanya dan kemudian berdiri untuk pergi tapi saat Bu Norma dan suami akan berdiri mereka di buat kaget dengan ucapan nenek Puspa.

" Pak Pram Sesuai perintah saya di telpon tadi semua kerja sama yang kita buat dengan perusaan mereka hentikan"ucap nenek Puspa yang di jawab oleh pak Pram.

" Baik nyonya"

Suami Bu Norma pun kaget dengan ucapan nenek Puspa dia pun menghampiri nenek Puspa dan pak Pram untuk tidak melakukan hal tersebut.

" Nyonya ,Tuan maaf tolong jangan lakukan itu maafkan kami" ucap suami Bu Norma penuh sesal.Bu Norma yang berdiri di samping sang suami pun di tarik untuk berlutut dan memohon pada Nenek Puspa dan pak Pram.

Nenek Puspa yang telah habis kesabarannya pun menjawab " Wow kemana kesombongan dan keangkuhan kalian tadi dan maaf apa yang sudah menjadi keputusan ku tidak akan aku tarik kembali silahkan kalian keluar dari sini" ucap nenek Puspa dingin.

Jihan yang melihat itu pun merasa takjub dengan yang di lakukan nenek Puspa." Wow Daebak nenek Puspa" pikir Jihan.

Kikan dan Fajar yang melihat itu pun terlihat kaget dengan apa yang di lakukan nenek Puspa.

Episodes
1 Kinan
2 Keputusan Kinan
3 Persiapan Ke Kota
4 Keberangkatan Ke Kota
5 Aris Wijaya
6 Mencari Pekerjaan
7 Bertemu Nyonya Besar
8 Nenek Puspa
9 Jihan Vs Aris
10 Jihan Vs Aris (2)
11 Kembali ke Mansion Wijaya
12 Pulang ke Desa
13 Rumah Sakit
14 Kehebohan Aris
15 Pertolongan Nenek Puspa
16 Jadwal Operasi
17 Operasi Mita
18 Kegaduhan Bu Norma
19 Daebak Nenek Puspa
20 Kikan dan Nenek Puspa
21 Rumah Nenek Puspa
22 Kinan To Kikan
23 Senyum Nenek Puspa
24 Permintaan Pak Wijaya
25 Rencana Aris
26 Menjadi ART di rumah Wijaya.
27 Sheryl Wijaya
28 Jalan-Jalan
29 Mall
30 Kemurungan Kikan
31 Kecelakaan Aris
32 Merawat Tuan Muda
33 Petuah Kikan
34 Terapi
35 Berdongeng
36 Jatuh
37 Wanita Jadi-Jadian
38 Perkara Mie Ayam
39 Ijin Pulang
40 Pulang
41 Pawang Aris
42 Kenapa Belum Datang
43 Pergi dengan Aris
44 Pindah
45 Libur kerja
46 Kuliah atau Kursus
47 Gunung ES Mencair
48 Ke Pergian Aris
49 Remaja Jompo
50 Taruhan Jihan vs Kikan
51 Sedang Lope-Lope
52 Kecelakaan
53 Kedatangan Aris
54 Janji Aris
55 Mas Aris
56 Ketahuan
57 Jihan dan Nenek Puspa
58 Cemburu
59 Sedikit Diam
60 Motor Baru
61 Kencan
62 Status Baru
63 Sadar
64 Sadar 2
65 Ucapan Terima Kasih
66 Alun-Alun
67 Kelilipan Batu Kerikil
68 Tasyakuran
69 Takut
70 Kejutan Untuk Kikan
71 Ayah dan Ibu
72 Restu Ayah dan Ibu
73 Kikan Bakery
74 Pertengkaran Pertaman
75 Berbeda
76 Semakin Menjauh
77 Bertemu
78 Bertemu 2
79 Papa
80 Ternyata
81 Clara
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Kinan
2
Keputusan Kinan
3
Persiapan Ke Kota
4
Keberangkatan Ke Kota
5
Aris Wijaya
6
Mencari Pekerjaan
7
Bertemu Nyonya Besar
8
Nenek Puspa
9
Jihan Vs Aris
10
Jihan Vs Aris (2)
11
Kembali ke Mansion Wijaya
12
Pulang ke Desa
13
Rumah Sakit
14
Kehebohan Aris
15
Pertolongan Nenek Puspa
16
Jadwal Operasi
17
Operasi Mita
18
Kegaduhan Bu Norma
19
Daebak Nenek Puspa
20
Kikan dan Nenek Puspa
21
Rumah Nenek Puspa
22
Kinan To Kikan
23
Senyum Nenek Puspa
24
Permintaan Pak Wijaya
25
Rencana Aris
26
Menjadi ART di rumah Wijaya.
27
Sheryl Wijaya
28
Jalan-Jalan
29
Mall
30
Kemurungan Kikan
31
Kecelakaan Aris
32
Merawat Tuan Muda
33
Petuah Kikan
34
Terapi
35
Berdongeng
36
Jatuh
37
Wanita Jadi-Jadian
38
Perkara Mie Ayam
39
Ijin Pulang
40
Pulang
41
Pawang Aris
42
Kenapa Belum Datang
43
Pergi dengan Aris
44
Pindah
45
Libur kerja
46
Kuliah atau Kursus
47
Gunung ES Mencair
48
Ke Pergian Aris
49
Remaja Jompo
50
Taruhan Jihan vs Kikan
51
Sedang Lope-Lope
52
Kecelakaan
53
Kedatangan Aris
54
Janji Aris
55
Mas Aris
56
Ketahuan
57
Jihan dan Nenek Puspa
58
Cemburu
59
Sedikit Diam
60
Motor Baru
61
Kencan
62
Status Baru
63
Sadar
64
Sadar 2
65
Ucapan Terima Kasih
66
Alun-Alun
67
Kelilipan Batu Kerikil
68
Tasyakuran
69
Takut
70
Kejutan Untuk Kikan
71
Ayah dan Ibu
72
Restu Ayah dan Ibu
73
Kikan Bakery
74
Pertengkaran Pertaman
75
Berbeda
76
Semakin Menjauh
77
Bertemu
78
Bertemu 2
79
Papa
80
Ternyata
81
Clara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!