Kegaduhan Bu Norma

Kikan keluar untuk menghampiri Fajar yang sejak tadi belum masuk kerumah dan dia juga penasaran kenapa di luar ramai sekali.Dia nampak terkejut dengan kedatangan Bu Norma ke rumahnya.

Deg..

"Bu Norma" Batin Kikan kaget.

Kikan pun menghampiri Bu Norma dan mengajaknya masuk kerumah.karena dia merasa tidak enak dengan tetangga yang mendengarkan kegaduhan yang di buat oleh Bu Norma

^^^"Bu Norma mari masuk kita bicarakan di dalam" pinta Kikan.^^^

"Tidak perlu,aku gak Sudi masuk rumah mu mana orang tua mu cepat panggilkan"ucap bu Norma dengan angkuh

"Maaf Bu tapi orang tua kamu tidak ada di rumah"jawab Kikan.

Tapi Bu Norma yang mendengarkan jawaban Kikan merasa tidak terima dan tidak percaya.Sehingga membuat salah satu tetangga Kikan pun bersuara dan membenarkan ucapan Kikan.

"Bu Norma itu benar mereka tidak ada di rumah,mereka pasti di rumah sakit"ucap slah satu tetangga Kikan yang di angguki juga oleh tetangga yang lain.

"Halah kalian itu di bohongi sama mereka, Mereka ini sekeluarga tukang bohong semua"Jawab tak percaya Bu Norma.

"Maaf Bu Norma apa yang di katakan mereka itu benar orang tua saya tidak ada di rumah" jawab Fajar adik Kikan yang merasa marah.

"Halah orang susah aja sok-sok an kerumah sakit"jawab Bu Norma dengan meremehkan keluarga Kikan.

Kikan yang merasa kesabaran sudah habis pun meninggikan suaranya .

"Apa maksud ibu,kenapa memang dengan kamu apakah kami orang susah tidak boleh kerumah sakit"

"Ya kalian memang seharusnya tidak perlu kerumah sakit karena bisa menyusahkan ku saja nantinya " sombong dan percaya dirinya Bu Norma.

"Maaf maksud ibu apa kamu menyusahkan anda " ucap Kikan kesal dan marah

" Ya pasti lah kalian kan tidak punya uang ujung-ujungnya pasti ngemis minta pinjaman ke aku"sombong Bu Norma.

Di saat bersamaan Nenek Puspa keluar dari rumah Kikan karena mendengar ucapan wanita yang dari tadi melecehkan keluarga Kikan pun merasa geram

"Apa yang kamu maksud mereka menyusahkan mu" Ucap nenek Puspa dengan suara tinggi

Semua orang termasuk Kikan,Fajar dan Bu Norma pun di buat kaget dengan kehadiran nenek Puspa.

Bisik-bisik tetangga Kikan pun terdengar merasa kaget dan bertanya-tanya.

"Siapa ibu itu"ucap para tetangga.

Bu Norma yang merasa kaget pun mencoba menormalkan dirinya dengan melihat nenek Puspa dari bawah hingga ke atas.

"Siapa orang ini,kenapa dia keluar dari rumah Kikan dan gayanya....sangat mahal sekali pakaiannya" Batin Bu Norma

Kikan pun menghampiri nenek Puspa.

" Maaf nek sudah membuat kegaduhan saat nenek kemari." ucap Kikan malu hingga menundukkan kepalanya

Nenek Puspa pun yang melihat Kikan menunduk pun memegang dagu Kikan untuk melihatnya dan disaat itu pula nenek Puspa melihat air mata Kikan.Nenek Puspa yang melihatnya pun merasa iba juga kasihan dan merasa murka kepada Bu Norma.

"Hey Kamu belum jawab pertanyaan ku" ucap nenek Puspa dengan suara tinggi.

Bu Norma yang merasa takut pun mencoba tenang agar tidak kalah dengan nenek Puspa

"Heh nenek tua kau jangan ikut campur ini urusan ku dengan mereka" ucap Bu Norma dengan menunjuk Kikan dan Fajar

"Urusan mereka adalah urusan ku"ucap dingin nenek Puspa.

Jihan yang melihat perubahan nenek Puspa pun merasa merinding di buatnya karena tidak pernah dia melihat sisi nenek Puspa yang seperti itu.Kikan pun merasakan apa yang di rasakan Jihan.

"Siapa kamu ikut campur "ucap Bu Norma

"Apa pedulinya tentang itu semua"jawab nenek Puspa.

"Udah deh nenek tua diam aja aku cuma ada urusan dengan mereka"

" Wah ternyata kamu tidak hanya sombong tapi juga bodoh dan tuli"ejek nenek Puspa kepada Bu Norma.

Bu Norma yang merasa tidak terima pun marah dan meninggikan suaranya.

"Jaga omongan mu ya nenek tua" marah Bu Norma

"Jangan menyuruh ku menjaga omongan ku lihat dirimu dulu" jawab nenek Puspa kembali dengan mengejek Bu Norma .

Kikan yang merasa suasana sudah memanas pun melerai nenek Puspa untuk tidak menanggapi Bu Norma

"Sudah nek,biar ini kami yang urus"

Nenek Puspa pun melihat Kikan dengan mata yang dingin sehingga membuat Kikan takut. Jihan yang melihat nya pun menarik Kikan untuk membiarkan nenek Puspa menghabisi wanita sombong itu.

"Kikan kamu diam saja biar nenek yang urus semuanya "ucap nenek Puspa.

"Tapi nek" takut Kikan

Kikan pun tidak lagi mencoba melerai nenek Puspa karena di tarik oleh Jihan.

"Sudah kamu diam aja kita lihat aja nenek Puspa dari sini" ajak Jihan

Nenek Puspa pun mengalihkan kembali pandangan nya ke Bu Norma dengan tatapan mata yang menyeramkan.dan lagi-lagi Bu Norma dibuat bergidik ngeri melihatnya.

"Kamu masih belum jawab apa urusan mu kepada Keluarga Kikan" tanyak nenek Puspa tegas.

"Aku mau menagih hutang kemari jadi kau nenek tua tidak perlu ikut campur" ucap Bu Norma

"Semua urusan Kikan dan keluarga nya menjadi urusan ku mulai sekarang"

"Wah ada pahlawan ternyata di sini" ucap Suami Bu Norma yang tiba-tiba datang dari arah belakang.Ya suami Bu Norma menghampiri sang istri karena mendengar keributan sang istri di rumah Kikan dari para tetangga.Dan Suami Bu Norma pun datang juga dengan kesombongannya.

*Satu keluarga Bu Norma memang sombong.

"Ach papa kamu disini" ucap Bu Norma yang kaget melihat sang suami.

"iya aku datang untuk melihatmu tapi ternyata ada yang sok jadi pahlawan "ucap remeh suami Bu Norma.

"iya benar pah"

Nenek Puspa yang mendengar percakapan kedua orang tersebut di buat jengah.Bukan hanya nenek Puspa tapi semua yang ada di sana pun merasa jika kedua orang tersebut sudah keterlaluan.

"Apa kalian sudah selesai bicaranya" ucap nenek Puspa dingin."jika sudah cepat katakan mau kalian kemari karena sepertinya kalian tidak bisa di ajak bicara baik-baik"

"Kami kesini mau menagih hutang mereka yang sudah lama tidak di bayar"jawab suami Bu Norma

"Tapi pak kami sudah mencicilnya bukan" potong Kikan

"Itu hanya bunga nya saja yang kalian bayar"ucap Bu Norma

"Apa?" Kikan di buat kaget dengan perkataan Bu Norma dia pun menangis.

"Dasar Lintah Darat" gumam Jihan yang masih bisa di dengar oleh yang lainnya.

"Heh jaga ya omonganmu"tunjuk Bu Norma pada Jihan yang tak terima .

Nenek Puspa pun semakin marah atas perbuatan Bu Norma.

"Hei kamu turunkan jari mu itu"ucap nenek Puspa dengan suara tinggi.

Karena suasana yang tidak kondusif salah satu tetangga Kikan pun memanggil ketua RT.

"Ada apa ini ibu-ibu" tanya pak RT saat datang.

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

ya memang kalau orang punya utang selalu di remehkan dan tak pernah di percaya oleh tetangga

karena aku juga pernah mengalami semuanya

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Kinan
2 Keputusan Kinan
3 Persiapan Ke Kota
4 Keberangkatan Ke Kota
5 Aris Wijaya
6 Mencari Pekerjaan
7 Bertemu Nyonya Besar
8 Nenek Puspa
9 Jihan Vs Aris
10 Jihan Vs Aris (2)
11 Kembali ke Mansion Wijaya
12 Pulang ke Desa
13 Rumah Sakit
14 Kehebohan Aris
15 Pertolongan Nenek Puspa
16 Jadwal Operasi
17 Operasi Mita
18 Kegaduhan Bu Norma
19 Daebak Nenek Puspa
20 Kikan dan Nenek Puspa
21 Rumah Nenek Puspa
22 Kinan To Kikan
23 Senyum Nenek Puspa
24 Permintaan Pak Wijaya
25 Rencana Aris
26 Menjadi ART di rumah Wijaya.
27 Sheryl Wijaya
28 Jalan-Jalan
29 Mall
30 Kemurungan Kikan
31 Kecelakaan Aris
32 Merawat Tuan Muda
33 Petuah Kikan
34 Terapi
35 Berdongeng
36 Jatuh
37 Wanita Jadi-Jadian
38 Perkara Mie Ayam
39 Ijin Pulang
40 Pulang
41 Pawang Aris
42 Kenapa Belum Datang
43 Pergi dengan Aris
44 Pindah
45 Libur kerja
46 Kuliah atau Kursus
47 Gunung ES Mencair
48 Ke Pergian Aris
49 Remaja Jompo
50 Taruhan Jihan vs Kikan
51 Sedang Lope-Lope
52 Kecelakaan
53 Kedatangan Aris
54 Janji Aris
55 Mas Aris
56 Ketahuan
57 Jihan dan Nenek Puspa
58 Cemburu
59 Sedikit Diam
60 Motor Baru
61 Kencan
62 Status Baru
63 Sadar
64 Sadar 2
65 Ucapan Terima Kasih
66 Alun-Alun
67 Kelilipan Batu Kerikil
68 Tasyakuran
69 Takut
70 Kejutan Untuk Kikan
71 Ayah dan Ibu
72 Restu Ayah dan Ibu
73 Kikan Bakery
74 Pertengkaran Pertaman
75 Berbeda
76 Semakin Menjauh
77 Bertemu
78 Bertemu 2
79 Papa
80 Ternyata
81 Clara
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Kinan
2
Keputusan Kinan
3
Persiapan Ke Kota
4
Keberangkatan Ke Kota
5
Aris Wijaya
6
Mencari Pekerjaan
7
Bertemu Nyonya Besar
8
Nenek Puspa
9
Jihan Vs Aris
10
Jihan Vs Aris (2)
11
Kembali ke Mansion Wijaya
12
Pulang ke Desa
13
Rumah Sakit
14
Kehebohan Aris
15
Pertolongan Nenek Puspa
16
Jadwal Operasi
17
Operasi Mita
18
Kegaduhan Bu Norma
19
Daebak Nenek Puspa
20
Kikan dan Nenek Puspa
21
Rumah Nenek Puspa
22
Kinan To Kikan
23
Senyum Nenek Puspa
24
Permintaan Pak Wijaya
25
Rencana Aris
26
Menjadi ART di rumah Wijaya.
27
Sheryl Wijaya
28
Jalan-Jalan
29
Mall
30
Kemurungan Kikan
31
Kecelakaan Aris
32
Merawat Tuan Muda
33
Petuah Kikan
34
Terapi
35
Berdongeng
36
Jatuh
37
Wanita Jadi-Jadian
38
Perkara Mie Ayam
39
Ijin Pulang
40
Pulang
41
Pawang Aris
42
Kenapa Belum Datang
43
Pergi dengan Aris
44
Pindah
45
Libur kerja
46
Kuliah atau Kursus
47
Gunung ES Mencair
48
Ke Pergian Aris
49
Remaja Jompo
50
Taruhan Jihan vs Kikan
51
Sedang Lope-Lope
52
Kecelakaan
53
Kedatangan Aris
54
Janji Aris
55
Mas Aris
56
Ketahuan
57
Jihan dan Nenek Puspa
58
Cemburu
59
Sedikit Diam
60
Motor Baru
61
Kencan
62
Status Baru
63
Sadar
64
Sadar 2
65
Ucapan Terima Kasih
66
Alun-Alun
67
Kelilipan Batu Kerikil
68
Tasyakuran
69
Takut
70
Kejutan Untuk Kikan
71
Ayah dan Ibu
72
Restu Ayah dan Ibu
73
Kikan Bakery
74
Pertengkaran Pertaman
75
Berbeda
76
Semakin Menjauh
77
Bertemu
78
Bertemu 2
79
Papa
80
Ternyata
81
Clara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!