bab 20

Pandangan sinis terus nyonya Soraya perlihatkan untuk menantunya. Wanita yang berusia 50 tahun itu begitu membenci sosok di depannya ini.

Kini mereka sudah berada di meja makan untuk menikmati sarapan pagi setelah berangkat ke perusahaan.

Hari ini akan diadakan rapat dadakan untuk mengumumkan pemimpin baru di perusahaan Miller group.

Para pelayan kini melayani para majikan mereka, namun melewati sosok Sakura yang mengernyit heran. Namun ia pun tersenyum miring, menyadari tatapan ibu mertuanya.

"Dad!" Seru Sakura kepada ayah mertuanya.

Tuan Miller yang sedang menyeruput teh herbal menatap menantunya.

"Ya, honey. Kau ingin mengatakan sesuatu?" Sahut pria itu dengan lembut.

"Apa upah pelayan disini kurang memuaskan?" Pertanyaan Sakura berhasil membuat para pelayan terdiam, sambil melirik ke arah nyonya besar mereka.

Sedangkan tuan Miller menukik alis ke atas dengan pertanyaan menantunya.

"Entah, semua yang mengurus adalah …." Tuan Miller tidak melanjutkan perkataannya, ia hanya melirik sang istri yang terlihat pura-pura tidak tahu dengan pembahasan.

"Hey, kau!" Sakura berseru kepada salah satu pelayan wanita, berusia masih muda.

Pelayan itu terdiam untuk sesaat, melirik nyonya besarnya. wajah sang pelayan itu begitu ketakutan, saat melihat wajah mengancam sang nyonya besar kepadanya.

"Apa upah kerja keras kalian disini kurang? Atau tidak memuaskan?" Tanya Sakura yang tatapannya lebih menakutkan daripada sang nyonya besar.

"M-maaf, nona," sahut pelayan itu gugup.

Sakura berdecak lidah dengan kasar, melihat wajah gugup pelayan ini.

"Apakah, aku perlu menggaji kalian juga? Agar aku mendapat pelayanan seperti keduanya?" Sergah Sakura dengan suara dingin.

Pelayan itu hanya bisa menundukkan kepala, wajahnya bahkan sudah memucat karena melihat tatapan Sakura.

"Bisakah, kau tidak menimbulkan keributan di pagi ini! Kau begitu membuat mood juga selera makanku hancur." Sela nyonya Soraya yang membanting alat makannya dengan kasar.

"Layani dia!" Pinta tuan Miller.

"Kalian diberi upah untuk melayani keluargaku. Terlebih, dia adalah menantu kesayangan di sini. Apa, kalian mengerti!" Sentak tuan Miller kepada para pelayannya.

Para pelayan pun mematuhi perintah tuan besar Miller, kini Sakura sudah dilayani oleh para pelayan. Dan itu semua tidak luput dari tatapan jengah, sang ibu mertua.

Di tengah suasana damai menikmati sarapan pagi, muncul sosok wanita dengan penampilan modis.

"Selamat pagi, bibi, paman!" Sapa Charlotte dengan raut ceria. Disusul oleh Garvin di belakangnya menenteng tas kekasih itu.

Nyonya Soraya segera menyambut, anak sahabat juga menantu idaman untuknya.

Akan tetapi tidak dengan tuan Miller dan Sakura yang hanya melirik sejenak dan memilih melanjutkan sarapan.

"Selamat pagi juga princess," sahut nyonya Soraya sambil memeluk Charlotte dan putranya.

Garvin mengalihkan tatapannya kepada Sakura yang tidak menghiraukan dirinya.

Charlotte dan nyonya Soraya menatap sinis ke arah Sakura. Saat melihat wanita itu terlihat santai dengan penampilan rapi. Setelan jas modern membungkus tubuh ramping wanita itu. Sakura terlihat berkilau dan penuh wibawa juga ketegasan.

"Hey, layani nona cantik ini dan putraku!" Pinta nyonya Soraya sedikit tegas kepada para pelayan.

Charlotte kini duduk berdampingan dengan Garvin. Wanita berdandan begitu modis dan dramatis itu, berusaha untuk memperlihatkan kemesraan mereka di hadapan Sakura.

Namun hanya wajah datar dan cuek yang mereka dapatkan dari ekspresi Sakura.

Belum lagi harus mendengar kata-kata perih dari wanita cantik itu.

"Sorry, excuse me!" Seru Sakura setelah menghabiskan sarapannya dan kini menatap lekat ke arah — Charlotte dengan kedua tangan terlipat.

Perhatian ketiga pasang mata di depan Sakura kini teralihkan kepadanya dengan raut protes.

"Stop!" Serunya lagi kepada para pelayan yang melayani Charlotte layaknya seorang nyonya.

"Why?" Sahut Garvin dengan alisnya terangkat keatas.

"Mommy," Sakura memanggil sang ibu mertua.

"Anda baru saja mengatakan, kalau hanya keluarga Miller yang mendapatkan pelayanan dari pelayan. So … nona ini bukankah orang asing?" Sakura mulai kembali mempermalukan sang pelakor di depan keluarga suaminya.

Jangan tanyakan wajah nyonya Soraya dan Charlotte. Garvin membalas tatapan istrinya itu. Namun Sakura terlihat tersenyum miring.

"Dia kekasihku!" Potong Garvin cepat, ucapan istrinya.

"Kekasih bukankah hanya orang asing, daddy? Lain halnya status seorang menantu." Sakura kembali membalas perkataan suaminya dengan wajah yang sangat tenang.

"Jaga ucapanmu!"

"Soraya! Kau yang sehari menjaga suaramu di hadapan menantu kita!" Tuan Miller segera mencegah perkataan istrinya dengan ucapan setengah membentak.

Tatapan Charlotte dan Garvin begitu sengit kepada Sakura yang terus menampilkan senyum miring.

"Aku kesini sebagai sekretaris Garvin!" Sentak Charlotte dengan percaya dirinya.

"Sungguh pegawai yang sangat disiplin. Kau sungguh patut direkomendasikan untuk mendapatkan jabatan tinggi di perusahaan," sela Sakura sambil bertepuk tangan dan terkekeh.

Semua yang ada di sana kebingungan dengan tingkah Sakura, sedangkan, Charlotte terlihat begitu pongah.

"Apa maksudmu?" Timpal Garvin dengan mata menyipit.

"Oh, sayang. Lihatlah, dia datang sepagi ini hanya untuk duduk di sini dan menikmati sarapan gratis. Membantu menyuapimu yang seakan seperti baby sitter. Sungguh pekerja yang sangat rajin. Seharusnya kau memberikan dia jabatan sebagai pelayan pribadimu saja." Cetus Sakura dan tertawa lepas.

Jangan tanyakan wajah ketiganya di hadapan Sakura, kecuali ayah mertua yang ikut tersenyum.

"Brak! Jaga ucapanmu, wanita ******!" Pekik Charlotte sambil memukul meja dengan wajah yang begitu suram karena amarah mendapatkan hinaan.

"Ingat, dia anak sahabatku dan dia berhak berada di sini," sela nyonya Soraya dengan wajah bengis.

"Bukankah berarti di seorang benalu, mommy," sergah Sakura dengan senyum miring.

Charlotte bangkit dari kursinya, berjalan mendekati Sakura dengan tatapan marah.

"Plak, plak, plak." Charlotte berhasil menampar wajah putih Sakura hingga membekas merah dan sudut bibirnya berdarah.

Nyonya Soraya begitu puas melihatnya dengan senyum yang terlihat merekah.

Namun tidak dengan Garvin, ia melihat sebuah tanda bahaya. Ia dan tuan Miller bermaksud berdiri dan melerai, namun mendengar ucapan dingin Sakura, membuat keduanya diam.

"Kau sudah puas, nona?" Tanya Sakura yang bangkit dengan tatapan buas ke arah Charlotte.

Charlotte yang semula begitu puas bisa membungkam wanita di depannya, kini terlihat begitu ketakutan.

"Sekarang giliranku, bukan?" Ucap Sakura dingin yang berjalan mendekati Charlotte yang refleks berjalan mundur.

Namun Sakura kini menarik tangan Charlotte dan memutar telapak tangan wanita itu yang ia gunakan menampar wajahnya.

Terdengar bunyi tulang patah, membuat wanita itu berteriak histeris dan membuat semuanya terkejut.

"Aku belum puas, bukankah kau begitu puas tadi?" Bisik Sakura tepat di depan wajah kesakitan charlotte.

Sakura kini meletakkan salah satu tangannya di belakang kepala Charlotte, menarik rambut panjang wanita itu lantas mendorongnya dan menghantamkan di atas meja.

"Pragg! Akh!" Suara pecah piring terdengar nyaring, bersama dengan teriakan histeris nyonya Soraya.

Garvin hanya bisa diam dengan wajah tertegun begitu juga dengan tuan Miller.

"No, no, no," seru Garvin melihat aksi brutal istrinya kali.

Sakura yang merasa belum puas melihat Charlotte terluka, menarik kembali rambut wanita itu yang kini terkulai dengan kepala berdarah di atas lantai.

Sakura mengangkat tubuh Charlotte layaknya karung beras dan membantingnya ke atas meja makan hingga hancur dan yang ada di atas meja makan pun kini ikut hancur.

"Prang, akh, Charlotte!" Teriak nyonya Soraya dan Garvin terkejut. Melihat tubuh Charlotte tidak berdaya di atas meja makan mewah yang kini telah hancur.

Terpopuler

Comments

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

mampus lo

2023-11-16

0

Keysa Salsabilah❤️❤️❤️😘😘😘🥳

Keysa Salsabilah❤️❤️❤️😘😘😘🥳

baru gini suka aku sakura the best jgn pernah beri kesempatan orang untuk menjatuhkamu👏👏👏👏🥰🥰🥰🥰🥰

2023-03-25

2

Syifanya

Syifanya

waw.... sakura benar2 brubah jd singa saat dia marah

2023-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!