bab 18

Charlotte kini sedang berada di sebuah klub malam terkenal di kota yang terkenal hiruk-pikuk keramaian di malam hari.

Wanita itu kini meliuk-liuk mengikuti tubuh seksi sintalnya di lantai dansa bersama ratusan manusia yang sedang menikmati musik DJ yang menyentakkan lantai dansa tersebut.

Wanita itu bersama beberapa teman wanitanya, penampilan wanita itu sungguh begitu menggiurkan setiap kaum pria melihatnya, mereka tidak tahan untuk sekedar meremas bokong besar, padat dan berisi milik Charlotte yang hanya ditutupi rok yang tingginya di paha atasnya.

Sedangkan bagian tubuh atasnya hanya ditutupi kain tipis yang terdapat dua tali kecil di bagian punggung mulusnya.

Sungguh penampilan yang terlihat begitu liar, wanita itu pun tampak terlihat setengah mabuk.

Setelah pertengkaran dengan Garvin tadi, Charlotte segera menuju klub malam, saat mendapatkan ajakan dari teman-teman liarnya.

Sosok pria dewasa yang sejak tadi duduk di sudut ruangan luas itu, terus menatap Charlotte yang begitu energik.

Seutas senyum mesum, terlihat di sudut bibir pria tersebut. Ia bangkit dari sofa yang tersedia di bagian VVIP. Pria itu berjalan mendekati sosok wanita seksi dan penuh gairah, setelah melepas jas dan menggulung kemejanya, membuka beberapa anak kancing kemeja, memperlihatkan dada bidang yang sangat sempurna.

Apalagi pria itu tampak begitu hot dan perkasa dengan kulit kecoklatan yang eksotis.

Ia mendekati Charlotte yang masih asyik Bergerak liar di kerumunan manusia. Pria itu kini berdiri tepat di belakang wanita berambut merah maroon itu.

"Hi, seksi!" Sapa sang pria tepat di telinga Charlotte dan meniup halus telinga wanita tersebut, membuat Charlotte menolehkan wajah ke belakang, di mana sang pria kini tersenyum.

Charlotte terpesona dengan ketampanan sosok pria dewasa di hadapannya ini. Mungkin pria ini seusia daddynya.

"Hi, tuan …."

"Lemos," sela pria itu sambil mengulurkan tangannya di hadapan Charlotte.

Wanita itu terdiam, menilai penampilan pria di depannya yang langsung membuat birahi liar-nya terbakar.

Charlotte menerima uluran tangan pria itu sambil menggigit bibir bawahnya yang diwarnai merah menyala.

"Charlotte," wanita itu memajukan wajah di samping garis wajah pria itu sambil berbisik, ia juga menghembuskan nafasnya di sana. Mencoba menggoda pria seksi di depannya ini.

Sungguh Charlotte begitu lapar dan ingin segera mangsa pria seksi tersebut.

Tangan kekar pria yang memiliki rambut rapi namun sudah mulai terlihat putih sebagian, menarik pinggang ramping, Charlotte ke arahnya. Hingga tubuh mereka kini menempel sempurna tanpa jarak.

Tangan nakal pria itu kini menyusuri punggung terbuka Charlotte menggunakan ujung jari-jarinya hingga tiba di bokong seksi wanita itu, ia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk meremasnya lembut.

Yang berhasil membuat wanita itu mengeluarkan suara merdu yang tertahan.

"Bisakah, kita berbicara secara privasi, lady?" Bisik pria itu yang mengendus bagian belakang telinga Charlotte turun di leher wanita itu.

Charlotte tidak menjawab, ia hanya menyingkirkan pria tinggi itu dengan kasar, lalu berjalan ke arah lain. Tepatnya keluar dari klub.

Pria itu lantas mengikuti dari belakang dengan senyum mengembang, ia begitu tidak tahan menaklukkan sosok wanita liar di depannya yang sengaja untuk menggoda.

Charlotte, membawa sosok pria perkasa itu ke Parkiran mobilnya, padahal mobil tersebut adalah pemberian dari — Garvin satu bulan lalu dan kini ia akan menggunakannya untuk melakukan hal menyenangkan di dalam sana.

Keduanya kini masuk ke dalam mobil dan entahlah, apa yang mereka lakukan di sana, yang jelas terdengar suara grasak-grusuk dari badan mobil, juga suara ceplok-ceplok dan tentu saja lolongan dua insan manusia di dalam sana.

🌹Okeh kita skip 🌹

Sementara pria yang begitu menjaga diri dan hatinya untuk kekasih tercinta, kini sedang berusaha untuk mengontrol aliran hasrat yang semakin membuatnya frustasi.

Garvin kini mengalihkan perhatian dengan mengangkat alat gym dengan beban sangat berat. Berharap keinginan yang ia hindari segera hilang.

Garvin juga tidak hentinya melirik sang istri yang sedang melakukan gerakan yoga.

"Sial!" Gumamnya frustasi. Yang ingin menghadiri sesuatu, namun masih setia melirik sang istri yang melakukan gerakan yang ringan, namun itu terlihat menyiksanya.

"Akh! Aku bisa gila!" Pekik pria itu, berjalan menuju pintu dan meninggalkan istrinya yang terlihat kebingungan.

Bukankah, seharusnya dia memilih keluar saja? Lalu kenapa ia tetap ingin di dalam sana dan mencuri pandang kepada istrinya sendirian.

"Come on, boy! Kau tidak mungkin harus terus taklukan dan patuh kepada wanita yang bergaya sepertinya," pungkasnya sambil mengacak rambutnya sendiri, karena frustasi.

Garvin mengajak sang adik dengan lembut, memberikan pemahaman tentang bagaimana seharusnya ia bersikap saat melihat Sakura berpenampilan menarik.

"Kau seharusnya berhenti bertingkah memalukan, bro. Di mana harga dirimu!" Gumam Garvin kepada adik kecilnya.

Terpopuler

Comments

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Kapan gavin bisa tahu klo pacarnya yg mulia agung itu cewek gak bener

2023-02-27

0

Tia Chintya

Tia Chintya

ciiij Gavin so gengsi..sok GK mau. nanti tau2 bucin.. diiih..

2023-02-27

0

mommy keiisa

mommy keiisa

ya gak papa atuh garvin udh halal ini mau ge🤣malah nyalahin ade nya🤣🤣lanjut thor👍👍

2023-02-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!