bab 8

Sakura menatap lekat pantulan wajahnya di depan cermin. Ada guratan kesedihan di wajah cantik dan tegas itu. Sakura mengangkat kepalanya ke atas, mencoba menghalau derai air mata yang akan membasahi kedua sisi wajah.

Meskipun di dalam dadanya begitu sakit dan sesak, Sakura berusaha menahan perasaan yang terhimpit di dalam rongga dadanya.

Ia menggigit kuat bibir bagian bawah hingga lecet, agar ia memiliki alasan untuk menitikkan genangan air yang sudah tertampung di kedua kelopak mata.

Genggaman kedua tangan yang berada di ujung wastafel terlihat begitu jelas hingga kedua telapak tangan putih mulus itu memerah.

Sakura menundukkan kepala menyembunyikan titikan air mata yang sudah mengalir dengan menahan sekuat tenaga suara isakan.

Sungguh wanita yang begitu tangguh dan kuat, yang mampu menahan rasa sesak di dada yang begitu sangat menyakitkan.

Sakura menatap perutnya dengan pandangan nanar, salah satu tangan terulur untuk menyentuh lembut.

Seketika tubuhnya terguncang hebat, terdengar erangan tertahan dari mulut Sakura yang berusaha menghalangi suara tangisan yang hampir saja keluar.

Wanita tangguh itu menjatuhkan tubuh di atas lantai kamar mandi. Menggeser sedikit tubuh rampingnya untuk bersandar di dinding keramik mewah.

Ia melipat kedua kaki di depan dada dengan masih mengusap perutnya yang ternyata terdapat benih di dalam sana.

Benih yang ia dapatkan dari sosok pria yang menghabiskan waktu bersama, beberapa bulan lalu.

Sakura menyembunyikan sendiri kegalauan juga kegelisahannya, tanpa satu orang pun tawa, termaksud kedua orang tua pun keempat kembarnya.

Sakura bukanlah sosok wanita yang akan begitu saja menceritakan semua kesulitan juga permasalahannya.

Ia akan menyimpan sendiri dan merasakan kesedihannya sendiri.

Wanita itu bisa saja membesarkan calon buah hatinya yang sudah berusia 12 Minggu. Namun kembali dirinya harus memikirkan nasib juga masa depan calon buah hati kedepannya.

Ia tidak mungkin bersikap egois yang membesarkan buah hatinya tanpa sosok daddy. Padahal Daddy dari janinnya masih ada dan sekarang sudah menjadi miliknya.

Namun apakah ia harus mengatakan kepada Garvin kenyataan yang disembunyikan? Apakah pria itu percaya?

Sakura menyadarkan kepada sambil mengangkat sedikit kepalanya, terlihat jelas air mata mengalir membasahi wajah yang terlihat begitu tangguh itu.

Bagaimanapun juga, Sakura hanya seorang wanita yang memiliki sisi kerapuhan dan tidak berdaya. Hanya saja ia menyembunyikan semua sendiri dan menangis di dalam kesunyian.

"Maaf, maafkan mommy yang belum bisa mengatakan sebenarnya kepada daddy mu. Mommy berjanji akan mengatakan setelah memiliki waktu tepat. Mommy, tidak yakin dia akan percaya dan bisa menerimamu, namun mommy berjanji akan menyakinkannya." Sakura terus berkata lirih dengan suara tercekat, mengajak calon buah hatinya berbicara dengan usapan lembut ia berikan.

"Bersabarlah, honey. Dan terus kuatkan mommy. Terimakasih selama ini kau mampu menjaga rahasia kita," lanjutnya yang terdengar terkekeh miris.

Sakura beruntung ia tidak mengalami tanda-tanda kehamilan pada umumnya, hanya saja sesekali ia akan merasakan mual, namun semua bisa ia selesaikan saat di tanya dengan mengatakan penyakit lambung.

Selama ini juga, kedua orang tuanya belum ada yang menyadari keadaannya, terlebih sang mommy yang sibuk mengurus kedua putri kembarnya yang sedang hamil tua bersamaan.

Sedangkan saudara lainnya pun sibuk dengan keluarga masing-masing. Mereka juga yakin Sakura tidak akan memiliki masalah besar, karena sosoknya yang terkenal begitu tangguh dan mandiri.

Sakura menghapus air mata lalu bangkit dan kembali berdiri di depan cermin. Ia membasuh wajah untuk menghilangkan jejak kesedihan di wajah cantiknya.

Sebelum keluar dari kamar mandi, Sakura mencoba menarik nafas terlebih dahulu, mengusap perutnya yang masih tampak rata itu.

Sakura berjalan menuju sisi lain ranjang, menatap sosok pria yang berbaring tengkurap di atas ranjang. Pandangan Sakura begitu dalam melihat punggung Garvin.

Entah mengapa ia ingin sekali bermanja-manja dengan pria di sampingnya ini. Mungkin ini efek dari kehamilan juga keinginan janinnya yang ingin mendapat sentuhan sang daddy.

"Sabarlah, dear. Dia akan tetap bersama kita," bisiknya sambil mengusap perutnya. Membaringkan tubuh ramping di sebelah Garvin dengan mengenakan pakaian sebelumnya.

Sakura menghadap ke arah Garvin, sebelah tangan terulur untuk menyentuh wajah tampan suaminya.

Namun tangannya hanya bisa menggantung begitu saja di depan wajah Garvin yang kebetulan menghadap ke arahnya.

Sakura pun menarik kembali tangannya saat melihat pergerakan halus dari suaminya.

Sakura membalikkan badan, memunggungi Garvin. Wanita itu terlihat menitikkan air mata. Sungguh kehamilan ini membuat sisi melankolisnya meronta. Meninggalkan karakter aslinya yang tombol.

Lama berpikir sesuatu, kedua matanya terasa mulai berat dan siap untuk terpejam. Akan tetapi, ia terkejut saat merasakan tangan kekar kini memeluknya juga tubuh kekar menyentuh punggung rampingnya.

Sakura menoleh pelan ke belakang dan ia melihat Garvin begitu dekat dengannya, pria itu juga menyusupkan wajah di tengkuknya.

Sakura pun membawa salah satu tangan Garvin ke atas perutnya, ia ingin janinnya merasakan sentuhan sang daddy.

"Apa kau merasakannya, sayang?" Sakura berkata lirih sambil menggerakkan telapak tangan besar Garvin di atas perutnya.

"Rasakan dan semoga kau tumbuh sehat, nak," bisiknya lagi.

🌹🌹🌹🌹🌹

Pagi sudah menyapa, Sakura samar mendengar suara gemercik air di kamar mandi. Wanita itu membuka matanya dan melihat matahari mulai terbit. Ia bangkit sambil menguap juga mengusap wajah.

Ia menarik perhatian ke arah kamar mandi dimana pintunya terbuka, tampak Garvin keluar yang hanya mengenakan kimono mandi berwarna putih.

Sakura menatap lekat suaminya yang terlihat berlalu lalang di depannya. Kedua alis tebalnya terangkat keatas, melihat Garvin menggunakan setelan formal.

"Aku akan tetap tinggal di Mansion mommy!" Garvin tiba-tiba mengucapkan perkataan yang menghentikan pergerakan Sakura yang akan menuruti ranjang.

"Terserah, aku hanya bisa mengikuti kemanapun kau pergi," sahut Sakura yang berniat melanjutkan langkahnya untuk ke kamar mandi. Ia merasa ingin membuang sesuatu yang sejak tadi tertahan dan perutnya sedikit mual.

Garvin terlihat tidak terima dengan ucapan Sakura, ia pikir mereka akan tinggal terpisah.

"Apa kau akan ikut denganku?" Sungguh pertanyaan konyol itu keluar dari mulut seorang pria terkenal ber-IQ tinggi dan memiliki jabatan CEO di perusahaan terkenal dengan kecerdasan yang ia miliki. Namun pernyataan yang keluar spontan begitu saja, meragukan kualitas kecerdasan pria ini.

Sakura sontak membalikkan badan, berjalan mendekati Garvin dengan kedua mata menyipit.

"Apa kau tahu arti dari pasangan suami-istri?" Sakura bertanya balik dengan terus melangkah.

Garvin tampak diam yang mulai kembali menghindar dari istrinya sendiri.

"Pasangan suami-istri harus saling bersama, tinggal di rumah yang sama, saling berbagi dan mendampingi, apa maksud dari pertanyaan mu? Apa kau ingin mengajak wanita lain untuk tinggal bersamamu? Kalau itu terjadi, aku tidak bisa yakin kau masih memiliki senjata." Garvin membeku di tempatnya, mendengar perkataan terakhir Sakura, refleks pria itu memegang senjatanya.

"Apa yang kau katakan, bersiaplah, kalau kau ingin ikut!" Bentak Garvin dengan suara terbata dan wajah ketakutan melihat tatapan tajam Sakura — istrinya.

Terpopuler

Comments

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Kasian banget Sakura...
jadi semua yg dia lakukan demi calon debay. Moga mata n hati Gavin terbuka n bisa menerima Sakura n Debay.

2023-02-23

3

vieta_pramono

vieta_pramono

sedih

2023-02-18

0

Tati Nurhayati

Tati Nurhayati

Oh ternyata sakura udh hamil y,kasian jg y dipendem sendiri kesedihannya,semoga j garvin cpt sadar deh,klo cewe yg dia cintai itu adalah cewe uler yg cm pngn hartanya j

2023-02-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!