Garvin terkejut saat memasuki sebuah kamar dirinya tidak mendapati seseorang di dalam sana.
Pria itu hanya diarahkan untuk masuk ke dalam kamar yang entah milik siapa.
Kamar yang sekarang ia lihat begitu maskulin, dengan warna hitam dan abu-abu mendominasi warna kamar. Juga tatapannya yang begitu simpel namun terkesan mewah.
Garvin menyusuri setiap kamar itu, dengan wajah tampak mengernyit kebingungan.
"Ini kamar siapa? Apa ini khusus untukku?" Pria itu berkata dalam hati, sambil terus menyusuri area kamar yang sangat luas.
Garvin kini berdiri di balkon, ia bisa melihat dengan jelas pemandangan sekitar Mansion pribadi Kato dari atas.
Garvin tidak menanyakan keberadaan wanita yang beberapa jam lalu menjadi istrinya.
Garvin tidak memperdulikannya yang sejak tadi menghilang entah kemana. Yang sekarang Garvin pikirkan adalah kekasihnya.
Tatapan pria itu menerawang tajam ke depan. Memikirkan sesuatu cara agar terlepas dari pernikahan konyol. Bagaimanapun ia begitu amat mencintai kekasihnya yang terus memperlihatkan wajah kesedihan.
"Maafkan aku sayang," gumamnya pelan, tanpa ia sadari seseorang berjalan perlahan di belakangnya.
Sosok yang sejak tadi menghilang, kini berjalan penuh hati-hati
Wajahnya kini terlihat lebih segar dengan penampilan santai
"Kenapa kau meminta maaf? Hm?" Sakura memeluk Garvin dari belakang. Membuat pria itu terloncat kaget dan membeku.
"Kau?! Ujarnya dengan terbata. Mendapati Sakura berada di kamar itu.
Sakura terus memeluk tubuh kekar Garvin dengan tersenyum miring. "Kau mengharapkan seseorang datang selain diriku?" Sakura berkata lirih di punggung kekar suaminya.
Garvin menjadi gugup, entah mengapa setiap berdekatan sangat dekat dengan istrinya, ia merasa gugup dan berdebar.
"Lepaskan!" Pinta Garvin, mencoba menyingkirkan kedua tangan Sakura di pinggangnya.
Sakura melepaskan lingkaran kedua tangannya di pinggang keras suaminya itu dan berpindah posisi berdiri di samping Garvin dengan menghadap sang suami.
Garvin tampak gugup dengan wajah salah tingkah, ditatap begitu lekat oleh istrinya sendiri.
Ia melirik Sakura yang hanya mengenakan kaos super besar di tubuh rampingnya. Garvin juga memperhatikan wajah istrinya yang terlihat semakin cantik.
"Apa yang kau lakukan di kamar ini?" Dengan suara gugupnya, Garvin mencoba bertanya tentang keberadaan Sakura di dalam kamar itu.
Alis Sakura terangkat sebelah mendengar pertanyaan suaminya.
"Wait?" Ucap Garvin dengan mengernyit kening.
"Aku jelas berada di sini, baby. Ini kamar milikku," sahut Sakura dengan terkekeh lirih.
Garvin pun terkejut mendengar kamar ini adalah milik Sakura. Wajah Garvin tampak syok mendengar ucapan Sakura.
"Kenapa mereka membawaku kesini?" Garvin bertanya dengan wajah linglung.
Sakura lebih mendekati Garvin hingga jarak mereka sekarang begitu dekat.
Sakura bahkan meletakkan kedua tangannya di leher panjang — Garvin. Sambil menatap penuh arti kepadanya.
Garvin berusaha melepaskan kedua tangan Sakura yang bertengger di lehernya.
"Kau suamiku, jelas mereka membawamu kesini," bisik Sakura, menyentuh kedua rahang tegas suaminya.
Garvin menjadi gugup, meskipun ini bukan lah hal pertama sedekat ini dengan Sakura, namun entah mengapa ia tetap saja begitu gugup saat sedekat ini dengan sang istri.
Garvin menelan ludah, saat wajah Sakura begitu dekat dengannya, Garvin dapat mencium aroma mint di mulut Sakura.
"Permisi," sela Garvin, melepaskan susah payah kedua tangan — Sakura yang terbelit begitu erat.
Sakura pun menurut, melepaskan pelukannya, mengikuti Garvin yang berjalan menuju arah pintu kamar.
"Sial." Umpan pria itu saat pintu kokoh itu terkunci otomatis.
Garvin menoleh dan menatap tajam kepada Sakura yang terlihat begitu santai dengan senyum penuh maksud.
"Kau tidak bisa kemanapun, sayang. Apa kau tidak menginginkannya lagi?" Sakura berjalan sensual ke arah Garvin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
💥💚 Sany ❤💕
Waahhh....ternyata Sakura agresif jg....😁😁.
2023-02-23
1
vieta_pramono
lanjut
2023-02-18
0
Bambang Setyo
😁😁😁😁garvin takut diperkosa bininya 🤣🤣🤣🤣
2023-02-16
1