bab 3

"You crazy!" Garvin begitu terkejut dan tidak percaya dengan ucapan wanita yang selama ini ia hindari. Namun sialnya, sosok itu kembali muncul dan mengacaukan acara pertunangan dengan sang kekasih.

Sakura terlihat begitu santai, duduk di hadapan keluarga inti Miller.

Setelah membuat kekasih Garvin pergi dengan wajah kecewa dan penuh amarah. Kini Sakura berbicara secara privasi di ruangan tertutup.

Wanita itu kini duduk dengan elegan penuh kharisma di sofa tunggal, ia juga memainkan sebuah miniatur lucu yang ia temukan di atas meja mewah.

"Ya, aku sudah tergila-gila kepadamu, my dear," sahut Sakura dengan tersenyum miring dan menatap Garvin penuh maksud.

"Cih, aku tidak akan pernah terima putraku menikahi wanita sepertimu, apalagi dari keluarga Hugo!" Nyonya Soraya yang sejak tadi begitu muak melihat Sakura tidak tahan ingin mengeluarkan makiannya.

"Soraya!" Sentak tuan Miller lantang.

"Why? Aku hanya menginginkan putraku mendapatkan wanita baik dengan penampilan menarik tentunya, honey," tandas nyonya Soraya sambil melirik Sakura.

"Aku tidak butuh persetujuan darimu, mommy mertua," Sakura menimpali dengan ucapan yang begitu santai dan tersenyum miring.

"Berhentilah, bersikap naif dan idiot, nona Sakura Light Kato!" Gertak Garvin yang mulai muak melihat Sakura. Apalagi mengingat tindakan wanita di depannya ini kepada kekasihnya, yang membuatnya begitu menahan amarah sampai sekarang.

Sakura bukannya tersinggung, ia bahkan tersenyum puas. Melihat keberanian Garvin.

"Wow … kau terlihat mulai agresif, babe," bisik Sakura, melebarkan kedua kakinya dengan punggung membungkuk dan memajukan wajah ke arah — Garvin.

Nyonya Soraya semakin muak dan ingin mengakhiri semua ini agar dirinya tidak terlalu berlama-lama dengan Sakura.

Wanita berusia 50 tahun itu, membuka suaranya menolak keinginan Sakura menjadikan putra semata wayangnya sebagai pengganti wanita di hadapannya.

"Apa maumu sebenarnya, katakan! Yang jelas, aku tidak akan pernah membiarkan putraku menjadi suami dari wanita yang begitu terlihat aneh." Nyonya Soraya berkata dengan tubuh kini berdiri menantang kepada Sakura.

Dengan tatapan nyalangnya, nyonya Soraya begitu membenci Sakura yang menghancurkan impiannya menjadi besan dari wanita sosialita keren di wilayahnya juga menantu idaman seperti — Charlotte.

Garvin pun terus memandangi wajah Sakura yang begitu tenang saat mendengar ucapan sarkas dari mommynya.

"Please, biarkan aku memilih pilihanku sendiri tanpa tekanan darimu. Kau wanita terhormat dan aku yakin begitu banyak yang menginginkanmu. Tapi … aku begitu mencintai kekasihku. Jadi … aku minta maaf, tidak bisa menuruti perintahmu. Meski kau memberikan semua yang kau miliki." Tandas Garvin dengan wajah tegas kepada Sakura. Pria itu harus lebih tegas dalam menghadapi karakter seperti wanita di depannya ini.

"Garvin Miller!" Bentak tuan Miller yang begitu terlihat geram.

"Kau kenapa, honey? Begitu membela wanita buruk ini," sahut nyonya Soraya yang merasa aneh dengan sikap suaminya.

Sakura masih terlihat tenang, namun pemandangannya sangat lah berbeda dari sebelumnya.

"Aku tidak peduli penolakanmu, karena kau tidak memiliki hak hanya untuk sekedar menolak, sweetie. Aku tidak memintamu setuju, namun ucapanku adalah perintah yang harus kau lakukan, kalau tidak …."

Soraya dan Garvin begitu terkejut dengan ucapan Sakura, mereka berpikir wanita itu adalah seorang wanita tidak memiliki akal.

"Dasar kau wanita sialan dan murahan, sudah aku katakan, semua itu tidak akan terjadi, jadi berhentilah bermimpi menjadi bagian dari keluarga kami. Aku sungguh tidak sudi mempunyai menantu buruk sepertimu!" Tandas nyonya Soraya kasar.

Tuan Miller yang mendengar perkataan lancang dan kasar istrinya, segera menampar wajah istrinya.

"Daddy!" Pekik Garvin syok melihat pertama kali daddy-nya memukul sang mommy.

Nyonya Soraya sendiri tidak percaya dan pikirannya kini berprasangka buruk kepada Sakura dan suaminya.

"Pergilah, kau sudah menghancurkan semuanya dan sekarang kau ingin menghancurkan keluargaku!" Bentak Garvin marah terhadap Sakura yang sangat terlihat tenang dengan senyum tipisnya.

"Garvin!" Bentak tuan Miller dengan tatapan nyalangnya.

"Kenapa kau begitu membelanya, katakan! Kenapa kau begitu melindunginya! Apa hubungan kalian, hah!" Teriak nyonya Soraya yang begitu membenci Sakura.

"Bisakah daddy menjelaskan kepada kami?" Garvin menatap penuh tanda tanya kepada sang daddy. Ia berpikir ada sesuatu yang sangat serius di sini.

Tuan Miller terlihat merebahkan punggung rapuh di sandaran sofa, memijit pelipisnya yang tiba-tiba begitu berat. Pria berusia 55 tahun itu menghela nafas panjang. Memandangi istrinya dengan kedua mata bersalah dan putranya.

"Aku rasa anda butuh menjelaskan kepada mereka," sentak Sakura dengan intonasi suara yang begitu dingin, tidak lupa senyum wanita itu begitu penuh arti.

Setelah itu Sakura bangkit dan berjalan menuju balkon ruangan itu. Meninggalkan satu keluarga kini saling diam. menunggu sesuatu yang begitu amat serius.

"Menikahlah dengannya!" Dua kalimat yang meluncur begitu saja dari mulut pria setengah baya yang tampak terlihat masih gagah.

"Robert!" Pekik nyonya Soraya yang keberatan.

"Ini demi keluarga kita juga perusahaan. Kalau kau menolak yang kita akan kehilangan semuanya," jelas tuan Miller dengan kedua bahu yang tampak layu.

Garvin tertegun dengan perkataan sang daddy, apa semuanya begitu sulit.

Tuan Miller begitu kebingungan saat mendengar berita mengejutkan dari karyawannya yang menangani keuangan perusahaan yang mengatakan ada kebocoran data-data perusahaan yang membuat ancaman besar untuk perusahaan mereka. Perusahaan Miller group juga kehilangan banyak keuangan perusahaan. Entah siapa yang begitu kejam menggelapkan begitu banyak uang perusahaanmu hingga membuat perusahaan terancam bangkrut.

Belum lagi menerima keluhan dari para pemegang saham, tuan Miller yang masih memegang sepenuhnya perusahaan hanya bisa memikirkan sendiri tanpa membebani putranya.

Di saat keluarga besarnya dan sahabatnya menyiapkan acara super mewah. tuan Miller begitu frustasi memikirkan masalahnya sehingga berniat mengakhiri hidup. Namun di tengah kesulitan, datang sosok yang mengulurkan tangannya untuk membantu.

Sosok yang akan mengeluarkannya dalam masa kesulitan dan ia hanya mengiyakan permintaan wanita yang berasal dari keluarga konglomerat terpandang itu yang menginginkan putranya.

Garvin dan mommynya yang mendengar penjelasan lengkap dari tuan Miller hanya bisa terdiam. Garvin bahkan hanya bisa menghempaskan tubuh tingginya di atas sofa.

Sedangkan nyonya Soraya semakin stres. Ia sungguh menolak Sakura menjadi menantunya.

"Aku tetap tidak ingin dia menjadi menantu keluarga kita!" Teriak nyonya Soraya lantang, yang masih bersikeras menolak Sakura.

"Soraya!" Timpal tuan Miller yang begitu pusing.

"Aku tidak peduli," sahut nyonya Soraya bersikeras menolak.

"Maka bersiaplah mental untuk mendapat perundungan dan kehilangan semua ini," sahut tuan Miller sambil menatap sekeliling Mansion mewah mereka.

Nyonya Soraya pun tidak dapat berkata-kata lagi, ia hanya bisa menahan amarahnya dengan kebencian.

Garvin terdiam dalam memikirkan semuanya dan lepas itu pria itu pun setuju untuk menikahi wanita yang selalu ia hindari.

"Sampai kapanpun, aku tetap tidak menerimanya. Aku lebih memilih mati daripada …."

"Maka anda bebas memilih pilihan, nyonya," sela Sakura yang kembali bergabung dengan keluarga Garvin.

"Kau!"

"Soraya!"

"Kau tidak bisa seenaknya mengatur kehidupan kami!" Bentak nyonya Soraya di hadapan Sakura yang kini memasukan kuda tangan di saku celana jeans-nya.

"Well … aku bahkan bisa membayar harga dirimu, mommy mertua." Sahut Sakura begitu menusuk langsung ke rongga dada nyonya Soraya.

"Bersiaplah, my beloved boy, kita akan menikah besok dan jangan sampai terlambat, karena aku tidak yakin perusahaan kalian masih berdiri kokoh di tengah-tengah kota." Pungkas Sakura dengan senyum tipis ke arah Garvin dan dengan sekejap mata mimik wajah wanita itu berubah dingin saat bertatapan muka dengan nyonya Soraya.

"Sampai jumpa di hari pernikahan, mommy mertua," bisik Sakura tajam.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

gila emang keluarga kato dan hugo. emang keturunanya gak diragukan lagi sikembar 5 mewarisi sifat artur dan kim

2024-02-02

1

Tia Chintya

Tia Chintya

baru mampir Thor... knp GK di satuin z cerita nya di warna Oren hitam..satuin sama cerita daesy sama Drake hehehe... sampe harus bolak balik baca nyah.. tp gpp.. suka.. cerita nya baguuuuus I Like it

2023-02-24

0

nuraeinieni

nuraeinieni

ha ha ha;,,,mommy mertua tdk bisa berkutik di depan calon menantu.

2023-02-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!