Orang Ketiga

Kedua mata itu memanas, wajahnya begitu datar nyaris tak memiliki ekspresi. Dada Areum bergetar, ia teringat dengan kematiannya. Tapi kali ini ia tidak akan membuat keluarga Helena menyentuh tubuhnya.

Mommy Amber dan Alika tersenyum. Seolah mengejek Areum. Keduanya berpikir pasti Areum saat ini bertanya-tanya siapa wanita cantik di belakangnya.

"Perkenalkan, dia adalah Helena."

Helena tersenyum, ia salah mengira Areum jelek. Ternyata wanita di depannya tanpa polesan make up sangat sempurna. Bahkan ia iri dengan kecantikan Areum.

"Iya dia kak Helena."

Areum tersenyum sinis membuat ketiga wanita itu keherana, yang lebih mengherankan bagi Mommy Amber dan Alika. Mereka tidak merasakan Areum kepanasan.

"Belum musim panas, bukan berarti aku kepanasan."

Maksudnya Areum tidak akan kepanasan sekalipun belum musimnya.

Mommy Amber merasa geram. Ia langsung ke intinya saja. "Dimana Edward?"

"Iya kak Edward mana? Kak Helen mau memberikan kopi buatannya. Kak Edward sangat senang dengan buatan kopi kak Helen."

"Begitu ya? pasti dia berada di ruang kerjanya? Apa aku perlu mengantar kalian? Sepertinya tidak perlu dan kaki ku masih sakit. Kalian tidak mungkin lupa jalannya."

"Kamu butuh kamu mengantar kami," ujar Mommy Amber. Ia ingin lihat seberapa sombong wanita di depannya itu ketika melihat suaminya berdekatan dengan orang lain.

"Iya, tamu harus di hormati." Alika menimpali.

"Baik, aku akan mengantarkan kalian."

Mommy Amber sedikit menyingkir dan memberikan akses untuk Areum berjalan di depannya.

"Kita lihat saja nanti." Mommy Amber bergumam. Ia ingin melihat wajah Areum yang menangis.

Areum berjalan dengan hati-hati, Helena bahkan tidak mencegahnya saat Mommy Amber dan Alika menyuruhnya mengantarkan ke ruang kerja Edward. Biasanya kalau pelakor akan basa-basi sedikit, tapi Helena menurutnya tidak. Wanita itu terang-terangan. Namun anehnya, kedatangan Helena membuatnya terkejut. Biasanya Helena akan muncul di tiga bulan berikutnya. Apa suaminya sudah menjalin hubungan dengan Helena? Ia pikir jadwalnya mungkin di majukan?

"Pria brengsek itu, rupanya dia bertindak cepat," ujar Areum bergumam.

Langkah kakinya berhenti, Areum telah sampai di ruang kerja suaminya itu. Dia pun mengetuk pintu suaminya.

Melihat hal itu, Helena yakin kalau perkataan Mommy Amber dan Alika benar. Bukankah seorang istri tidak perlu mengetuk pintu ketika masuk ke ruang kerja suaminya? Ia saja saat masuk ke ruangan kerja Edward tidak perlu mengetuk pintu.

Selang beberapa detik, pintu itu pun terbuka. Memperlihatkan seorang pria menggunakan kaos santai dan celana pendek. "Ada apa Areum? Apa kaki mu sakit?" tanya Edward. Nada bicaranya tak sedingin dan tak sebeku es lagi. Setidaknya es itu sedikit mencair.

Mendengarkan perkataan Edward, Helena merasa Edward menghormati Areum.

"Aku mengantarkan mereka," ujar Areum. Dia menoleh ke arah ketiga wanita itu.

Edward yang belum menyadarinya langsung mengikuti kedua netra Areum.

Deg

Jantungnya berdebar, ia melihat wanita yang masih ia cintai, ya walaupun sedikit. Tak pernah menyangka ia bertemu lagi dengan cara berbeda. Jika dulu dia datang sendiri pada Helena, tapi saat ini tidak. Helena datang ke rumahnya. Padahal hubungan mereka belum terjalin.

"Edward, Helena datang untuk melihat keadaan mu."

"Iya Kak. Dia buatin kakak kopi loh, kopi kesukaan Kaka itu." Alika cengengesa. "Kakak pasti senang."

Tidak ingin mendengarkan obrolan yang memanasi hatinya. Areum ingin pergi. Sekalipun dia di hidupkan kembali, hatinya masih ada nama Edward.

Areum berbalik dan hendak melangkah. Namun Edward mencekal lengannya. "Kau mau kemana? Kau mengantar mereka, jadi kau harus tetap tinggal di sini."

"Kak, tugas kakak ipar sudah selesai. Biarkan saja dia pergi." Alika merasa tak suka dengan sikap kakaknya. Helena lebih penting dari pada kakak iparnya itu.

"Yang di katakan Alika benar, tugas ku selesai."

"Kau yang mengantar mereka kesini. Jadi masuklah, jangan membantah ucapan suami Areum." Edward menekan di setiap perkataannya.

Areum mendongak, seakan seperti di hipnotis di pun mengangguk.

"Areum, biarkan Helena bersama dengan Edward. Seharusnya kau buatkan camilan untuk Helena. Dia tamu di rumah ini." Mommy Amber tidak ingin membuat Helena terganggu.

"Mom, suruh pelayan saja." Edward menarik lengan Areum untuk masuk kedalam. Ia tidak ingin membuat Areum sedih sama seperti dengan masa lalu.

"Dasar orang ketiga." Alika berdecak kesal.

Terpopuler

Comments

Nur Hayati

Nur Hayati

heeeh.. kukira cewenya aja yg hidup lagi... eh cowo nya juga...

2024-10-29

1

sihat dan kaya

sihat dan kaya

Ed mengalami peristiwa yang sama ..

2024-05-20

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hai.. manusia kalangan sosialnya yg org kaya.. situ bego apa bodoh.. sama aja sih.. sama² otak gak jalan.. yg namanya org ketiga itu yg kalian bawa dan kalian sodorkan ke Edward... Areum itu setatus istri dan Helena calon pelakor yg kalian banggakan.. hais..

2024-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!