Mommy Amber dan Alika berdiri di depan teras depan, ibu dan anak itu tidak sabar menunggu kedatangan wanita yang selama ini di tunggu-tunggu. Keduanya berpakaian sebaik mungkin menunggu tamu yang paling penting.
"Mom, aku tidak sabar bertemu dengan kak Helen."
"Mommy juga Lik,"
Selang beberapa saat terlihat sebuah mobil yang mulai memasuki halaman kediaman Winston. Kaki putih mulus turun dari mobil putih. Alika dan Mommy Amber turun dari tangga teras depan rumahnya dan menghampiri wanita yang baru turun itu.
"Helena." Mommy Amber memeluk Helena. "Mommy sangat merindukan mu sayang."
"Helen juga merindukan Mommy." Helena menitikkan air matanya. Ia senang bisa bertemu dengan Mommy Amber. Karena sakit hati ia sempat menolak, namun Mommy Amber membujuknya kalau Edward tidak mencintai Areum dan masih memikirkannya. Hal itulah yang membuatnya semangat untuk kembali pada Edward.
"Kaka Helen." Alika memeluk Helena. Begitupun Helena menyambut pelukan adik iparnya.
Alika dan Mommy Amber begitu baik. Hanya saja nenek Mely walaupun menyukainya bersikeras untuk tidak menikahkan cucunya dengannya itu.
Helena melepaskan pelukannya, dia mengambil beberapa paper bagh yang telah di pisahkan untuk Mommy Amber dan Alika.
"Ini untuk Mommy dan Alika." Dia memberikan masing-masing dua paper bagh untuk keduanya.
"Helena, kau selalu baik sama Mommy. Beda dengan istri Edward."
"Huh, benar Kak. Dia hanya lebih memetingkan diri sendiri sampai kak Edward terluka karena dia." Alika merasa dongkol dengan Areum.
"Apa? Edward terluka?" tanya Helena. Takut dan khawatir kini bercampur aduk.
"Helena, masuk dulu. Kita bakalan cerita semuanya," ujar Mommy Amber.
Helena pun ikut kedua wanita itu, kini mereka berada di ruang utama. Tidak ada yang berubah dari tempat ini, sama seperti semula saat kedatangannya.
"Edward begitu mencintai mu. Yah, semuanya tidak berubah hanya statusnya saja. Mommy tidak tau harus berbicara bagaimana lagi. Edward ingin menceraikannya, tapi kamu tau sendiri. Mertua ku tidak menginginkan perceraian itu. Edward terpaksa menerima Areum. Padahal hatinya tersiksa saat menikah dengan Areum."
Mommy Amber menggenggam tangan Helena. "Mommy berharap kamu percaya pada Edward. Buat nenek Mely percaya pada mu, kalau kamu lebih baik dari pada Areum."
Antara senang dan sedih, perasaan Helena bercampur aduk. Dia senang Edward masih mencintai, tapi ia sedih karena telah meninggalkan Edward dan membuatnya sedih.
"Uh, benar Kak Helen. Aku kasihan sama Kakak, makanya aku maksa pada Mommy untuk membujuk Kak Helena.'' Alika menimpali.
"Boleh aku bertemu dengan Edward?"
"Tentu saja sayang." Mommy Amber begitu senang. "Mommy antar kamu ke kamarnya Edward dulu, ayo."
"Tunggu Mom, sebelum itu aku ingin membuatkan kopi untuk Edward." Helena ingin membuat Edward mengenangnya lagi. Edward sangat menyukai kopi pahit.
"Kau perhatian sekali, bahkan tidak lupa kesukaan Edward."
Mommy Amber mengantarkan Helena ke dapur. Setelah itu dia menunggu Helena membuatkan kopi bersama Alika.
Para pelayan yang berada di dapur pun keheranan. Namun mereka memilih diam saja.
"Sudah? ayo sayang."
Mommy Amber mengetuk pintu kamar Edward dan Areum dengan hati geram. Baru sekali dia mengetuk pintu namun penghuni di dalamnya tidak ada yang mau bergerak. "Areum! Cepat buka pintunya."
"Mana dia sih Mom?" Tanya Alika dengan wajah kesal.
Areum menghembuskan nafas kasarnya. Dia pun menutup novelnya. Turun dari ranjangnya dengan langkah hati-hati. Dia membuka pintunya dan melihat seorang wanita yang mampu membuat hatinya berkobar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Sandisalbiah
pantes aja mulutnya gak bisa diam, lah nama mommy Edward ternyata si Ember...
2024-02-10
1
kutu kupret🐭🖤🐭
adik ipar cuiiiiiihhh
dasar pelakor jalang buusuuuuukkkk 💩
2023-12-18
0
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-03-09
0