Ingin Memperbaikinya

Edward mengamati perubahan wajah Areum. Perkataan Mommy Amber pasti menyulut apinya di tambah dengan perkataannya tentang Helena.

"Kau sudah mendengarnya, bukan? Mari kita bercerai. Aku dengan senang hati mau melakukannya."

"Bercerai? Kau sangat suka dengan perkatasn itu. Bagaimana dengan nenek? Kalau sampai terjadi sesuatu pada nenek kau akan bertanggung jawab?" Edward tersenyum sinis.

"Helena, kekasih mu sudah kembali."

Edward diam, ia bingung harus bagaiamana dengan Helena. Sekalipun masih ada sedikit rasa di hatinya, tapi ia sudah menikah.

"Habiskan saja sarapan mu. Kau tidak perlu berpikir yang macam-macam." Edward hendak melangkah, ingin meninggalkan Areum.

"Kenapa Ed? Kenapa kau melakukannya? Aku hanya ingin bebas dan bahagia. Aku tidak akan mempermasalahkan mu bersama dengan Helena. Tetapi rasanya sulit untuk bertahan. Aku pikir pernikahan ini akan mengubah hidup ku menjadi lebih baik, tapi bukan, aku menderita Ed."

Edward mengepalkan kedua tangannya. Ingin sekali ia memeluk Areum, tapi kedua tangannya tidak bisa ia gerakkan. Dia pun melangkah pergi dengan hati membara. Ia tidak terima begitu saja. Di masa lalu, ia bersalah telah memasukkan Helena kedalam hidupnya. Saat mengetahui istrinya meninggal. Ia tidak mampu, hatinya terasa hancur.

Tepat kejadian tiga bulan sebelumnya. Ia bercerai dengan istrinya. Ia tidak menahannya, ia bersalah telah bermain belakang. Sejujurnya ia merasa nyaman dengan Areum, tapi desakan ibu dan adiknya membuatnya bertahan lagi dengan Helena. Areum menangis di hadapannya, tidak ingin bercerai.

Hatinya sangat hancur ketika wanita itu pergi, tapi ia sudah bersalah. Ia tidak ingin menambah kesalahannya. Bukannya membuat Areum bahagia, tepat setelah Areum pergi seseorang menghubungi kalau Areum berada di rumah sakit.

Ia pun datang ke rumah sakit, jantungnya seakan meledak, hatinya hancur ketika melihat seorang wanita terbujur kaku di rumah sakit. Ia tidak terima, hatinya pedih.

Ia pulang dengan hati dengan hati yang terluka, namun di perjalanan ia mendapatkan kecelakaan hingga ia kembali ke tiga bulan sebelumnya. Jadi ia mengulang kehidupan lagi, namun kali ini ia ingin memperbaikinya. Ia tidak ingin mengulanginya. Ia ingin membina rumah tangga bersama Areum.

Edward melenggang pergi, ia memilih membisikkan suatu kesakitan di ruang kerjanya. Ia duduk dan mengambil foto pernikahannya dengan Areum di laci. Ia tidak pernah memajang foto pernikahannya kecuali foto pernikahannya di kamarnya, bukan dirinya yang memajangnya tapi istrinya sendiri. Meninggalkan Helena memang membuatnya hancur, tapi tidak sehancur saat mendengarakn istrinya, Areum meninggalkan.

"Maafkan aku Areum, aku tidak ingin mengulang kisah kelam ku. Ternyata aku mencintai mu, aku lebih mencintai mu. Tapi aku malu untuk mengatakannya. Aku bersikap sesuka hati ku pada mu, aku membiarkan Mommy dan adik ku menyiksa mu. Aku tidak ingin mengulanginya Areum."

"Aku mencintai mu, maafkan aku menyakiti mu. Ijinkan kesempatan kedua ini untuk membahagiakan mu."

Detik-detik terakhirnya, ia memohon pada Tuhan untuk memberikannya kesempatan hidup. Ia ingin membahagiakan Areum, tapi siapa sangka ia kembali ke tiga bulan sebelum terjadi perceraian dan neneknya masih hidup. Sebelum kejadian Areum meninggalkannya.

"Semua orang tidak akan percaya kalau aku menceritakan semuanya. Pasti mereka akan mengatakan aku gila, tapi tidak masalah. Aku akan menahan Areum."

Edward mengelus foto pernikahannya. Dia pun menaruh foto itu di ruang kerjanya.

Sedangkan di tempat lain. Seorang wanita memakai sebuah dress warna merah yang melekat dengan indah di tubuhnya. Dia tersenyum, jantungnya berdebar, tidak sabar untuk bertemu dengan Edward.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***