Siang itu, Chayra kembali ditinggal sendirian oleh Dafri yang pergi lagi kerumah sakit. Chayra yang suntuk lalu memutuskan untuk pergi keluar juga, setidaknya ia ingin berjalan sekitaran komplek diperumahan suaminya tersebut.
Keluarga Chayra berada di kota yang berbeda dengannya saat ini, dan orang tua beserta saudara - saudaranya sudah kembali kerumah setelah acara resepsi pernikahan Chayra selesai.
Chayra berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya hanyalah seorang pensiunan guru dan sedangkan ibunya seorang pedagang yang mempunyai usaha kecil - kecilan disebuah pasar tradisional yang tidak jauh dari rumah mereka. Semenjak Ayahnya pensiun, maka Ayahnya lebih giat membantu ibu Chayra berjualan dipasar.
Chayra memiliki 3 orang adik, 2 laki - laki dan 1 perempuan. Chayra merupakan anak pertama, sedangkan yang nomor 2 saat ini sudah bekerja dengan membuka usaha bengkel dirumah kontrakannya sendiri, ia sudah menikah dan memiliki seorang anak laki - laki. Kemudian adik yang kedua baru saja menyelesaikan kuliahnya di jurusan Dakwah, sesuai dengan jurusan yang ia ambil adik Chayra yang bernama Arman ini terkenal sangat alim dan bercita - cita menjadi seorang ustad. Sedangkan si bungsu kini masih berstatus sebagai pelajar disebuah Sekolah SMA Islam didaerah sana.
Sebelumnya Chayra sempat bekerja sebagai honorer disebuah Puskesmas, ia yang tamatan D3 Farmasi sempat bekerja disana selama lebih kurang 1 tahun. Setelah itu, berhenti dan tidak bekerja lagi karena saat itu Ayah Chayra sempat sakit berat dan bolak balik keluar masuk kerumah sakit. Chayralah yang mengurus Ayahnya, sedangkan ibunya tidak bisa meninggalkan dagangannya yang saat itu menjadi sumber pemasukan mereka. Sedangkan adik - adiknya yang lain sibuk dengan aktifitas mereka masing - masing, Farhan yang sibuk dengan bengkelnya dan juga sifat istrinya yang suka menuntut segala hal, begitu juga dengan Arman dan Shakila yang tidak mungkin meninggalkan kuliah dan sekolah mereka. Maka, Chayralah yang mengalah dan memilih untuk resign.
Akibat Ayahnya yang sering bolak balik masuk rumah sakit, sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit maka membuat keuangan mereka semakin tidak stabil dan menipis. Belum lagi biaya kuliah Arman dan sekolahnya Shakila yang cuman ditanggung dari usaha dagang ibunya Chayra. Maka, ibu Chayra saat itu memilih jalan yang salah dengan meminjam sejumlah uang ke rentenir. Bukan sekali, tapi sampai tiga kali ibunya meminjam ke rentenir tersebut tanpa sepengetahuan Chayra. Hingga akhirnya, utang ibu semakin menumpuk ditambah lagi bunganya yang begitu besar. Hampir setiap hari para rentenir tersebut mendatangi rumah mereka untuk menagih utang, sampai - sampai rumah mereka akan disita jika mereka tidak membayarnya sampai waktu yang sudah ditentukan.
Didalam keterpurukan keluarga Chayra saat itu, tiba - tiba saja pertolongan datang dari tangan seorang teman baik ibu Chayra sewaktu masih bersekolah dulu, dan teman ibunya Chayra tersebut adalah Buk Dina, Mamanya Dafri. Yah.. Mama Dafrilah yang sudah membantu Ibu Chayra untuk melunasi utang - utang tersebut. Chayra sangat bersyukur dan berterimakasih sekali dengan kebaikan buk Dina, begitu juga ibu Chayra tiada henti memuji dan menyanjung teman semasa SMA dulu.
Namun, ternyata... Pertolongan dari Buk Dina tidak gratis seperti yang mereka pikirkan, memang Benar Buk Dina tidak meminta mereka untuk menggantinya dengan uang, akan tetapi.. Buk Dina meminta Chayra untuk menikah dengan anaknya yaitu Dafri.
Entah apa alasan Buk Dina sebenarnya sehingga membuat ia menginginkan Chayra menikah dengan anaknya. Chayra yang tidak pernah bertemu dan kenal sebelumnya dengan Dafri namun terpaksa menerima perjodohan itu demi melunasi utang - utang mereka.
"Ayra, bagaimana nak? Apakah kamu mau menerima tawaran buk Dina untuk menikah dengan anaknya?" tanya Ibu Chayra saat itu ketika mereka hanya tinggal berdua dirumah.
"Tapi, Chayra belum pernah kenal dan bertemu dengan dia sebelumnya, Bu. Chayra gak yakin, apakah bisa menjalani pernikahan dengan dia nantiknya." kata Chayra yang terlihat sangat ragu.
"Ibu paham Ayra, menikah dengan laki - laki yang tidak kita cintai dan bahkan belum pernah bertemu sebelumnya pasti akan sulit untuk menjalaninya. Tapi, kamu pikirkan lah dulu sayang. Ibu juga tidak memaksa kamu untuk menerimanya, ibu gak mau gara - gara untuk melunasi utang ini malah mengorbankan kebahagiaan kamu." tutur Ibu Chayra saat itu.
Setelah itu, Chayra tidak berhenti berpikir dan berpikir. Langkah apa yang mesti dia ambil. Disatu sisi dia yang tidak tega melihat ibunya yang nantinya pasti akan sangat merasa bersalah terhadap Buk Dina jika Chayra menolak perjodohan ini. Tapi, disisi lain Chayra yang sama sekali belum siap untuk menikah apalagi menikah dengan laki - laki yang tidak pernah ia kenal sebelumnya. Chayra benar - benar dilema dalam mengambil keputusan. Sampai akhirnya, Chayrapun pasrah dan menerima perjodohan ini dengan harapan semoga anak buk Dina yang dijodohkan dengan dia adalah lelaki yang baik dan tepat untuknya.
Selang beberapa hari kemudian, Buk Dina beserta suami dan juga anak mereka yang akan dijodohkan dengan Chayra itupun datang kerumah keluarganya Chayra. Selain bersilaturahmi, mereka langsung saja melamar Chayra. Itulah pertemuan pertama Chayra dengan laki - laki yang bernama Aldafri tersebut. Jujur pertama kali melihatnya, ada terbesit rasa suka terhadap laki - laki berwajah tampan dengan hidung mancung dan alisnya yang tebal itu, sekilas mirip seperti orang arab. Jadi wajar saja karena ketampanannya itu, wanita manapun pasti akan langsung tertarik dengan Dafri walaupun mereka belum mengenalnya lebih dalam, bagaimana akhlaknya, sifatnya dan lain sebagainya.
Saat pertemuan mereka pertama kali itu, baik Chayra maupun Dafri tidak ada saling berbicara satu sama yang lain. Mereka hanya saling pandang dan sekedar melempar senyuman saja. Mereka berdua seakan pasrah dan menerima jalan takdir yang ditentukan oleh kedua orang tua mereka saat itu. Dan sampailah dihari pernikahannya, dan mereka masih tetap belum saling berbicara. Meskipun dilihat dari gelagatnya Dafri yang terlihat sopan dan ramah terhadap dirinya dan semua tamu undangan yang datang, itu saja sebenarnya sudah cukup membuat Chayra memiliki keyakinan bahwa Dafri adalah laki - laki yang baik.
Chayra masih melanjutkan langkah kakinya dengan berjalan menyelusuri lingkungan komplek di perumahan yang tergolong mewah dan megah itu. Chayra berjalan sembari melamun, pikirannya masih sibuk memikirkan bagaimana nasib pernikahan ia kedepannya bersama Dafri. Dan tanpa ia sadari, sejak tadi ada sebuah mobil yang berjalan pelan dibelakangnya yang seperti sedang mengikutinya. Lalu beberapa saat kemudian, mobil itu berhenti dan membunyikan klaksonnya beberapa kali. Sontak saja hal itu membuat Chayra kaget dan tersadar dari lamunannya. Wanita itupun menoleh kebelakang dan mendapati sebuah mobil hitam sudah terparkir disana. Dan bersamaan dengan itu pula 2 orang keluar berbarengan dari dalam mobil, salah satu dari mereka Chayra kenali sebagai suami asingnya. Sedangkan satu lagi, seorang wanita yang sangat cantik dengan kulit wajahnya yang putih dan mulus itu. Tentu saja pemandangan barusan itu membuat Chayra bertanya - tanya didalam hati, siapakah wanita cantik yang sedang bersama suaminya itu??
💟💟💟💟
Bersambung...
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Intan Sari
walopun cuma sandiwara ttp ae sakit hati melihatnya.... pasti tu cewe dafri
2023-02-11
2
Henii Muthmainah
double up kaaa.🥰💪
2023-02-11
1