Episode 16

"Jangan terlalu formal memanggilku nak," ucap Mommy Shella

"Tidak nyonya saya disini bekerja sebagai babysitter untuk Reno," balas Vania dengan sopan

"Baiklah terserah padamu tetapi lebih baik jika kamu memanggilku dengan sebutan tanta saja nak," bujuk Mommy Shella

Vania menghela nafas lalu dia pun menganggukkan kepalanya.Sementara Rendra kini tengah memperhatikan Vania.Hsl itu disadari daddy Damian yang sedari tadi hanya diam.

"Mommy ayo kekamar dan mandikan aku," ucap Reno

"Baiklah sayang , tante dan om aku permisi dulu," pamit Vania dengan sopan

Kedua orang tua Rendra pun mengangguk dan Vania langsung berdiri.Dia berjalan sambil mengandeng tangan mungil milik Reno.Mereka langsung menaiki tangga menuju ke kamar Reno.Setelah itu mommy Shella pun menatap Rendra dengan intens lalu tersenyum tipis.

"Rendra kapan kamu menikah dengan Sasa dan kamu juga berhak kembali bahagia.Reno membutuhkan sosok seorang mommy yang menyayangi Reno dengan tulus," ungkap Mommy Shella

Rendra pun berdecak mendengar ucapan dari mommynya yang kembali membahas perihal pernikahan.Sementara mommy dan daddy yang melihatnya hanya tersenyum tipis akan reaksi dari puteranya itu.

"Aku tidak akan pernah menikahi Sasa mommy," ucap Rendra dengan tegas

"Memangnya kenapa sayang?" tanya Mommy Shella pura pura tidak tahu

"Dia tidak tulus menyayangi Reno mom dan dia gadis yang agresif aku tidak menyukainya," balas Rendra tenang

Mommy pun tersenyum mendengarnya. sementara Rendra begitu muak dan malas jika harus mebahas tentang Sasa.

"Mommy Aku ke kamar dulu ya," pamit Rendra

Mommy Shella mengangguk dan Rendra pun berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu.Dia berjalan menaiki tangga dan memperhatikan kamar Reno yang terbuka.Dia pun berdiri didepan pintu dan memperhatikan Vania yang begitu telaten memakaikan baju pada Reno.

"Kamu sudah wangi dan berganti pakaian sayang," ucap Vania pada Reno

"Baiklah aku mau menemui kakek dan nenek dulu ya mom," balas Reno

"Iya sayang kamu tufun pelan pelan ya," Tegur Vania

Reno pun mengangguk lalu dia berjalan keluar dari kamarnya setelah memberi kode pada sang daddy.Rendra pun menghampiri Vania yang kini tengah melamun dan tidak menyadari kedatangannya.Rendra kini berada dibelakang Vania yang tengah memikirkan sesuatu.

"Vania," panggil Rendra dengan lembut

Vania pun terkejut dan kehilangan keseimbangannya namun Rendra segera meraih pinggangnya dari belakang.Dia bisa menghirup wangi rambut Vania dari belakang.

"Terimakasih telah menolongku Rendra namun bisakah kamu melepaskan tanganmu dari pinggangku," ucap Vania

Rendra pun melepaskan rangkulannya dan Vania pun berbalik menghadap Rendra.Vania hendak keluar dari kamar Reno namun Rendra menghalanginya.Dia menatap intens Vania hingga membuatnya gugup.Rendra pun tersenyum tipis melihat Vania yang gugup.

"Tatap aku Vania apakah kamu tidak sedikitpun menyukaiku atau tertarik padaku?" tanya Rendra

"Aku tidak menyukaimu," balas Vania demgan cepat sambil menunduk

Rendra langsung meraih dagu Vania lalu mengangkatnya dan dia pun menatap mata Vania lalu tersenyum kecil.

"Kamu bohong Vania dan itu terlihat jelas dimata kamu," ucap Rendra dengan nada serius

Vania pun terdiam mendengar ucapan dari Rendra.Sementara Rendra terus menatapnya menunggu Vania mengeluarkan sepatah kata namun Vania masih bungkam. lalu dia pun membuang nafas dengan kasar.Vaniapun hanya diam dan lalu dia menatap Rendra.

"Aku juga menyukaimu ketika pertama kali melihatmu dan kamu membuat aku nyaman namun aku sadar siapa aku Rendra," batin Vania

Rendra pun berbalik dan berjalan keluar dari kamar Reno meninggalkan Vania.Sementara Vania hanya menatap punggung Rendra yang keluar kamar dengan tatapan sendu.Dia pun keluar dari kamar Reno dan berjalan menuju kekamarnya.Sementara Rendra langsung duduk di sofa ruang tamu dengan raut masamnya.