Episode 15

sampai ditempat penjual es krim Rendra menurunkan Reno dan memesan Es krim untuk mereka bertiga.

"Vania kamu ingin rasa apa?" tanya Rendra

"Vanilla Ren," balas Vania sambil tersenyum

Rendra pun mengangguk lalu memesan es krim dengan rasa strawberry , coklat dan Vanilla.Setelah membayarnya Rendra memberikannya pada puteranya dan juga Vania.Dari kejauhan Sasa melihatnya dan hal itu membuatnya cemburu dan marah pada Vania.Sasa menghampiri mereka yang sedang tertawa dan duduk bersama seperti keluarga bahagia.

"Sayang kenapa kamu tidak mengajakku," ucap Sasa dengan nada manjanya

"Kenapa kamu ada disini?" tanya Rendra sambil menatap Sasa tajam

"Aku ingin belanja namun aku melihatmu jadi aku menghampiri kamu dan Reno," balas Sasa

"Kenapa kamu malah mengajaknya yang bukan siapa siapa kamu sedangkan ada aku yang merupakan tunangan kamu Rendra," pekik Sasa marah

Semua orang menoleh kearah mereka dan berbisik bisik mengenai Vania.Hal itu membuat Vania risih dan tidak nyaman.Sasa pun tersenyum puas karena membuat Vania malu dan digunjingkan orang lain.Rendra pun geram dengan tindakan Sasa yang keterlaluan.

"Kamu memang tunanganku tapi aku tidak pernah menyetujuinya.Kamu yang membujuk orang tuaku agar aku mau bertunangan denganmu.Jadi siapa disini yang tidak punya malu kamu atau Vania hah," teriak Rendra pada Sasa

Vania pun langsung mengendong Reno dan menutup telinganya.Sementara Sasa terkejut dengan pengakuan dari Rendra.Dia menoleh kearah Vania dan menatapnya penuh kebencian.

Semua pengunjung disana membicarakan tentang Sasa.Hal itu membuat Sasa marah karena Rendra memilih membela Vania daripada dirinya.Sasa berjalan mendekati Vania dan hendak menamparnya namun Rendra menepisnya dengan keras.

"Jangan pernah kamu menyentuhnya apalagi menamparnya Sasa," ucap Rendra dingin

Rendra beralih mengendong Reno dan mengandeng tangan Vania dan mengajaknya pergi dari sana.Sasa yang melihatnya pun mengepalkan kedua tangannya.

"Dasar gadis sialan," maki Sasa dengan penuh emosi

Diluar Mall Vania pun melepaskan tangan Rendra dengan paksa dan mereka segera masuk ke mobil dan melajukannya kencang. Rendra pun melirik kearah Vania yang kini memandang kearah luar kaca mobil.Dia pun menghela nafas dan tiba tiba mengenggam tangan Vania.Vania menoleh lalu beralih menatap tangan Rendra yang kini mengenggam tangannya dengan erat.

"Lepaskan tanganmu Rendra hal ini membuatku tidak nyaman," ucap Vania dengan lembut

"Maafkan atas sikap keterlaluan dari Sasa tadi Van," ucap Rendra

"Iya aku mengerti dan aku juga akan melakukan hal yang sama jika aku berada diposisinya," balas Vania

Rendra pun terdiam mendengar ucapan dari Vania.Dia pun kembali menyetir dan Reno pun memperhatikan mommy cantiknya dan juga daddy nya dari belakang.Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di mansion dan diluar terdapat mobil daddynya Rendra.

Mereka pun keluar dari mobil dengan Reno memilih mengandeng tangan mommy cantiknya.Mereka pun masuk kedalam dan orang tua Rendra telah menunggunya diruang tamu.

"Ayo mommy kita menemui nenek dan kakek," ajak Reno menarik tangan Vania dengan pelan

Rendra berjalan menuju keruang tamu dan mendudukkan pantatnya disofa dan diiikuti oleh Vania dan Reno.

"Rendra kata Sasa kamu tadi telah membentaknya apa itu benar," tanya Mommy Shella pada putera tunggalnya itu

"Iya mommy karena dia berkata kasar didepan Reno dan menghina Vania didepan umum," ungkap Rendra dengan raut wajah marahnya

Mommy Shella beralih menatap Vania yang dipeluk oleh Reno.Dia mengerti sekarang kenapa puteranya begitu marah karena Sasa telah menghina Vania.Vania gadis yang baik, ramah dan lemah lembut hingga Reno menempel padanya.