Hayler terdiam. Karena apa yang dikatakan Brim benar. Dia tidak akan menganggap baik kedatangan Yuki dengan anak di perutnya.
Belum lagi, Lita pasti tidak akan tinggal diam. Wanita itu mungkin tidak melakukan apapun di permukaan, tapi masih memiliki koneksi dengan kelompok gangster.
Hayler tidak pernah memedulikan masalah ini sebelumnya. Tapi sekarang berbeda. Jika dia berpikir ulang, Lita pasti akan menjatuhkan anak di perut Yuki atau mungkin melakukan sesuatu yang lebih ekstrem.
Berbicara tentang Lita lagi, dia sakit kepala. Wanita itu sangat patuh sebelumnya dan begitu bersikap manis ketika mereka diam-diam bersama. Tapi setelah anak itu lahir, dia mengeluh dengan pekerjaannya sebagai sekretaris. Bahkan mulai resign dari posisinya.
Sepertinya lambat laun, wanita itu mulai bersikap di luar kendali. Hayler suka dengan wanita yang dan tidak banyak bertingkah.
Dulu saat bersama Yuki, wanita itu akan menyiapkan segala kebutuhan dan melayaninya seperti istri yang baik. Tapi mereka hanya tidak punya anak setelah menikah cukup lama.
Belum lagi, orangtuanya ingin dia segera memiliki anak dan memintanya mencari wanita lain untuk melahirkan.
Awalnya ketika orangtuanya tahu tentang kehamilan Lita, ibunya meminta dia untuk membesarkan anak di perut Lita tanpa perlu menceraikan Yuki. Setidaknya, biarkan Yuki menjadi ibu anak itu.
Tapi Hayler menolak. Dia tidak bisa membiarkan Yuki membesarkan anak wanita lain untuknya. Dia khawatir akan menyakiti perasaannya selama pernikahan.
Meski sebenarnya ... Yuki tidak keberatan waktu itu. Tapi dia keberatan.
"Aku pastikan kedua anak itu pasti milikmu. Mereka mirip denganmu."
Brim mengangguk-angguk tanpa ragu. Ini akan semakin menarik.
Antara anak Yuki atau Lita, siapa yang akan dipilihnya ketika salah satu dari anak itu mengalami kecelakaan?
"Lalu apa informasi yang kamu dapat tentang kedua anak itu?" Hayler membangunkannya dari lamunan.
"Oh, ini sebenarnya bukan kabar yang baik. Anak perempuan bernama Shirley itu didiagnosa mengidap anemia aplastik. Kondisinya masih tahap awal, cepat atau lambat mungkin memburuk jika kecelakaan terjadi."
Brim sedikit bersimpati dengan anak itu. Anemia aplastik bukan penyakit biasa, bisa tergolong langka.
Anemia mungkin adalah hal yang biasa dijumpai. Tapi anemia aplastik ini ... jarang terjadi.
Sebagian dari penderitanya kadang harus menjalani perawatan transfusi darah atau operasi sum sum tulang belakang.
"Anemia aplastik?"
Hayler tertegun. Jika ini benar, maka anak itu sangat menderita bukan?
Hayler tahu di mana mereka bersekolah dan mungkin bisa menggali informasi dari guru di sana. Dia yakin jika Yuki tidak akan menyekolahkan Shirley begitu saja tanpa bimbingan khusus di sana.
"Carikan dokter yang ahli dalam hal ini."
"Hayler, apakah kamu ingin mencari alasan dokter yang khusus merawat anak itu? Apakah kamu serius?" Brim lagi-lagi merasakan hal baru dari bosnya itu.
"Kamu tidak perlu banyak bertanya. Lakukan saja."
"...."
Brim tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan, akhirnya pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.
Sementara Hayler duduk terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya mencari informasi tentang penyakit itu.
Rupanya ada banyak hal yang harus diperhatikan. Walaupun masih tahap awal, lebih baik mengobatinya lebih dini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pada hari Sabtu, Yuki telah membereskan pekerjaan di perusahaan dan menyerahkan sisanya pada Asisten Loah. Dia pergi ke pantai bersama dengan kedua anaknya.
Kali ini, Daleon juga ikut mengantar mereka. Meski mungkin tidak akan tinggal lama-lama.
Karena Shirley tidak bisa bermain terlalu lelah, Valley juga tak mau bermain sendirian nanti. Dia akan menemani adiknya dengan patuh.
Nobu dan Mirain menunggu mereka di satu tempat yang telah ditetapkan. Lalu berangkat ke pantai bersama.
Sesampainya di pantai yang ramai oleh wisatawan, mereka mencari resort terdekat lebih dulu lalu berjalan-jalan di pantai.
Di pantai, cuaca sangat panas. Belum lagi bulan ini adalah musim panas. Yuki tidak ingin Shirley terlalu lelah jadi mereka duduk di bawah payung pantai yang lebar.
Valley dan Shirley bermain pasir di sekitar. Keduanya tampak sangat senang.
Daleon duduk di sebelah Yuki. "Tidakkah kamu ingin mengganti pakaianmu?" godanya.
Yuki mendengkus. "Aku tidak akan berenang hari ini. Berenanglah besok."
Mendengar hal ini, Daleon tampak menyesal. "Sore ini aku harus kembali ke rumah sakit lagi. Aku akan datang menjemput kalian pulang, hubungi saja aku."
"Oke."
Yuki tidak menolak. Dia dan Daleon sudah seperti adik kakak cukup lama jadi tidak terlalu canggung jika meminta sesuatu.
Valley tiba-tiba saja menatap Daleon yang sedang mengobrol dengan ibunya. "Ayah Angkat, bantu aku membuat istana!"
Perhatikan Daleon teralihkan oleh suara si kecil. Dan dia langsung bangkit dari duduknya.
"Oke. Mari buat bersama."
Yuki melihat ketiganya bermain pasir sambil tertawa, lalu juga ikut tersenyum. Sayangnya dia tidak suka bermain pasir jadi tidak tertarik untuk melakukan apapun selain melihat lautan biru yang indah.
Nobu dan Mirain sudah pergi berenang saat ini.
Yuki sama sekali tidak menyadari. Hayler yang telah tiba lebih awal sudah mengikuti jejak mereka dari tadi.
Pria itu bersembunyi di tempat yang tak mudah dikenali. Tapi jelas ia masih bisa melihat wanita itu mengobrol dan tersenyum dengan Daleon.
Dan pria bernama Daleon itu, dia akui telah merawat si kembar dengan baik. Bahkan menjadi ayah angkat.
Bukankah hal ini karena dia menyukai Yuki?
Sekarang jika Daleon mendapatkan cinta dari si kembar, mungkin akan menjadi ayah tiri mereka di masa depan.
Hayler tidak bisa menerimanya. Dia harus segera memastikan DNA kedua anak itu. Jika benar-benar anaknya, maka ....
Tiba-tiba saja Brim entah sejak kapan berdiri di belakangnya, menepuk pundaknya tiba-tiba.
"Apa yang kamu lakukan di sini seperti seorang penguntit? Apakah kamu mengikuti mantan istrimu?" godanya.
Wajah Hayler segera berubah hitam ketika Brim mengganggu ketenangannya. Dia menatapnya seperti singa melihat hewan buruan.
Brim segera menyadari ada yang salah dengan ekspresi pria itu. Lalu buru-buru melihat ke arah yang diperhatikan oleh Hayler sebelumnya.
Ternyata Yuki dan Daleon sedang bersantai di pantai sambil bermain dengan si kembar. Melihat ekspresi Hayler yang tidak enak dipandang, dia mungkin menebak sesuatu. Lagi-lagi, dia menggodanya secara tidak sengaja.
"Seharusnya kamu yang ada di sana dan bukan pria lain. Kedua anak itu sama sekali tidak mirip dengannya."
Kali ini Hayler tidak sabar untuk meninju wajahnya. Namun Brim segera melarikan diri sebelum Hayler benar-benar mengangkat tangan. Ekspresi pria itu bahkan lebih tidak enak dipandang daripada sebelumnya.
Hayler hanya bisa menunggu waktu yang pas untuk bertemu dengan kedua anak itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pada sore harinya, Daleon pergi untuk kembali ke rumah sakit. Sementara Yuki menikmati momen matahari terbenam bersama dua sahabatnya.
"Si kembar tidak ikut?" Nobu tidak melihat keberadaan kedua anak imut itu.
"Tidak. Shirley terlalu lelah hari ini. Aku tidak ingin terjadi apa-apa pada anak itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Oi Min
aq kok bahagia liat si Hayler tersiksa sprt itu......wkwkwkwkkwwkwk.....
2024-02-28
0
Fifid Dwi Ariyani
truusceria
2024-02-01
0
dewi_oetari14
lanjut thor. kami menunggumu
2023-03-06
0