Pada siang harinya, kedua sahabatnya, Mirain dan Nobu mengiriminya pesan untuk kumpul bersama di salah satu restoran seafood. Sekaligus membicarakan banyak hal. Mereka sudah lama tidak kumpul bersama semenjak Yuki pergi ke negara J.
Kemudian ponselnya berdering dan melihat jika ayahnya lah yang meneleponnya.
"Halo, ayah, apakah ada masalah?" tanyanya santai.
"Tidak ada. Pulanglah lebih awal dan bicarakan sesuatu tentang semalam. Ayah harap kamu bisa menjelaskannya dengan jujur," kata Tuan Frangky dari seberang telepon.
Jantung Yuki berdetak kencang. Ia curiga jika ayahnya sudah menebak sesuatu tentang apa yang terjadi dengan dirinya dan Hayler tadi malam.
Ayahnya memang tidak datang tadi malam karena kesehatannya kurang baik. Tapi bukan berarti tidak tahu apa yang terjadi semalam.
Daleon tidak mungkin memberi tahu ayahnya. Jadi kemungkinan besar ayahnya mengirim seseorang untuk mengikutinya diam-diam.
"Ya, aku mengerti." Dia menghela napas. Memang tidak ada yang bisa disembunyikan dari ayahnya.
Setelah menutup panggilan telepon, Yuki kesal.
Bagaimana dia harus menjelaskan?
Katakanlah dia diperkosa oleh Hayler lalu menikmatinya?
Bukankah dia sangat vulgar?
Untuk mendapatkan solusi, ia menghubungi Nobu dan Mirain dalam bentuk video call.
"Sayang, kenapa kamu memiliki waktu untuk melakukan panggilan video? Bos harusnya sangat sibuk," goda Mirain sambil makan makanan ringan.
Mirain sangat antusias ketika mendapatkan panggilan video itu. Tapi kemudian dia merasa ada yang salah dengan suasana hati Yuki. Dia justru memperhatikan wajah Yuki yang sedikit kusam.
"Kamu tampaknya kurang tidur semalam. Apakah jamuan makan keluarga Heart sangat menyenangkan?"
"Yah ... Lumayan." Yuki mendesah. "Aku menghubungi kalian untuk meminta pendapat."
"Oh, katakanlah. Aku memiliki banyak solusi untuk semua masalah." Nobu sedikit tertarik.
"Alasan apa yang harus kuberikan pada ayahku saat dia tahu aku tidur dengan mantan suamiku?" tanya Yuki agak pelan.
Untungnya kantornya didesain kedap suara sehingga tidak ada yang bisa menguping dari luar ruangan.
Kedua sahabatnya tertegun dan berusaha untuk mencerna apa yang baru saja dikatakannya.
"Hah ... Apa? Katakan, aku tidak salah dengar? Kamu tidur dengan mantan suami yang brengs*k itu?!!"
Nobu hampir berteriak di tempat dan segera menutup mulutnya. Ia di kamar saat ini dan orang tuanya ada di rumah.
Jika orang tua ya mendengar apa yang baru saja dia katakan, mungkin akan mengira dia gila.
Mirain tak kalah kaget darinya. "Apakah kamu serius? Semalam?"
Yuki mengangguk.
"Kamu suka rela atau dipaksa?" Mirain bertanya lagi.
"Bagaimana menurutmu? Dia mengkhianati dalam pernikahan dan selingkuh lalu kami bercerai. Saat kami bertemu, dia justru memperkosaku dan berkata bahwa aku adalah satu-satunya wanitanya. Bukankah gila?!" Yuki jelas marah dan matanya sedikit memerah.
Nobu benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan gosip tentang sahabatnya sendiri.
"Apakah Hayler sangat suka selingkuh? Dia dulu menyelingkuhimu dan sekarang ia selingkuh dari mantan selingkuhannya ... Si Lita? F*CK! Apakah dia masih seorang pria baik-baik?" Nobu ingin mengutuk pasangan itu menjadi batu.
"Dan kamu tidak melawan atau mengadu pada orangtuamu? Keluarga mu dan keluarga Johnson Del berada di tingkat yang sama. Ayahmu tidak akan takut pada keluarganya." Nobu merasa masalah ini serius.
"Aku ... lama-lama aku menikmatinya."
"...."
Nobu dan Mirain yang sudah marah di tempat, rasanya ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.
Pada akhirnya, Mirain memecahkan suasana hening dengan nada bicara yang setengah-setengah.
"Tidak apa-apa. Enam tahun tanpa s*x, bukankah normal untuk terangsang? Tidur dengan mantan suami tidak terlalu buruk."
Nobu terlihat tidak setuju. "Bicara apa kamu ini? Tidak bisa seperti itu! Kita bukan boneka s*x yang bebas digunakan pria saat mereka butuh!"
Mirain bertengkar dengan Nobu. "Hayler dulu selingkuh dengan wanita jala*g bernama Lita itu. Sekarang wanita itu diselingkuhi juga olehnya. Jika Lita tahu pria yang dengan susah payah dia rebut telah selingkuh dengan mantan istrinya, bukankah balas dendam yang bagus? Yuki tidak salah."
"Bukankah balas dendam seperti itu terlalu kejam? Bukan hanya mengorbankan diri tapi juga membungkuk untuk pria!"
Nobu masih tidak senang tapi tidak mau bertengkar lebih jauh dengan Mirain.
Yuki menyaksikan keduanya saling memarahi. Meski pada akhirnya Mirain lah yang mengalah.
Tapi memikirkan apa yang dikatakan Mirain ... mungkinkah balas dendam seperti ini tidak apa-apa?
"Kenapa kamu harus merasa bingung? Bukan kamu yang memulainya lebih dulu. Bukankah pria itu lebih dulu yang datang padamu? Jadi tanggung jawab itu tak ada padamu. Apa yang kamu takutkan?" Nobu memberinya beberapa ketenangan pikirannya. "Katakan saja pada ayahmu jika kalian tak sengaja berkumpul dan kamu tidak menolak."
"Apakah tidak apa-apa seperti itu?" Yuki masih ragu.
"Ayahmu akan mengerti. Hanya saja mungkin sedikit tidak bisa menerimanya jika kamu berhubungan dengan pria itu. Lagi pula Hayler sudah menikah sekarang."
Ya, Yuki juga berpikir demikian. Tapi ia sama sekali tidak berpikir untuk memulai hubungan lagi dengan Hayler.
Tapi jika balas dendam untuk melampiaskan amarahnya di masa lalu hanya bisa dengan selingkuhan dengan Hayler, ia ingin mencobanya.
Lita telah menggoda Hayler di masa lalu dan berhasil naik ke ranjang pria itu. Wanita itulah yang menghancurkan pernikahannya.
Jika tidak, Hayler tidak akan memiliki keinginan untuk menceraikannya.
Jika bukan karena Lita yang hamil, Hayler tak akan terburu-buru untuk menceraikannya.
Baik Hayler maupun Lita harus mendapatkan kemarahannya.
Setelah mengobrol dengan mereka, Yuki mengakhiri panggilan video dan segera menyelesaikan pekerjaannya. Dia dan kedua sahabatnya akan bertemu di restoran seafood malam nanti.
Pada sore harinya, Yuki pulang dan disambut oleh kedua anaknya.
"Bu, akhirnya kamu pulang!"
Shirley adalah anak perempuan yang lebih dimanja oleh Yuki. Jadi ketika melihatnya, dia langsung minta digendong.
Sedangkan Valley bersikap layaknya anak laki-laki yang sok dewasa. "Bu, semalam kamu tidak pulang, apakah menginap di luar? Ayah angkat sangat khawatir semalam."
"Yah, tidak apa-apa. Ibu hanya ada urusan semalam dan telat pulang. Kalian anak-anak sudah besar dan tidak lagi tidur dengan Ibu." Yuki tidak meremehkan keduanya. Sekali salah bicara, kedua anaknya bisa menebak sesuatu.
Jangan sampai keduanya mengenal Hayler terlalu awal. Tidak, lebih tepatnya, dia tidak mau Hayler menemukan si kembar dengan sengaja.
Keduanya tidak lagi banyak bicara ketika Tuan Frangky memanggil Yuki ke ruang kerjanya.
Di ruang kerja, Tuan Frangky menanyai Yuki dengan apa yang terjadi semalam. Dia tidak ingin putrinya salah mengambil langkah. Apa lagi ketika bertemu lagi dengan Hayler.
Putrinya tidak pulang semalam dan masih mendapat kabar dari anak buahnya jika dia melihat Yuki dibawa paksa oleh Hayler.
Saat ingin menghentikan mereka, anak buah Hayler jelas memblokir mereka. Ia sangat tidak menyangka jika Hayler akan bertindak begitu kasar pada putrinya.
"Kalian berhubungan semalam?"
Yuki mengangguk malu. "Ya. Walaupun aku sempat menolak sebelumnya, tapi pada akhirnya kami berkumpul. Ini tidak sepenuhnya salah dia."
"Kamu masih membelanya!" Tuan Frangky langsung menukas perkataan putrinya dengan ekspresi tidak senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Khoerun Nisa
ya iyalah menikmati wong kmu juga murahan ky mntan lakimu
2024-10-04
1
Fifid Dwi Ariyani
trussemangat
2024-02-01
0
hiro😼
Aku lagi tidak senang dgn yuki, tch
2024-01-06
1