Hayler tidak menjawab dan dia yakin si kembar bukan anak pria itu. berdasarkan gambaran kasar tentang pria yang selalu bersama Yuki, pria itu jelas berkulit Asia tapi si kembar tidak. Dan tidak ada kemiripan di antara mereka. Namun Hayler tidak memberi tahu Brim soal ini.
Tak lama setelah itu, ponsel Hayler berdering dan panggilan masuk dari Lita muncul di layar. Hayler sedang tidak ingin mengobrol dengan Lita saat ini.
“Ada apa? Kenapa kamu tidak mengangkatnya?” Brim sudah meminum segelas anggur.
“Ini Lita.”
“Istrimu yang tidak puas dengan posisi sekretarisnya itu?” Brim tampak tidak suka dengan Lita. “Bukankah dia yang memberimu anak? Kenapa kamu tidak memanjakannya hingga ke tulang?” cibirnya.
Sekarang Brim yakin jika Hayler akan menyesali keputusannya di masa lalu tentang perceraiannya dengan Yuki. Dia ingin melihat sampai mana pria itu bertahan. Belum lagi Yuki memiliki anak sekarang, tidak tahu anak siapa. Namun menurut penilaian Brim, Hayler tidak pernah bermasalah dengan Yuki sebelumnya. Aneh jika tiba-tiba saja bercerai.
Hayler tidak menanggapi perkataan Brim. Dia langsung menolak panggilan telepon dari Lita. Namun tak lama setelah itu, panggilan masuk datang lagi. Hal ini membuat Hayler mengerutkan kening.
“Jawab saja dan katakan kamu sibuk.” Brim tahu jika Hayler masih ingin mencari tahu tentang anak kembar yang muncul dalam hidup Yuki saat ini.
Hayler tidak mau banyak berpikir. Dia menjawab panggilan telepon Lita. “Ada apa?” tanyanya datar.
“Suami, kenapa kamu tidak menjawab panggilan teleponku? Apakah kamu sedang sibuk saat ini?” Suara Lita sedikit manja di seberang telepon.
“Aku memang sibuk saat ini untuk membahas kerja sama proyek sebelumnya. Ada apa?”
“Hayrus demam. Dia terus menyebutmu saat ini. Tidak bisakah kamu pulang sebentar?”
“Tidak ada waktu. Aku tidak bisa pulang hingga beberapa hari ke depan, kamu urus saja dengan baik.”
“Apakah suasana hatimu sedang buruk?” Lita yang ada di seberang telepon sedikit curiga.
“Aku hanya lelah memikirkan pekerjaan yang semakin banyak.”
“Kalau begitu aku tidak akan mengganggumu. Jangan lupa video call saat kamu punya waktu nanti Anak kita pasti senang saat mendapatkan panggilan video darimu,” kata Lita lembut dan penuh perhatian.
“Ya, tentu saja.” Hayler hanya bisa berkompromi saat ini.
Tak lama sebelum Hayler menutup panggilan telepon, Brim berteriak dari kejauhan. “Bos, ini waktunya rapat video dengan pemegang saham luar negeri!”
Kemudian, Hayler mengucapkan beberapa patah kata sebelum akhirnya menutup panggilan telepon. Dia menatap Brim yang berpura-pura membuatnya sibuk.
“Aku sudah berkata padamu, Lita ini tidak sederhana. Sepertinya dia selalu menyimpan sesuatu di hatinya yang takut ketahuan. Tidakkah kamu ingin mencari tahu?” Brim sangat ingin memukul Hayler saat ini karena merasa pria itu telah dimanfaatkan.
Hayler memikirkan foto si kembar yang memiliki kemiripan beberapa poin dengan dirinya. “Masalah ini tidak terburu-buru.”
Apa lagi yang bisa dilakukan Brim saat ini? Dia hanya bisa menahan semua sumpah serapahnya di tenggorokan. Lupakan saja. Pria itu pasti akan menyesal di kemudian hari.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat pagi tiba, Yuki mengurus si kembar untuk mandi dan berganti pakaian. Dia juga memesan sarapan di restoran dekat hotel. Daleon menggandeng si kembar, Mirain dan Nobu mengikutinya. Sementara Yuki membawa beberapa barang bawaan yang tersisa di kamar hotel ke dalam mobil agar bisa langsung pergi setelah makan.
Saat Yuki berjalan menuju meja di mana yang lain berkumpul, dia tidak menyadari jika seseorang telah memperhatikan kedatangannya. Hingga sampai Yuki duduk di samping si kembar dan mulai sarapan, orang itu masih dilanda kebingungan.
Siapa lagi jika bukan Hayler dan Brim, mengambil tempat duduk paling ujung dan terpencil agar tidak ditemukan dengan mudah. Keduanya memperhatikan kedatangan rombongan Yuki sebelumnya hingga Yuki sendiri muncul.
“Lihat, bukankah pria itu adalah kekasihnya? Mungkin dia sembuh dari infertilitasnya?” Brim sangat ingin tahu, diam-diam melihat ekspresi Hayler yang tidak sedap dipandang. “Jika itu sembuh, maka baguslah. Lagi pula, wanita mana yang ingin dilahirkan tanpa bisa memiliki anak? Setiap wanita pasti ingin memiliki anak.”
Hayler tidak menjawab. Brim tidak kesal. Dia sengaja mengatakannya agar pria itu merasa lebih banyak pikiran di masa depan. Lihat, sampai kapan pria itu akan bertahan dengan kepura-puraannya. Tentu saja Hayler kesal tanpa alasan. Sudah lima tahun lamanya dia tidak pernah melihat Yuki lagi. Sekarang ketika wanita itu terlihat, ternyata ada seorang pria bersamanya.
Ia juga masih ingat betapa kecewanya Yuki saat menandatangani surat perceraian. Berderai air mata dan tangan gemetar memegang pena. Ketika mengingatnya, Hayler telah mengalami mimpi buruk tersebut berulang kali. Mungkin karena rasa bersalah dan mengkhianati perjanjian awal sebelum pernikahan bisnis terjadi, Hayler merasa telah melakukan banyak kesalahan fatal. Tapi sampai sekarang dia masih belum tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Sekarang saat melihat wanita itu kembali, ia merasa agak linglung. Berbeda dengan sosok Yuki yang dulu terlihat sangat bersedih dari awal menandatangani surat cerai hingga ke persidangan, kini dia menjadi wanita modis da penuh pesona.
Omong-omong, ia jadi teringat dengan Lita yang dulu juga berpenampilan modis dan seksi.
Brim dan Hayler tidak memiliki banyak percakapan. Keduanya hanya duduk dan makan dengan santai, sesekali memperhatikan Yuki dan rombongannya.
Yuki yang telah memiliki anak kini terlihat lebih dewasa dan berisi. Dia bukan hanya cantik dan modis tapi juga terlihat seperti seorang ibu yang peduli dengan anak-anaknya. Si kembar sesekali disuapi oleh Yuki atau pun Daleon. Mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.
Hayler tiba-tiba saja merasa tidak senang ketika melihat hal ini, jika benar wanita itu memiliki anak, maka … infertilitasnya telah sembuh.
Setelah bertahun-tahun berlalu, apakah dia menyesalinya sekarang? Yuki tidak buruk dalam penampilan, sikap dan juga kesukaannya. Tapi karena orang tuanya terus mendesak tentang masalah anak, ia hanya bisa mengambil langkah lain yang sedikit ceroboh.
Yuki yang sedang sarapan di meja lain merasa jika seseorang sedang memperhatikannya dari kegelapan. Ia mengerutkan kening, memperhatikan sekitar. Brim dan Hayler segera memalingkan wajah ke arah lain dan berpura-pura sedang mengobrol. Dengan begitu, Yuki tidak akan melihat keberadaan keduanya.
“Bu, siapa yang kamu lihat?” tanya Shirley, putri kecilnya yang tengah mengunyah kue.
“Bukan apa-apa. Ibu hanya berpikir untuk pulang lebih cepat nanti.” Yuki tersenyum padanya dan menepis rasa penasarannya.
Ia tidak merasa salah dengan perasaannya. Sepertinya ada seseorang yang memperhatikannya. Tapi ia tidak menemukan siapapun. Mungkin hanya perasaannya saja.
“Apakah kamu baik-baik saja?” Daleon melihat jika Yuki sedikit terganggu, hanya mengerutkan kening.
Yuki menggelengkan kepala. “Tidak apa-apa.”
Nobu dan Mirain tidak banyak bicara tentang keanehan yang dialami Yuki. Mereka menghabiskan sarapan dan segera meninggalkan restoran. Kali ini Hayler dan Brim tidak mengikuti mereka dan masih santai di restoran.
“Apakah kamu akan memeriksa ini lebih jelas?” Brim tahu kebiasaan Hayler.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
maybe hayrus bukan anak hayler tp gapapa aku malah berharap gitu biar hayler tau rasa biar nyesel nya sampe ladang gandum jd coco crunch 😎
2024-12-14
0
Oi Min
kamu bner Brim......kita lihat penyesalan laki2 bastard pekok kui
2024-02-28
0
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-02-01
0