Lita yang merasa sangat nyaman di samping Hayler pun tersenyum sedikit bersalah. Tapi tidak merasa bersedih atas perceraian mereka. Lagi pula, dia mengandung anak pria ini dan keluarga Hayler puas dengannya.
"Nona Yuki, ini semua salahku. Tapi aku telah mengandung anak Hayler saat ini dan tidak mungkin dibiarkan tanpa sosok ayah ketika dia lahir. Aku harap Nona Yuki akan memberkati anakku. Dan aku yakin kamu juga akan menemukan pria yang lebih baik di masa depan," kata Lita dengan ekspresi permintaan maaf dan wajahnya memang terlihat sangat lembut.
Mendengarkan ini, tentu saja Yuki bahkan lebih tidak ingin lagi tinggal di sini. "Tidak apa-apa, sebagai sesama wanita, aku tidak bisa kejam dan egois untuk seorang wanita yang sangat beruntung sepertimu. Semoga kalian bahagia."
Yuki tak bisa melihat keduanya lagi dan akhirnya segera menyeret kopernya meninggalkan rumah itu.
Hayler tidak mengatakan apa-apa, dia hanya mengeluarkan sebatang rokok dan korek api gas elektrik. Lita sedikit tidak nyaman melihat pria ini mulai merokok lagi.
"Hayler ... Asap rokok tidak baik untuk bayi kita. Apakah kamu ingin anak kita kenapa-napa?" Lita mulai bersikap manja di depannya. Setelah mengusir wanita itu, dia akhirnya bisa hidup dengan nyaman di rumah ini.
Ini adalah kehidupan yang telah dia nanti-nantikan. Siapa suruh wanita itu memiliki rahim yang tidak subur. Akhirnya, Hayler masih peduli dengan anak yang dikandungnya.
Lagi pula, Hayler adalah pria pertama yang berhasil menarik perhatiannya selama dua tahun terakhir ini.
"Kamu di sini dulu, aku akan mengemas sisa barang di atas agar kamu bisa merapikan semua pakaianmu di sana," kata Hayler seraya bangkit dari duduknya.
Lita sedikit aneh dengan pria itu saat ini. "Kenapa tidak meminta pelayan saja untuk membersihkan kamar?" tanyanya.
Hayler yang baru saja mencapai beberapa anak tangga berhenti sebentar dan menoleh pada Lita. Ekspresinya masih datar tanpa memiliki pengaruh apa pun.
"Pelayan mungkin akan melewati beberapa barang wanita itu di sana. Kamu juga akan menempati kamar itu, tentu saja aku harus memastikan semuanya bersih. Kamu di sini dulu ..." Hayler berkata dengan nada acuh tak acuh.
Lita yang melihatnya tidak memiliki reaksi aneh pun langsung menghela napas lega. "Oke, kalau begitu, aku akan menunggumu." Dia tersenyum lembut dan mulai makan beberapa potong buah.
Hayler tidak tahu apa yang dipikirkannya. Dia segera pergi ke kamar dan melihat keheningan di sana. Aroma parfum Yuki masih tercium di udara. Dia segera membuka jendela sedikit lebih lebar dan menatap halaman depan ekspresi samar.
Setelah itu, Hayler mengeluarkan koper dari lemari dan mengemasi semua perhiasan, pakaian, sepatu dan barang-barang yang pernah dia beli untuk Yuki sebelumnya. Ada album foto yang sudah lama tidak dia lihat. Isinya tentang dirinya dan Yuki dari awal pernikahan. Hayler melihat sebentar beberapa foto itu dan mau tidak mau hanya bisa menutupnya dengan kejam.
Pernikahan ini sudah berakhir tapi hatinya tidak setuju. Yuki memang cantik, dia patuh dan juga sangat perhatian. Wanita itu juga menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Sayangnya Yuki tidak bisa memiliki anak saat diperiksa ke rumah sakit. Saat itulah harapan Hayler hancur untuk memiliki anak.
Sebenarnya beberapa perawatan bisa saja dilakukan namun Hayler tidak memikirkan hal itu. Dia mengenal Lita di luar dan jatuh cinta saat pertama kali melihatnya.
Lagi pula, dia dan Yuki hanya pernikahan bisnis. Perasaan jatuh cinta pada pandangan pertama itu tidak ada sama sekali. Tapi Lita berbeda, Hayler merasa bahwa dirinya adalah seorang pria yang memperjuangkan cinta.
Oleh karena itu, dia dan Lita berkumpul satu malam dan menjadi kecanduan. Dia mulai mengkhianati istrinya di rumah dan kadang pulang terlambat. Yuki selalu mengira dia lembur dan sibuk kerja tapi sebenarnya berada bersama Lita. Dia memang salah pada awalnya. Namun anak adalah keinginan orang tuanya untuk mewarisi perusahaan.
Jadi saat Lita hamil, Hayler senang dan benar-benar berencana menceraikan Yuki agar tidak menyakitinya lebih dalam lagi.
Hayler memasukkan album foto itu ke koper bersama barang-barang lainnya. "Maafkan aku, Yuki ...," gumamnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu, Yuki yang meninggalkan rumah Hayler segera berkendara menuju rumah orang tuanya. Musim dingin tahun ini tidak terlalu ekstrem. Rutinitas orang-orang di negara A tidak pernah berubah, kesibukan di mana-mana.
Ketika dia pulang, ibunya heran melihat Yuki datang dengan kopernya.
"Putriku, kenapa kamu datang ke sini?" tanya Nyonya Elisa terkejut melihat putrinya mulai menangis. "Nak, ada apa denganmu? Ayo, masuk ..." Dia segera membawa putrinya ke dalam rumah agar tidak tertiup angin dingin.
Yuki mulai menangis di pelukan ibunya dan menceritakan segalanya dari awal hingga akhir. Nyonya Elisa terkejut dan marah saat mendengar itu semua. Bahkan ayah Yuki yang tak lain adalah Tuan Franky Sconava, langsung memukul meja dengan keras. Keluarga Hayler berani memperlakukan putrinya dengan kejam seperti ini, bagaimana mungkin dia menerimanya.
"Ayah, Ibu ... Putrimu tidak berguna. Tidak bisa memiliki anak. Aku memang pantas diperlakukan seperti ini," kata Yuki dengan suara yang sedikit tersendat.
Nyonya Elisa juga mulai menangis dan memeluk putrinya dengan tangan gemetar. "Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Kamu adalah putri kesayangan kami. Kamu bisa berobat, teknologi kedokteran sudah canggih saat ini. Jangan menangis lagi, bercerai maka bercerai saja. Akan ada pria baik lain untukmu di masa depan."
Tuan Franky mengembuskan napas berat dan tidak tega melihat putrinya menangis seperti ini. Dia tidak tahu bagaimana cara menenangkan putrinya hingga Nyonya Elisa mengantar Yuki ke lantai atas untuk istirahat.
Tak lama, Nyonya Elisa kembali ke ruang keluarga dan mulai menyalahkan suaminya.
"Ini akibatnya jika pernikahan bisnis dilakukan. Putri kita jadi korbannya. Kenapa aku tidak tahu bahwa putriku sendiri tidak bisa memiliki anak? Kamu harus mencari dokter terbaik untuk bisa mengobati kemandulannya." Nyonya Elisa duduk dengan kedua tangan yang beberapa kali saling meremas.
Tuan Franky juga tahu ini adalah salahnya. "Jangan khawatir, aku tahu masalah ini dan akan memutuskan semua kerja sama dengan keluarga Johnson Del. Kapan sidang perceraiannya dilakukan?"
"Yuki bilang satu bulan lagi," jawab istrinya.
"Bagus. Aku bisa mengurus semuanya dalam satu bulan," kata Tuan Franky sambil mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Oi Min
preeeeetttt......maaf konon
2024-02-28
3
syh 03
marathon baca novel2 author 😅😅👌
2024-02-06
0
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-02-01
0