" Lo kalau gak tau masalahnya, gak usah ikut campur " ujar Jannah kesal mendengar ucapannya tadi.
" Lah Bener kan apa yang aku bilang, nama kamu aja Miftahul Jannah, eh kelakuan gak ada Jannah-jannah nya sama sekali, balapan liar, sering ikut demo, kadang juga tawuran ckxkc " Siska terus memancing emosi Jannah agar jananh marah dan mereka ribut, habis itu Jannah bakalan di marahin papa Toni, itu yang siska mau.
Jannah yang tau kalau Siska sengaja' memancing dirinya agar marah, cuma bisa Manahan amarah nya.
" Sabar Jannah, kalau Lo debat sama si anak curut itu, Lo yang akan di marahin papa, sabar, sabar " Jannah berusaha menahan dirinya agak tak marah dan membalas Siska.
" Jadi apa keputusan kamu, menikah tuan Alvin atau mendekam di penjara " ujar papa Toni lagi.
" Pengen nya sih masuk penjara, tapi kalau aku masuk penjara pasti malu-maluin papa nantinya, apalagi aku selalu buat papa malu, ya udah aku mending tanggungjawab terus nikah sama om om ini " ujar Jannah menerima lamaran dari Alvin.
" Saya bukan om om, menurut saya, saya tidak terlalu tua sehingga kamu panggil saya om om " ujar Alvin tak suka mendengar Jannah memanggil dirinya dengan sebutan om tersebut.
" Terserah gua dong mau manggil lu apa, ribet amat " Jannah pun berlalu masuk ke dalam kamarnya.
" Jannah kau mau kemana? Ini belum selesai " bentak Toni dari bawah namun jannah cuma mengacuhkan nya, lalu . Masuk ke dalam kamar.
" Maafkan anak saya tuan Alvin, dia memang seperti itu, tapi anda jangan khawatir, saya pastikan pernikahan nanti akan berjalan dengan lancar " ujar Toni semanis mungkin.
Setelah di rasa cukup, Alvin dan juga Deden memutuskan untuk pulang kerumahnya, Karena mereka sudah merasa capek. terlalu banyak drama beberapa hari ini.
" Lo gak mau balik ke hotel dulu ?" Tanya Deden memastikan.
" Engga, buat apa gua kesana, lagian gua capek mau tidur, apalagi ini dari tadi gua udah pengen banget lurusin nih kaki, sampe pegel gua " ujar Alvin.
" Lo sih ada-ada aja, kaki sehat malah minta lumpuh aneh banget " kekeh Deden
" Menurut Lo, kalau gua beneran nikah sama si cewe bar-bar itu gimana yah hidup gua kedepannya " .
" Kek nya hubungan dia dengan orangtuanya kurang baik deh,sumpah gua kaget tadi Njir pas papa nya langsung nampar itu si cewek, kasar banget papa nya, Lo liat kan pipi nya jadi merah gitu tadi " ujar Deden tak percaya dengan apa yang dia liat,
" Iya sih, gua juga liat tadi, apa lagi itu adek nya, kok kek sengaja gitu yah cari-cari masalah dengan Jannah "
" Kayanya Lo harus ekstra sabar kalau nikah sama Jannah, gua yakin itu cewek pasti bakalan sering buat masalah sama Lo " kekeh Deden.
Di sisi lain Jannah yang berada di kamar nya sedang asik chatting dengan teman-teman nya.
" Vin sibuk Lo "
" Engga, kenapa ?"
" Kek nya gua memang harus tanggung jawab Vin sama laki-laki yang udaah gua tabrak "
" Kan udah gua bilang Lo terima aja, daripada Lo masuk penjara, kan gak lucu " tak lupa juga Vina menambahkan emot ketawa
" Tadi dia datang kerumah, terus papa udah tau semuanya "
" Ha ? Seriusan loh, jadi Om Toni udah tau semua ?"
" Iya, mana gua kena gampar tadi,ini pipi gua masih sakit banget anjin** "
" Lu juga sih, kan udah gua bilang terima aja, Lo sih sok Sokan nolak, jadinya gitu kan "
" Iya, iya, Lo pikir gua lupa sama tanggung jawab gua, enggak lah, gua kan udah nyari dia kemaren itu, emang orang nya aja udah gak ketemu "
" Iyah, iya, mending lu nikah aja sama dia, itung-itung Lo bisa pergi dari rumah itu, terus si Siska sok cantik itu udah gak bisa cari gara-gara sama Lo lagi "
" Iyah, Iyah, ya udah gua mau tidur dulu capek banget " Jannah lalu memutuskan panggilan telepon dia ingin tidur karena capek melihat tingkah laku orang yang ada di rumahnya tersebut.
Setelah acara pernikahan selesai Celine dan juga Bayu memasuki kamar pengantin mereka, namun Celine masih enggan membuka suaranya. Bayu yang melihat ekspresi Celine merasa heran, ada apa dengan istrinya ini sebenernya.
" Sayang kenapa ?" Tanya Bayu sambil memeluk istrinya dari belakang.
Bukannya membalas pelukan Bayu, Celine malah melepaskan tangan Bayu dari perutnya.
" Aku gak papa, aku mau mandi dulu " ujar Celine langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Bayu merasa ada yang di sembunyikan oleh istrinya tersebut, Bayu bermaksud menanyakan setelah selesai Celine mandi nantinya.
15 menit kemudian Celine sudah selesai mandi dan sudah memakai baju tidur panjang lengan, Bayu makin mengerutkan keningnya, bukannya memakai baju yang udah di beli nya beberapa hari yang lalu.
" sayang, kok pakai baju itu ?" tanya Bayu heran
" hm, pengen aja pake baju ini, cuaca dingin banget malam ini, ya udah kamu mandi Gih " ucap Celine dingin
Bayu mencoba berfikir positif, mungkin saja sekarang Celine lagi kecapekan, apalagi tadi tamu undangan banyak banget, keluarga Celine, teman-teman Celine hampir semuanya datang, makanya Celine seperti nya lelah.
setelah selesai mandi Bayu melihat Celine udah terlelap, tanpa menunggu nya terlebih dahulu. Bayu pun menghela nafas berat.
" capek banget yah kayanya "
cup
setelah mencium kening Celine. Bayu pun menarik nya kedalam pelukannya lalu berlalu, mereka berdua memang sudah sangat capek hari ini.
terdengar dengkuran halus yang menandakan kalau Bayu sudah terlelap. Celine pun terbangun, melihat tangan Bayu yang ada di perut nya, di lepaskan nya secara perlahan, laku Celine beranjak dari tempat tidur lalu duduk di sofa sambil memperhatikan batu dari jauh.
" semoga aja pilihan ku tepat, menerima lamaran Bayu "
Alvin yang masih tidak bisa tidur malah mondar-mandir di dalam kamar nya, apa yang harus di ucapannya besok ketika memperkenalkan Jannah ke orangtuanya, apalagi papa Alvin tak pernah suka dengan dirinya dari kecil.
" apa aku harus jujur aja kalau aku pura-pura lumpuh, tapi kalau aku jujur apa mereka gak bakalan marah, sudah pasti sih mereka marah sama aku, apalagi papa, huh, dah ah liat besok aja, kalaupun papa gak ngerestuin aku bakalan tetap nikahin Jannah " ujar Alvin ngomong seorang diri.
Jannah yang terbangun tengah malam, baru sadar kalau dirinya sudah melewati makan malam, pantas saja perut nya sangat lapar.
Jannah kalau mencari makanan di dapur, berharap masih ada makanan yang di simpan oleh mama tirinya untuk nya makan malam, kalau mau masak, Jannah mana pernah mau belajar masak, bahkan sampai saat ini dia belum bisa bedain mana jahe, mana lengkuas.tapi kalau masalah motor, alat-alat motor Jannah hapal semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments