Lin Kembali ke kelas, ia makan cimol yang di berikan Gina, tanpa di sadari air matanya membasahi pipinya , Aku tidak boleh cengen ucap Lin menguatkan dalam hatinya.
Dikelas Lin memang anak yang pendiam. Tetapi Lin bukan bodoh, nilai pelajaran dan ujian sering mendapatkan nilai 100.
Tahun berganti tahun,
Tanpa di sadari sekarang Lin sudah menjadi gadis pintar ,cantik dan kulit yang putih. Tapi sayang Lin tidak dapat melanjutkan Kuliah kerna tidak siapa yang mau membiayai Lin kuliah.Pernah guru mendatangi ke rumah neneknya, karena Lin mendapatkan biasiswa dari kepintaran Lin. Mendengar Lin mendapatkan biasiswa neneknya malah bukan senang, malah marah dan neneknya memberi memperingatan pada guru agar tidak membantu lin dan katanya dia mampu kuliahi Lin tanpa biasiswa. Gurunya di usir dari rumah dan di beri peringatan agar tidak datang lagi ke rumah.
Sebenarnya, Neneknya tidak mau Lin menyaingi cucu kesayangnya Gina.
Sudah 2 tahun Lin tidak menemui ibunya. Jika pulang juga hanya 10 menit saja ibunya melihatnya. Ibu Lin tidak perduli.
Karena tidak bersekolah lagi, Lin di usir secara halus. Kerna Lin tidak sekolah lagi, Lin bisa balik ke rumah nenek ya, ucap bibinya.
Lin hanya menganggukan kepalanya.
Siang hari Lin pamit pada bibi dan pamannya untuk pergi ke rumah neneknya.
Terima kasih bibi, paman udah bisa izini Lin tinggal di sini. Bibinya menjawab.
Baguslah kalau kamu tidak tinggal lagi di sini, berkuranglah jatah makan, cetus bibinya.
Lin hanya menundukan kepala.
Lin kerumah neneknya menaiki angkot, sesampainya di rumah nenek. Lin langsung ke pos supir dan di anter pak Rahim masuk kerumah.
"Selamat siang nek" sambil mencium tangan neneknya.
" Lin, kamu bisa tidak jangan dekat dekat dan jangan sentuh sentuh" Bentak nenek pada Lin.
"Maaf nek." ucap Lin dengan lirih.
Entah angin dari mana, neneknya tiba tiba bertanya.
"Kamu mau tinggal di rumah nenek ?"
Belum sempat Lin menjawab, neneknya langsung ngomong nyerucuss seperti keretaapi.
"Tapi kamu harus cari makan sendiri, kalau kamu mau. Besok kerja cuci piring di restoran Ibu Rita. Kebetulan bu Rita lagi cari pekerja," ucap nenek.
Tanpa fikir panjang, Lin setuju saja apa yang di ucapkan neneknya.
"Besok nenek suruh paman atan, anter kamu ketemu bu Rita. Sekarang Ikut nenek, nenek tunjukan kamar kamu."
Lin mengikuti neneknya dari belakang. Neneknya berjalan ke arah dapur.
" Lin, ini kamar kamu." ucap nenek
Nenek menunjukan gudang yang sudah lama tidak di pakai.
Dari ke jauhan Bu Lestari kaget melihat majikannya menunjukan gudang buat cucunya. Tadi bu Lestari mendengar pembicaraan Lin dan neneknya. Dalam hati bu Lestari, Kok majikannya tega sama cucunya.
Lin tetap tersenyum walaupun di beri gudang.
"Terima kasih ya nek" ucap Lin.
" Hemm " jawab nenek dan langsung meninggalkan Lin.
Lin langsung membersihkan gudang itu. Tiba tiba ada yang menegur Lin.
" Non "sapa bu lestari.
" ya bu" jawab Lin sambil tersenyum..
" Ibu siapa ? tanya Lin dengan sopan"
" Maaf non, saya pembantu di sini, nama saya bu Lestari."
" ooo..Nama Saya Lin."
Lin langsung salam dan mencium tangan bu Lestari, begitulah sifat Lin yang sopan.
" Mau ibu bantu." ucap bu lestari pada Lin.
" Terima kasih, Tidak usah bu.lestari. Saya bisa mengerjakan sendiri.
Ibu Lestari istirahat saja, pasti ibu capek" ucap Lin
"Enggak, ibu tidak capek, sini ibu bantu. "
Setelah memindahkan semua barang barang ke gudang sebelah, menyapu dan mengepel di bantu bu Lestari.
Akhirnya gudang itu di sulap menjadi kamar kecil dan bersih.
" Terima kasih ya bu Lestari sudah bantu Lin" ucap Lin sambil tersenyum.
Iya sama sama non, jawab bu Lestari.
Di kamar hanya ada tikar dan bantal, itu juga di beri bu Lestari.
Keesokkan harinya, sekitar jam 07.00 paman atan mengantar Lin ke restoren bu Rita
" Bu Rita, ini keponakan saya yang akan bekerja di sini. "
Lin menundukan kepala dan mencium tangan bu Rita.
" Kamu Lin kan ? tanya bu Rita
Lin hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum.
" Sekarang kamu sudah gede, cantik lagi" ucap bu Rita memuji Lin.
Lin memang wanita cantik, tingginya 170 cm, kulitnya putih dan hidungnya mancung.
penampilan Lin saat pertama kali bekerja di restoran bu.rita.
" kamu cocoknya jadi model," ucap bu Rita
" ahh bisa saja nih bu Rita " ucap Lin sambil tersenyum malu.
" Bu Rita, apa yang harus saya kerjakan ? "
" Ooh iya, ayoo ikut ibu "
Bu Rita mengajak Lin ke dapur dan paman Atan pamit pulang pulang.
" Hari ini kamu cuci piring ya " ucap bu Rita.
" baik bu Rita," jawab Lin dengan sopan.
Hari ini sangat melelahkan untuk Lin, karena hari ini pengunjung yang datang restoran bu Rita sangat rame.
Restoran bu Rita menyediakan makanan nusantara dan barat. Restoran bu Rita memang sudah terkenal dan cabangnya sudah ada di mana, dengan makanan yang enak dan kebersihannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Ogi Mufti Sidik
ieishdigkhfmfl haididjfo
2022-12-21
0
Reza Indra
Sedih bnget hidupnya Lin.. kpan Bahagianya.. 😥😥
2022-07-22
0
Komang Sudiarsih
lnjut
2022-05-27
0