Laras yang melihat Fian terdiam langsung menyenggol pundak Fian dengan tangannya. Tingkah Fian saat itu telah membuat semua orang yang ada di masjid itu bingung, bahkan ada yang berbisik membicarakan Laras dan Fian. Fian yang tersadar dari lamunannya meminta izin kepada seorang penghulu yang ada di masjid itu.
“Maaf Pak Penghulu, saya mohon izin dulu untuk shalat Dzuhur terlebih dahulu," ucap Fian kepada sang penghulu.
"Iya Mas silahkan,"jawab sang penghulu sambil mempersilahkan Fian untuk shalat.
"Kamu mau kan Mas," tanya Laras kepada Fian yang mulai beranjak dari tempat duduknya.
"Aku shalat dulu ya Ra," jawab Fian sambil tersenyum ke arah Laras.
"Gimana sih, sebenarnya jadi gak sih pernikahannya," bisik salah satu ibu-ibu kepada orang yang ada disampingnya.
Laras yang mendengar ucapan orang tersebut hanya berusaha tersenyum sambil menahan malu. Beberapa saat kemudian Fian yang baru selesai shalat kembali ke tempat duduknya. Setelah duduk di samping Laras Fian pun tersenyum sesaat kepada gadis remaja yang ada di sampingnya.
"Saya sudah siap menikah dengan Laras Pak," ucap Fian kepada penghulu yang ada di hadapannya.
"Alhamdulillah, akhirnya aku bisa menikah dengan laki-laki yang aku cintai," batin Laras sambil tersenyum ke arah Fian.
"Muhammad Zulfiansyah, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Khania Larasati binti Arman dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai," ucap sang penghulu sambil menjabat tangan Fian.
"Saya terima nikah dan kawinnya Khania Larasati binti Arman dengan mas kawin tersebut tunai," jawab Fian dengan tegas.
"Bagaimana para saksi, apa sudah sah," tanya sang penghulu kepada dua orang saksi yang sudah ditunjuk Laras dari awal.
"Sah," jawab dua orang saksi secara bersamaan.
"Alhamdulillah," jawab seluruh orang yang ada di situ termasuk Fian dan Laras yang saat itu sudah sah menjadi sepasang suami istri.
***
Ditempat yang berbeda Arman dan Sophia sedang sibuk mencari Laras, hampir semua teman dan sahabat Laras mereka hubungi. Namun, diantara mereka tidak ada yang tahu keberadaan Laras saat ini. Arman yang saat itu duduk di sofa langsung bangkit dari duduknya seakan dia mengingat sesuatu.
“Aku tahu dimana Laras saat ini," ucap Arman sambil bangkit dari tempat duduknya.
"Memang Laras dimana Mas," tanya Sophia penasaran.
"Dia pasti di sedang bersama laki-laki tua itu," jawab Arman sambil menatap Sophia.
"Maksudnya Fian," jawab sophia heran.
"Lebih baik kamu cepat bersiap, kita akan kesana sekarang," perintah Arman kepada sang istri.
Arman dan Sophia bergegas menuju ke bengkel Las milik Fian dengan menggunakan taksi online yang sudah Arman pesan beberapa menit yang lalu. Arman yang sudah tiba di bengkel tersebut tidak melihat keberadaan Laras dan Fian. Arman yang sudah berdiri di depan bengkel langsung berteriak memanggil Fian, hingga membuat semua orang yang ada di sekitar bengkel melihat ke arah Arman.
“Fian, keluar kamu kembalikan putri kami!” teriak Arman dari luar bengkel.
“Laras keluar Nak, ayo kita pulang masih banyak laki-laki muda yang cocok denganmu,” timpal Sophia sambil berteriak.
“Selamat sore Pak, maaf Bapak sedang mencari siapa,” tanya salah satu pegawai kepada Arman.
“Cepat! Suruh laki-laki tua itu keluar!” bentak Arman kepada pegawai tersebut.
“Laki-laki tua, apa yang Bapak dan Ibu maksud Bos kami,” tanya sang karyawan dengan ramah.
“Bukan kami mencari Fian, tukang las miskin dan tua itu," jawab Arman sambil bertolak pinggang.
"Iya Pak Fian adalah Bos kami sekaligus pemilik bengkel ini, dan beliau juga salah satu pengusaha konstruksi terkenal di kota ini," jawab sang karyawan.
Sophia dan Arman yang mendengar jawaban dari sang karyawan langsung terdiam dan saling memandang. Mereka tidak menyangka orang yang mereka pikir laki-laki tua dan miskin justru adalah seorang bos besar di sebuah perusahaan. Sang karyawan yang melihat Arman dan istrinya yang kebingungan langsung melanjutkan ucapannya.
"Biasanya jam segini Pak Fian sedang ada di proyek yang ada di Depok, kalau tidak beliau sedang melakukan pertemuan dengan kliennya," ucap sang karyawan.
"Apa benar laki-laki tua itu adalah seorang Bos besar," batin Arman.
Arman dan Sophia tidak menjawab ucapan sang karyawan, mereka langsung masuk ke dalam taksi online yang sudah menunggu mereka dari tadi. Sepanjang perjalanan Arman dan Sophia hanya bisa terdiam memikirkan apa yang diucapkan sang karyawan bengkel. Arman dan Sophia yang sudah berada di rumah langsung duduk sambil memikirkan ucapan sang karyawan.
"Apa benar laki-laki itu adalah Bos besar Mas," tanya Sophia kepada Arman yang masih terus melamun.
"Entahlah, aku juga tidak yakin dia adalah bos besar, besok kita datangi lagi tempat itu, aku mau istirahat dulu," jawab Arman sambil bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah kamar.
Laras dan Fian yang sudah menjadi suami istri langsung memutuskan untuk bulan madu ke pulau Bali. Pernikahan yang mereka impian kini sudah menjadi kenyataan, walaupun harus melakukan kawin lari dan tanpa restu. Malam itu Fian dan Laras menikmati indahnya surga dunia di malam pertama pernikahan mereka, Fian yang kini sudah menjadi suami yang sah buat Laras memperlakukan sang istri dengan begitu lembut. Hingga membuat Laras yang saat itu masih sangat muda menikmati hubungan cinta dengan sang suami.
"Malam ini dan seterusnya aku akan memperlakukanmu dengan cukup baik, aku juga akan setia kepadamu apapun yang terjadi," bisik Fian ke telinga Laras sambil mencium leher sang istri.
Hampir semalaman mereka melakukan tugas mereka sebagai suami istri dan pengantin baru. Fian yang tidak lagi muda juga sangat pandai membuat Laras puas dengan apa yang dia lakukan malam itu. Keesokan paginya setelah mandi dan bersih-bersih Fian mengajak Laras mengunjungi pantai-pantai indah di pulau Bali.
***
“Apa Fian ada di rumah,” tanya Arman kepada salah satu karyawan yang sedang menikmati secangkir kopi.
“Saya tidak tahu Pak, coba tanyakan ke rumah Kakak dari Pak Fian kebetulan mereka ada di depan,” ucap sang karyawan sambil menunjuk ke arah sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang duduk di depan sebuah rumah.
Arman yang mendengar jawaban sang karyawan langsung menemui laki-laki dan seorang perempuan yang disebut sebagai keluarga dari Fian. Tempat usaha Fian memang tidak jauh dari rumah kakak dan abangnya, itu sengaja dia lakukan agar saat dia sedang pergi ke luar kota keluarganya masih bisa mengawasinya. Sedangkan Fian sendiri tinggal di dalam bengkel tersebut bersama seluruh karyawannya.
“Permisi,” ucap Arman kepada dua kakak Fian.
"Iya, bapak mencari siapa ya," tanya abang Fian yang bernama Ardi.
"Saya kesini mau mencari laki-laki yang bernama Fian," jawab Fian kepada Ardi.
"Fian, ada perlu apa anda mencari adik kami," tanya sang abang kepada Arman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments