Arumi pun mengambil kue dan mulai memakannya,Arumi berusaha bersikap santai seolah-olah tidak tau apa-apa.
"tu kan,kita kelamaan di atas,jadi mama duluan makan deh"ucap Erik yang kini sampai ke Meja makan.
"abis kalian kelamaan sih mas"timpal Arumi tertawa kecil.
"wah...ini foto pernikahan mama sama ayah"ucap Retno yang melihat foto berukuran besar telah di bingkai.
"wah mama cantik"ucap Retno memuji ibunya.
"iya dong,kan mama kamu"timpal Erik tertawa.
"ayah memang yang terbaik,baik, sayang keluarga, romantis dan juga setia"sahut Retno membanggakan ayahnya.
Erik yang mendengar pujian dari anaknya lansung tersenyum kaku,dan senyuman yang mulai memudar.
beda dengan Arumi, sesekali Arumi malah memperhatikan Erik lalu tertawa.
"mama memang beruntung bisa jodoh dengan ayah mu"sambil memandang lekat wajah Erik.
Erik yang Merasa ditatap, lansung tersedak dan Arumi pun langsung memberi segelas air putih untuk Erik.
"terimakasih sayang "ucap Erik selesai meminum nya.
Arumi pun membalas nya dengan senyuman"tega kamu mas,menghianati pernikahan kita, bisa-bisa nya kamu bersikap romantis dan baik-baik saja di depan ku dan Retno, sementara apa yang kamu lakukan di belakang kami"gumam Arumi meremas tangan nya dibawah meja.
baiklah aku akan mengikuti permainan kamu mas,mau sampai kapan kamu trus menipu ku.
ucap Arumi dalam hati,lalu bangkit dari duduknya.
"mau kemana sayang"tanya Erik melihat Arumi berdiri.
"ngk tau tiba-tiba ngantuk,mas makan aja dulu, Retno makan berdua sama ayah dulu ya"sahut Arumi sambil pura-pura menguap, Retno pun hanya mengangguk kan kepalanya.
"ya sudah,kamu duluan tidur"ucap Erik lembut.
Retno dan Erik pun melanjutkan makan malam mereka, sedang kan Arumi lansung masuk kamar.
begitu Arumi menutup pintu,kaki Arumi lansung bergetar,air mata yang dari tadi dia tahan kini lansung terjatuh,badan Arumi pun lansung bergetar dengan disertai tangisan,Arumi pun menangis dengan menutup mulut nya dengan kedua tangan nya,Arumi tak ingin suara tangisan nya di ketahui oleh Erik dan Retno.
arumi merebahkan tubuhnya dan mencoba untuk memejamkan kan mata nya,namun isi pesan di handphone Erik trus terlintas di kepala nya.
"bagaimana bisa lupa,isi pesan mas Erik dengan wanita itu begitu mesra"gumam Arumi dengan air mata yang mengalir dan menepuk-nepuk dada nya sambil mengingat isi pesan :
no tak bernama : "[sayang kamu jadi kan mampir hari ini ke rumah]
Erik : [ iya sayang]
Erik: [ jangan lupa berdandan ]
No tak bernama : [ iya sayang, tidur dirumah kan?]
Erik : [ malam ini mas ngk bisa,nanti mas cari waktu yang pas,lagi pula kita kan baru jumpa ]
No tak bernama : [ iya tapi udah rindu]
No tak bernama : [ sayang makasih ya hadiah nya]
sulit rasanya bagi arumi untuk tidur, pikiran Arumi melayang kemana-mana,"jadi selama ini mas Erik sering mampir kerumah wanita itu,apa selama ini mas Erik pura-pura lembur"dada Arumi pun semakin sakit.
Arumi melihat jam dinding sudah pukul 9,Arumi pun menghapus air mata nya dan menarik selimut ke sekujur tubuh nya,arumi pun memejamkan mata nya, pura-pura tidur walaupun tak bisa tidur.
sesuai perkiraan Arumi,Erik pun masuk ke kamar dan langsung Menganti pakaian nya dengan baju tidur.
"sayang sudah tidur"tanya Erik pelan sambil berbisik di telinga Arumi yang ditutupi selimut.
Arumi memejamkan mata nya dan tak ingin menyahut.
"emmm sudah tidur"ucap Erik pelan yang masih bisa didengar Arumi.
melihat Arumi yang sudah tidur,Erik pun langsung membaring kan tubuh nya di samping Arumi.
Arumi yang masih terjaga,masih bisa melihat Erik dari dalam selimut yang sedang memainkan ponselnya.
Arumi berpikiran, mungkin mas Erik lagi chatingan dengan wanita itu,air mata yang dia tahan kini kembali menetes,dengan perasaan sedih Arumi pun tak sadar tertidur.
pagi-pagi sekali Arumi sudah bangun, seperti biasa Arumi beres-beres di dapur dan membersihkan rumah.
sebelum turun Arumi pun mengambil pakaian kotor dari keranjang untuk direndam.
seperti biasa, sebelum direndam,Arumi selalu memeriksa satu persatu isi kantong baju,takut ada barang yang berharga yang tercuci.
ketika hendak mengangkat ember cucian, Arumi pun melihat jas Erik yang masih tergantung,lalu mengambil nya.
"ini kan jas yang dipakek mas Erik kemarin"ucap Arumi pelan sambil mengambil jas,"cuci sekalian aja"timpal Arumi kembali sambil mencium bau jas,Arumi pun mencium nya beberapa kali seperti nya ini bukan parpum mas Erik,lalu memeriksa jas dan menemukan sebuah rambut.
"rambut siapa ini"ucap Tiwi lirih dan melihat'ke arah Erik yang masih tertidur pulas.
lutut Arumi langsung lemas,hati nya semakin sakit,apa lagi menemukan rambut yang lengket di jas Erik,Arumi memperhatikan rambut tersebut, rambut lumanya panjang, sementara rambut Arumi hanya sebahu dan hitam,tapi rambut ini berwarna kuning sedikit merah, seperti rambut yang sudah lama diwarnai.jelas itu bukan rambut nya.
Arumi pun memutuskan untuk memendam nya dulu dan kembali Pokus ke dapur.
selesai merendam pakaian, Arumi langsung memasak buat sarapan pagi,selagi menunggu masakan nya Mateng Arumi menyapu ruang tamu dan dapur, setelah masakan Mateng Arumi pun langsung menghidangkan nya di meja makan, langkah terakhir selagi menunggu Retno dan Erik turun,Arumi pun memanfaatkan waktu nya untuk mencuci piring kotor.
walaupun hati nya sedang tidak baik-baik saja,Arumi berusaha bersikap tenang dan tak ingin masalah pribadinya di ketahui orang termasuk merahasiakan dari anak nya sendiri.
Retno yang sudah bersiap-siap, lansung turun untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
"pagi ma"sapa Retno kemudian duduk.
"pagi juga sayang"
"ayah belum turun y ma"tanya Retno sambil melihat sekitar
"belum sayang, mungkin bentar lagi"
"ma, Retno makanan duluan ya,takut telat"ucap Retno sambil menunjuk jam di tangan nya.
"iya sayang kamu makan duluan aja,biar mama panggil ayah dulu"ucap Arumi kemudian pergi menaiki anak tangga.
sampai di kamar,Arumi mendapati Erik yang masih di dalam kamar mandi,selagi menunggu Erik keluar,Arumi pun menyiapkan baju nya dan menyiapkan baju yang akan di pakai Erik kerja.
belum juga Erik selesai,Arumi pun duduk dan memainkan ponselnya,sebuah notifikasi pengingat acara muncul di layar handphone Arumi,ternyata pemberitahuan bahwa satu hari lagi Retno ulang tahun.
"anak ku ulang tahun"ucap Arumi senang.
"siapa ulang tahun sayang"ulang Erik yang baru keluar dari kamar mandi.
"besok Retno ulang tahun"sahut Arumi yang masih pokus dengan hp nya,tanpa melihat ke arah Erik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments