Huru Hara Orang Ketiga

Huru Hara Orang Ketiga

Lipstik

Semua ruangan rumah sudah bersih, makanan sudah di sajikan,serta membuat juz jeruk kesukaan Erik.

Hari ini Arumi sengaja mengambil cuti dari pekerjaan nya,demi menyambut kedatangan erik.

Arumi Bekerja disebuah rumah sakit,bagian dokter kandungan,kadang bekerja setengah hari,dan terkadang sampai lembur.

Kebetulan anak nya sudah remajanya jadi Arumi tak begitu repot mengurus rumah dan pekerjaan.

Retno adalah putra satu-satunya Arumi bersama Erik Iskandar.

Hari sudah sore,arumi duduk diruang tamu sambil memain kan handphone nya, menunggu kedatangan putra dan suami nya,Retno memang sering pulang sore karna ada les private diluar sekolah.

"assalamualaikum ma"ucapan salam Retno sambil mengetuk pintu dari luar.

"wa'alaikumussalam"sahut Arumi sambil membuka kan pintu.

"sudah pulang sayang, lansung ganti baju ya,siap ganti baju langsung turun untuk makan"ucap Arumi pada anak tunggal nya itu.

rumah Arumi memang lumanya luas,terdiri dari dua lantai,khusus kamar ada di lantai dua,dan kamar Retno ada di sebelah kiri paling ujung sementara kamar Arumi dan Erik berada di sebelah kanan paling ujung,di tengah-tengah kamar ada ruang belajar dan musholla kecil.

lantai bawah adalah untuk dapur dan ruang tamu,serta Arumi membuat khusus satu kamar tamu di lantai dasar dan unik nya disamping kamar tamu Arumi membuat sebuah ruang perpustakaan kecil.

Erik tak pernah mempermasalahkan seperti apa dekorasi rumah,karna setiap susunan dekorasi yang Arumi buat,hasil nya selalu disukai oleh Erik dan Retno.

"ma,ayah belum pulang"tanya Retno sambil berlalu ke meja makan.

"belum sayang"jawab Arumi singkat dan kembali pokus ke handphone nya.

tak butuh waktu lama Retno yang selesai makan pun lansung masuk kekamar nya.

Erik yang diam-diam masuk ingin memberi kejutan untuk Arumi, perlahan-lahan berjalan ke arah ruang tamu,Erik pun langsung tersenyum mendapati Arumi yang sedang tertidur di sofa sementara tv yang menyala dan handphone yang sudah terjatuh di lantai.

"sayang"panggil Erik dengan lembut kearah Telinga Arumi.

"mas Erik,mas sudah pulang,maaf ya mas Arumi ketiduran''jawab Arumi terbangun sambil mengucek-gucek matanya.

"ini baru sampai"jawab Erik sambil memperlihatkan koper ditangan nya.

"mas belum makan kan, makanan nya sudah dingin Arumi panas kan dulu ya"ucap Arumi yang lansung berdiri ingin kedapur.

"ngk usah sayang,mas mau bersih-bersih dulu,ganti baju,udah bau keringat"jawab sambil mencium ketiak dan kerah baju nya.

"ya sudah kalau gitu ayok kita kekamar"sahut Arumi sambil memegang tangan Erik.

Erik menghidup kan lampu kamar,terlihat bunga mawar di atas meja yang masih segar,ruang kamar yang rapi dan bersih,raugan yang wangi dan suasana malam yang sejuk membuat Erik selalu merindukan rumah.

Erik pun lansung membersihkan diri di kamar mandi, sementara Arumi membereskan pakaian yang ada di dalam koper suaminya, selesai memilah-milah pakaian bersih dan kotor,Arumi pun memasuk kan pakaian kotor ke keranjang cucian.

ketika mengangkat pakaian kotor ke keranjang,tiba-tiba sebuah lipstik terjatuh dari jas milik erik,Arumi pun mengambil nya dari lantai dan memperhatikan model lipstik.

ternyata lipstik itu sama dengan merek lipstik Arumi,Arumi pun lansung ke meja rias nya dan mencari lipstik milik nya.

Arumi menemukan lipstik milik nya masih utuh di tempat"jika lipstik ku disini jadi ini milik siapa"lirih Arumi.

"apa jangan-jangan ini milik perempuan lain"terka Arumi dengan dada yang mulai sesak, berkali-kali Arumi menarik napas,berusaha menahan emosi.

pintu kamar mandi terbuka,Erik yang baru siap mandi pun lansung menghampiri Arumi yang tengah duduk di meja rias.

"sayang,mas sangat merindukan kan mu"ucap Erik sambil memeluk Arumi dari belakang.

Arumi hanya tersenyum,berusaha tenang seperti tak tau apa-apa,Arumi memutuskan untuk memendam kecurigaan nya dulu.

"mas mau makan"tanya Arumi lembut.

"iya sayang,udah lapar, cacing-cacing nya udah demo ni"sahut Erik memegang perutnya sambil nyengir.

Arumi pun langsung Siagap menemani suami nya turun kebawah untuk makan.

"mas"

"emm,kenapa sayang"tanya Erik sambil duduk

"gimana kerjaan mas,apa lancar"tanya Arumi lembut sambil meletakkan sepiring nasi dan lauknya didepan Erik.

"Alhamdulillah lancar"sahut Erik dan mulai menyuap nasinya

"Alhamdulillah,oyaa mas,dari kantor berpa orang yang ditugas kan keluar kota"tanya Arumi kembali dengan wajah tenang

Arumi mulai mencari tau,siapa pemilik lipstik itu,dia berharap kecurigaan nya hanya salah paham,dan berharap lipstik itu milik rekan perempuan nya Erik agar menghilangkan kecurigaan nya.

"ngk banyak kok,cuma tiga orang"sahut Erik tanpa curiga

"OOO...cuma tiga orang"ulang Arumi sambil menuangkan air putih ke gelas.

"kalau yang pergi perempuan kasihan juga ya mas, ninggalin anak sama suami,aduh pasti repot suami nya ngurusin anak"ucap Arumi memancing

"iya juga sih,tapi Alhamdulillah yang pergi semua nya laki-laki"jawab Erik sambil menyuap kan nasi ke mulut nya lagi.

"OOO..jadi ngk ada yang perempuan"ulang Arumi kembali dengan meneguk air putih yang dia pegang.

hati Arumi kembali panas, mengingat lipstik yang jatuh dari jas suaminya sendiri.

"mas,apa mas perlu apa-apa lagi,kalau tidak ada,boleh Arumi tidur duluan"tanya Arumi yang sudah tak sanggup menahan air mata.

"ya sudah kamu tidur duluan,nanti mas nyusul,mas masih mau ngopi"

Arumi pun langsung naik ke atas menuju kamar, pikiran nya bercampur aduk kemana-mana.

bagaimana tidak hancur kalau suami yang selama ini dia cintai dan hormati telah mengkhianati nya dari belakang.

setelah beberapa menit,Arumi pun kembali menenangkan pikiran nya, berusaha memejamkan mata nya untuk tidur,karna besok pagi-pagi sekali Arumi harus bangun memasak untuk anak dan suaminya,baru setelah itu dia akan pergi kerumah sakit.

cuti yang di ambil Arumi cuma satu hari,jadi dia harus kembali bekerja, sementara Erik masih belum kembali ke kamar.

Arumi terbangun dan melihat jam sudah setengah enam,malam ini Arumi memang susah tidur karna itu dia harus bangun lambat, buru-buru Arumi kekamar mandi dan whudu' untuk sholat subuh.

keluar dari kamar mandi, Arumi pun lansung membangun kan suaminya untuk sholat.

"mas,bangun,udah pagi"ucap Arumi membangun kan Erik

"iya sayang,bentar lagi bangun"sahut Erik dengan mata yang masih terpejam.

"cepatan mas,nanti ngk sempat subuhnya"ucap Arumi kembali.

Erik yang ngantuk berat pun berusaha bangun dan mengucek-gucek mata nya yang masih ngantuk.

Arumi yang melihat Erik sudah bangun ,dia pun lansung sholat.

Terpopuler

Comments

Zainuri Wafi

Zainuri Wafi

Masya Allah, cerita nya menarik sekali ,saya suka saya suka

2023-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!