...Pelajaran tersulit yang akan kamu pelajari dalam hidup ini adalah bahwa tidak semua orang mencintai kehaikan yang ada padamu,...
•
•
•
•
"jafira belikan aku minum" suruh Yuni yang tak lain anak dari Pak Yudi dengan istri pertamanya, ibunya menyuruh untuk menjadikan Zafira budaknya, mereka satu kelas tapi beda usia Yuni sudah berumur 15 tahun dalam artian seharusnya ia sudah kelas 3 SMP.
"aku nggak bawa uang mbak" ucap Zafira karena uang saku pemberian ibunya Zafira tabungkan.
"nggak usah bohong, tak bilangin bapakku biar di pukul mau?" ancamnya
"ja-jangan mbak, beneran aku nggak bawa uang lagi"
Plakk
Satu tamparan mendarat di pipi kanan Zafira, kedua teman Zafira pun langsung mendekat karena mereka baru saja dari kantin.
"kenapa to mbak, selalu aja begini sampean gak dikasih uang saku to sama bapak ibuke sampai ngemis gini, harusnya sampean itu berpikir sampean sudah besar sudah jadi mbok mbok an disekolah ini nggak ada malu malunya sama sekali" hujat April dan diangguki oleh Saniya
"kalian itu selalu aja belain dia, aku nggak ada urusan sama kalian aku cuma urusan sama japira"
"Zafira temenku, jadi kamu nakali dia kamu nakali kita juga" ucap Saniya, dia orang sahabat Zafira ini tipe anak yang nggak mau ditindas dan nggak bakal pandang umur kalo soal menghujat balik
.
.
.
.
Singkatnya kini Zafira sudah sampai rumah, karena kakaknya sudah berangkat tadi pagi ke luar Jawa tempatnya bekerja jadi Zafira leluasa menangis didepan ibunya. Biasanya ia malu jika harus menangis didepan kakaknya.
"kenapa, kok nangis?" tanya Bu Nisa sembari menyuapi Alfan dan Zafira mengender dilengannya.
"ditampar mbak Yuni buk, Fira nggak mau beliin minum terus ditampar huhuhu"
"dah nggak papa, ingat nduk tidak semua orang suka dengan kita tidak semua orang pula benci dengan kita jadi suatu saat jadikan pelajaran mengalah bukan berarti kalah karena orang yang mencubit akan lupa kapan ia mencubitnya sedangkan orang yang dicubit tidak akan lupa bahwa ia pernah dicubit"
"gapapa, wes gede gapareng nangis ga isin ta Karo adik e (sudah besar nggak boleh nangis tidak malu kah sama adiknya?)"
"mbak Ira kenapa buk?"
"jatuh, sudah mbak cepet makan sana"
"iya buk"
Tak berbeda dengan Zafira, Saniya menceritakan semuanya kepada ibunya karena mereka bertetangga dan sudah sedari kecil bersama juga jadi Saniya selalu bercerita tentang ia dan Zafira kepada ibunya.
Saniya dididik oleh ayah ibunya agar membantu sesama temannya entah itu Zafira, April dan yang lain.
.
.
.
.
"Ra ibuk mau mandi, adeknya ditungguin dulu ya" teriak Bu Nisa dari arah dapur
"iya bu"
"fan, duduk kalau lihat tv berdiri gitu nanti sakit matanya"
"iya, mau jajan mbak"
"bentar tak ambilkan duduk dulu tapi"
"iyaa"
"nah dek, mbak Ira minta satu boleh?"
"boleh mbak"
Sembari menunggu adeknya Zafira mengerjakan tugas dan mempelajari kembali materi tadi siang.
"Assalamualaikum" salam seseorang dari arah luar
"waalaikumsalam, sebentar" ucap Zafira lantar berjalan membuka pintu
"masuk bude"
"la adek dimana mbak" tamunya memang Bu Ida mama Alfan
"dek, ni lho mamamu" panggil Zafira
"sebentar bude tak panggilkan ibuk" disana ada juga Heri ayahnya Alfan, Zafira seakan canggung bila ada tamu dan ibunya sedang tidak ada ia bingung jika diajak mengobrol.
"la ibuk dimana nduk"
"tadi mandi bude, tapi kayake sudah kok"
Benar saja, Zafira baru akan memanggil ibunya tapi Nisa sudah lebih dulu keluar dan meminta Zafira membuat minuman dan mengambil beberapa suguhan.
"sudah lama to mbak?"
"baru aja mbak, nakal gak buk adek?" tanya bu Ida sembari melirik Alfan
"mama... aku nggak nakal lho"
"tapi cengeng kan, kata ibuke mbak saniya" sambung pak Heri yang kemarin sempat bertemu dengan Bu Retno, ibu Saniya.
"nggak....."
Tak lama Zafira datang membawa nampan berisi minuman dan roti yang dihidangkan didepan mereka, karena dirumah ini duduknya lesehan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Sari elviana
lanjut kak
2023-04-30
1
Sari elviana
sukses buat kakanya
2023-04-29
1
Arraya shiffa
majunya bawa nama ortu ya🫢
2023-04-28
1