Pagi hari nya Alea dan sang papa duduk di kursi meja makan,kini mereka hanya berdua saja yang biasa nya mereka akan bertiga namun entah apa yang membuat sang kakak tidak pulang ke rumah bahkan tidak bisa di hubungi membuat kedua nya diam menatap kursi kosong tersebut.
"Lea cepat makan nak Arga akan datang menjemput mu"ucap papa Alea.
"Ck untuk apa dia datang pa Alea bisa pergi sendiri"ucap Alea malas.
"Nak Arga sekarang sudah jadi suami mu nak"ucap papa Alea di balas dengusan oleh Alea.
"Assalamualaikum"ucap seseorang dari luar membuat kedua nya mengalihkan pandangan mereka ke pintu.
"Cepat buka pintu nya itu pasti nak Arga"suruh papa Alea.
"Iya pa"ucap Alea berdiri dan berjalan ogah-ogahan ke arah pintu dan membuka nya.
"Bapak ngapain pagi-pagi ke rumah saya gak ada kerjaan banget lain kali gak usah datang pak saya masih bisa sendiri kemana pun"ucap Alea ketus.
"Saya juga kalau gak terpaksa menjemput mu juga saya tidak mau"ucap Arga datar.
"Ya sudah bapak pulang lagi deh mengganggu saja"usir Alea.
"Ck papa mu yang meminta saya datang menjemput mu"ucap Arga membuat mata Alea membola sempurna mendengar nya. Untuk apa papa menyuruh lelaki ini menjemput ku,pikir Alea.
"Lea kenapa tamu nya tidak di suruh masuk"ucap papa Alea terdengar.
"Silahkan masuk"ucap Alea ketus dan malas pada Arga.
Arga masuk ke dalam rumah menuju meja makan karna papa Alea duduk di sana.
"Pagi pa"sapa Arga.
"Pagi nak Arga ayo duduk kita makan sama-sama"ajak papa Alea.
"Iya pa"ucap Arga mengangguk.
"Lea ambilkan makanan untuk suami mu nak"suruh papa Alea.
"Papa apaan sih pak Arga mempunyai tangan sendiri jadi ambil sendiri dong lagian pak Arga juga bukan anak kecil"ucap Alea ketus duduk kembali di kursi nya mengisi piring nya dengan nasi juga lauk.
"Lea"ucap papa Alea dengan datar membuat Alea menghela nafas kasar. Dengan kasar ia mengambil piring Arga dan mengisi nya dengan nasi juga lauk dan meletak kan nya di depan Arga.
Papa Alea hanya menghela nafas panjang melihat kelakukan putri bungsu nya yang keras kepala tersebut berbeda dengan putri sulung nya yang penurut dan lemah lembut. Mereka pun akhir nya makan dengan tenang tanpa sepatah apapun keluar dari mulut mereka hingga selesai makan baru lah Arga dan Alea pamit pergi ke kampus.
"Pak bagaimana kalau kita bercerai sekarang"ucap Alea langsung karna ia masih ingin bebas juga impian nya belum tercapai apalagi ia memiliki impian begitu banyak yang menurut nya semua impian nya itu harus ia penuhi.
"Kau mau papa mu serangan jantung di buat nya"ucap Arga datar.
"Ck merepotkan sekali"dengus Alea.
"Kalau tidak begini saja deh pak"ucap Alea kini dengan wajah serius menatap Arga.
"Hmm"dehem Arga yang fokus menyetir.
"Bapak tidak menyukai saya dan saya juga tidak menyukai bapak,apa lagi bapak mengatakan jika bapak sudah memiliki orang yang bapak cintai dan juga calon istri bapak bukan"ucap Alea.
"Nah saya kan tinggal tiga bulan lagi nih biar selesai kuliah dan lulus bagaimana kalau pas di situ saja kita bercerai pak lumayan kan tiga bulan pernikahan bisa lah bercerai papa juga gak akan terkejut di buat nya karna papa tahu kita menikah juga baimana"sambung Alea dengan senyum bangga karna ia mendapatkan solusi yang tepat untuk lepas dari pernikahan tidak masuk akal tersebut.
"Kalau bapak diam bapak setuju,Terimakasih sudah setuju pak setelah ini bapak tidak perlu lagi datang ke rumah saya atau menjemput saya anggap saja kita tidak kenal pak atau seperti sebelum nya Ok pak"ucap Alea lagi membuka pintu mobil Arga karna mereka sudah sampai di kampus,ia keluar dari dalam mobil dengan senyum mengembang seperti mendapatkan uang satu karung.
"Aleaa"panggil suara yang tidak asing lagi di telinga Alea membuat langkah nya berhenti dan menatap Arum dan Rio dari arah lain.
"Apaan"tanya Alea pada kedua nya saat mereka sudah di depan nya.
"Kamu baik-baik saja kan"tanya Rio di angguki Alea.
"Kenapa bisa kalian lama sekali turun nya kami sudah lama menunggu di bis tapi kalian belum juga datang akhir nya kami pulang duluan ponsel pak Arga juga tidak bisa di hubungi kau tahu kami berdua sangat khawatir pada takut terjadi sesuatu pada mu di sana"ucap Arum panjang lebar.
"Aku baik-baik saja kami tertinggal karna hujan datang jadi tidak bisa menurun maka nya kami tinggal tapi kami baik-baik saja"jelas Alea membuat kedua nya bernafas lega.
"Oh iya tas milik ku di mana"tanya Alea.
"Di rumah ku nanti kalau pulang kampus aku akan mengantar kan nya"ucap Rio di angguki Alea.
"Kau tidak bertemu dosen bimbingan mu"tanya Alea.
"Astaga aku hampir lupa,aku duluan"ucap Rio bergegas meninggalkan mereka berdua menuju kelas nya karna ia ada kelas pagi.
"Kau benar-benar baik-baik saja"tanya Arum menatap Alea dengan intens.
"Ck kenapa kau jadi tidak percaya begini sih"kesal Alea.
"Aku hanya khawatir pada saja Lea,kau tinggal di sana cuma berdua dengan pak Arga mana tahu terjadi sesuatu"ucap Arum seketika membuat Alea terdiam mendengar nya.
"Kenapa kau diam saja apa tebakan ku benar"tanya Arum.
"Nanti akan aku jelaskan saat pulang dari sini lebih baik sekarang kita ke ruang dosen"ucap Alea menarik tangan Arum ke sana karna mereka memiliki dosen pembimbing yang sama maka nya mereka selalu bersama juga belum lagi dosen itu kadang susah di temui mumpung dia datang tak di sia-sia kan oleh kedua nya untuk mempercapat mereka selesai.
"Selamat pagi pak kami ingin bimbingan dengan bapak"ucap Arum tersenyum tipis setelah mereka ada di depan dosen tersebut.
"Kalian yang sudah membuat janji dengan saya hari ini"tanya dosen itu.
"Benar pak"ucap kedua nya kompak di angguki dosen itu.
"Duduk lah saya akan periksa sebentar"ucap nya.
"Baik pak"ucap Arum mengeluarkan skripsi nya lebih dulu dan memberikan nya pada dosen tersebut.
Satu setengah jam mereka berdua berada di dalam akhir nya selesai hanya tinggal memperbaiki sedikit lagi masalah penelitian yang mereka ambil baru lah mereka akan selesai dan akan langsung mendaftarkan ke sidang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments