Bab 4

"Tetap saja kalian harus menikah atau kami akan arak di kampung ini"jelas bapak lain.

"Tidak ada pilihan lain lagi selain menikah"ucap Arga pada Alea yang membuat mata Alea melotot mendengar nya.

"Saya tidak mau menikah dengan bapak"ucap Alea ketus.

"Kamu pikir saya juga mau menikah dengan mu saya sudah memiliki calon istri yang saya cintai sendiri"jelas Arga.

"Memang nya kau mau di arak keliling desa ini"tanya Arga lagi membuat Alea terdiam mendengar nya.

"Baiklah kita menikah bohongan saja pak"ucap Alea pelan agar bapak-bapak di depan nya tidak mendengar nya namun Arga tidak menyahut.

"Kami akan menikah pak"ucap Arga.

"Kalau begitu ayo kita turun ke rumah bapak kepala desa di sana kalian akan menikah"jelas bapak-bapak itu terpaksa di angguki kedua nya.

Arga dan Alea kembali membongkar tenda itu dan memasuk kan nya ke dalam tas juga yang lain nya baru lah mereka sama-sama turun ke bawah bersama.

"Semoga Arum masih menunggu ku di bawah"gumam Alea ponsel nya mati dan ada di dalam tas.

Tiba di desa Arga dan Alea kini duduk di sofa rumah pak kepala desa sudah ada penghulu juga di sana.

"Boleh saya pinjam kan ponsel sebentar pak"ucap Arga di angguki pak kepala desa segera memberikan ponsel nya tersebut.

Arga menerima nya dan mengetik nomor di sana menghubungi seseorang dan menjelaskan apa tujuan nya setelah selesai kembali mengembalikan ponsel itu.

"Terimakasih pak"ucap Arga di angguki pemilik ponsel itu.

"Mas kawin nya apa nak"tanya kepala desa tersebut pada Arga.

"Ini pak"ucap Arga mengeluarkan cincin yang sudah ia siapkan untuk puja an hati nya tersebut terpaksa ia jadikan mas kawin untuk Alea.

"Wali nikah nya siapa"tanya penghulu itu.

"Sebentar lagi akan tiba di sini pak"ucap Arga di angguki mereka kecuali Alea yang diam saja tidak tahu harus mengatakan apa lagi.

"Memang wali nikah nya siapa pak"tanya Alea pada Arga.

"Papa kamu"ucap Arga membuat Alea terkejut ia bahkan berdiri dari sofa yang ia duduki.

"Bapak ini apa-apa an sih kan aku tadi sudah katakan jika kita menikah bohongan saja kenapa bapak malah menghubungi papa ku"ucap Alea dengan wajah menahan amarah pada Arga. Ia lupa jika sebelum pergi harus mengisi formulir lebih dulu yang pasti nya Arga mendapatkan nomor ponsel papa nya dari sana.

"Menikah bukan main-main"ucap Arga yang mana Alea mendelik di buat nya.

Terserah aja dah setelah ini aku akan meminta cerai dari nya mudah kan,batin Alea.

"Assalamualaikum"suara seseorang dari sana mengucapkan salam membuat mereka menoleh terutama Alea yang begitu mengenal suara itu.

"Papa"panggil Alea membuat orang itu menoleh dan menghela nafas kasar.

"Silahkan masuk pak"ucap kepala desa itu.

"Terimakasih pak"ucap papa Alea masuk ke dalam dan duduk di samping Alea.

Mereka pun menjelaskan apa yang terjadi pada Alea dan Arga kenapa harus menikah di angguki mengerti oleh papa Alea.Setelah itu akhir nya kedua nya di nikahkan oleh penghulu karna ayah Alea sudah datang. Kini Alea dan Arga resmi menjadi pasangan suami istri sah.

"Kalau begitu kami langsung pulang pak"ucap papa Alea.

"Silahkan pak"ucap mereka.

"Maaf atas perbuatan putri dan menantu saya ini pak"ucap papa Alea.

"Sama-sama pak kami hanya menjalankan apa yang menjadi peraturan"jelas kepala desa di angguki mereka.

Setelah itu mereka pun masuk ke dalam mobil milik papa Alea karna saat mereka datang menggunakan bus yang jelas kini telah meninggalkan mereka. Di dalam mobil Alea diam saja sambil memejamkam mata nya karna kepala nya menjadi pusing tak menentu,ia pikir ia akan merasa tenang setelah pergi berkemah karna skripsi nya yang malah membuat hidup nya jauh lebih tidak tenang lagi sekarang.

"Alea"panggil papa Alea melihat ke belakang di mana Alea duduk sedangkan Arga yang menyetir mobil.

"Kenapa pa"tanya Alea.

"Sekarang kamu bukan tanggung jawab papa lagi setelah menikah dengan nak Arga"ucap papa Alea namun Alea tetap diam.

"Untuk nak Arga saya meminta agar Alea tinggal bersama saya dulu hingga ia lulus kuliah"ucap papa Alea pada Arga.

"Iya pa"ucap Arga mengangguk membuat papa Alea lega mendengar nya.

Satu jam berkendara akhir nya mereka tiba di rumah dua lantai milik keluarga Alea,ketiga nya masuk ke dalam rumah tersebut.

"Lea ke kamar dulu pa"ucap Alea di angguki sang papa dan Alea pun langsung pergi ke kamar nya begitu saja. Setelah Alea tak terlihat lagi kini pandangan papa Alea tertuju pada Arga yang duduk di samping nya.

"Nak Arga pasti tahu jika Alea cukup keras kepala tapi ia memiliki hati yang baik,saya titip putri saya pada nak Arga untuk menjaga nya dengan baik juga jangan menyakiti nya"ucap papa Alea membuat Arga terdiam mendengar nya.

"Akan saya usahakan pa"ucap Arga di angguki papa Alea.

"Kalau begitu saya langsung pulang pa besok saya akan ke sini lagi"pamit Arga karna baju nya tidak ada di sini ia ingin membersihkan tubuh nya yang sudah lengket.

"Silahkan nak"ucap papa Alea mengerti.

Arga pun pulang dari kediaman tersebut menuju kediaman orang tua nya,di dalam mobil yang sudah menjemput nya ia diam saja memikirkan bagaimana kedepan nya.

"Tuan kita sudah sampai"ucap supir itu melihat Arga diam saja.

"Iya pak,terimakasih"ucap Arga turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam rumah. Baru saja ia tiba di dalam kamar nya langsung mengisi batre ponse nya yang mati.

Setelah itu ia melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya tak lama ia pun keluar dari sana segera memakai baju nya baru lah ia kembali mendekati ponsel nya dan langsung mengidupkan nya berharap ada pesan dan telpon dari sang pujaan hati yang entah kenapa tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa kabar apapun.

"Huhh kamu kemana sebenar nya aku sangat mengkhawatirkan mu"guman Arga setelah ia mencoba menghubungi kembali namun tetap tidak aktif.

Pandangan nya jatuh pada notif yang terlihat di sana jika kemaren adalah tanggal jadian nya dengan kekasih hati yang ke dua tahun maka dari itu ia menyiapkan cincin berlian yang kini sudah menjadi milik Alea itu untuk melamar sang kekasih hati pas di hari jadian tersebut.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***