Bad Husband

Bad Husband

Pernikahan

Sebuah pernikahan yang di dasari karena hutang. Ardi merupakan seorang yang memiliki banyak hutang pada seorang ketua mafia. Karena tidak sanggup untuk melunasinya, Ardi memutus kan untuk memberikan Seorang gadis bernama Hana yang merupakan anak dari kakak nya. Karena kedua orang tua Hana sudah lama meninggal dan Hana hanya hidup sendiri, Hana pun di bawa Ardi secara paksa ke hadapan Kevin. Lelaki tampan berwatak dingin yang kejam. Namun saat kedua nya bertemu, Hana baru menyadari jika ketua mafia tersebut merupakan mantan kekasih nya dua tahun lalu. Pria yang pernah ia khianati dan kecewa kan dulu. Begitu pun dengan Kevin, yang juga tak kalah terkejut dengan siapa yang ia lihat sekarang ini.

"Jadi ini yang ingin kau beri kan sebagai penutup hutang mu pada ku?," Tanya Kevin dengan menatap Hana dengan tatapan dingin.

"Benar tuan. Tolong terima dia sebagai penutup hutang saya," Ardi bersujud di hadapan Kevin yang sedang duduk di atas kursi kayu.

"Dia anak dari saudara mu yang kau katakan?," Tanya Kevin dengan meletakan kaki nya di atas kepala Ardi.

"Iya tuan. Tolong terima dia sebagai penutup hutang saya. Kau bisa menjual organ nya dan bisa mendapat kan uang berkali lipat dari yang saya hutang nya," Tutur Ardi dengan keadaan masih bersujud di hadapan Kevin.

"Paman, kau menyuruh ku kesini hanya untuk menjual ku sebagai penutup hutang mu?, kenapa kau Setega itu paman," Hana menarik tangan Ardi, namun Ardi malah menghempaskan tangan Hana dengan kasar.

"Hana, tolong paman sekali ini saja," Ucap Ardi dengan mengangkat kepala nya dan melihat ke arah Hana di sebelah nya. Namun anak buah Kevin menyodor kan pistol meminta Ardi untuk kembali bersujud di hadapan Bos nya yaitu Kevin. Ardi pun kembali bersujud.

"Hahahaha... Ternyata tidak salah kalian berdua. Sama-sama penipu dan penyuka uang," Kevin tertawa dengan keras menatap Hana dengan sinis. Hana yang melihat pun hanya terdiam dengan menatap Kevin dengan penuh ketakutan.

"Aku tidak mau paman. Aku mau pergi dari ruang ini." Hana berdiri dan dengan cepat berlari bermaksud keluar dari sebuah gedung gelap yang sangat luas. Namun anak buah Kevin mengejar Hana dan membawa Hana kembali ke hadapan Kevin.

"Lepas kan! lepaskan aku Kevin, ku mohon," Pinta Hana dengan berusaha melepaskan genggaman kuat anak buah Kevin dari kedua tangan nya.

"Kau mau kemana?, kau sudah ku beli. Jika kau keluar, kepala mu bisa terisi ini," Ucap Kevin sembari berdiri dari duduk nya dan menyodor kan sebuah pintol ke kepala Hana. Hana yang melihatpun terdiam ketakutan.

"Ardi, aku akan terima pelunasan hutang mu ini. Sekarang kau bisa pergi dari sini." Kevin menyodor kan sebuah pistol ke leher Hana dengan tawaan.

"Ku mohon paman jangan tinggal kan aku di sini," Lirih Hana dengan penuh ketakutan.

"Maaf kan Paman Hana. Paman harus pergi," Ardi berdiri dan berjalan keluar dari gedung meninggal kan Hana. Hana yang melihat pun hanya bisa menitipkan air mata nya melihat kepergian paman nya yang telah meninggal kan nya bersama Kevin dan anak buah nya di gedung luas yang sangat gelap.

Setelah kepergian Ardi, Kevin membawa Hana masuk ke sebuah kecil. Kevin menarik Hana dengan sangat kasar. Lelaki itu benar-benar terlihat sangat kejam dan tidak berperasaan.

"Ikut aku cepat! Jika kau tidak patuh, aku bisa menembak kepala mu!," Tegas Kevin dengan memegang tangan Hana dan menarik nya dengan kasar.

"Tuan, apa setelah kau kami juga bisa mencoba nya?," Tanya salah satu anak buah Kevin dengan menatap Hana dengan penuh dambaan.

"Tidak. Kalian pergilah. Aku akan mengurusi nya sendirian," Titah Kevin. Anak buah Kevin pun mengiyakan dan keluar dari gedung tersebut.

"Kevin, ku mohon lepaskan aku. Ku mohon," Pinta Hana dengan lirih. Namun Kevin tak mendengar perkataan Hana sama sekali. Kevin terus menarik Hana dan membawa Hana hingga sampai di sebuah ruangan kecil yang terlihat seperti sebuah kamar. Setelah sampai di dalam, Kevin mengunci pintu tersebut.

"Kevin, kau mau apa? jangan mendekati ku!," Teriak Hana berusaha menjauh dari Kevin yang mendekati nya.

"Kau sudah aku beli. Bagaimana bisa aku melepaskan mu," Ucap Kevin dengan seringai nya yang sangat menakut kan.

"Kevin, ku mohon jangan lakukan ini. Lepas kan aku," Hana memohon dengan menitipkan air mata. Kevin yang melihat pun sejenak terdiam memperhatikan kedua mata Hana yang sudah basah membanjiri pipi nya.

"Ingat Kevin. Dia sudah menipu mu." Ucap Kevin di dalam hati nya.

"Kau harus menyenang kan aku malam ini agar aku tidak sia-sia memberikan uang ku pada paman mu." Kevin memegangkan kedua tangan Hana dengan posisi di atas Hana.

"Nikah kan aku malam ini saja agar aku tak berdosa. Ku mohon Kevin, aku tidak ingin menanggung dosa besar hiks hiks," Pinta Hana dengan tangisan. Hana tak punya cara lain selain meminta Kevin menikahi nya.

"Menikahi mu?, hahahaha. Apa kau sudah gila?, aku menikahi seorang penipu seperti mu?," Kevin mendekat kan wajah nya di wajah Hana hingga membuat mereka begitu dekat dan hampir tidak berjarak sama sekali.

"Ku mohon Kevin. Malam ini saja. Jika kau puas, kau bisa menceraikan aku," Ucap Hana dengan air mata yang telah membasahi pipi nya. Kevin yang melihat pun sejenak terdiam dengan memandangi Hana di bawah nya. Kevin menatap kedua mata Hana yang menangis.

"Baik lah. Aku akan menikahi mu malam ini," cetus Kevin sembari turun dari atas Hana.

"Ikut aku sekarang!," Kevin kembali menarik tangan Hana keluar dari gedung dan menaiki mobil.

"Kita mau kemana?," Tanya Hana saat sampai di dalam mobil.

"Ke masjid untuk menikah." Jawab Kevin tanpa melihat ke arah Hana. Hana yang mendengar pun hanya terdiam.

Selang beberapa menit, mereka pun sampai di sebuah masjid dan menikah di dalam masjid tersebut. Sebagai mahar, Kevin hanya memberikan sebuah kalung pada Hana. Hana pun menerima nya. Tanpa berlama-lama, ijab dan Kabul pun telah selesai. Kevin kembali membawa Hana ke dalam mobil. Kali ini Kevin tidak membawa Hana kembali ke gedung gelap tadi, namun Kevin membawa Hana menuju rumah nya. Beberapa menit perjalanan, Mobil pun berhenti tepat di depan sebuah rumah besar.

"Turun lah!," Cetus Kevin saat turun dari mobil. Hana yang mendengar pun ikut turun.

Hana melihat ke depan rumah tersebut. Rumah tersebut terlihat sangat luas dan besar. Walau sangat jauh terpencil dari orang lain, rumah tersebut terlihat sangat mewah dan terawat. Hal tersebut sempat membuat Hana takjub namun ia kembali teringat dengan nasib nya yang entah bagaimana setelah ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!