Alat Sewa.Rahim
"Oh, begitu.”
“Istirahat saja, Nyonya. Anda pasti lelah!”
Setelah kepergian Hara, Maisara pun kembali tertidur.
Maisara tidur cukup nyenyak kali ini dan ketika ia bangun keesokan hari, matahari sudah tinggi. Saat sadar dari kantuknya, ia dalam keadaan memeluk Harlan dan menjadikan pria itu sebagai guling. Awalnya ia sedikit malu dan ragu apakah Harlan menyadarinya atau tidak, mendengarnya bicara atau tidak, tapi akhirnya Ia tidak peduli. Mereka sudah sah menjadi suami istri.
Maisara berdecak kesal, saat melihat jam dinding karena kesiangan. Mau tidak mau ia harus membatalkan pertemuan dan rapat hari itu.
Maisara selesai mengirim pesan pada semua pengurus perkumpulan, agar mereka mau memaklumi gangguan darinya dan membatalkan pertemuan secara sepihak.
Siang hari, Wendi membawa Maisara ke rumah sakit dengan mobil dan sopir pribadinya. Di sana beberapa dokter menangani gadis itu dengan sangat teliti dan baik. Ia puas dengan hasil dari pemeriksaan yang menunjukkan kalau Maisara sangat subur, tubuhnya sehat dan rahimnya cocok bagi calon bayi Harlan.
Akhirnya Maisara tahu kalau dirinya hanya dijadikan alat untuk kepuasan para orang kaya itu. Termasuk ayahnya sendiri, yang dengan sengaja menyetujui dan mengumpankan dirinya.
“Aku puas denganmu, Mai! Kau gadis baik-baik yang pandai menjaga kehormatan, aku tidak salah memilihmu! Walaupun kau pernah menjadi pacar keponakanku!”
Wendi dan Maisara berbincang saat akan pulang, mereka berjalan di koridor menuju lift.
“Jadi, hanya karena ini kau memintaku menikahi anakmu dan tidak sungguh-sungguh menjadi aku sebagai menantumu?” tanya Maisara sambil mengentakkan langkahnya.
Wendi diam, ia sedikit terperangah.
“Ah! Jangan bilang kau tidak perduli apakah anakmu bisa bangun atau tidak?” seru Maisara kesal, sambil memutar bola matanya malas.
“Memangnya kenapa? Apa yang akan kau dapatkan nanti, sepadan dengan apa yang akan kau berikan padaku!”
“Uang, maksudmu?”
“Ya. Aku akan melakukan apa pun demi mendapatkan seorang cucu!”
Rencana bayi tabung yang dilakukan oleh Wendi dan semua tenaga medis kepercayaannya pada Maisara, menggunakan prosedur nomor satu dengan menyuntikkan benih segar yang langsung diambil dari Harlan melalui operasi. Begitu pula pengambilan sel telurnya, asli milik Maisara.
“Kalau Harlan tidak bangun, apa kau pikir aku akan memberikan anakku padamu?”
“Kau harus!”
“Tidak akan, aku lebih baik mengurusnya sendiri dan tidak menjadi bagian dari keluargamu itu lebih baik!”
Maisara pergi setelah berkata seperti itu. Ia kecewa dan muak pada semua yang ada di sekitarnya.
“Apa kau tidak mau mengandung bayi anakku?”
“Bukan itu! Aku hanya tidak menyangka kalau Bibi menginginkan aku hanya untuk memanfaatkan rahimku?”
“Semua Ibu pasti menginginkan anaknya mendapatkan keturunan dari pasangan yang baik, termasuk ibumu!”
“Tapi ibuku tidak akan melakukan hal-hal licik sepertimu, kenapa kau tidak mengatakannya dari awal, kalau kau hanya menginginkan rahimku?”
“Mustahil kau menolak!”
“Kenapa tidak? Aku bukan ibu pengganti bagi anakmu!”
“Orang akan melakukan apa pun demi uang!”
Kali ini, yang dilihat oleh Maisara pada Wendi bukanlah ketulusan, melainkan pertimbangan pada harta dan kekayaan.
“Lalu, Bibi pikir aku mau menyewakan rahimku hanya karena harta? Lupakan! Aku mau menjadi Ibu yang sesungguhnya, dan itu tidak bisa aku dapatkan kalau anakmu tidak bangun!”
“Kau?” kata Wendi, ia memalingkan muka sambil mencibir, “Apa kau tidak tahu kalau perusahaan Ayahmu dalam kebangkrutan dan aku yakin kau tidak akan melepaskan anakku begitu saja, walau dia tidak bangun!”
Maisara mengerutkan keningnya sambil berpikir, ia tidak melihat kenyataan perusahaan ayahnya, seperti yang dikatakan wanita itu dan ia harus menyelidiki kebenarannya.
“Aku tidak peduli!”
Wendi menjadi serba salah, dengan sikap pemberontak yang diperlihatkan Maisara padanya tadi, sungguh di luar dugaan. Ia pikir gadis itu tidak akan berani padanya. Namun, ia melihat hal yang berbeda pada Maisara.
Maisara membiarkan Wendi tertegun karena pembangkangannya.
Apa dia pikir aku tidak akan melawan hanya karena aku menurut saat pernikahan? Kau salah!
$$$$$$$$$$
Sepulang dari rumah sakit, Maisara pergi menemui ayahnya dan mendapatkan rumahnya dalam keadaan sepi. Ia berjalan mengelilingi ruang demi ruang, tapi tak ada seorang pun di dalamnya padahal hari sudah malam. Ia memutuskan untuk menunggu dan tak lama kemudian datanglah rombongan kecil yang terdiri dari ayah, ibu tiri dan saudara sepupunya. Mereka membawa banyak sekali barang belanjaan.
“Ayah!” sapa Maisara sambil menghamburkan diri ke dalam pelukan ayahnya.
Maisara tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Hansan—ayahnya, seolah orang asing yang berada di antara orang asing. Sahida bukanlah ibunya, dan Nella pun bukan anak kandung ayahnya. Bagaimana mungkin semua ini terjadi, tiga orang itu bagaikan sebuah keluarga yang memiliki pertalian darah.
❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Widi Widurai
bapakny dah lama slingkuh itu.. nella paling jg anaknya sama sahida. dia masuk seolah jd karyawan. pas tau belangnya makanya ibu mai cerai.
2024-03-27
2
@💜⃞⃟𝓛 Chipitz
seperti bukan anak kandung si Maisara hanya korban
2023-03-26
5
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
sepertinya, nela adalah anak ayah haya dari hasil perselingkuhannya dengan ibu tiri haya sebelum menikahinya. itu sebabnya nela dirawat oleh adik ayahnya. begitu?
2023-02-10
11