Kekasih Pengkhianat
Maisara tinggal dengan ayah dan ibu tirinya karena terpaksa. Saat perceraian kedua orang tuanya terjadi, ia masih kuliah dan membutuhkan biaya dari sang ayah. Oleh karena itu ia bertahan di sana sampai sekarang.
Ia menerima Sahida dengan baik, karena wanita yang selama ini bekerja sebagai karyawan ayah dan ibunya itu, orang yang baik juga. Biar bagaimanapun, Sahida adalah wanita yang dicintai ayahnya. Dalam rumah itu, mereka bisa saling menghargai sebagai sesama manusia.
Namun, Maisara tidak tahu kenapa sejak saat itu, Nela pun tinggal bersamanya dan menikmati fasilitas mewah rumahnya, sebagai sepupunya.
Sementara Daina--ibu kandung Maisara, tinggal bersama keluarganya di kampung Desade yang cukup jauh dari kota.
Hari yang melelahkan bagi Maisara itu pun akhirnya berlalu, semua terasa berat karena pengkhianatan Roni. Namun, ia berhasil melangkah pasti meski perasaannya begitu putus asa.
Sesampainya di rumah, Maisara menerima ultimatum dari Hansan—ayahnya, yang mendukung agar ia menikahi Harlan. Ia hampir tak percaya, mengapa sang ayah tega menikahkan anaknya dengan lelaki stroke. Ia tahu, calon suaminya itu memiliki kekayaan tak terbatas, dan bila disamakan dengan jumlah tanah, maka hampir seluruh kota adalah miliknya!
Benarkah Harlan kaya? Karena itukah dia menikahkan aku?
Maisara merasa tak berdaya. Pertanyaannya bahkan tidak membutuhkan jawaban.
Untuk apa kekayaan sebenarnya, padahal tanpa kekayaan pun manusia bisa hidup dalam kedamaian asalkan tidak kelaparan.
Keesokan harinya. Maisara telah memakai gaun berwarna putih, dengan desain indah dan mewah kiriman Wendi. Ia terlihat memukau meski dengan riasan tipis yang sederhana. Ia wanita berkulit seputih susu dan bermata sipit, dagu dan hidungnya kecil selaras dengan pipinya yang tirus. Alisnya melengkung seperti bulan sabit, rambut ikalnya disanggul ke atas setelah diuntai sedemikian rupa. Ada hiasan bunga di samping kepala, membuat penampilannya semakin manis saja.
(Saya tidak membuat ilustrasinya ya, silakan bayangkan sendiri deh!)
Demi pernikahan itu keluarga Maisara sudah menerima harta yang sangat banyak.
Pernikahan dilangsungkan di rumah secara sederhana, disaksikan oleh seluruh anggota keluarga dari kedua belah pihak. Namun, yang menyematkan cincin pernikahan adalah Wendi, sang ibu mertua mewakili anak pertamanya.
Di mana pengantin pria?
Tanya beberapa orang di tempat itu, walau mereka tahu tidak akan bisa melihat Harlan semudah itu. Kecuali, ada keajaiban terjadi dan pengantin pria bisa sembuh.
Walaupun, semasa sehat Harlan adalah pria yang luar biasa, tapi melihat kenyataannya sekarang, ia bagai seonggok barang tak berguna. Mungkin saja kekayaannya akan jatuh pada Roni, cucu satu-satunya dari keluarga Mahespati.
Oh, jadi karena itu Nela menyerahkan dirinya pada kekasihku?
Semua orang mencibir, sebab Maisara hanya akan mendapatkan pria tak berdaya sepanjang hidupnya. Meskipun ia kelak akan mendapatkan warisan, kalau Wendi atau Harlan tiada, tapi tidak akan mendapatkan terlalu banyak tanpa adanya seorang anak.
Lalu, bagaimana wanita itu akan dapat keturunan kalau ia menikahi manusia yang tak memiliki jiwa apalagi hati untuk mencintai. Harlan hanyalah manusia yang hidup enggan, mati pun tak bisa.
Setelah acara pernikahan selesai, Maisara langsung diminta untuk tinggal bersama suaminya.
Ia menoleh melihat rumah di mana ia dibesarkan, sebelum menaiki mobil yang akan mengantarnya ke Mension keluarga Mahespati. Ia membawa koper besar berisi beberapa pakaian dan barang-barang pribadinya.
Selama dalam perjalanan, Maisara terus berpikir tentang, bagaimana nasib dirinya ke depan.
Namun, setidaknya Wendy--calon ibu mertuanya tidak jahat, itu saja sudah cukup dan mungkin ia bisa melakukan hobinya.
Membuat cerita dan kartun lalu, menjualnya.
Kata ayah dan ibunya, Maisara harus menjadi istri yang taat, walau ia akan menikahi pria cacat, mungkin akan seperti itu sepanjang hidupnya. Ia juga banyak membaca tentang riwayat stroke yang kebanyakan berujung pada kematian. Namun, Harlan masih muda kalau dilihat dari buku nikah di catatan sipil miliknya.
Bagaimana dia bisa mendapatkan penyakit seperti ini?
Harlan kaya raya, para pengawal dan anak buahnya pun, masih setia walaupun, selama sembilan belas bulan ia hanya berbaring di tempat tidur. Ibunya pun masih terlihat muda karena rambutnya dicat dan memakai riasan tebal. Tidak akan ada yang menyangka jika wanita itu sudah berumur 65 tahun. Bahkan, wanita itu tidak memiliki cucu.
Sesampainya di kediaman pribadi Harlan, Maisara pun tercengang karena tempat itu tidak sama dengan rumah Roni yang pernah ia masuki. Dari sopir ia tahu kalau yang ditinggali Wendi adalah kediaman keluarga besar, sedangkan Harlan tinggal terpisah, dan memiliki vilanya sendiri.
Oh, pantas saja aku tidak pernah bertemu dengannya.
Begitu masuk rumah, Hara—kepala pelayan di rumah itu menyambut kedatangan Maisara dengan antusias. Ia membawa gadis itu langsung ke kamar utama di mana Harlan terbaring setiap harinya.
Maisara hanya menurut saja.
Di sana sudah ada Wendi—ibu mertuanya Wina dan suaminya, Abid. Tiga orang itu duduk di sofa yang ada di dekat tempat tidur Harlan.
Di samping ranjang, ada seorang pria berpakaian putih layaknya dokter, ia berdiri kaku sambil menunduk. Pria itu adalah, perawat yang setia serta dipercaya mengurus Harlan.
“Apa aku harus tidur di sini bersamanya?” tanya Maisara seraya mengerutkan alisnya.
❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Widi Widurai
paling anak bapakny sama sahida. mreka dah hubungan lama
2024-03-27
2
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
la ini aku juga kepooo Maisara
2024-03-13
2
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
kok bisa sakit mendadak gitu ya
2024-03-13
2