Aying terus berjalan menuju pedalaman perbatasan manusia kurcaci, walau disebut manusia kurcaci kurcaci tidak ingin disebut sebagai manusia, Perjalanan yang penuh liku dan jebakan tidak menghentikan langkah Aying, 5 hari berjalan tanpa henti Aying tiba di depan gerbang yang terbuat dari Logam milik ras kurcaci.
"Siapa kamu? Apa tujuanmu kemari?" tanya suara dari dalam tepat setelah Aying berdiri di depan gerbang.
"Aku hanya ingin berkunjung," sahut Aying.
"Heeeeh, mencurigakan," ucap suara dari dalam.
Kriiiiiiiiiiieeeeeeeeet.
Pintu tetap terbuka walau jawaban terakhir tidak mengenakkan buat Aying, apanya yang mencurigakan dirinya hanya ingin berkunjung sekaligus ingin menguasai unsur Logam, apa itu bisa dikatakan mencurigakan pikir Aying mengangkat bahunya sambil berjalan.
"Sudah kubilang, pemikiran mereka berbeda denganmu," ucap Wang.
"Aku tidak peduli," sahut Aying santai dan tidak takut apapun terjadi padanya.
Aying bergegas masuk ke dalam sebelum pintu gerbang kembali di tutup. Baru beberapa langkah melewati gerbang Aying dibuat kagum dengan karya seni yang ada di mana-mana semua terbuat dari logam, hampir semua rumah di sana menggunakan Logam bahkan kendaraan mereka juga terbuat dari Logam.
Ras Kurcaci yang melihat manusia lebih tinggi dari mereka menggertakkan gigi bagi mereka lebih tinggi adalah kesalahan, mereka tidak suka di tempat mereka ada yang lebih tinggi dari mereka, melihat Aying yang jelas berbeda tinggi dari mereka semua siasat siap dikeluarkan oleh mereka secara diam-diam.
"Lebih baik kamu berhati-hati," ucap Wang kembali mengingatkan.
"Tenang saja," sahut Aying yang malah masuk ke dalam sebuah rumah makan.
Di dalam rumah makan ras kurcaci yang ada di dalam mencoba tidak menghiraukan Aying, mereka tidak ingin Aying curiga kalau mereka saat ini sedang merencanakan sesuatu jadi mereka hanya bisa diam.
.
"Permisi, aku mau pesan mantau rasa daging 3, minumannya apa saja terserah," ucap Aying yang disambut senyuman licik para kurcaci di sana.
"Di tunggu," sahut pelayan sambil berjalan ke belakang.
"Apa menurutmu ini saat yang tepat untuk makan," ucap Wang.
"Sangat tepat, lagipula aku sudah beberapa hari tidak makan," sahut Aying.
Tak lama 3 mantou berukuran besar diantarkan ke meja Aying serta arak putih yang dibuat oleh ras kurcaci tdak lupa dihidangkan pelayan,
langsung saja Ayinh memakan mantau di depannya dengan santai tanpa mempedulikan mata yang terus melirik ke arahnya, setelah menggigit habis satu mantau Aying memegangi dadanya.
"Haaaah, haaaaah, apa yang terjadi padaku," ucap Aying.
Klontang.
Kepala Aying terjatuh di atas meja mengenai piring Logam berisi mantou para kurcaci yang melihat Aying sudah tidak sadarkan diri langsung mendekat ke arahnya, salah satu kurcaci menyentuh pipi Aying ingin memastikan apa dia benar-benar tidak sadarkan diri.
"Hahahahaha, di benar-benar tidak sadarkan diri," teriak salah satu kurcaci yang baru memegang pipi Aying.
"Terima kasih Oli karena sudah meracuni mantao itu," sahut lainnya.
"Itu bukan masalah, lagipula aku juga tidak menyukai wanita yang lebih tinggi dan lebih cantik dari ku," ucap pelayan yang mengantarkan makanan Aying.
"Tunggu apa lagi, ayo bawa dia," perintah kurcaci lainnya.
Aying diangkat ke gerobak dan di bawa ke sebuah tempat, melewati gerbang kecil kurcaci yang membawa Aying bergegas menurunkannya.
"Yang Mulia Raja, Raja," teriak salah satu kurcaci yang masih berjaga di samping gerobak Aying.
"Rakyat sial, kenapa kamu berteriak, apa kamu ingin membuatku tuli," sahut Raja kurcaci yang baru ke luar dari dalam istana kecilnya.
"Maaf Raja, kami hanya ingin menyerahkan manusia ini," ucap salah satu kurcaci mewakili lainnya.
"Ahhhhhh, jadi manusia ini yang datang ke tempat kita, aku sengaja meminta penjaga membiarkannya masuk, aku tidak menyangka dia sebodoh itu," sahut Raja kurcaci.
Dari dalam gerobak yang terbuat dari Logam bunyi terus terdengar, Raja kurcaci berjalan ke arah gerobak ingin melihat apa yang membuat suara seperti itu.
"Ada apa? Apa aku di sambut di sini," ucap Aying sambil berbaring santai di dalam gerobak menatap Raja kurcaci yang terkejut.
"Apa yang kalian lakukan!" teriak Raja Kurcaci.
"Dia hidup!" sambung Raja Kurcaci.
"Dia benar-benar sadar," sahut kurcaci lainnya.
"Bukannya dia sudah diracuni," ucap salah satu kurcaci yang ikut berjalan mundur.
"Kalian kenapa mundur, habisi dia wanita lemah itu" teriak Raja kurcaci.
Aying langsung bangun dari gerobak dan berdiri menatap Raja kurcaci, Aying terlihat biasa saja tanpa rasa takut atau apapun pada sang Raja kurcaci yang saat ini ada di depannya dan terlihat sangat marah.
"Apa begini cara kalian menyambut tamu," ucap Aying matanya menatap tajam Raja kurcaci.
"Memangnya kenapa? lagipula dari dulu manusia dan kami ras kurcaci tidak pernah berteman, kamu masuk ke dalam wilayah kami nyawamu milik kami," sahut Raja kurcaci.
"Ahhhhhhh, jadi kalian ingin mengambil nyawaku aku sangat ketakutan sekarang," ucap Aying sambil memperlihatkan ekspresi ketakutan di wajahnya.
"Tapi bohong, aku tidak takut dengan kalian sama sekali, karena kalian yang ingin mencari masalah akan ku kabulkan," sambung Aying.
Melihat Aying yang berjalan semakin mendekat sang Raja kurcaci dan kurcaci lainnya mengeluarkan tombak Logam mereka dan mengarahkannya ke Aying.
"Menjauh dari Raja kami," ucap salah satu kurcaci.
"Oh ya, memangnya apa yang bisa kalian lakukan," sahut Aying.
Aying mengeluarkan elemen air di tangannya dan membentuknya menjadi ujung tombak, para kurcuci yang melihat elemen air di tangan Aying perlahan kembali berjalan mundur.
"Kenapa? Bukannya kalian tadi ingin menyelamatkan Raja kalian," ucap Aying.
Para kurcaci menggelengkan kepala sambil berjalan mundur, Aying yang melihatnya hanya tersenyum dan kembali berjalan ke arah sang Raja yang terdiam tidak tau harus berbuat apa dan mengatakan apa.
"Tunggu, tunggu dulu, bisa kita bicarakan baik-baik, bukannya kamu kemari hanya ingin berkunjung tidak baik jika ada pertumpahan darah di sini," ucap Raja Kurcaci.
"Kamu tidak ingin ada pertumpahan darah di sini, tapi seandainya aku tidak meminum pil anti racun kira-kira apa yang terjadi padaku sekarang," sahut Aying semakin mendekati Raja kurcaci walau dia berjalan mundur.
"Kalau tidak salah ingat bukankah kalian sangat suka membuat gagang tombak dari tulang manusia, bukannya tongkat yang kamu gunakan itu juga dari tulang manusia," ucap Aying.
Raja kurcaci menelan ludah dirinta berpikir dari mana wanita manusia mengetahui tentang itu, sedangkan tidak ada satupun dari manusia yang masuk ke dalam wilayahnya bisa ke luar hidup-hidup.
"Aku tau apa yang kamu pikirkan," ucap Aying.
"Aku beritahu padamu, jika aku meledakkan sinyal panggilan semua manusia yang melihatnya akan datang kemari, kalian semua yang ada di sini tidak akan ada yang hidup lagi," sambung Aying tersenyum jahat.
Raja kurcaci masih terdiam dirinya berpikir di sepanjang jalan terdapat banyak jebakan yang dipasang oleh ras mereka tidak mungkin manusia bisa melewatinya dengan mudah.
"Heeeeeh, aku tau lagi apa yang kamu pikirkan, tenang saja aku datang dengan persiapan, semua jebakan yang ada di sepanjang jalan telah aku bersihkan, kamu tau sendiri apa yang akan terjadi setelah ini bukan," ucap Aying kembali tersenyum penuh kemenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments