Orang Misterius

Wang meminta Aying berjalan memutar ke belakang gunung tulang, di belakang gunung tulang terdapat banyak hewan spiritual inti hati hewan spiritual bisa membantu pelatihan Aying meningkat.

"Berburu inti hati spiritual, Aku tidak memiliki senjata bukannya berburu malah aku yang diburu," ucap Aying.

"Tenang saja aku yakin kamu bisa," sahut Wang.

Tidak memiliki pilihan lain Aying berjalan ke arah belakang gunung Belulang. Sampai di belakang gunung tulang Aying menghentikan langkahnya, Aying bisa merasakan aura hewan spiritual di sekitarnya sangat ganas dan berada di level 3 ke atas.

Seeeeeettttttssssss.

Suara ular yang terdengar di sekitarnya membuat Aying sangat waspada. Tiba-tiba saja dari belakang ular kepala 3 melompat ke arah Aying.

Wheeeeeeeeeeesssss.

Aying yang sudah biasa berhadapan dengan hewan spiritual di kehidupan sebelumnya memiliki refleks yang sangat bagus, setelah semalaman terus melatih cakar Harimau api Aying seketika mengayunkan tangannya mencabik ular yang melompat ke arahnya.

"Apa aku bilang kamu pasti bisa melakukanya," ucap Wang.

"Heeeh, Kalau saja aku tidak memiliki pengalaman seperti ini di kehidupan sebelumnya saat ini aku pasti terbaring di tanah," dalam hati Aying.

"Tunggu apa lagi, serap inti hati Ular kepala tiga itu," ucap Wang.

Aying mengambil inti hati Ular kepala tiga dan langsung menelannya, Aying bergegas menyerap inti hati Ular kepala 3 agar terurai dan menyatu dengan pelatihannya.

"Aku merasa jauh lebih segar," ucap Aying.

"Tentu saja, inti hati sangat bagus untuk tubuh dan bisa meningkatkan pelatihanmu, tidak hanya itu daging dari hewan spiritual juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan energimu," sahut Wang.

"Kebetulan sekali kalau begitu aku sedang lapar, aku masak saja," ucap Aying sambil tersenyum.

Di dalam lautan spiritual Aying Wang menggelengkan kepala, perkataannya memang benar daging hewan spiritual bisa meningkatkan daya tahan tubuh tapi daging hewan spiritual yang di masak mampu menarik hewan spiritual level lebih tinggi.

Baru saja Aying membakar daging Ular kepala tiga semak di sampingnya bergerak cepat, sepasang mata menatapnya dengan tajam bersiap menyerangnya.

Errrrrrrrrrrrrrr.

Dari semak beruang ke luar dan berjalan ke arah Aying, Beruang yang termasuk hewan spiritual level 5 membuat Aying perlahan mundur ke belakang lebih dulu.

"Kamu tidak memberitahuku kalau daging hewan spiritual yang dibakar bisa memanggil hewan spiritual lainnya" ucap Aying pelan.

"Sengaja, biar kamu bisa berlatih," sahut Wang santai.

Errrrrrrrrrrrrrr.

Draaaap draaap draaaap.

Langkah cepat Beruang tanduk satu tidak bisa dihindari Aying. Aying langsung mencengkeram erat leher Beruang yang saat ini tepat di depannya agar tidak bisa menggigitnya.

"Beruang ini berat sekali, tapi aku bukanlah orang lemah, ini hanya Beruang aku pasti bisa menghabisinya," dalam hati Aying.

Arrrrrrrrrkkkkkkhhhhh.

Aying berteriak keras, kedua tangannya yang masih memegang leher Beruang langsung mengangkat Beruang ke atas dan melemparnya.

"Beraninya hewan spiritual sepertimu melukaiku," teriak Aying sambil berjalan ke arah Beruang yang terbaring.

Lemparan Aying yang sangat keras membuat Beruang susah untuk bangun, Aying memanfaatkan posisi Beruang yang terbaring dan langsung menginjak perutnya, Aying membuka kedua telapak tangannya mengeluarkan cakar Harimau api dan mencabik leher Beruang di depannya sampai mati.

"Hahahaha, aku tidak salah memilih orang, Kamu bahkan bisa mengalahkan hewan spiritual level 5," ucap Wang.

"Kamu jangan terlalu senang, perutku terluka cakaran Beruang sialan itu," sahut Aying memegang perutnya yang terluka.

"Kalau begitu simpan saja inti hati Beruang itu, aku akan keluar mengobatimu," ucap Wang.

"Tidak perlu aku bisa sendiri," sahut Aying yang langsung mengeluarkan bahan-bahan herbal yang dibeli sebelumnya.

"Itu semua bahan herbal, apa kamu yakin bisa meracik untuk menyembuhkan lukamu?" tanya Wang.

"Itu mudah bagiku," sahut Aying.

Aying yang mengambil daun seranggi dan telur semut dilumatkan menjadi satu, setelah hancur Aying langsung menaruhnya di bagian perutnya yang terluka.

"Aku tidak menyangka kamu tau tentang racik-meracik, apa kamu bisa membuat pil dan ramuan?" tanya Wang.

"Tentu saja bisa, tapi bahan yang dibutuhkan sangat banyak. Untuk membuat Pil sendiri harus memiliki tungku dan api ajaib," ucap Aying.

"Kalau begitu kenapa kamu tidak membelinya?" tanya Wang penuh semangat.

"Itu semua mahal, dari mana aku bisa mendapatkan kepingan emas," sahut Aying.

"Apa kamu lupa kalau inti hati hewan spiritual bisa dilelang, kamu hanya tinggal berburu untuk mendapatkan inti hati hewan spiritual level yang lebih tinggi," ucap Wang.

"Bukannya kamu guruku, sepertinya kamu sangat ingin aku mati," sahut Aying menggelengkan kepalanya.

Aying yang merasa lukanya sudah sedikit mengering bergegas menelan inti hati Beruang yang sudah dibunuhnya, Aying langsung menyerapnya dan membuat tingkat pelatihannya naik sedikit demi sedikit.

"Jujur saja aku terus berpikir kenapa kamu mau menjadikanku murid mu, padahal kamu seharusnya tau di dunia ini yang lebih kuat dariku masih banyak," ucap Aying yang baru membuka matanya.

"Kalau begitu aku juga akan sedikit jujur padamu, aku menjadikanmu murid karena membutuhkan sesuatu darimu nantinya," sahut Wang.

"Apa?" tanya Aying.

"Nanti aku pasti akan memberitahumu," ucap Wang.

"Haaaaah, terserah saja, aku mau berlatih," sahut Aying sambil berdiri.

Aying berdiri di depan sebuah pohon besar di depannya dan menarik nafas perlahan, Aying memasang kuda-kudanya sebelum memukul pohon di depannya bertubi-tubi.

Hiyak, hiyak, hiyak.

Aying terus berteriak mengeluarkan seluruh tenaganya memukul pohon di depannya, tanpa Aying sadari setiap gerakannya di perhatikan oleh seseorang dari kejauhan.

"Anak muda, gerakan mu mengingatkanku dengan seseorang," ucap suara yang tiba-tiba muncul.

"Kamu siapa," sahut Aying tanpa menolehkan kepalanya.

"Dia berada di tingkat langit, kamu berhati-hatilah," ucap Wang mengingatkan Aying agar tidak salah langkah.

"Aku akan memperkenalkan diriku, namaku Pan aku berasal dari Klan Saga," sahut pria yang berdiri di belakang Aying.

Mendengar kata Saga Aying memutar badannya, Klan nya sudah habis tanpa sisa siapa yang sangat berani menggunakan nama Klan nya pikir Aying.

"Aku tau kekuatanmu jauh di atas ku, tapi kamu mencari masalah dengan orang yang salah," teriak Aying.

Aying terus mengayunkan tangannya menyerang pria yang saat ini di depannya, pria itu tidak membalas satupun serangan Aying dan hanya terus menghindarinya.

"Ternyata benar," ucap pria itu memasang senyum tipis sambil menatap Aying.

"Ambillah ini, suatu hari nanti kita akan bertemu lagi," sambung pria itu yang langsung melempar sebuah pedang ke arah Aying dan pergi begitu saja.

Aying yang menangkap pedang dari pria tadi terdiam membisu, yang dipegangnya saat ini bernama pedang dunia arwah, pedang itu adalah pedang miliknya di kehidupan sebelumnya pedang itu juga yang digunakannya untuk bunuh diri.

Hooooooooooeeeeeer.

"Kamu, apa yang kamu lakukan tingkat pelatihannya jauh di atasmu kenapa kamu menyerangnya," ucap Wang yang keluar dari tubuh Aying.

"Pedang itu," sambung Wang.

"Ini pedang milikku," ucap Aying.

"Apa kamu mengenal orang tadi, kenapa dia membawakan pedangmu?" tanya Wang.

"Tidak tau, sepertinya jauh lebih rumit dari yang aku perkirakan," ucap Aying.

Yang Aying tau Klan nya dibantai oleh puluhan kelompok pembunuh bayaran. Aying merasa sangat bingung siapa orang tadi dan kenapa dia mengaku dari Klan Saga miliknya bahkan memberikan pedang miliknya di kehidupan sebelumnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!