BAB 5. kedatangan Arga

"Nindi ... Tata!" teriak Milea setelah sampai di ruko tempat Milea jualan roti.

Baru membuka pintu masuk aroma wangi roti sudah tercium di hidung Milea.

"Kak Lea!"

"Kak Lea aku kangen,"

Suara Nindi dan Tata bersamaan, dan langsung memeluk Milea.

"Bagaimana toko tetap lancar?" tanya Milea pada Nindi dan Tia setelah melerai pelukannya.

"Aman kak, tetap lancar." Nindi menjawab seraya mengangkat kedua ibu jari.

"Good," jawab Milea yang kemudian langsung menuju dapur tempat pembuatan roti.

Sebagai anak mandiri, dan selalu mendapat belas kasih yang beda dari orang tuanya, membuat Milea harus miliki penghasilan sendiri.

Sudah lima tahun lamanya Milea menyewa tempat ini dan jualan roti di sini, dibantu dua temannya bernama Nindi dan Ayu, awalnya Milea hanya kasihan sama mereka karena tidak miliki pekerjaan, tapi semakin kesini mereka betah kerja bareng bersamanya, dan ahirnya tetap bertahan sampai sekarang.

Penghasilan yang Milea dapat selama ini ya dari jualan roti, meski ayahnya dulu seorang pengusaha dan sampai sekarang pun juga masih, tapi tidak pernah memberi Milea uang, karena ibu tirinya yang menghandle uang Ayahnya.

Namun apa kah ayahnya Milea peduli, jawabannya tidak! dan Milea tidak menuntut itu, ia dibiarkan miliki usaha sendiri tanpa ayahnya ikut campur saja sudah bersyukur.

Milea terus bersemangat untuk masa depannya yang tidak ingin merepotkan ayahnya lagi.

Seperti sekarang ini Milea membuat adonan roti dengan semangat, meski dua temannya juga bisa, tapi adonan pembuatan Milea itu beda, rasanya lebih lezat bila dinikmati.

Sementara Nindi sedari tadi tugasnya untuk melayani pembeli, kadang juga harus delivery, karena sekarang ini pembeli sudah cukup ramai, dan Milea mensyukuri itu.

Terus beraktivitas tidak terasa sudah tiba siang hari, Milea masih terus mengurusi roti-roti nya di dapur.

Nindi yang baru saja selesai melayani pembeli tiba-tiba melihat anak muda datang masih menggunakan seragam sekolah SMA.

"Eh, ada si tampan," sapanya seraya tersenyum.

"Kak Lea nya ada?" tanya pria muda itu seraya menengok ke dalam yang saat ini masih berdiri di ambang pintu.

"Ada, sebentar aku panggilkan." Nindi berjalan masuk ke dapur menemui Milea.

"Kak Lea itu ada Arga yang mencari Kak Lea," ucap Nindi seraya mengambil alih pekerjaan Milea saat ini.

"Arga di sini," ulang Milea, yang langsung mendapat anggukan cepat Nindi.

Milea langsung berjalan keluar menuju ke depan, dan ternyata adik laki-lakinya benar ada di sini, terlihat dari postur tubuhnya yang tinggi dan masih menggunakan seragam sekolah, yang saat ini berdiri memunggunginya.

"Arga?" sapa Milea yang saat ini sudah berdiri tepat di belakang Arga.

Perlahan Arga membalikan badan, dan sekita Milea bisa melihat wajah tampan adiknya itu.

Arga tersenyum manis, melihat itu hati Milea juga merasa kedamaian.

"Kamu ke sini? Kenapa tidak pulang dulu berganti pakaian," ucap perhatian Milea seraya mengusap lengan Arga.

"Kelamaan Kak, sudah keburu kangen sama Kak Lea," ucap sembarang Arga yang membuat keduanya tertawa.

Arga memang sosok yang suka becanda jadi Milea sudah biasa dengan kata-kata Arga, kadang bila tidak tahu ucapan manis Arga buat Milea benar-benar membuat orang lain salah paham, padahal mereka kakak beradik.

"Aku lapar, Kak Lea mau menemani aku makan siang?" tanya Arga seraya menatap Milea.

Arga tahu meski sedari tadi Milea terus tersenyum tapi dari mata Milea, Arga bisa melihat kesedihan wanita itu.

Aku tidak akan biarkan ada orang lain yang melukaimu Kak, aku akan berdiri di garda terdepan bila ada yang menyakitimu, batin Arga dengan tangan terkepal.

"Baik Kakak temani makan siang, karena kebetulan Kakak juga belum makan," ucap Milea sembari tersenyum.

Milea dan Arga kemudian berjalan menuju ruko sebelah yang hanya dibatasi lima ruko sudah sampai di warung makan soto.

Milea dan Arga biasa makan bersama di tempat ini, sampainya di dalam, Milea memesan dua mangkuk soto di makan di tempat, dan dua mangkuk sotonya lagi diantar ke ruko rotinya, meminta penjual soto untuk mengantar.

Setelah menunggu lima menit soto pesanan Milea sudah jadi, baru saja di letakkan di atas mejanya, aroma wangi soto langsung tercium, Milea memeras jeruk nipis di campur dengan soto, beserta kecap dan saus.

"Ayo makan?" ajak Milea pada Arga, Arga pun melakukan hal sama yang dilakukan Milea, memeras jeruk nipis, kecap dan saus.

Selama makan, Arga terus memandangi Milea, Kakaknya benar-benar terlihat baik-baik saja, tidak menunjukan kesedihan sama sekali.

Ap kak Lea betah tinggal di sana? Kenapa Kaka Lea tidak bercerita apa pun masalah di sana sama aku? Ayo lah Kak bicara saja, karena aku tahu kakak sedang sedih, batin Arga yang terus bertanya-tanya saat menyuap makanan.

Milea tahu bahwa Arga saat ini sedang menatapnya, namun ia lebih milih fokus makan dari pada ketahuan bila saat ini dirinya sedang akting baik-baik saja.

Karena Milea tidak mungkin mengeluh di depan adiknya sendiri.

Setelah makan siang selesai, Milea ingin membayar tagihannya, namun dicegah sama Arga, dengan alasan Arga ingin mentraktir Milea dan dua teman Milea.

Milea tidak bisa menolak, karena Arga langsung memberikan uang ratusan ribu pada ibu penjual soto, dan langsung mengajak Milea pergi dari tempat itu.

Di seberang jalan raya itu ada taman yang luas, jadi berjualan di area sini itu sangat strategis, karena banyak pengunjung taman yang juga akan membeli roti untuk di makan saat duduk di bangku taman.

Dan Arga ingin mengajak Milea duduk bersantai di taman itu.

Agar menggenggam tangan Milea saat penyebrangan jalan, dan setelah melewati jalan, Arga merangkul pundak Milea, tinggi Milea yang hanya sebahu Arga memudahkan Arga untuk merangkul Milea.

Sampai di bangku, Arga menyentuh dua pundak Milea dan meminta Milea untuk duduk.

Kemudian di susul olehnya yang duduk di sebelah Milea.

Hening.

Tidak ada yang buka suara, hanya suara kendaraan yang lalu lalang dan hembusan angin yang sejuk.

"Sepi di rumah tidak ada Kak Lea," ucap Arga setelah lama terdiam, menatap lurus ke depan.

Milea menyentuh pundak Arga."Kak Lea juga kesepian tidak bertemu Arga lagi, tapi kita harus jalani ini semua," hibur Milea yang tidak ingin Arga bersedih.

Arga adalah adik yang paling dekat dengannya, yang paling tahu perasaannya.

"Kak Lea tidak betah kan tinggal di sana?" tanya Arga seraya menoleh menatap wajah Milea. "Jangan bohong kak."

Milea langsung memeluk pundak Arga. "Jangan khawatir tentang Kakak, kamu cukup beri Kakak dukungan, karena kamu tahu alasan kakak tinggal di sana," ucap Milea seraya ingin menangis namun ia tahan.

Episodes
1 BAB 1. Dijadikan penebus hutang.
2 BAB 3. Kuat sampai kapan.
3 BAB 4. Hanya dikerjai.
4 BAB 5. kedatangan Arga
5 BAB 6. Gara-gara Sekertaris Alan.
6 BAB 7. Kemping.
7 BAB 8. Sesak sakit jadi satu.
8 BAB 9. Menyusun rencana.
9 BAB 10. Pernah dikhianati.
10 BAB 11. Bertengkar.
11 BAB 12. Mengancam.
12 BAB 13. Menjalankan perintah Leonardo.
13 BAB 14. Gagal dan marah.
14 BAB 15. Meriang.
15 BAB 16. Rekaman CCTV
16 BAB 17. Takut salah lihat.
17 BAB 18 Rencana baru.
18 BAB 19. Sepuluh gadis calon istri
19 BAB 20. Tidak bisa menolak.
20 BAB 21. Serakah.
21 BAB 22. Menangis sedih.
22 BAB 23. Musik rock.
23 BAB 24. Hari pernikahan.
24 BAB 25. dari pembantu berganti Nyonya.
25 BAB 26. Perubahan sikap.
26 BAB 27. Nyamuk Dewa penolong.
27 BAB 28. Bisik-bisik.
28 BAB 29. Gagal lagi.
29 BAB 30. Batuk sialan.
30 BAB 31. Adik dan Kakak.
31 BAB 32. Diamkan tertawamu!
32 BAB 33. Pelan-pelan makannya.
33 BAB 34. kedatangan pelanggan baru.
34 BAB 35. Curhatan Arga.
35 BAB 36. Mau balas dendam.
36 BAB. 37. Tubuh sixpack.
37 BAB 38. Hanya mau diantar sampai kantor.
38 BAB 39. Pemandangan langka.
39 BAB 40. Datang bulan. (menstruasi)
40 BAB 41. Kekasih ideal.
41 BAB 42. Foto mengguncang hati.
42 BAB 43. Membakar hati Milea.
43 BAB 44. Mengambil ciuman pertama.
44 BAB 45. Seperti drakula.
45 BAB 46. Curhat cinta.
46 BAB 47. Kumbang masuk kamar.
47 BAB 48. Perintah konyol Leonardo.
48 BAB 49. Hadiah mana hadiah.
49 BAB 50. Merebut roti.
50 BAB 51. Sampai eskrim jatuh.
51 BAB 52. Usaha Suci.
52 BAB 53.Tanda tangan gagal lagi dan gagal lagi.
53 BAB 54. Melapor gagal menggoda.
54 BAB 55. Mengaku cinta di dalam kls.
55 BAB 56. Pantatnya sakit.
56 BAB 57. Debat memilih dokter.
57 BAB 58. Kekeh mau memeriksanya.
58 BAB 59. Pencurian sepeda motor.
59 BAB 60. Menghajar empat penjahat.
60 BAB 61. Undangan makan malam.
61 BAB 62. Banyak diam.
62 BAB 63. Sindiran pagi.
63 BAB 64. Nge-gym.
64 BAB 65 .Milea bakery.
65 BAB 66. Milea tampil beda.
66 BAB 67. Pamer tangannya di perban.
67 BAB 68. wanita gigih.
68 BAB 69. Nonton film Drakor.
69 BAB 70. Pura-pura takut.
70 BAB 71. Aroma dua parfum.
71 BAB 72. Mengunjungi Ayah sakit.
72 BAB 73. Itu Mele ku.
73 BAB 74. Tertawa bersama.
74 BAB 75. Dia bisa sakit juga.
75 BAB. 76. Menertawai Ibu Alenta.
76 BAB 77. Cemburu? Tidak!
77 BAB 78. Milea istriku.
78 BAB 79. Sisi berat jadi istri Leonardo.
79 BAB 80. Milea jatuh.
80 BAB 81. Milea diperiksa dokter.
81 BAB 82. Pengakuan.
82 BAB 83. Istri seutuhnya.
83 BAB 84. Belum mendapat restu ibu.
84 BAB 85. Tepung cinta.
85 BAB 86. Ikut andil dalam penyebab perpisahan itu.
86 BAB 87. Ingin ikut.
87 BAB 88. Pemain musik biola.
88 BAB 89. Sudah move on.
89 BAB 90. Tugas nanti malam.
90 BAB 91. Kabar bahagia.
91 BAB 92. Milea dan Kharisma.
92 BAB 93. Arga dan Bella.
93 BAB 94. Keluarga Milea berkunjung.
94 BAB 95. Ada yang cemburu.
95 BAB 96. Usaha terakhir Kharisma.
96 BAB 97. Restu ibu.
97 BAB 98. Kamar bayi.
98 BAB 99. Khawatir.
99 BAB 100. Mengharukan.
100 Boleh mampir ya...
101 Promo nofel baru.
102 HANYA INSAN BIASA
103 Buku Diary Rafatar
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Dijadikan penebus hutang.
2
BAB 3. Kuat sampai kapan.
3
BAB 4. Hanya dikerjai.
4
BAB 5. kedatangan Arga
5
BAB 6. Gara-gara Sekertaris Alan.
6
BAB 7. Kemping.
7
BAB 8. Sesak sakit jadi satu.
8
BAB 9. Menyusun rencana.
9
BAB 10. Pernah dikhianati.
10
BAB 11. Bertengkar.
11
BAB 12. Mengancam.
12
BAB 13. Menjalankan perintah Leonardo.
13
BAB 14. Gagal dan marah.
14
BAB 15. Meriang.
15
BAB 16. Rekaman CCTV
16
BAB 17. Takut salah lihat.
17
BAB 18 Rencana baru.
18
BAB 19. Sepuluh gadis calon istri
19
BAB 20. Tidak bisa menolak.
20
BAB 21. Serakah.
21
BAB 22. Menangis sedih.
22
BAB 23. Musik rock.
23
BAB 24. Hari pernikahan.
24
BAB 25. dari pembantu berganti Nyonya.
25
BAB 26. Perubahan sikap.
26
BAB 27. Nyamuk Dewa penolong.
27
BAB 28. Bisik-bisik.
28
BAB 29. Gagal lagi.
29
BAB 30. Batuk sialan.
30
BAB 31. Adik dan Kakak.
31
BAB 32. Diamkan tertawamu!
32
BAB 33. Pelan-pelan makannya.
33
BAB 34. kedatangan pelanggan baru.
34
BAB 35. Curhatan Arga.
35
BAB 36. Mau balas dendam.
36
BAB. 37. Tubuh sixpack.
37
BAB 38. Hanya mau diantar sampai kantor.
38
BAB 39. Pemandangan langka.
39
BAB 40. Datang bulan. (menstruasi)
40
BAB 41. Kekasih ideal.
41
BAB 42. Foto mengguncang hati.
42
BAB 43. Membakar hati Milea.
43
BAB 44. Mengambil ciuman pertama.
44
BAB 45. Seperti drakula.
45
BAB 46. Curhat cinta.
46
BAB 47. Kumbang masuk kamar.
47
BAB 48. Perintah konyol Leonardo.
48
BAB 49. Hadiah mana hadiah.
49
BAB 50. Merebut roti.
50
BAB 51. Sampai eskrim jatuh.
51
BAB 52. Usaha Suci.
52
BAB 53.Tanda tangan gagal lagi dan gagal lagi.
53
BAB 54. Melapor gagal menggoda.
54
BAB 55. Mengaku cinta di dalam kls.
55
BAB 56. Pantatnya sakit.
56
BAB 57. Debat memilih dokter.
57
BAB 58. Kekeh mau memeriksanya.
58
BAB 59. Pencurian sepeda motor.
59
BAB 60. Menghajar empat penjahat.
60
BAB 61. Undangan makan malam.
61
BAB 62. Banyak diam.
62
BAB 63. Sindiran pagi.
63
BAB 64. Nge-gym.
64
BAB 65 .Milea bakery.
65
BAB 66. Milea tampil beda.
66
BAB 67. Pamer tangannya di perban.
67
BAB 68. wanita gigih.
68
BAB 69. Nonton film Drakor.
69
BAB 70. Pura-pura takut.
70
BAB 71. Aroma dua parfum.
71
BAB 72. Mengunjungi Ayah sakit.
72
BAB 73. Itu Mele ku.
73
BAB 74. Tertawa bersama.
74
BAB 75. Dia bisa sakit juga.
75
BAB. 76. Menertawai Ibu Alenta.
76
BAB 77. Cemburu? Tidak!
77
BAB 78. Milea istriku.
78
BAB 79. Sisi berat jadi istri Leonardo.
79
BAB 80. Milea jatuh.
80
BAB 81. Milea diperiksa dokter.
81
BAB 82. Pengakuan.
82
BAB 83. Istri seutuhnya.
83
BAB 84. Belum mendapat restu ibu.
84
BAB 85. Tepung cinta.
85
BAB 86. Ikut andil dalam penyebab perpisahan itu.
86
BAB 87. Ingin ikut.
87
BAB 88. Pemain musik biola.
88
BAB 89. Sudah move on.
89
BAB 90. Tugas nanti malam.
90
BAB 91. Kabar bahagia.
91
BAB 92. Milea dan Kharisma.
92
BAB 93. Arga dan Bella.
93
BAB 94. Keluarga Milea berkunjung.
94
BAB 95. Ada yang cemburu.
95
BAB 96. Usaha terakhir Kharisma.
96
BAB 97. Restu ibu.
97
BAB 98. Kamar bayi.
98
BAB 99. Khawatir.
99
BAB 100. Mengharukan.
100
Boleh mampir ya...
101
Promo nofel baru.
102
HANYA INSAN BIASA
103
Buku Diary Rafatar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!