BAB 3. Kuat sampai kapan.

Tidak ingin membuat kesalahan, pagi ini sesuai jadwal, Milea sudah bangun dan sudah berdiri di depan kamar Leonardo. Namun tidak berani untuk masuk karena takut menganggu.

Ahirnya Milea memilih kembali ke bawah, membantu pelayan yang lain.

Di kamar utama, Leonardo bangun tidur, diam sebentar lalu menelpon seseorang.

Pak Ahmad memanggil Milea, gadis itu langsung mendekat.

"Tuan Muda sudah bangun, silahkan kamu temui lebih dahulu."

Milea mengangguk cepat lalu berjalan menuju kamar utama.

Milea mengetuk pintu, setelah mendapat perintah untuk masuk, Milea langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

Milea mendekati ranjang yang dimana masih ada Leonardo di atas ranjang tersebut.

Milea menunduk seraya meremat ujung bajunya, Leonardo menghela nafas panjang lalu meneguk air minum di gelas, Milea langsung menerima gelas kosong dengan gelagapan saat Leonardo memberikan kepadanya tiba-tiba.

"Aku mau mandi."

Mandi tinggal mandi, apa hubungannya dengan aku pikir Milea.

Melihat Milea tidak peka, Leonardo kembali membuang nafas panjang. "Siapkan air aku mau mandi!"

Milea langsung terlonjak kaget mendengar suara bentakan Leonardo. Milea langsung berjalan cepat masuk ke dalam kamar mandi, mengisi air hangat di bathtub lalu sedikit mencampur dengan aroma terapi.

Setelah selesai Milea langsung ke luar, namun Milea lagi-lagi tercengang saat melihat Leonardo kembali bertelanjang dada, pria itu dengan wajah dingin langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Milea memegangi dadanya, dengan bergumam ada ya mahluk sempurna seperti Tuan Leonardo. Tubuhnya yang putih bersih seperti selalu perawatan lulur. Milea melirik tangannya yang masih kalah putih.

Milea kemudian melakukan pekerjaannya lagi, merapihkan tempat tidur lebih dulu, setelah itu ia menyiapkan baju kerja.

Di kertas lembaran peraturan kerja, tertulis harus memadukan kostum kerja. Milea bingung, di dalam almari semua jas bewarna hitam, ahirnya Milea mengambil satu set jas, kemudian mengambil kemeja warna krim.

Milea sudah siapkan semua sampai dasi dan kaos kaki.

Milea mau ke luar kamar, karena tidak ingin melihat Leonardo berganti pakaian, namun baru saja ke luar pintu, sudah mendengar namanya di panggil.

"Mile ..." Leonardo berteriak seraya melempar kemeja krim kesembarang arah.

Melihat hal itu Milea tercengang.

Merasa Milea sudah di dekatnya, Leonardo menatap Milea. "Ganti kemejanya aku tidak suka warna itu!"

Tanpa banyk kata, Milea langsung mengambil gantinya, memberi warna biru salah, warna merah salah, warna coklat juga salah. Milea sampai pusing harus gimana bila semua salah, tadi juga warna putih salah, lalu apa yang benar! batin Milea berteriak.

Sementara Leonardo dengan wajah acuh, hatinya tertawa puas sudah mengerjai Milea pagi-pagi.

Yang membuat Milea tidak nyaman, bukan hanya sikap Leonardo yang susah dimengerti, tetapi saat ini pria itu masih telanjang dada, dan hanya memakai handuk kecil yang melilit di pinggangnya.

Milea yang masih sibuk mencoba memilihkan kemeja untuk Leonardo, tiba-tiba tangan pria itu mengambil kemeja sendiri.

Yang langsung membuat Milea kesal, bila bisa mengambil sendiri mengapa tidak dari tadi pikir Milea, ingin marah tapi tidak bisa.

Semua anggota keluarga sarapan.

Leonardo sudah berpakaian rapi ikut sarapan, Milea berdiri tidak jauh dari ruang makan, Milea pikir keluarga ini sangat aneh karena tidak ada keharmonisan, padahal sama saja dengan keluarganya sendiri, Milea tersenyum miris.

Milea baru bisa bernafas lega, setelah Leonardo berangkat kerja.

Milea bisa mengobrol dengan pelayan lainnya sambil bekerja, semua baik terhadap Milea, Pak Ahmad yang selalu mengingatkan Milea untuk makan, Milea yang masih baru merasa malu.

Seharian ini Milea gunakan untuk berkenalan dengan yang lain, meski tidak semua Milea ingat karena begitu banyak yang bekerja di sini.

Milea seperti menemukan keluarga baru.

Tiba malam hari.

Milea sudah menunggu Leonardo pulang, hingga saat ini sudah pukul sembilan malam, tapi pria itu juga belum pulang juga, lelah menunggu akhirnya Milea ketiduran di sofa tunggu khusus untuk para pelayan.

Tepat pukul sepuluh malam, Leonardo sampai rumah, berdiri mematung saat yang menyambut kedatangannya hanya Pak Ahmad kepala pelayan, matanya masih menunggu seseorang namun ternyata yang di tunggu tidak datang.

Wajahnya langsung terlihat marah, saat mendapati Milea pasti lupa. Leonardo langsung melangkah cepat masuk ke dalam. Ternyata Milea tidur di kursi tunggu.

Leonardo membuang nafas kasar melihat Milea yang tidur, Pak Ahmad mau membangunkan, tapi dicegah oleh Leonardo.

Leonardo membiarkan Milea tetap tidur, ahirnya malam ini yang melayani dirinya untuk menyiapkan air buat mandi adalah Pak Ahmad.

Saat Pak Ahmad turun ke lantai satu, setelah dari kamar Leonardo, melihat Milea yang menguap sembari duduk di kursi yang tadi tempat ia tidur.

Pak Ahmad mau lewat saja tanpa mau menyapa Milea, karena ada kerjaan yang harus Pak Ahmad selesaikan.

Namun Milea yang sudah kembali kesadarannya seketika memanggil Pak Ahmad dengan suara gagap.

"Pa-pak Ahmad!" teriak Milea, Pak Ahmad menoleh, namun tetap diam.

"A-apakah Tuan Leonardo su-sudah pulang?" tanya nya lagi dan jelas dari suaranya Milea sangat ketakutan.

"Sudah, tadi saya yang menyiapkan air hangat untuk Tuan Muda mandi."

What! Milea terkejut, sampai tidak terasa berteriak, Pak Ahmad melanjutkan langkahnya menuju dapur.

Sementara Milea saat ini benar-benar dilanda ketakutan, apa lagi mengingat wajah dingin Leonardo, Milea bergidik ngeri.

Milea kau benar-benar ceroboh, bagaiman kalo Tuan Leonardo menghukum mu! Kau bisa apa, dan bagaimana bila Tuan Leonardo mengadu pada ayah, bisa-bisa yang memarahi mu Ayah juga! Aaaaa Milea menjerit dalam hati.

Milea meremat-remat jemarinya, kakinya terasa berat, tapi ia harus menemui Leonardo untuk minta maaf, dengan langkah beratnya ahirnya Milea menaiki tangga menuju lantai tiga tempat para kamar penghuni rumah ini.

Milea terus berdoa dalam hati berharap Leonardo tidak marah atau mau memaafkan keteledorannya yang karena ketiduran.

Jantung Milea makin berdegup kencang karena takut, tangannya sudah terangkat siap mau mengetuk pintu, namun tidak jadi lagi, Milea kembali membaca doa, dan setelah benar-benar siap Milea memejamkan mata sembari mau mengetuk pintu.

Namun bersamaan itu, pintu dibuka oleh Leonardo dan alhasil tangan Milea yang tadi siap mau mengetuk pintu, Leonardo tahan.

Deg! Milea yang memejamkan matanya seketika terbelalak saat merasakan tangannya ditahan hingga tidak jadi mengetuk pintu.

Ya Allah mengapa seram sekali matanya, batin Milea yang melihat mata tajam Leonardo.

Dengan masih menhan tangan Milea, Leonardo mendorong Milea hingga Milea mudur sampai membentur dinding.

Leonardo melepaskan tangan Milea, dan beralih mentonyor kening Milea. "Tidak pecus kerja, apa kamu mau perusahaan ayah kamu kembali aku buat hancur, hem."

Milea langsung menggelengkan kepalanya. "Jangan Tuan, mohon maafkan saya." Milea mengatupkan kedua tangannya di depan dada dengan mata sudah menangis.

Dan dalam hati Leonardo puas sudah membuat Milea ketakutan dengan ancamannya.

Leonardo tidak menjawab kata maaf Milea, dengan seringai tipis pria itu langsung pergi menuju ruang kerjanya.

Dan setelah kepergian Leonardo, Milea baru bisa bernafas lega sembari menyeka air matanya, dan kemudian turun ke bawah menuju kamarnya untuk beristirahat.

Ya Allah semoga aku bisa kuat, kuat sampai kapan tapi, batin Milea sembari terus berjalan.

Terpopuler

Comments

Vitamincyu

Vitamincyu

👍👍✌️

2024-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Dijadikan penebus hutang.
2 BAB 3. Kuat sampai kapan.
3 BAB 4. Hanya dikerjai.
4 BAB 5. kedatangan Arga
5 BAB 6. Gara-gara Sekertaris Alan.
6 BAB 7. Kemping.
7 BAB 8. Sesak sakit jadi satu.
8 BAB 9. Menyusun rencana.
9 BAB 10. Pernah dikhianati.
10 BAB 11. Bertengkar.
11 BAB 12. Mengancam.
12 BAB 13. Menjalankan perintah Leonardo.
13 BAB 14. Gagal dan marah.
14 BAB 15. Meriang.
15 BAB 16. Rekaman CCTV
16 BAB 17. Takut salah lihat.
17 BAB 18 Rencana baru.
18 BAB 19. Sepuluh gadis calon istri
19 BAB 20. Tidak bisa menolak.
20 BAB 21. Serakah.
21 BAB 22. Menangis sedih.
22 BAB 23. Musik rock.
23 BAB 24. Hari pernikahan.
24 BAB 25. dari pembantu berganti Nyonya.
25 BAB 26. Perubahan sikap.
26 BAB 27. Nyamuk Dewa penolong.
27 BAB 28. Bisik-bisik.
28 BAB 29. Gagal lagi.
29 BAB 30. Batuk sialan.
30 BAB 31. Adik dan Kakak.
31 BAB 32. Diamkan tertawamu!
32 BAB 33. Pelan-pelan makannya.
33 BAB 34. kedatangan pelanggan baru.
34 BAB 35. Curhatan Arga.
35 BAB 36. Mau balas dendam.
36 BAB. 37. Tubuh sixpack.
37 BAB 38. Hanya mau diantar sampai kantor.
38 BAB 39. Pemandangan langka.
39 BAB 40. Datang bulan. (menstruasi)
40 BAB 41. Kekasih ideal.
41 BAB 42. Foto mengguncang hati.
42 BAB 43. Membakar hati Milea.
43 BAB 44. Mengambil ciuman pertama.
44 BAB 45. Seperti drakula.
45 BAB 46. Curhat cinta.
46 BAB 47. Kumbang masuk kamar.
47 BAB 48. Perintah konyol Leonardo.
48 BAB 49. Hadiah mana hadiah.
49 BAB 50. Merebut roti.
50 BAB 51. Sampai eskrim jatuh.
51 BAB 52. Usaha Suci.
52 BAB 53.Tanda tangan gagal lagi dan gagal lagi.
53 BAB 54. Melapor gagal menggoda.
54 BAB 55. Mengaku cinta di dalam kls.
55 BAB 56. Pantatnya sakit.
56 BAB 57. Debat memilih dokter.
57 BAB 58. Kekeh mau memeriksanya.
58 BAB 59. Pencurian sepeda motor.
59 BAB 60. Menghajar empat penjahat.
60 BAB 61. Undangan makan malam.
61 BAB 62. Banyak diam.
62 BAB 63. Sindiran pagi.
63 BAB 64. Nge-gym.
64 BAB 65 .Milea bakery.
65 BAB 66. Milea tampil beda.
66 BAB 67. Pamer tangannya di perban.
67 BAB 68. wanita gigih.
68 BAB 69. Nonton film Drakor.
69 BAB 70. Pura-pura takut.
70 BAB 71. Aroma dua parfum.
71 BAB 72. Mengunjungi Ayah sakit.
72 BAB 73. Itu Mele ku.
73 BAB 74. Tertawa bersama.
74 BAB 75. Dia bisa sakit juga.
75 BAB. 76. Menertawai Ibu Alenta.
76 BAB 77. Cemburu? Tidak!
77 BAB 78. Milea istriku.
78 BAB 79. Sisi berat jadi istri Leonardo.
79 BAB 80. Milea jatuh.
80 BAB 81. Milea diperiksa dokter.
81 BAB 82. Pengakuan.
82 BAB 83. Istri seutuhnya.
83 BAB 84. Belum mendapat restu ibu.
84 BAB 85. Tepung cinta.
85 BAB 86. Ikut andil dalam penyebab perpisahan itu.
86 BAB 87. Ingin ikut.
87 BAB 88. Pemain musik biola.
88 BAB 89. Sudah move on.
89 BAB 90. Tugas nanti malam.
90 BAB 91. Kabar bahagia.
91 BAB 92. Milea dan Kharisma.
92 BAB 93. Arga dan Bella.
93 BAB 94. Keluarga Milea berkunjung.
94 BAB 95. Ada yang cemburu.
95 BAB 96. Usaha terakhir Kharisma.
96 BAB 97. Restu ibu.
97 BAB 98. Kamar bayi.
98 BAB 99. Khawatir.
99 BAB 100. Mengharukan.
100 Boleh mampir ya...
101 Promo nofel baru.
102 HANYA INSAN BIASA
103 Buku Diary Rafatar
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Dijadikan penebus hutang.
2
BAB 3. Kuat sampai kapan.
3
BAB 4. Hanya dikerjai.
4
BAB 5. kedatangan Arga
5
BAB 6. Gara-gara Sekertaris Alan.
6
BAB 7. Kemping.
7
BAB 8. Sesak sakit jadi satu.
8
BAB 9. Menyusun rencana.
9
BAB 10. Pernah dikhianati.
10
BAB 11. Bertengkar.
11
BAB 12. Mengancam.
12
BAB 13. Menjalankan perintah Leonardo.
13
BAB 14. Gagal dan marah.
14
BAB 15. Meriang.
15
BAB 16. Rekaman CCTV
16
BAB 17. Takut salah lihat.
17
BAB 18 Rencana baru.
18
BAB 19. Sepuluh gadis calon istri
19
BAB 20. Tidak bisa menolak.
20
BAB 21. Serakah.
21
BAB 22. Menangis sedih.
22
BAB 23. Musik rock.
23
BAB 24. Hari pernikahan.
24
BAB 25. dari pembantu berganti Nyonya.
25
BAB 26. Perubahan sikap.
26
BAB 27. Nyamuk Dewa penolong.
27
BAB 28. Bisik-bisik.
28
BAB 29. Gagal lagi.
29
BAB 30. Batuk sialan.
30
BAB 31. Adik dan Kakak.
31
BAB 32. Diamkan tertawamu!
32
BAB 33. Pelan-pelan makannya.
33
BAB 34. kedatangan pelanggan baru.
34
BAB 35. Curhatan Arga.
35
BAB 36. Mau balas dendam.
36
BAB. 37. Tubuh sixpack.
37
BAB 38. Hanya mau diantar sampai kantor.
38
BAB 39. Pemandangan langka.
39
BAB 40. Datang bulan. (menstruasi)
40
BAB 41. Kekasih ideal.
41
BAB 42. Foto mengguncang hati.
42
BAB 43. Membakar hati Milea.
43
BAB 44. Mengambil ciuman pertama.
44
BAB 45. Seperti drakula.
45
BAB 46. Curhat cinta.
46
BAB 47. Kumbang masuk kamar.
47
BAB 48. Perintah konyol Leonardo.
48
BAB 49. Hadiah mana hadiah.
49
BAB 50. Merebut roti.
50
BAB 51. Sampai eskrim jatuh.
51
BAB 52. Usaha Suci.
52
BAB 53.Tanda tangan gagal lagi dan gagal lagi.
53
BAB 54. Melapor gagal menggoda.
54
BAB 55. Mengaku cinta di dalam kls.
55
BAB 56. Pantatnya sakit.
56
BAB 57. Debat memilih dokter.
57
BAB 58. Kekeh mau memeriksanya.
58
BAB 59. Pencurian sepeda motor.
59
BAB 60. Menghajar empat penjahat.
60
BAB 61. Undangan makan malam.
61
BAB 62. Banyak diam.
62
BAB 63. Sindiran pagi.
63
BAB 64. Nge-gym.
64
BAB 65 .Milea bakery.
65
BAB 66. Milea tampil beda.
66
BAB 67. Pamer tangannya di perban.
67
BAB 68. wanita gigih.
68
BAB 69. Nonton film Drakor.
69
BAB 70. Pura-pura takut.
70
BAB 71. Aroma dua parfum.
71
BAB 72. Mengunjungi Ayah sakit.
72
BAB 73. Itu Mele ku.
73
BAB 74. Tertawa bersama.
74
BAB 75. Dia bisa sakit juga.
75
BAB. 76. Menertawai Ibu Alenta.
76
BAB 77. Cemburu? Tidak!
77
BAB 78. Milea istriku.
78
BAB 79. Sisi berat jadi istri Leonardo.
79
BAB 80. Milea jatuh.
80
BAB 81. Milea diperiksa dokter.
81
BAB 82. Pengakuan.
82
BAB 83. Istri seutuhnya.
83
BAB 84. Belum mendapat restu ibu.
84
BAB 85. Tepung cinta.
85
BAB 86. Ikut andil dalam penyebab perpisahan itu.
86
BAB 87. Ingin ikut.
87
BAB 88. Pemain musik biola.
88
BAB 89. Sudah move on.
89
BAB 90. Tugas nanti malam.
90
BAB 91. Kabar bahagia.
91
BAB 92. Milea dan Kharisma.
92
BAB 93. Arga dan Bella.
93
BAB 94. Keluarga Milea berkunjung.
94
BAB 95. Ada yang cemburu.
95
BAB 96. Usaha terakhir Kharisma.
96
BAB 97. Restu ibu.
97
BAB 98. Kamar bayi.
98
BAB 99. Khawatir.
99
BAB 100. Mengharukan.
100
Boleh mampir ya...
101
Promo nofel baru.
102
HANYA INSAN BIASA
103
Buku Diary Rafatar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!