episode 5

"Dia tidak akan mengigit mu, jika kau diam dan jangan bergerak, dengar kata ku jangan bergerak."ucap Gavriel sambil memeluk Claudia.

"Ehmm."jawab Claudia menurut.

"Berapa lama lagi dia akan disini, aku sudah takut."tanya Claudia ketakutan.

"Selagi kau diam, dia akan segera pergi."jawab Gavriel menenangkan Claudia.

Setelah *nj*ng tersebut pergi, Gavriel masih memeluk Claudia dari belakang tidak melihat kalau hewan tersebut pergi.

"Apa dia akan kembali?."tanya Claudia.

"Siapa."tanya Gavriel juga karena tidak melihat hewan tersebut pergi, dia malah menghayati memeluk Claudia.

Claudia pun melepaskan pelukannya dan mendorong badan Gavriel."Gavriel."panggil claudia.

"Ehhh, maaf Claudia, ku pikir *nj*ng tadi belum pergi."mengelus lehernya.

"Tidak apa apa."

"Claudia, aku hanya ingin tahu, kau akan datang makan malam nanti kan?."

"Aku baru ingat, tadi aku lupa menghubungi mu, kalau hari ini aku harus ke galeri ayahku, jadi aku tidak bisa makan malam bersama mu."

"Sangat merepotkan."ujar Gavriel berkata pelan.

"Apa Gavriel?."

"Eh, bukan apa apa, apa waktu 5 menit pun kau tidak bisa."memohon.

"Ehmm."

"Jangan bilang tidak, hanya 5 menit saja, okey."

"5 menit?."

"Ya, 5 menit."ujar Gavriel.

"Kalau waktu segitu, aku bisa, tapi harus tepat 5 menit, mengerti."ucap Claudia.

"Terima kasih banyak, kalau begitu beri aku tos."memberikan tangannya.

Claudia pun ber tosan dengan Gavriel, lalu Claudia pun pergi ke galeri ayahnya, dia pun melambaikan tangannya kepada Gavriel, Gavriel yang terlihat senyum senyum sendiri karena bisa bersama Claudia.

Malam pun tiba, dimana Gavriel sudah menunggu kedatangan Claudia, dia berdandan tampan agar terlihat baik dimata Claudia, setelah menunggu, Claudia pun datang menggunakan taxi, Gavriel yang menyadari langsung menghampiri claudia.

"Hai."sapa Gavriel.

"Hai."sapa Claudia juga.

"Kupikir kau takkan datang,terima kasih, terima kasih karena kau sudah datang."

"Jadi."ujar Claudia.

"Jadi, kita sudah berkencan."jawab Gavriel.

"Kita hanya punya waktu 5 menit."ucap Claudia sambil menunjukkan waktunya.

"Ya, aku tahu."

"Dan waktunya dimulai dari sekarang."menunjukkan waktu.

"Baiklah, kau sangat teliti rupanya,tunggu."jawab Gavriel.

"Fiuttt...ttttt."panggil Gavriel menggunakan siulan mulut memanggil supir ya.

"Kendaraan mu nona."

"Ini?."tanya Claudia heran, karena memakai kereta seperti di dongeng.

"Sudahlah, naiklah nona, waktu kita hanya 5 menit."

Merekapun naik bersama."Roberts, jalan."perintah Gavriel.

"Baik bos."langsung pergi ke restoran.

"Kita mau kemana?."tanya Claudia.

"Tentunya mengisi perut dulu, dengan makanan yang enak, aku ada rekomendasikan restoran dengan segala jenis makanan, kau pasti akan menyukainya."tersenyum.

"Yaps, restoran ya sudah sampai, silahkan turun nona."ujar Gavriel turun duluan untuk memegangi tangan Claudia yang mau turun.

"Setelah mereka turun."terima kasih Roberts.

"Sama sama bos."langsung pergi.

"Mari masuk, kita sudah tidak punya banyak waktu lagi."masuk kedalam restoran.

"Ini pertama kalinya aku membawa seseorang ke restoran ini."

"Benarkah?."

"Tentu saja, silahkan duduk nona."mempersilahkan.

"Duduk bersama, Claudia terkejut ternyata pelayannya ialah anak buah Gavriel."apa kalian multimedia?."tanya Claudia sambil tersenyum.

"Anak buahnya mengangguk."

"Kau mau makan apa, ala China, Perancis, Inggris?."

"Ehmm, aku mau Inggris."menunjuk makanan yang sudah ditangan anak buahnya.

"Oh Inggris ya, sini letakkan."ucap Gavriel.

"Silahkan dinikmati."ucap anak buahnya.

"Terima kasih banyak."ujar Claudia.

Setelah anak buahnya pergi merekapun menikmati hidangannya.

"Claudia."panggil Gavriel sambil mengunyah makanannya.

"Ya".

"Apakah kau yang membuat semua lukisan di pameran lukisan itu?."memulai topik.

"Ya, kau suka lukisannya?."

"Suka, kupikir lukisannya sangat indah."jawab Gavriel.

"Itu sangat indah, sampai mata tidak berhenti menatapnya."melihat wajah Claudia terpesona.

"Kurasa kau sudah tidak bisa bicara tentang lukisan lagi."ucap Claudia.

"Hah, ahah."mengangguk saja, tidak mendengarkan Claudia berbicara karena dia asik melihat kecantikan Claudia.

"Gavriel."panggil Claudia tidak dibalas.

"Gavriel !!!!."hentak Claudia memukul mejanya.

"Eh, oh ya tagihan ya, waktu kita tinggal empat menit lagi, pelayan tagihan nya","panggil Gavriel"......

"Anak buahnya pun datang sebagai pelayan tersebut."baik bos, apa mau debit atau cash?.

"Cash saja, karena aku tidak punya banyak waktu lagi, nih."langsung memberikan uang ya ke anak buahnya.

"Terima kasih banyak bos."

"Mari Claudia, kita sudah tidak punya banyak waktu, waktu kita tinggal 4 menit lagi."langsung menarik tangan Claudia keluar.

"Makanannya enak, bagaimana dengan makanan penutup ya?."

"Makanan penutup."tanya Gavriel juga sambil memegang pundak Claudia dari belakang.

"Ya, makanan penutupan, aku ingin es krim?."minta claudia tersenyum.

"Es krim?."

"Aku mau es krim."minta Claudia.

"Baiklah, baiklah, fiuttt....ttttt."memanggil supirnya.

"Supirnya pun datang."naiklah, naiklah, kita akan ke toko es-krim ku, kita sudah tidak ada waktu lagi."langsung naik ke kereta.

"Menuju toko es krim."toko es krim mu tadi kau bilang, apa kau juga memiliki toko es krim?.

"Toko ayah ku."ngos ngosan.

"Untunglah tidak macet, kalau macet bisa gawat."

"Kita sudah sampai bos."ujar supirnya."

"Baiklah, silahkan turun nona."Gavriel langsung turun dan memberikan tangannya agar Claudia menggandeng ya.

"Setelah turun."terima kasih banyak Roberts.

"Sama sama bos."langsung pergi kembali.

"Di toko es krim, ternyata penjualnya lagi lagi anak buah Gavriel."kau.

"Ya, dia multi media."jawab Gavriel.

"Kau mau rasa apa claudia, strawberry, coklat, vanilla."

"Ehmmm, aku mau coklat belgia choco chip."

"Hah, coklat belgia choco chip."menatap wajah anak buahnya, merasa takut, tidak akan ada rasa itu.

"Ya aku mau rasa itu, apa ada?."

"Anak buahnya langsung mengambil es krim dari salam kotak freezer ya, tenyata ada."silahkan es krim ya nona.

"Oh, tenyata ada, terima kasih banyak."

"Sama sama bos."ujar anak buahnya sudah menyiapkannya.

"Ternyata setelah jauh-jauh kemari, akhirnya kau dapat apa yang kau mau."ujar Gavriel, padahal tokonya hanya beberapa langkah dari restorannya.

"Merekapun berjalan jalan sambil menikmati es krimnya."ehmm, rasa ini cukup enak juga,aku jadi menyukainya."menjilat es krimnya.

"Oh ya Gavriel, melihat mu seperti ini aku masih tidak percaya kau melakukan pekerjaan yang cukup berbahaya."ucap Claudia.

"Aku tahu.aku pemuda yang baik."tertawa tipis, Claudia pun ikut tertawa.

"Apa kau tak takut?."

"Sebelumnya aku tidak punya kelemahan,jadi aku tak takut, tapi sekarang aku tak tahu."jawab Gavriel tersenyum.

"Oh ya Gavriel apa masih ada kejutan yang lain?."

"Langsung mengelap mulutnya."tentu saja ada."mengambil es krim dari tangan Claudia dan memberikannya kepada anak buahnya yang langsung datang tanpa aba aba.

"Musik."panggil Gavriel.

Pemain musik pun datang dan langsung memainkan musik damainya, Gavriel pun memberikan tangannya untuk mengajak claudia berdansa, Claudia pun menerimanya dan mereka berdansa bersama.

Setelah siap berdansa, ada seorang wanita yang membawakan bunga ke gavriel untuk diberikan kepada claudia, Gavriel pun mengambil bunganya dan gadis tersebut langsung pergi.

"Bunga untuk gadisku."memberikan bunganya kepada Claudia.

"Terima kasih banyak, bunganya sangat indah."tersenyum.

"Tak masalah."

"Setelah ini, ada lagi?."

"Tidak, karena waktu kita sudah habis,kau memintanya hanya 5 menit, jadi waktu kita sudah habis."ujar Gavriel."

"Sial."ucap Claudia.

"Apa kau menyukaiku?."tanya Claudia.

"Tentu saja aku menyukaimu, tadi aku membayar makanan ya dengan cash, mungkin benar aku memang menyukaimu."jawab Gavriel tersenyum.

"Hahahahah, kau sangat lucu."ucap Claudia ikut tertawa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***