Menikmati Malam Minggu

Setelah mengantarkan Sasa sampai tempat tujuan, melihat keberadaan supermarket saat perjalanan pulang ke apartemennya, ia teringat kalau stok makanan instan dan cemilannya telah habis.

Melihat keberadaan supermarket yang tak terlalu ramai, ia memutuskan pergi ke tempat itu untuk berbelanja beberapa makanan instan dan camilan.

“Hari ini aku benar-benar menghabiskan banyak uang hanya untuk belanja.” Seumur hidup baru kali ini Noah menghabiskan uang mencapai puluhan juta dalam sehari, padahal di masa lalu menghabiskan uang sebanyak lima juta dalam sehari sudah membuatnya menyesal selama berhari-hari.

Namun, hari ini bukannya sedih telah menghabiskan banyak uang, ia justru sangat bahagia karena mendapatkan uang hadiah sistem, yang jumlahnya lebih banyak dari yang ia keluarkan untuk berbelanja.

Supermarket yang didatangi Noah menjual semua yang dibutuhkannya, dan tak butuh lama ia telah mendapatkan semua yang diinginkannya. Saat sedang antre untuk membayar barang-barang belanjaannya, ia melihat gadis yang masih memakai seragam SMA sedang kebingungan, dan dari apa yang diperhatikannya ia tahu gadis itu sedang kebingungan mencari keberadaan dompetnya.

“Mbak, satukan saja biaya belanjaan adik ini dengan belanjaanku.” Noah memutuskan membayar sekalian belanjaan gadis SMA yang terlihat lega saat tahu ada seseorang bersedia membayar barang belanjaannya yang tak sedikit.

Wanita yang bekerja di kasir segera menghitung belanjaan Noah, dan setelah di total dengan barang belanjaan gadis SMA, Noah harus mengeluarkan uang sebanyak satu setengah juta untuk membayar seluruh barang belanjaan dirinya sendiri, dan barang belanjaan gadis yang ia tolong.

“Kak, terimakasih sudah mau bayarin belanjaanku! Ehm itu, apa aku boleh minta nomor handphone Kakak supaya nanti bisa balikin uang Kakak?” kata gadis SMA dengan tag nama di seragamnya yang bertuliskan satu kata, Jane.

Melihat cara Jane meminta nomor handphonenya, Noah tak keberatan memberikan nomor handphonenya padanya. “Kamu boleh menyimpan nomor handphoneku tapi tidak perlu mengembalikan uang yang sudah aku gunakan untuk membantumu!”

“Tapi Kak, itu uangnya cukup banyak loh, apa Kakak gak nyesel?” tanya Jane setelah ia menyimpan nomor handphone Noah.

Noah menggelengkan kepalanya, lalu berkata, “Hanya segitu, tak masalah untukku.” Tidak menunggu balasan Jane yang sepertinya ingin menanyakan sesuatu padanya, ia langsung saja pergi menuju mobilnya dan begitu saja pergi meninggalkan parkiran supermarket.

“Pantas saja uang segitu gak masalah untuknya, ternyata mobilnya saja harganya miliaran. Sudah baik, kaya, ganteng lagi, beruntungnya wanita yang kelak menjadi pendamping hidup ka... astaga aku lupa menanyakan namanya!” Jane memukul keningnya sendiri menggunakan telapak tangannya.

“Ah iya, aku punya nomor handphonenya, jadi aku nanti bisa langsung bertanya siapa namanya.” Sambil tersenyum Jane masuk ke mobil miliknya, dan ia menemukan dompet yang sejak tadi dicari di dalam mobilnya. “Dompet keberuntungan, kalau saja kamu gak jatuh, gak mungkin aku ketemu sama cogan,” katanya dan setelahnya ia pergi pergi meninggalkan parkiran supermarket.

...----------------...

Di apartemen Noah

[Selamat Tuan telah menyelesaikan misi acak, bekerja mengantarkan Sasa ke lokasi yang dituju, bekerja memenuhi persediaan makanan instan dan camilan, bekerja membantu seorang gadis menyelesaikan permasalahannya]

[Mendapatkan hadiah acak]

[Uang tunai seratus lima puluh juta rupiah]

[Keterampilan mata tembus pandang]

[Lima ratus poin level]

“Eh, sistem kenapa tiba-tiba muncul misi acak? Memang apa itu misi acak?”

[Misi acak akan muncul tanpa pemberitahuan, dan tak semua yang Tuan lakukan bisa termasuk dalam misi acak]

[Misi acak biasanya akan muncul dan terselesaikan saat Tuan melakukan sesuatu yang sistem anggap sebuah pekerjaan, tapi semua itu harus terjadi tanpa kesengajaan]

Noah mengangguk mengerti. “Lalu apa kamu bisa menjelaskan padaku apa itu keterampilan mata tembus pandang?”

[Keterampilan mata tembus pandang merupakan keterampilan yang membuat Tuan dapat melihat menembus benda padat. Peringatan sistem! Tuan dilarang keras menggunakan keterampilan mata tembus pandang untuk memuaskan keinginan junior Tuan!]

Kalau sudah menyangkut juniornya, Noah lebih mudah mengerti apa itu keterampilan mata tembus pandang.

“Ya... Ya... aku tidak akan menggunakan keterampilan itu untuk sesuatu yang salah, tapi beritahu aku bagaimana cara menggunakan keterampilan ini!”

[Tuan cukup mengatakan aktif, dengan sendirinya ketrampilan mata tembus pandang akan aktif, dan untuk meningkatkan nya, Tuan cukup mengatakan stop]

Ingin mencoba keterampilan mata tembus pandang, Noah mengatakan “Aktif!...” lalu ia mengarahkan pandangan ke tembok di sebelahnya dan segera dia mengatakan “Stop!...” Sesuatu yang tak seharusnya dia lihat, dengan jelas terlihat olehnya.

“Kalau saja tidak ada larangan dari sistem, aku tidak akan menolak keindahan pemandangan di sebelah.” Apartemen sebelah adalah milik dua mahasiswi, dan apa yang sesaat dilihatnya menunjukkan kalau kedua wanita itu tak lurus lagi.

“Disaat ada pria jomblo sepertiku, mereka justru menyukai aktivitas sesama.” Untuk membuang pikiran kotornya, Noah memutuskan mandi dan setelahnya ia akan pergi makan malam di luar.

...----------------...

Di parkiran apartemen.

Noah membuka lebar kedua matanya saat tak lagi melihat keberadaan motor matic miliknya di parkiran.

Dia berencana pergi menggunakan motor matic nya, tapi begitu tiba di parkiran motor, ia tak menemukan motor matic nya, melainkan justru menemukan keberadaan motor sport 1000cc berwarna hijau.

“Sistem, apa ini yang dinamakan upgrade dari motor matic menjadi motor sport?” Noah teringat hadiah sistem yang menghadiahkan padanya upgrade motor matic menjadi motor sports, tapi yang dilihatnya bukanlah upgrade, melainkan motor matic nya di tukar dengan motor sport.

[Motor matic Tuan telah di daur ulang dan dengan sedikit tambahan makan jadilah motor sport yang saat ini Tuan lihat]

“Kalau motorku sudah berubah, apa mungkin kunci motor dan surat-surat kepemilikan motorku masih berlaku untuk motorku saat ini?”

[Tuan tenang saja, kunci motor dan surat-surat kepemilikan motor juga telah di upgrade oleh sistem, sehingga Tuan tak perlu ragu jika ingin mengendarai motor yang telah diupgrade oleh sistem]

Mendengarnya, Noah segera mengeluarkan kunci motor dari saku celana dan melihat surat-surat motor di dompetnya. Benar saja, semua telah berubah seperti jenis motor yang saat ini menjadi miliknya.

...----------------...

Noah pergi meninggalkan apartemen miliknya menggunakan motor sport 1000cc yang suaranya menggelegar di sepanjang jalan.

“Malam ini aku benar-benar menjadi pusat perhatian.” Dilihatnya sepanjang jalan banyak orang, terutama para wanita yang mengarahkan pandangan ke ayahnya.

Namun, dikarenakan Noah yang pada dasarnya merupakan orang yang cuek pada keadaan sekitarnya, ia mengabaikan orang-orang yang terus memperhatikannya, dan terus saja melanjutkan perjalanan.

Kebetulan malam ini adalah malam minggu, jadi jalanan malam cukup ramai karena banyak pasangan muda yang keluar menikmati malam.

Bagi Noah yang baru saja kehilangan pasangannya, ia memilih pergi ke tempat yang tidak terlalu ramai, tapi menyuguhkan pemandangan malam yang indah dipandang.

Terus berkeliling, akhirnya ia memutuskan pergi ke tempat makan yang dulu sering dikunjunginya sebelum menjalin hubungan dengan Nancy, dan kebetulan tempat itu tak jauh dari supermarket yang sore tadi didatantinya, dan juga tak begitu jauh dari rumah Sasa.

Sampai di tempat tujuan, baru juga memarkirkan motor dan membuka helmnya, ia melihat keberadaan dua orang yang sebenarnya tak pernah ingin dia lihat. Namun karena sudah terlanjur berhenti dan lagi salah satu dari orang itu melihat ke arahnya, Noah yang tak ingin dianggap pengecut, ia terus melangkahkan kaki mengabaikan keberadaan dua orang yang kini bersama-sama melihat ke arahnya.

Dia benar-benar mengabaikan mereka, dan memilih pergi memesan makanan serta minuman untuk dirinya sendiri.

Saat mencari tempat duduk kosong, tak sengaja pandangan Noah bertemu dengan pandangan wanita yang tidak ia duga juga berada di tempatnya saat ini, dan wanita yang tak lain adalah Sasa langsung memanggil namanya dengan sedikit lantang.

Tidak menemukan tempat kosong, saat mendengar Sasa memanggik dirinya dan lagi ada tempat kosong di sebelahnya, Noah segera melangkahkan kaki mendekati Sasa, tanpa lebih sulur melihat wanita lain yang duduk di sebelah Sasa.

Noah duduk di depan Sasa, bertepatan dengan wanita di sebelah Sasa yang mengangkat wajahnya, setelah beberapa saat yang lalu menunduk karena sibuk dengan layar handphonenya.

Saat keduanya saling bertatapan, Noah hanya tersenyum karena mengenali wanita itu adalah Jane, si gadis SMA. Sedangkan Jane yang melihat keberadaan Noah, ia menoleh ke samping melihat Sasa, dan ia yakin dua orang itu saling mengenal.

“Kak Sasa kenal dengan Kakak ini?” tanya Jane pada Sasa, atau nama sebenarnya adalah Natasya.

“Sudah lama kali dek aku kenal sama Mas Noah. Kenapa, kamu naksir? Sayangnya setauku Mas Noah ini sudah punya pacar, tapi kok malam minggu sendirian saja Mas?” Dari sebelumnya memandang Jane, kini pandangan Sasa tertuju pada Noah.

“Hubungan yang tak bisa dipertahankan pada akhirnya berakhir di tengah jalan.” Noah menjawab pertanyaan Sasa, bertepatan dengan sepasang kekasih baru melintas di dekatnya.

Mendengar itu, Sasa dan Jane tahu kalau hubungan Noah dan kekasihnya baru saja berakhir. Entah kenapa Sasa bahagia mendengar kabar berakhirnya hubungan Noah dengan kekasihnya. Sedangkan Jane, ia bisa melihat kalau Sasa memiliki ketertarikan pada Noah, dan itu membuatnya senang.

Jane senang jika Sasa benar-benar tertarik dengan Noah. Ketertarikan itu menunjukkan kalau Sasa sudah berhasil moveon dari mantan kekasihnya yang dulu ketahuan selingkuh, padahal Sasa sudah membantunya menjadi pria sukses.