Episode 12 Luka Tersembunyi

Tatapan tajam seorang Syanova yang berjalan dari arah yang berlawanan, begitu menusuk hati Orion yang baru keluar dari Ruang OSIS. Bahkan Syanova mendadak memutar langkah, mengubah tujuannya yang hendak menuju perpustakaan, demi tidak berselisih jalan dengan Orion. Jadilah kantin sekolah yang menjadi tujuannya saat ini, padahal Syanova sudah menolak ajakan sahabat-sahabatnya yang lebih suka menghabiskan waktu istirahat dengan jajan di kantin sekolah.

'Syan.. Apa kamu memang sudah tidak mau bertemu aku lagi? Tatapan kamu tidak lagi sama, bahkan kamu menjauh dariku.' Keluh Orion dalam hati, menatap punggung Syanova yang semakin menjauh. Tanpa dia sadari, kalau justru sikapnyalah yang membuat Syanova berubah.

Sejujurnya, Syanova merasa sakit hati dengan perlakuan Orion terhadapnya. Dirinya merasa dipermainkan selama beberapa bulan terakhir ini. Setelah Orion mendekatinya dan membuatnya jatuh cinta, tiba-tiba sikap Orion berubah karena alasan yang tidak jelas. Syanova yang berharap Orion akan menjadi seseorang yang special di hatinya, tentu saja kecewa, karena laki-laki yang disukainya itu ternyata malah mengabaikannya.

'Sudah cukup aku memikirkan Orion terus, dia sudah benar-benar menjaga jarak dan mengabaikanku. Mungkin dia sudah menemukan perempuan terbaik diantara fans-fansnya itu. Aku juga tidak akan mengharapkannya lagi.' Tekad Syanova dalam hati.

Sesampainya di kantin, Syanova langsung disambut Gladys, Iva, Nancy, Disty & Dasya yang sudah duduk mengelilingi sebuah meja berbentuk bulat. Beberapa detik kemudian, Darren yang menenteng beberapa kantong plastik berisi 1 cup puding strawberry, sekotak wafel cokelat dan 1 cup juice mangga, ikut duduk di sebelah Syanova tanpa permisi.

"Aku baru saja mau ke kelas kamu, ternyata kamu kesini." Mendengar perkataan Darren yang disertai senyuman, membuat sahabat-sahabat Syanova saling pandang sambil mengulum senyum.

"Eheeem.." Deheman Iva mengalihkan pandangan Darren, Syanova dan sahabat-sahabatnya. Meskipun Darren yang tengah semangat membuka cup berisi puding strawberry, tetap melanjutkan kegiatannya menyendokkan puding dan menyodorkan nya tepat di depan mulut Syanova.

"Aaaaaa.. " Bukannya membuka mulut, Syanova malah semakin merapatkan mulutnya seraya menggelengkan kepala pelan. Tentu saja hal ini mengundang tawa sahabat-sahabat Syanova.

"Aduh Darren, sok romantis ya.. Pastinya Syanova tidak akan mau disuapi kamu di depan kami. Tapi kalau makan berdua, mungkin Syanova mau disuapi. " Perkataan Gladys yang disertai senyum jahilnya, langsung dihadiahi Syanova dengan pukulan ringan di lengan Gladys. Berbeda dengan Darren yang justru mengulas senyum tampannya.

"Heh.. Enak saja. Ada atau tidak ada kalian pun, aku tidak mau disuapi." Sewot Syanova, membuat sahabat-sahabatnya semakin tertawa renyah.

"Ya sudah, ini dimakan ya Sya.. Tidak akan aku suapi kok." Darren kembali menyunggingkan senyumnya.

"Lho, kamu tidak makan?" Kerutan di kening Syanova dibalas gelengan kepala Darren.

"Aku nanti saja makannya Sya.. Atau kalau boleh, kamu bisa suapi aku Sya.." Ucapan Darren langsung disambut tawa sahabat-sahabat Syanova. Sementara Syanova hanya tersenyum tipis seraya menggelengkan kepala.

"Darren.. Darren.. Modus teruuuuss.. " Sorak Nancy.

"Iya nih, paling bisa memanfaatkan kesempatan. " Timpal Iva.

Syanova menyodorkan box berisi wafel cokelat ke depan Darren, lalu mengambil cup berisi puding strawberry.

"Kamu makan wafel-nya ya, aku makan pudingnya. Juice-nya juga untuk kamu saja. Aku kurang suka juice mangga."

Darren bersiap membantah perkataan Syanova, namun  ancaman Syanova berhasil membuat Darren berubah pikiran.

"Kalau kamu tidak makan, aku juga tidak mau. "

Darren lekas mengambil wafel cokelat yang tampak lezat itu, lalu memakannya dengan lahap. Matanya pun berbinar, saat Syanova mulai memakan puding strawberry dihadapannya.

*************************

Malam ini Syanova memilih mengurung diri di dalam kamar, meskipun perutnya sudah begitu lapar karena belum terisi lagi sejak tadi siang. Hal yang membuatnya enggan keluar dari kamar, adalah karena keberadaan Papanya yang lagi-lagi hanya membuat keributan di rumah. Dalih mempertahankan rumah tangga, menjadi alasan Martin kembali tinggal di rumah. Namun Talitha sudah bertekad untuk menggugat cerai.

'Aku sudah harus bersiap untuk kemungkinan terburuk. Aku akan ikut bersama Mama, kemanapun Mama pergi. Aku harus mulai berhemat dan mengamankan sisa tabunganku. Aku yakin Papa tidak hanya asal bicara untuk menghancurkan Mama, jika Mama nekad menggugat cerai. Aku juga tidak ingin menjadi beban Mama, aku harus mulai berpikir untuk mencari penghasilan, jika nanti Mama dan Papa benar-benar bercerai.' Hati dan pikiran Syanova begitu kalut, meskipun raganya hanya diam di atas tempat pembaringan.

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..

Sebuah notifikasi pesan masuk berbunyi, mengalihkan perhatian Syanova. Senyumnya terbit membaca obrolan seru sahabat-sahabatnya sejak masih kecil di salah satu group. Memang selain sahabat-sahabat baiknya di SMA, Syanova juga memiliki 5 orang sahabat yang begitu dekat sejak masih di Sekolah Dasar.

Sayangnya saat SMA, kelimanya harus pindah sekolah ke luar kota, karena alasan yang berbeda-beda. Metha pindah ke Bali karena kakak dan kakak iparnya pindah ke Bali, bahkan ibunya pun ikut pindah ke Bali. Fanny kembali ke Bandung untuk tinggal bersama orangtuanya, setelah bertahun-tahun tinggal bersama Kakek dan Neneknya di Jakarta. Farah pindah ke Bogor demi bersekolah di sekolah kejuruan yang dia incar. Berbeda dengan Octav dan Nara yang ikut dengan kedua orangtuanya karena pindah tugas ke Semarang dan Yogyakarta. Namun biarpun begitu, mereka tetap intens berkomunikasi dan saling bercerita tentang kegiatan mereka setiap hari.

"Andai mereka ada disini, aku bisa bercerita soal apa yang aku rasakan saat ini."Lirih Syanova. Bukan karena tidak percaya pada sahabat-sahabatnya di sekolah, tapi Syanova lebih merasa sahabat-sahabat kecilnya itu lebih mengetahui tentang orangtua dan keluarga besarnya.

Syanova hanya tersenyum menyimak kembali obrolan sahabat-sahabatnya yang berisi candaan yang cukup mengocok perut,  hingga obrolan serius mengenai rencana pertemuan mereka yang diagendakan setiap tahunnya.

Metha

Bulan depan jadi kumpul di Bali ya. Aku sudah siapkan villa untuk kita menginap. Awas jangan cari-cari alasan untuk tidak datang.

Pesan  Metha membuat Syanova gusar, apalagi saat keempat sahabatnya sudah memastikan akan datang ke Bali bulan depan nanti.

Farah

Sya..Kenapa kamu hanya menyimak obrolan saja dari tadi? Kamu bisa ke Bali kan bulan depan nanti?

Syanova

Hmm, aku harus minta izin dulu sama Mama. Kalau diberi izin, aku usahakan untuk datang

Isi chat mereka, kini penuh sticker dan voice note ungkapan kegembiraan. Tentu saja sahabat-sahabat Syanova berpikir, kalau Mama Syanova pasti akan mengizinkan Syanova untuk pergi ke Bali. Mama Syanova sangat mengenal dekat mereka, jadi tidak mungkin menghalangi Syanova untuk bertemu sahabat-sahabat baiknya.

Sedangkan Syanova justru berpikir sebaliknya, dirinya begitu bingung, apakah bulan depan keadaan masih berpihak padanya atau tidak. Jika kedua orangtuanya bercerai, jelas Syanova harus melupakan keinginannya untuk berlibur bersama sahabat-sahabatnya di Bali.

*************************

Hari-hari semakin terasa indah bagi Darren, bahkan senyum seolah enggan pergi dari wajahnya. Bagaimana tidak, Syanova yang dulu terlihat dekat dengan Orion, kini terlihat menjauh. Harapan Darren untuk mendapatkan Syanova seolah terbuka lebar, tidak ada lagi saingan berat yang menghalangi jalannya. Meskipun keberadaan Revan, sahabat dekat Syanova yang selalu menunjukkan perhatiannya pada Syanova, masih menjadi ancaman.

5 menit sebelum bel pulang berbunyi, Darren melesat pergi menuju kelas Syanova. Ingin ke toilet menjadi alasan Darren untuk bisa keluar dari kelas lebih cepat. Dirinya tidak ingin terlambat seperti kemarin, dimana niatnya untuk mengantar Syanova gagal total, karena Syanova sudah lebih dulu pulang bersama Iva.

Darren berjalan dengan semangat, berharap niat baiknya untuk mengantarkan Syanova pulang, tidak ditolak gadis pujaannya itu. Namun kemunculan Gerald menghentikan langkah lebarnya.

"Darren.. Kak Darian menunggumu di depan sekolah. Ekspresinya penuh kemarahan, hati-hati jangan sampai terbawa emosi juga ya. Apa perlu aku menemanimu?" Menanggapi ucapan Gerald, Darren menggeleng pelan.

"Tidak perlu, aku bisa mengatasinya sendiri. Tolong sampaikan pesanku pada Syanova, aku akan mengantarnya pulang, jadi jangan pulang lebih dulu." Gerald mengangguk, namun terlihat masih khawatir pada sahabatnya yang mulai berjalan ke arah gerbang sekolah.

Darren mendekati seorang laki-laki berusia 20-an, yang menyandarkan tubuhnya pada pintu mobil sport mewah, seraya menyilangkan kedua tangan di depan dada.

"Ada apa?" Darren langsung bertanya, tidak ingin berbasa-basi dengan kakak kandungnya yang terlihat menahan amarah itu.

"Jangan pernah ikut campur urusanku. Semua aset sudah beralih atas namaku, aku berhak melakukan apapun. Untuk apa kamu mengadu sama Mama?" Darian menekan dahi Darren dengan ujung jarinya.

"Bukan milikmu semuanya, sebagian ada hak Mama, aku dan Dania. Kamu tidak berhak menjual villa milik Papa.." Tidak ada lagi panggilan Kakak dari Darren pada Darian.

"Kurang ajar.. Berani kamu melawan ku.." Murka Darian dengan melayangkan bogem tepat di wajah Darren.

Bugh..

Darren memegang pipinya yang terasa panas dan perih, terlebih sudut bibirnya terluka hingga mengeluarkan  darah.

"Jangan ikut campur urusanku, dan jangan berani membangkang, jika kamu tidak ingin aku mencabut semua fasilitas yang kamu gunakan saat ini." Darian bergegas masuk ke dalam mobilnya, lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Darren mengusap pelan pipinya yang memerah, seraya berbalik hendak menuju kelas Syanova. Namun gadis yang ingin ditemuinya itu rupanya sudah berdiri tidak jauh dari tempat Darren berdiri, dengan raut khawatirnya.

"Sya..?" Panggil Darren dengan ekspresi terkejut yang jelas terbaca.

*************************

Terpopuler

Comments

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

perebutan harta warisan selalu menimbulkan korban

2023-09-16

1

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

klw tak diomongin baik2, ya gini jdnya salah paham

2023-08-31

1

Nilaaa🍒

Nilaaa🍒

Nah gantian kan

2023-08-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!