Episode 10 Menahan Rindu

Akhir pekan dihabiskan Syanova tanpa semangat. Harapannya akan kedatangan Orion yang sudah pulang dari Singapore, ternyata hanyalah harapan belaka. Justru Darren-lah yang datang, dengan membawakan beberapa jenis jajanan untuk menemani akhir pekan mereka. Mungkin bagi Darren terasa sangat menyenangkan, tapi bagi Syanova sedikit terasa mengecewakan. Karena hatinya menginginkan Orion yang menemani akhir pekannya, bukannya Darren.

Hingga senin pagi yang cerah tiba, Syanova terlihat begitu bersemangat menyusuri koridor menuju kelasnya yang tampak ramai. Matanya pun berbinar saat pandangannya tertuju pada sosok laki-laki yang sangat dia rindukan, netra coklat Orion pun terfokus pada Syanova. Namun bukan raut penuh kerinduan yang Syanova tangkap, tapi tatapan tajam yang menyiratkan kemarahan yang sangat jelas.

'Ada apa dengan Orion? Kenapa dia menatapku setajam itu?' Syanova bertanya-tanya dalam hati.

Syanova melangkahkan kakinya mendekat ke arah Orion, tidak peduli tatapan tajam Orion yang masih belum berubah.

"Orion.." Lirih Syanova begitu tubuhnya sudah berdiri dihadapan Orion. Mata mereka saling menatap dalam, pandangan Orion pun mulai menampakkan kerinduan yang sejak tadi ditutupinya. Sampai sebuah kalimat memutus tatapan diantara keduanya.

"Orion.. Ayo ke lapangan, hari ini kamu kan menjadi pemimpin upacara." Syanova mendelik pada sang pemilik suara, yang ternyata adalah Dhiya, teman dekatnya sejak SMP.

Orion tidak menanggapi perkataan Dhiya, namun dia langsung membalikkan badannya meninggalkan Syanova dan juga Dhiya. Syanova merasa sedikit sedikit kesal pada Dhiya karena mengganggu interaksinya dengan Orion. Tapi Dhiya yang sudah terpilih sebagai Sekretaris OSIS tentu tahu benar jadwal kegiatan Sang Ketua OSIS, hingga Syanova bisa memaklumi jika Dhiya mengingatkan Orion seperti tadi.

"Dhiya, aku minta tolong ya.. Tolong sampaikan pada Orion, temui aku di perpustakaan jam istirahat nanti. Ada yang mau.." Belum selesai kalimat yang diucapkan Syanova, Dhiya memotong ucapan Syanova disertai raut tidak suka.

"Sya.. Fokus saja pada Darren, jangan sakiti perasaannya." Syanova begitu terkejut dengan perkataan Dhiya yang tegas.

"Dhi.. Kamu jelas tahu siapa yang aku sukai, kenapa kamu terus mendorongku untuk bersama Darren?" Protes Syanova sedikit menaikkan nada bicaranya.

Teeeeeett...

Belum sempat Dhiya memberikan jawaban, bel tanda upacara bendera akan segera dimulai, sudah berbunyi. Dhiya gegas menuju ke lapangan upacara, diikuti Syanova dan siswa-siswi yang lainnya.

Di sepanjang upacara bendera, Syanova memandang sendu ke arah Sang Pemimpin Upacara, yang tidak lain adalah Orion. Bukan hanya dirinya yang memandang Orion, tapi juga banyak siswi lain yang memandang Orion penuh kekaguman.

Rupanya tatapan intens Syanova terhadap Orion itu, tidak luput dari pantauan Darren. Berkali-kali dirinya menghela nafas panjang untuk meredakan emosinya yang sedang memuncak. Darren berpikir, misinya untuk menarik perhatian Syanova selama Orion pergi ke Singapore, sepertinya gagal total. Tanpa Darren dan Syanova ketahui, sebenarnya Orion sudah salah paham dengan kedekatan mereka.

*************************

Setelah bunyi bel istirahat berbunyi, Syanova segera melesat ke ruang perpustakaan. Selain menitipkan pesan pada Dhiya pagi tadi, Syanova pun mengirimkan pesan ke nomor Orion yang ternyata sudah aktif kembali, setelah membeli ponsel baru dan mengurus nomor ponselnya agar bisa digunakan kembali.

Tapi setelah 15 menit menunggu di salah satu sudut perpustakaan yang sepi, sosok yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang. Justru Revan-lah yang tiba-tiba muncul, membawakannya satu plastik penuh jajanan yang dibelinya di kantin.

"Revan, ini perpus.. Kenapa kamu membawa makanan ke dalam perpus? Nanti kita bisa dihukum sama Pak Bambang." Yang diprotes malah memamerkan senyum jahilnya.

"Pak Bambang lagi dipanggil Pak Kepsek, makanya aku berani membawa makanan kesini." Syanova hanya menggelengkan kepala, menanggapi jawaban Revan.

"Ayo kita makan." Revan menaruh semua makanan yang dibelinya di atas meja. Lalu mulai menyendok salad buah favorit Syanova.

"Aaaaa.." Syanova malah mengerutkan kening, saat Revan menyodorkan satu sendok salad buah itu di depan mulutnya.

"Aku akan memakannya nanti Revan." Penolakan Syanova dibalas gelengan kepala Revan.

"Kalau tidak aku suapi, kamu pasti tidak akan makan Sya.." Perkataan Revan memang benar adanya, Syanova seringkali melewatkan jam makannya, dan hal ini sangat  dipahami Revan yang sudah mengenal Syanova sejak SMP.

"Ayolah Sya.. Aaaaaa..."

Braaaakk..

Syanova, Revan dan semua orang yang berada di perpustakaan, tampak terkejut mendengar bunyi meja yang dipukul dengan keras. Netra Syanova bahkan membulat sempurna melihat si pelaku keributan, yang ternyata adalah Darren.

"Kamu jauh-jauh dari Syanova, tidak perlu sok perhatian.. Sudah jelas Syanova terganggu sama kehadiran kamu. Pergi sana.." Suara Darren yang menggelegar tidak membuat Revan takut, dia justru tertawa sinis, lalu berdiri menantang Darren. Suasana tegang diantara Darren dan Revan tentunya menjadi pusat perhatian semua orang yang ada disana.

"Yang sebenarnya mengganggu itu siapa? Apa perlu aku belikan cermin agar kamu bisa berkaca? Syanova sudah menolak kamu, tapi kamu terus saja mendekati dia." Perkataan Revan menohok perasaan Darren.

"Sudah, jangan membuat keributan disini. Apa kalian tidak malu? Aku tidak mau menjadi tontonan gara-gara kalian." Syanova bergegas pergi meninggalkan Revan dan Darren, tidak ingin semakin malu, karena banyak orang sudah mulai mengangkat ponsel, untuk mengabadikan kejadian memalukan itu.

"Sya tunggu Sya.." Ucap Darren dan Revan bersamaan, namun Syanova tidak peduli. Dia justru semakin mempercepat langkahnya menuju kelas.

Ternyata sosok yang ditunggu Syanova sejak tadi, ikut menyaksikan kejadian itu dari lantai 2 perpustakaan. Bahkan Orion sudah berada di salah satu sudut perpustakaan yang tersembunyi, beberapa menit sebelum Syanova tiba. Dirinya sengaja memantau keberadaan Syanova, tanpa berniat menghampiri Syanova.

Meskipun rasa rindunya begitu besar, tapi perasaan kecewa juga rasa tidak percaya sudah kuat menyelimuti hatinya. Pemandangan saat Darren memeluk Syanova masih terekam jelas di pikirannya, dan itu selalu membuat dadanya sesak.

"Syanova.." Lirih Orion, lalu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah kalung emas putih, dengan liontin berbentuk daun maple yang mungil, sederhana namun tampak sangat cantik.

Kalung itu dibeli Orion di salah satu mall di Singapore, tepat di hari pertama dirinya berada di Singapore. Saat itu Orion baru selesai makan malam dengan kawan-kawan sesama peserta training. Bukannya langsung kembali ke hotel, Orion malah berjalan-jalan di mall yang berada tidak jauh dari hotel tempatnya menginap.

Saat itulah tanpa sengaja dirinya melihat kalung itu di sebuah toko perhiasan dengan brand terkenal. Yang terpikirkan Orion saat itu, kalung itu akan terlihat sangat cocok jika dipakai oleh Syanova. Terlebih saat pelayan tokonya menjelaskan kalau daun maple adalah lambang cinta sejati dan kesetiaan. Hingga tanpa ragu, Orion langsung membeli kalung itu, meskipun harga kalung itu cukup menguras tabungannya.

Dalam perjalanan menuju hotel, dirinya begitu bersemangat hendak menghubungi Syanova setibanya di hotel. Tapi ternyata ponselnya hilang dalam perjalanan pulang ke hotel. Entah karena dijambret atau jatuh di jalan, hingga akhirnya Orion tidak bisa berkomunikasi dengan Syanova selama berada di Singapore. Bukan tidak mampu membeli ponsel baru untuk bisa menghubungi Syanova, tapi sejak hari kedua training, jadwal Orion begitu sibuk sampai malam hari. Hingga dirinya tidak memiliki waktu untuk membeli ponsel baru.

"Hmm, lebih baik kalung ini aku buang saja.." Lirih Orion.

*************************

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Semangat kak

2024-04-20

1

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

2 🌹🌹 semangat thor

2023-08-22

1

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

dhya pasti naksir orion

2023-08-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!